Anda di halaman 1dari 40

KARANTINA WILAYAH RT/RW

TEMPAT ISOLASI COVID-19 DESA/ KELURAHAN


PADA DAERAH KABUPATEN/ KOTA - DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT


Regulasi yang mendasari :
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular Pasal 5
ayat 1B;
2. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1529 tahun 2010 tentang Buku Pedoman
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif;
3. Surat Edaran SE HK.02.01/MENKES/202/2020 tentang Protokol Isolasi Diri Sendiri
dalam Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19);
4. Permenkes nomor 8 tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan;
5. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/ Kep.189- Hukham/2020 tentang
Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Coronavirus
Disease 19 (Covid-19) di Jawa Barat;
6. Surat Edaran Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia No. 8 Tahun 2020 Tentang Desa Tanggap Covid dan
Penegasan Padat Karya Tunai Desa;
7. Instruksi Gubernur Jawa Barat nomor 08/KS.01/HukHam tentang Penyediaan
Tempat Isolasi Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) Desa/ Kelurahan pada
Daerah Kabupaten/ Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat.
1. Permenkes RI No. 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
2. Peran Petugas Promkes Puskesmas dalam
Penanggulangan Covid-19
Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
• Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan UKM dan
UKP tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif
di wilayah kerjanya, dalam rangka mewujudkan Kecamatan Sehat-Kab/Kota Sehat
• Tujuan mewujudkan wilayah kerja puskesmas yang sehat, dengan masyarakat yang
memiliki perilaku
sehat dan mempunyai kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat; mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;
hidup dalam lingkungan sehat; dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat
• Prinsip: Paradigma sehat; Pertanggungjawaban wilayah; Kemandirian
masyarakat; Ketersediaan akses pelayanan kesehatan teknologi tepat guna;
Keterpaduan dan kesinambungan.
• Fungsi: UKP dan UKM tingkat pertama.
Tugas pokok Petugas Promosi Kesehatan di Puskesmas
sesuai Permenkes 43/2019

• Tugas Pokok: Penyuluhan, edukasi dan konseling; Pemberdayaan


masyarakat; Pelatihan kader; dan Advokasi yang dilakukan melalui kemitraan.
• Penyuluhan kesehatan adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan
masyarakat dalam berbagai tatanan, dengan membuka jalur komunikasi,
menyediakan informasi, dan melakukan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku dengan cara melakukan advokasi,
pembinaan suasana, gerakan pemberdayaan masyarakat,
mengembangkan kemampuan dan keterampilan perorangan, serta
mengarahkan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif, dengan tujuan agar masyarakat dapat mengenali, memelihara,
melindungi, dan meningkatkan kesehatannya (Kepmenpan 58 Tahun 2000
tentang Jabatan Fungsional PKM)
PERMENKES NO. 43/ 2019 : PUSKESMAS
1. UKM Esensial
     
No UPAYA KEGIATAN URAIAN
     
Promosi pemberdayaan masyarakat dibidang
kesehatan

Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat dan


napza pada populasi berisiko (lansia, anak dan
Penyuluhan, remaja)
Pelayanan Promosi
a. edukasi dan
Kesehatan
konseling
Penyuluhan pada kelompok atau masyarakat
tentang perilaku menjaga kebersihan diri

Promosi Kesehatan di Tempat Kerja


     
UPAY
No KEGIATAN URAIAN
A
     
Memotivasi tokoh masyarakat dalam pembentukan kader kesehatan
atau pembentukan kelompok yang peduli terhadap kesehatan

Pemberdayaan Membentuk jejaring dalam pembentukan PHBS di masyarakat

Penggerakan kelompok masyarakat dalam pemanfaatan UKBM

Melatih kader kesehatan tentang perawatan diri dan mempraktikkan


PHBS
    Pelatihan Kader Melatih kader kesehatan dalam menyampaikan informasi pada
kelompok atau masyarakat tentang perawatan diri dan mempraktikkan
PHBS di daerah binaan

Mengadvokasi masyarakat dan lintas sektor terkait dalam praktik PHBS


dan penanggulangan masalah kesehatan tertentu

Advokasi
Advokasi tokoh masyarakat dalam membentuk kelompok swabantu
PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
Dilakukan melalui upaya PROMOSI KESEHATAN

Promosi Kesehatan
individu dan masyarakat
adalah…
Proses untuk memberdayakan masyarakat sehat pada seluruh siklus hidup
melalui kegiatan menginformasikan, dalam semua tatanan
mempengaruhi dan membantu masyarakat
agar berperan aktif untuk mendukung
perubahan perilaku dan lingkungan serta individu dan masyarakat
menjaga dan meningkatkan kesehatan
menuju derajat kesehatan yang optimal.
SASARAN rentan, meliputi anak,
perempuan, lanjut usia dan miskin;

Koordinasi dan Kolaborasi


individu dan masyarakat
Untuk mencapai target sasaran yang meluas,
pelaksanaan upaya Promosi Kesehatan dilakukan
secara koordinasi dan kolaborasi dengan semua
berisiko kesehatan
OPD dan mitra

Permenkes No. 74/2015 tentang Upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Implementasi Komunikasi Risiko
DESAIN MELALUI PENGGERAKAN POTENSI MASYARAKAT

PENGUATAN SISTEM DAN EVALUASI PERAN RT/ RW/ IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN SASARAN
PELAKSANAAN OLEH TINGKAT KADER KOMUNIKASI RISIO DI SEGMEN PRIMER,
KECAMATAN/ BERJENJANG SEKUNDER DAN TERSIER

A B C D
PENCATATAN
Pergerakan warga
(keluar/ masuk wilayah)

PENDANAAN KETAHANAN SARANA PRO- PENGUATAN SATGAS


PANGAN/ LOGISTIK KES DESA/ KELURAHAN
• Alokasi ADD, PEMETAAN
Gerakan tanam Koordinasi
• Optimalisasi Warga terkonfirmasi, / penggerakan Pelibatan semua potensi, LKD,
penggerakan sayuran/ ternak, isolasi mandiri, warga penyediaan sarana kader, toma, toga, PKK, unsur
DANA SEHAT membentuk sistem risti, dll pendukung protokol pemuda, babinkamtibmas,
penyediaan logistik kesehatan di fasum penggerak desa, pramuka, dll

KOMUNIKASI ADVOKASI DAN KOMITMEN


PENGUATAN INPUT DALAM GERAKAN Koordinasi data,
sosialisasi, pemantauan, • Penguatan dengan penerbitan surat edaran,
MASYARAKAT penguatan gerakan, • Tindak lanjut dan implementasi komitmen mitra/ organisasi/
dukungan warga unsur lain
Termasuk dalam pelaksanaan SMD dan MMD yang • Sosialisasi dan koordinasi
fokus pada pencegahan dan pengelolaan Desa/ • Menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi
kelurahan Tanggap Covid-19
WARGA PANTAU COVID-19
risiko berbasis masyarakat
MODEL Pemberdayaan Masyarakat DESA/ kelurahan SIAGA COVID-19 MELALUI
KOMUNIKASI RISIKO DAN PERUBAHAN PERILAKU

Pemberdayaan Masyarakat
dan Pengembangan
Kelembagaan lokal

PEMBERDAYAAN
asi Ad
alis vo
ka
s i
o si
S &
i& So
as KAB/ KOTA sia
v ok lis
as
Ad Kompilasi dan koordinasi rencana, i
Sosialisasi, ADVOKASI , penguatan
Komitmen PKRS
edukasi melalui DESA/KEL SIAGA COVID-19
pendekatan yg PENGUATAN
sudah ada Identifikasi Faktor Risiko (melalui SMD, MMD) &
KEMITRAAN Komunikasi Risiko dan Perubahan Perilaku PENGGERAKAN
• Potensi mitra pemberdayaan MASYARAKAT
• Perumusan pesan kunci
• Tim Komunikasi Risiko
• Saka Bhakti Husada
• Organisasi Profesi • Penegakan disiplin
• Karangtaruna PENINGKATAN • Sarana prasarana penunjang
• Forum, organisasi
keagamaan KEPATUHAN
BENTUK PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN
STRATEGI : (1). Pemberdayaan Masyarakat (2). Advokasi (3). Kemitraan

dilakukan agar semua pihak memberikan dukungan


terhadap kegiatan masyarakat untuk mengendalikan
faktor yang mempengaruhi kesehatan.
dilakukan agar setiap individu tahu,
mau, dan mampu membuat
dilakukan agar semua pihak
keputusan yang efektif dalam upaya
mewujudkan lingkungan fisik dan PENGUATAN
memelihara, meningkatkan, dan
sosial yang mendukung terciptanya GERAKAN
MASYARAKAT mewujudkan derajat kesehatan
derajat kesehatan yang optimal PENGEMBA
MENCIPTAKAN
NGAN yang optimal
LINGKUNGAN
KONDUSIF KEMAMPUAN
INDIVIDU
dilakukan untuk mengubah
dilakukan agar para pola pikir serta sistem
penentu kebijakan dalam pelayanan kesehatan
PENATAAN
menetapkan kebijakan PENGEMBANGAN
KEMBALI masyarakat agar lebih
KEBIJAKAN
mempertimbangkan PUBLIK ARAH mengutamakan aspek
dampaknya terhadap berwawasan kes PROMOSI PELAYANAN
promotif dan preventif, tanpa
kesehatan KESEHATAN
mengesampingkan aspek
masyarakat. BENTUK PELAKSANAAN kuratif dan rehabilitatif.

Permenkes No. 74/2015 tentang Upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
PERAN PUSKESMAS
DALAM PENANGGULANGAN COVID-19
• Puskesmas, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 43 tahun
2019 tentang Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP), mengupayakan promotif dan preventif dalam mewujudkan kecamatan sehat
mendukung kabupaten/ kota sehat.
• Tujuannya untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat dengan masyarakat
yang memiliki perilaku sehat dan mempunyai kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, hidup dalam lingkungan
yang sehat dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat. Promosi kesehatan merupakan salah satu upaya kesehatan esensial di
Puskesmas.
• Puskesmas mengusung prinsip :
• Paradigma sehat;
• Pertanggung jawaban wilayah;
• Kemandirian masyarakat;
• Ketersediaan akses yankes;
• Teknologi tepat Pguna;
• Keterpaduan dan kesinambungan
Peran Puskesmas dalam penanggulangan Covid-19.

Pada upaya penanggulangan Covid-19 Puskesmas mempunyai upaya :


1. Melakukan UKP dan UKM yang mengutamakan pada upaya promotif dan preventif
penanggulangan COVID-19
2. Melakukan penyuluhan, edukasi, konseling, advokasi dan pemberdayaan masyarakat yang
berfokus pada pembudayaan PHBS-Aman COVID-19 di keluarga dan tatanan potensial.
3. Memberikan pelayanan kesehatan bagi kasus suspek, probabel, kontak erat dan konfirmasi
(kelompok komorbiditas dan rentan termasuk pasien rujukan dari masyarakat).
4. Menyelenggarakan layanan deteksi dini / screening COVID-19
5. Memberikan layanan kesehatan lainnya yang dibutuhkan warga sesuai dengan ketentuan.
6. Bekerjasama dengan kepala desa/ lurah melakukan pelacakan kasus yang ada di wilayah
kerjanya.
7. Memberi masukan kepada kepala desa/ lurah dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) untuk membudayakan PHBS Aman COVID-19 di
keluarga maupun di tatanan potensial.
8. Bekerjasama dengan kader membahas jadwal dan kegiatan di Posyandu dengan menerapkan
protokol kesehatan-Aman COVID-19.
9. Melakukan pencatatan dan pelaporan secara rutin kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota.
Peran Petugas Promkes di Puskesmas dalam Penanganan
Covid-19

Petugas Promkes di Puskesmas, berdasarkan Permenkes RI Nomor 43 tahun 2019


tentang Puskesmas mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan penyuluhan,
edukasi dan konseling, pemberdayaan masyarakat, pelatihan kader dan advokasi.
a. Azas dan prinsip pelaksanaan Promkes di Puskesmas adalah :
a.1. Azas :
• Paradigma Sehat;
• Pertanggungjawaban Wilayah
• Kemandirian Masyarakat
b. Prinsip :
a. Mengutamakan upaya promotif dan p23reventif
b. Mengintegrasikan UKP dan UKM
c. Merupakan UKM Esensial wajib dilaksanakan;
d. Melibatkan petugas Promkes dan petugas kesehatan lainnya yang
melakukan promkes secara terkoordinasi/ integrasi/ sinkronisasi (KIS);
e. Menerapkan manajemen Puskesmas dalam tatakelola kegiatan Promkes di
puskesmas
f. Meningkatkan literasi kesehatan (peningkatan kapasitas dan
pemberdayaan) individu, keluarga dan masyarakat;
g. Mendapatkan dukungan penentu kebijakan, kelompok potensial;
h. Mengoptimalkan pengorganisasian masyarakat yang ada (Gugus Tugas).
i. Menerapkan strategi Promkes
b. Tujuan umum dan sasaran Promosi Kesehatan dalam penanggulangan
Covid-19 :
• Tujuan umum adalah optimalisasi kegiatan promosi kesehatan dalam
penanggulangan Covid-19.
Sasaran :
a. Meningkatnya peran petugas promkes serta petugas kesehatan lain
b. Meningkatnya dukungan dan peran aktif individu, kelompok, masyarakat
dan mitra potensial
c. Meningkatnya dukungan sumberdaya dan kebijakan dari pengambil
keputusan
d. Meningkatnya upaya pemberdayaan indvidu dan keluarga lam penerapan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kaitan Pencegahan dan
Pengendalian COVID-19
Sasaran ini berupa :
a. Sasaran Petugas Puskesmas :
1. Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas
2. Petugas Kesehatan lainnya, yang aktif melaksanakan kegiatan promosi kesehatan yang
terintegrasi dengan teknis pelayanannya.
b. Sasaran Promosi Kesehatan di Masyarakat :
3. Sasaran primer adalah individu /anggota keluarga.
4. Sasaran sekunder adalah Tim Satuan Tugas/ Relawan Desa lintas sektor, Kader
Kesehatan , tim penggerak PKK, Organisasi Kemasyarakatan, organisasi profesi, tokoh
agama, tokoh masyarakat, pramuka Saka Bhakti Husada (SBH), kelompok peduli
kesehatan, pengelola tatanan potensial, swasta/ dunia usaha.
5. Sasaran tersier adalah Camat, Kepala Desa/ Lurah, Ketua RW/ Ketua RT, Ketua tim
penggerak PKK-RT, pimpinan perusahaan/ swasta.
KEGIATAN POKOK PROMKES UKP PENANGGULANGAN COVID-19

Penanggulangan Covid-19 terintegrasi melalui Promkes di UKP Puskesmas


dilakukan dalam bentuk :
1. Komunikasi Informasi dan Singkronisasi (KIS) pelayanan kesehatan dengan
lintas program di Puskesmas;
2. Komunikasi Informasi dan Singkronisasi (KIS) pelayanan kesehatan di dokter
prakteik mandiri, bidan praktik mandiri, BP, klinik dan lain- lain di wilayah kerja
Puskesmas.
Adapun sasarannya adalah tenaga kesehatan, suspek, probabel, kontak erat,
konfirmasi, kelompok komorbid. Tujuannya diharapkan agar pasien, keluarga,
tenaga kesehatan, pengunjung tahu, mau dan mampu dalam pencegahan Covid-
19.
SKEMA PROMKES DALAM PENANGGULANGAN COVID-19
TERINTEGRASI DENGAN UKP DI DALAM DAN DI LUAR GEDUNG
Ruang lingkup kegiatan pokok Promkes UKP dalam penanggulangan Covid-19
a. di dalam gedung :
1. Mobilisasi potensi dan sumberdaya yang ada di Puskesmas
2. Melakukan KIS dengan lintas program di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
3. Mengembangkan, menggandakan media komunikasi
4. Melakukan tatakelola manajemen (P1, P2, P3)
b. di luar gedung :
5. Mendata bersama Tim Gugus Tugas/Relawan Desa/Kelurahan terkait penentuan suspek,
probabel, kontak erat dan konfirmasi, Kelompok Rentan dan Klpk Komorbiditas
6. Melakukan yankes indv, (OTG, ODP, PDP) yang ter-KIS dengan Gugus Tugas Kec dan
Satuan Gugus Tugas/ relawan desa/ kelurahan, RW, RT
7. Melakukan penyuluhan, edukasi dan konseling secara langsung dan tidak langsung
melalui media daring (WA, Video Call, SMS, dll)
8. Menindaklanjuti hasil PIS-PK dan melakukan pemantauan penerapan PHBS individu dan
keluarga
RUANG LINGKUP KEGIATAN POKOK PROMKES UKM DALAM
PENANGGULANGAN COVID-19
1. Melakukan kemitraan
• Menyampaikan data kesehatan keluarga terkait dengan kelompok rentan, komorbid (data PIS-
PK).
• Menyusun rencana intervensi berdasarkan data warga konfirmasi, probabel, kontak erat,
konfirmasi, masyarakat keluar masuk wilayah, masyarakat miskin dan lain- lain
• Mengikuti Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
• Meningkatkan kapasitas Tim Satuan Tugas dan pengelola tatanan
• Memantau dan melaporkan kegiatan 
2. Melakukan advokasi
• Mempersiapkan pelaksanaan advokasi di tk Kec dan Desa/Kelurahan
• Melakukan pendekatan dan koordinasi dg sasaran advokasi
• Melaksanakan advokasi
• Menindaklajuti kegiatan advokasi 
3. Peningkatan literasi kesehatan
• Menyampaikan informasi tentang kegiatan pemberdayaan Keluarga dan tatanan dalam
penanggulangan COVID-19
• Memberikan kesempatan konsultasi dan komunikas secara inten.
• Memotivasi Tim Satgas Penanganan COVID-19 Desa/ Kec agar mau berperan aktif
mensukseskan kegiatan ini, sesuai tupoksi dan kewenangannya
4. Mobilisasi sosial dalam penggalian potensi masyarakat
• Melakukan advokasi
• Mengikuti MMD untuk mengawal pengusulan APBDes- P.COVID-19
• Mengupayakan pengorgan masy dlm pemberdy keluarga dan tatanan.
• Memberikan kesempatan konsultasi dan kom secara inten
• Memotivasi Tim Satgas Penanganan COVID-19 Desa/Kec agar mau berperan aktif
mensukseskan kegiatan ini, sesuai tupoksi dan kewenangannya
• Melakukan penyuluhan dan edukasi
• Mengkompilasi laporan dan meberikan umpan balik
5. Membuat media Promkes (elektronik, cetak, media social)
• Menetapkan isu penting
• Menetapkan pesan sesuai dengan tujuan dan karakteristik sasaran.
• Mengembangkan desain grafis/ storyboard
• Mengembangkan prototipe media
• Mengadakan / penggandaan dan distribusi media promkes
• Menggunakan media dalam pelaksanaan kegiatan promkes P2-COVID-19
• Memantau dan menilai efektivitas penggunaan media.
6. Melakukan penyuluhan dan edukasi
• Pengembangan strategi komunikasi (Komunikasi Perubahan Perilaku- Komunikasi
Risiko dan lain- lain)
• Kerjasama dengan mitra potensial, termasuk Tim Satgas Penanganan COVID-19
• Mengoptimalkan penggunaan sarana/ saluran komunikasi yang ada di masyarakat
• Melakukan penyuluhan dan edukasi kepada individu, keluarga dan kelompok
masyarakat dengan menggunakan metoda dan teknik sesuai protokol kesehatan/
Gugus Tugas dan media.
• Mencatat/ mendokumentasikan kegiatan, monitorin evaluasi, pelaporan dan
pertanggung jawaban kegiatan.
INSTRUKSI GUBERNUR JAWA BARAT NO. 08/KS.01/HUKHAM
Tentang : Penyediaan Tempat Isolasi Coronavirus Disease 2019
(COVID-19) Desa/ Kelurahan pada Daerah Kabupaten/ Kota
Di Daerah Provinsi Jawa Barat

TEMPAT ISOLASI COVID-19


DESA/ KELURAHAN :

Merupakan sarana berupa desa/ balai desa/ kantor desa/ balai pelatihan
desa, rumah layak huni, yang memenuhi kaidah protokol kesehatan dan
kaidah ventilasi udara yang baik dengan nilai standar udara yaitu >12 ACH
dan prasarana tempat pusat isolasi Covid-19 desa/ kelurahan untuk pasien
terkonfirmasi, dalam hal ini terkonfirmasi positif yang tidak ada gejala/
saturasi oksigen di atas 95%, yang pelaksanaan penyediaannya oleh
Bupati/ Walikota

• Dalam persiapannya, Bupati/ Walikota berkoordinasi dengan Tentara


Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia setempat
• Nomenklatur nama Isolasi Mandiri Desa/ Kelurahan dapat diberi nama
sesuai kebijakan lokal
TEMPAT ISOLASI MANDIRI
BERBASIS MASYARAKAT :

Bupati/ Walikota juga menyiapkan :


• Petugas kesehatan yang bertugas pada tempat pusat isolasi Covid-19
desa/ kelurahan untuk melaksanakan perawatan dan pemantauan
terhadap pasien
• Melengkapi petugas kesehatan dengan APD sesuai dengan standar
WHO
• Mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat mengenai pusat isolasi
covid-10 desa/ kelurahan

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA BARAT NO. 08/KS.01/HUKHAM


Tentang : Penyediaan Tempat Isolasi Coronavirus Disease 2019
(COVID-19) Desa/ Kelurahan pada Daerah Kabupaten/ Kota
Di Daerah Provinsi Jawa Barat
KRITERIA PASIEN YANG DAPAT MASUK
KE PUSAT ISOLASI MANDIRI BERBASIS MASYARAKAT :

1. Terkonfirmasi positif berdasarkan hasil


pemeriksaan dari laboratorium
2. Tidak bergejala
3. Saturasi oksigen di atas 95%

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA BARAT NO. 08/KS.01/HUKHAM


Tentang : Penyediaan Tempat Isolasi Coronavirus Disease 2019
(COVID-19) Desa/ Kelurahan pada Daerah Kabupaten/ Kota
Di Daerah Provinsi Jawa Barat
TEMPAT ISOLASI MANDIRI BERBASIS MASYARAKAT

PERSYARATAN

TEKNIS MEKANISME

• Sarana/ prasarana, jaringan


informasi komunikasi termasuk air
dan sanitasi serta tata kelola limbah
? • Perawatan, pemantauan pasien,
pencatatan, pelaporan evaluasi,

medis
BAGAIMANA

PERSIAPAN PELAKSANAAN EVALUASI

KOORDINASI PERAN- PERAN


ISOLASI MANDIRI
DI DESA / KELURAHAN

01 PERSIAPAN

02 PELAKSANAAN

03 EVALUASI

PRINSIP PENULARAN TERJADI SECARA DROPLET :


LIMBAH YANG DIHASILKAN ADALAH LIMBAH INFEKSIUS
YANG BISA DIBERSIHKAN DICUCI DENGAN DETERGENT
OPTIMALISASI PERAN/ KOORDINASI
DALAM PELAKSANAAN PUSAT ISOLASI MANDIRI DI DESA/ KELURAHAN

SARANA & PRASARANA


TATA KELOLA PASIEN
• Pelaksanaan perawatan dan pemantauan • Penyiapan tempat isolasi mandiri sesuai
pasien oleh petugas kesehatan kriteria
• Kelengkapan APD petugas • Pendataan/ pemetaan lokasi & penetapan
• Mekanisme rujukan jika diperlukan • Penyediaan prasarana (tempat tidur, listrik,
• Pendataan/ pemetaan pasien yang dll) dan keamanan
memerlukan isolasi mandiri dan paska • Suplay makanan/ minuman
• Penyediaan dan pengawasan obat

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS KETERSEDIAAN AIR BERSIH &


ISOLASI
• Menyiapkan titik kumpul limbah infeksius SANITASI
MANDIRI • Melakukan pemeriksaan dan menjamin
• Menyiapkan transporter
• Melakukan pemusnahan limbah suplay/ ketersediaan dan kualitas air dan
• Pemantauan dan pengawasan sarana sanitasi (jamban sesuai
pengelolaan limbah medis persyaratan kesehatan)

ORGANISASI PENGELOLAAN JARINGAN INFO - KOMUNIKASI


• Pembentukan/ optimalisasi Satgas • Komunikasi-informasi pengawasan pasien
RT/RW/ desa/ kelurahan dan info edukasi lain melalui jejaring
• Koordinasi dan mobilisasi serta telpon/HP dengan ketersediaan jaringan
pengawasan relawan/ kader yang cukup
PERSIAPAN
PERSIAPAN

1. Pertemuan Koordinasi
Aparat Desa/Kelurahan : Rumah Sakit Umum Daerah :
Penunjukan Tanggung jawab

1 Penunjukan Dokter Penanggung jawab

3 2
Puskesmas : Semua Harus Mempunyai
Penunjukan Tanggung jawab No Hp/WA dan Membuat WAG
untuk koordinasi dan Konsultasi.

2. Persiapan Sarana dan Prasarana


TAHAP PERSIAPAN
1. DESA/ KELURAHAN, penetapan lokasi dg syarat:
• Adanya 1 Kamar 1 Tempat Tidur.
• Ventilasi Udara Yang Cukup.
• Tersedia Kamar Mandi, Alat Kebersihan , Alat Mandi
• Menetapkan Bantuan Yang Akan Diberikan (Makanan) : PJ mempunyai HP dilengkapi WA, setiap pasien
mempunyai 1 HP)
• Mempunyai bahan desinfektan
• Menyiapkan Jadwal Jaga Petugas Pemantau Pasien.

2. PUSKESMAS
• Formulir pemantauan harian sesuai pedoman Kemenkes (jarak jauh)
• PJ mempunyai HP dilengkapi WA
• Menyiapkan obat2an dan masker bedah
• Menyiapkan protokol perawatan isolasi mandiri bersama PJ desa/ kelurahan
• Menyiapkan edukasi & sosialisasi isolasi mandiri
• Melakukan koordinasi dengan PJ RSUD
• Menyusun data masyarakat yg perlu isolasi mandiri berdasarkan laporan RT/RW

3. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


• Melakukan koordinasi dg Pusk untuk serah terima pasien
• Menunjuk konsultan : dokter spesialis penyakit dalam
• Menyiapkan obat2an
TAHAP PELAKSANAAN

HARI Ke- PELAKSANA KEGIATAN

RSUD BERKOORDINASI UNTUK PENGIRIMAN PASIEN DAN SERAH


TERIMA PASIEN BERIKUT OBAT OBATAN YANG DIPERLUKAN

PUSKESMAS/ DINKES - BERKOORDINASI DENGAN PJ DESA/KEL


- MENYIAPKAN JADWAL TINDAKAN PEMERIKSAAN SWAB
- MENYIAPKAN FORMULIR PEMANTAUAN PASIEN
- MENYIAPKAN FORMAT PROTOKOL PERAWATAN ISOLASI
MANDIRI BERSAMA PJ DESA/KEL
1
KELURAHAN /DESA - MENYIAPKAN SARANA RUMAH YANG TELAH DISEDIAKAN :
ALAT PRIBADI, ALAT KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN
- MEMANTAU PERKEMBANGAN PASIEN DENGAN FORMAT
PEMANTAUAN
- MEMBUAT JADWAL JAGA PETUGAS PEMANTAU
- MENYIAPKAN TERMOMETER DIGITAL
TAHAP PELAKSANAAN
HARI
PELAKSANA KEGIATAN
Ke-
KEL/DESA 1. MEMANTAU PASIEN MELALUI WAG DENGAN MENANYAKAN KONDISI
PASIEN SESUAI DENGAN FORMAT PEMANTAUAN PASIEN DAN
MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN PJ PUSKESMAS BILA ADA KELUHAN
YANG MENYANGKUT KONDISI KESEHATAN PASIEN
2. MENGINGATKAN PROTOKOL KESEHATAN SEPERTI MEMAKAI MASKER,
PHYSICAL DISTANCING .
2 s/d 12 3. MEMBERIKAN MOTIVASI DAN SIRAMAN ROHANI
4. MENGIRIMKAN MAKANAN ATAU KEBUTUHAN HARIAN PASIEN

PUSKESMAS - MENERIMA LAPORAN PEMANTAUAN DARI PJ DESA/KELURAHAN


- BERKOORDINASI DENGAN PJ RSUD/KONSULTAN

KEL/DESA - BERKOORDINASI DENGAN PUSKESMAS UNTUK PEMERIKSAAN PASIEN


13

KEL/DESA DAN - MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN PASIEN DAN MENYATAKAN SELESAI


14 PUSKESMAS ISOLASI
TAHAP EVALUASI

Melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan :


• Pemantauan pengawasan penderita
• Tingkat rata2 hunian
• Review ketersediaan sarana/ prasarana
• Kualitas kebersihan dan keamanan
• Mekanisme pengelolaan limbah medis
• Sistem informasi
• Relawan, mekanisme, anggara operasional, dll
PERSYARATAN MINIMAL TEMPAT ISOLASI

• Desa/ kelurahan memastikan tempat yang akan dipakai memiliki sarana air
bersih yang memadai dan sarana jamban yang mempunyai septiktank sesuai
syarat
• Tersedia ventilasi bagus (engsel atas)
• Mempunyai pencahayaan cukup
• Luas diperhitungkan, ruangan dapat sharing dengan jarak antar tempat tidur
diatur minimal 2 meter
• Tersedia tempat sampah dan manajemen limbah sesuai ketentuan berlaku
(pengumpulan, penyimpanan, pengangkutan, pemusnahan)
• Tersedia akses jaringan internet/ HP
• Dapat dijangkau kendaraan roda 4 atau 3 (terkait untuk pengangkutan limbah)
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
DARI TEMPAT ISOLASI MANDIRI DESA/ KELURAHAN

KUMPULKAN , KEMAS (GUNAKAN


WADAH TERTUTUP)

GUNAKAN KANTONG PLASTIK KUNING


DITUTUP DAN DIIKAT DENGAN AMAN (TULIS PETUGAS DINAS LH MELAKUKAN
SAMPAH MEDIS INFEKSIUS COVID19 PENGAWASAN PENGAMBILAN,
TEMPAT ISOLASI MANDIRI PENGANGKUTAN PEMUSNAHAN
SEBAGAI PENGHASIL LIMBAH SESUAI KETENTUAN

DESINFEKSI TEMPAT SAMPAH MEDIS TSB


SEBELUM DIGUNAKAN KEMBALI

• Menyiapkan titik kumpul limbah infeksius


• Menyiapkan transporter
• Pemusnahan
SETELAH TERISI ¾ PENUH, KANTONG
PLASTIK DIIKAT DAN DISEMPROT Note :
DESINFEKTAN, DISIMPAN DITEMPAT pengambil limbah HARUS PAKAI SARUNG
TERJANGKAU PETUGAS PENGAMBIL TANGAN, MASKER DAN FACE SHIELD

PERAN RELAWAN BERSAMA SATGAS RT/ RW/ DESA/ KELURAHAN DINAS LH


PENTING
disesuaikan dengan peran Promkes:

• IDENTIFIKASI TANTANGAN DAN POTENSI


• ATUR STRATEGI DAN SINGKRONISASI TUGAS
• EVALUASI DAN RE-DESAIN
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai