Anda di halaman 1dari 16

STUDI KASUS

KELOMPOK 3 SHIFT B
Anggota Kelompok:
- Nurwahida Yani 10060318071
- Dandi Rustandi 10060318072
- Nurul Susanti 10060318073
- Sri Nur Azizah 10060318075
- Nabila Khaerunnisa 10060318076
- Neneng Alifia 10060318077
STUDI KASUS NOMOR 1
STUDI KASUS NOMOR 2
STUDI KASUS NOMOR 3
STUDI KASUS NOMOR 4
STUDI KASUS NOMOR 5
STUDI KASUS NOMOR 6
STUDI KASUS NOMOR 1
Mahasiswa usia 19 tahun datang ke emergensi rumah sakit mengeluhkan penyakit seperti
gejala flu. Gejala yang dialami adalah pusing, sakit otot dan kelelahan. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan:
Pemeriksaan Hasil Laboratorium Kadar Normal

Kadar Glukosa 800 mg/dL 70-100 mg/dL

Kadar Sodium 120 mEq/L 135-145 mEq/L

Kadar Potassium 2.9 mEq/L 3,5-5,0 mEq/L

Kadar Klorida 92mEq/L 98-108 mEq/L

Aseton Level 3 + 0,6 mmol/L atau < 2+

PERTANYAAN STUDI KASUS NOMOR 1:

a. Apakah diagnosis pasien tersebut ?


b. Jelaskan penyebab gejala yang dialami dan kaitannya dengan data hasil pemeriksaan laboratorium ? 
Jawaban studi kasus nomor 1:
a. Pasien terdiagnosis diabetes mellitus tipe 1 dan mengalami komplikasi akut berupa ketoasidosis
diabetikum.
b.  Pusing terjadi karena tingginya kadar gula darah didalam tubuh. Penderita diabetes tipe 1
biasanya mengalami lonjakan gula darah karena kurangnya produksi hormon insulin sehingga memicu
terjadinya pusing.
 Sakit otot terjadi karena rendahnya kadar kalium, sehingga menyebabkan perubahan fungsi otot
dan kardiovaskular. Rendahnya kadar kalium (hypokalemia) dipicu karena terjadinya ketoasidosis
diabetikum.
 Kelelahan terjadi karena rendahnya kadar sodium (hiponatremia), sodium/ natrium berfungsi
untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh serta mengatur fungsi saraf dan kontraksi otot. Selain itu,
rendahnya kadar klorida juga dapat menyebabkan kelelahan. Rendahnya kadar sodium disebabkan
karena adanya komplikasi ketoasidosis diabetikum dikarenakan level gula darah yang tinggi.
 Sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar elektrolit (kadar sodium, kadar potassium, kadar klorida)
didalam tubuh dapat dipengaruhi oleh terjadinya komplikasi penyakit diabetes berupa ketoasidosis
diabetikum sehingga kadar elektrolit dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Sehingga akan
menimbulkan gejala berupa pusing, sakit otot dan kelelahan.
STUDI KASUS NOMOR 2

Pasien diabetes usia 50 tahun datang ke laboratorium untuk pemeriksaan rutin. Pemeriksaan yang
dilakukan adalah pemeriksaan panel metabolik dan profil lipid.  Setelah pengendapan darah, teknisi
lab menemukan bahwa serum darah pasien seperti susu (the serum looks like milk). Hasil data
laboratorium adalah sebagai berikut : 

Glukosa : 455 mg/dL


Cholesterol : 500 mg/dL
Triglycerides : 1200 mg/ dL
HDL : 35 mg/dL
LDL : 160 mg/dL

PERTANYAAN STUDI KASUS NOMOR 2:

a. Apa penyebab serum pasien diabetes seperti susu? 


b. Kadar lipid apa yang memang seharusnya meningkat berdasarkan penampilan serum yang diperoleh  ? 
c. Jelaskan hubungan hiperlipidemia dengan diabetes?
Jawaban studi kasus nomor 2:

a. Penyebab serum seperti susu pada pasien diabetes yaitu disebabkan


karena pasien mengalami hiperlipidemia.
b. Kadar lipid yang harus ditingkatkan yaitu HDL
c. Hiperlipidemia saling berhubungan dengan diabetes karena
meningkatnya kadar trigliserida dalam darah akan diikuti dengan
meningkatnya kadar gula darah.
STUDI KASUS NOMOR 3

Pasien mengeluhkan sakit pada lutut kiri diikuti bengkak, kemerahn dan panas yang
bertahan selama sebulan. Beberapa saat setelah gejala tersebut hilang, dia
mengalami periode gejala yang sama pada lutut kiri, sendi aki kiri dan sendi ibu jari
kaki, sehingga pasien perlu dirawat di rumah sakit.

PERTANYAAN STUDI KASUS NOMOR 3:

a. Apakah diagnostic penyakit pasien?


b. Parameter laboratorium apa yang harus diperiksa untuk memastikan diagnose penyaitnya?
Jawaban studi kasus nomor 3:

a. Berdasarkan gejala dan keluhan yang dialami pasien, diagnosa penyakit


pasien yaitu asam urat atau gout.
b. Asam urat dapat dipastikan dengan pemeriksaan laboratorium baik
dengan mengambil sampel darah, urin, bahan cairan sendi.Kadar asam
urt normal pada pasien laki-laki yaitu berada pada kisaran 3,4-7,0
mg/dL, sedangkan pada wanita yaitu pada kisaran 2,4-6,0 mg/dL.
STUDI KASUS NOMOR 4

Pasien laki-laki usia 46 tahun masuk ke emergensi rumah sakit dengan keluhan nyeri hebat pada jari
kaki kanan. Pasien mengaku selalu merasakan sehat tanpa keluhan tetapi mendadak saat bangun pagi
merasakan nyeri hebat pada ibu jari kaki kanan. Pasien tidak mengakui adanya trauma pada jari kaki
dan tidak pernah mengalami gejala ini sebelumnya pada sendi lain. Pada pemeriksaan suhu, pasien
menunjukkan gejala demam (38.20C). ibu jari kaki mengalami bengkak, panas, dan kemerahan.
Pemeriksaan cairan synovial menunjukkan adanya kristal tajam. 

PERTANYAAN STUDI KASUS NOMOR 4:


a. Apakah diagnosa penyakit pasien tersebut?
b. Bagaimana memastikan diagnose tersebut?
c. Jelaskan mekanisme biokimia terjadinya penyakit tersebut?
Jawaban studi kasus nomor 4:
a. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan yang dialami pasien laki-laki yang berumur 46 tahun
terdiagnosis penyakit asam urat.
b. Dalam memastikan terdiagnosis penyakit asam urat tersebut, maka yang dilakukan proses
pemeriksaan pengukuran kadar asam uratnya. Dengan digunakannya serum darah. Pemeriksaan
kadar urat itu selain berguna untuk diagnosis juga penyakit asam urat bisa juga untuk
monitoring pengobatan gout itu sendiri. Dilakukan dengan beberapa metode yaitu salah satu
contoh metode enzimatik. Disini dilakukan pengukuran dengan metode enzimatik menggunakan
enzim urikase pada reaksi utama dan peroksidase pada reaksi indikasi. Pada pemeriksaan
sampel darah, biasanya pasien diminta untuk pengambilan sampel darah dilakukan dari
pembuluh darah vena, umumnya pada lipatan lengan dan kemudian diperiksa di laboratorium.
c. Mekanisme biokimia terjadi penyakit yaitu dimana pembentukan asam urat dari pembentukan
asam urat terjadi jika tingginya kadar asam urat sehingga xantin adenine akan merubah menjadi
hipoxantin kemudian akan menjadi xantin. Sedangkan pada guanine oksidasi akan merubah
menjadi xantin. Xantin total juga yang akan dioksidasi menjadi asam urat. Semua reaksi oksidase
ini yang terjadi dengan bantuan ezim xantin oxidasenya.
STUDI KASUS NOMOR 5

Hasil pemeriksaan triwulan pasien A adalah sebagai berikut:


Jenis Pemeriksaan Trimulai 1 Triwulan 2 Triwulan 3

Glukosa puasa 280 mg/dL 85 mg/dL 91 mg/dL

HbA1C 7,8% 15,3% 8,5%

PERTANYAAN STUDI KASUS NOMOR 5:


a. Pada triwulan ke berapa kadar glukosa darah pasien terkontrol dengan baik?
b. Apakah hasil pemeriksaan kadar glukosa puasa tersebut sejalan dengan hasil HbA1C nya? Jelaskan!
c. Metode apa yang digunakan untuk mengukur hemoglobin terglikasi?
d. Jelaskan kondisi apa yang dapat menyebabkan hasil yang diperoleh keliru?
Jawaban studi kasus nomor 5:
a. Berdasarkan hasil pengamatan permeriksaan kadar glukosa darah tiap triwulan tidak
terkontrol dengan baik. Hal ini disebabkan karena pada triwulan 1 kadar glukosa
puasa (KGP) dan nilai HbA1C buruk (mengalami diabetes) ditandai dengan tingginya
KGP dan HbA1C. Pada triwulan 2 dan triwulan 3, kadar glukosa pasien baik akan
tetapi nilai HbA1C buruk ditandai dengan tidak terjadi penurunan pada nilai HbA1C.
b. Berdasarkan hasil pengamatan pemeriksaan kadar glukosa tersebut dengan hasil
HbA1C tidak sejalan. Karena pada triwulan 2 dan 3 nilai kadar glukosa puasa sudah
masuk kedalam rentang kategori baik (80-126 mg/dL) akan tetapi HbA1C yang
dihasilkannya naik sehingga masuk kedalam kategori buruk (6,4-10%). Hasil
pemeriksaan yang baik itu apabila nilai kadar glukosa puasa dengan nilai HbA1C
termasuk kedalam kategori baik.
c. HbA1C (hemoglobin terglikasi) adalah zat yang terbentuk dari suatu reaksi antara
glukosa dan hemoglobin. Pemeriksaan HbA1C ini dapat dilakukan dengan beberapa
metode yaitu Ion Exchange Chromatography, High Performance Liquid
Chromatografi (HPLC), Electroforesis, Immunoassay, Affinity Chromatography.
d. Faktor yang dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh keliru yaitu anemia,
mengalami pendarahan berat (menstruasi), kesiapan alat yang akan digunakan,
obesitas, asupan makanan, dan olehraga.
STUDI KASUS NOMOR 6
Pasien laki laki usia 52 tahun, berat badan overweight memeriksakan diri ke dokter. Hasil pemeriksaan
menunjukkan tekanan darah meningkat dan hasil laboratorium sebagai berikut:

Analit Kadar pada pasien Nilai referensi


Na+ 151 135-143 mmol/L
K+ 4.5 3.0-5.0 mmol/L
Cl- 106 98-103 mmol/L
Kolesterol 235 140-200 mg/dL
Asam urat 6.2 3.5-7.9 mg/dL
Glukosa 88 75-105 mg/dL

PERTANYAAN STUDI KASUS NOMOR 6:


a. Dari hasil pemeriksaan laboratorium tersebut apakah informasi yang dapat diperoleh
b. Adakah pemeriksaan parameter lain yang diperlukan? Jelaskan !
c. Jika nilai Trigliserida adalah 476mg/dL, HDL 23 mg/dL, apakah nilai LDL dapat diketahui? Jelaskan! 
Jawaban studi kasus nomor 6:
a. Dari informasi yang diperoleh dari hasil pemeriksaan ini yaitu bahwa pasien didiagnosa mengalami
penyakit hiperlipidemia, yang mana ini terlihat dari kadar kolesterol pada pasien yang menunjukkan
kadar sebesar 235 mg/dL, dimana pada kadar tersebut melebihi kadar kolesterol normal pada tubuh
sebagaimana kita ketahui bahwa kadar kolesterol normal pada tubuh ini yaitu 140-200 mg/dL.
b. Iya, ada pemeriksaan parameter lain yang diperlukan yaitu pemeriksaan fisik, EKG, dan pemeriksaan
laboratorium. Perlu dilakukan pemeriksaan lain lagi karena pasien mengidap penyakit hiperlipidemia
dan hipertensi, yang mana ketika hiperlipidemia dan hipertensi terjadi secara bersamaan maka akan
meningkatkan potensi terjadinya PJK (Penyakit Jantung Koroner). Pemeriksaan yang dilakukan
diantaranya: pemeriksaan fisik, EKG (elektrokardiografi), dan pemeriksaan di laboratorium.
c. Iya, nilai LDL dapat diketahui dengan menggunakan rumus menghitung kadar LDL dalam tubuh,
perhitungannya secara indirek dengan menggunakan rumus Friedewal yaitu:
LDL = Total Kolesterol – HDL – (Trigliserida / 5)  
LDL = 200 mg/dL – 23 mg/dL – (476 mg/dL / 5)
LDL = 177 mg/dL – 95,2
LDL = 81,8 mg/dL
Jadi, nilai LDL yang diperoleh ini yaitu sebesar 81,8 mg/dL.
Dari nilai LDL yang diperoleh ini maka nilai LDL nya normal, karena berada pada kadar optimal
LDL dalam tubuh yaitu < 100 mg/dL.
Terimakasih, atas
perhatiannya 

Anda mungkin juga menyukai