Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

KESPRO REMAJA DAN


LANSIA
OLEH
KELOMPOK
DOSEN:
1
Dr. drg. Dewi Rahayu, M.Kes
ANGGOTA
 WIRA SETIO ANDINI
 RATNA FITRI INDRIANI
 ELYA SUHARTI
 RINI IWAN LESTARI
 LIA YULIANI
CONTOH KASUS
Kasus 1 :
 Seorang mahasiswa hamil 2 bulan, ingin menggugurkan kandungan. Sudah minum jamu 32
butir yang dibelikan oleh sang pacar yang juga mahasiswa, tapi janin juga tidak gugur. Mereka
berbeda agama.
 Diskusi
 Apa yang anda sarankan kepada mahasiswa tersebut
 Faktor apa saja yang menyebabkan

DR./Kespro_remaja 3
DISKUSI
MENGAPA REMAJA PERLU MENGETAHUI
KESEHATAN REPRODUKSI (KESPRO)

KESPRO BAGI
REMAJA MEMILIKI INFORMASI YANG
BENAR MENGENAI FUNGSI,
PERAN, DAN PROSES
REPRODUKSI

MEMILIKI SIKAP
SERTA TINGKAH
LAKU YANG
BERTANGGUNG
JAWAB MENGENAI
PROSES
REPRODUKSI
 Remaja secara kematangan organ reproduksi sebagian sudah bisa berfungsi dan
bereproduksi,
TETAPI secara sosial, mental dan emosi mereka belum dewasa.
 Mereka akan banyak mengalami masalah apabila pendidikan dan pengarahan
seksualitas dan reproduksi mereka terabaikan
 Untuk kasus ini maka yang harus dilakukan adalah 
1. Konseling dampak abortus pada organ reproduksi
2. Konseling Usia Ideal menikah
3. Konseling hal-hal yang perlu disiapkan sebelum menikah dan menjalankan fungsi
reproduski untuk memiliki keturunan
 Adanya perbedaan agama juga mempengaruhi pemahaman social budaya pada
masing-masing individu
 Memberi masukan agar mereka mau dan siap jujur, bertanggung jawab atas pilihan
sikapnya dan mengembalikan mereka kepada orang tua
FAKTOR-FACTOR YANG MEMPENGARUHI MELAKUKAN HUBUNGAN
SEKSUAL DI LUAR NIKAH:
 Kurangnya pengetahuan mengenai pubertas dan tanda tandanya
 Kurangnya pengetahuan remaja akan USIA IDEAL untuk bereproduksi
 usia minimal pada saat perkawianan yaitu 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria
 Apabila seseorang gagal mendewasakan usia perkawinannya, maka dianjurkan untuk
penundaan kelahiran anak pertama
 Kesiapan perempuan untuk hamil dan melahirkan atau mempunyai anak
ditentukan oleh kesiapan dalam tiga (3) hal yaitu: Kesiapan fisik,
mental/emosi/pskologis dan sosek.
 Secara umum seorang perempuan dikatakan siap secara fisik telah telah
menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya yaitu sekitar usia 21 tahun. Sehingga
usia 21 tahun bisa dijadikan pedoman kesipan secara fisik
BAGAN PERENCANAAN
KELUARGA

LANJUT
PENDIDIKAN
Ber – KB
BEKERJA/ menggunakan
BERKARYA
salah satu
LANJUT PENDIDIKAN metode kontrasepsi
SAMBIL KERJA

Masa menunda Masa Masa mencegah


perkawinan dan menjarangkan kehamilan
kehamilan kehamilan
21 35
Tahun Tahun
TERLALU MUDA
Ibu hamil pertama di usia kurang dari 21 tahun harus dihindari
karena:
 Kondisi rahim dan panggul belum berkembang secara optimal
 Mental belum siap menghadapi kehamilan dan menjalankan
peran ibu
 Bayi berpotensi lahir prematur
 Berpotensinya terjadi perdarahan yang berakibat kematian pada
ibu dan bayi
 Berpotensi mengalami kanker leher rahim
 Kurang optimalnya Ibu dalam merawat bayi
 Pemahaman dampak Kesehatan dari Tindakan abortus tidak dipahami oleh pasangan
tersebut.
 Abortus merupakan Tindakan mengeluarkan hasil konsepsi
 Kurangnya pengetahuan mengenai Tindakan ini membuat mereka dapat melakukannya
secara ilegal, Bahkan tidak memperhatikan norma –norma yang berlaku
 Kondisi anatomi dinding Rahim dengan tidakan abortus juga dapat berpengaruh,
bahakan menimbulkan cacat, sehingga menimbulkan masalah pada proses kehamilan
selanjutnya
 Resiko abortus terbanyak adalah perdarahan
 Apabila perdarahan tidak dapat diatasi dapat menyebabkan kematian
 Dengan menunda usia perkawinan, diharapkan para remaja lebih siap dalam memasuki
rumah tangga dan membina keluarga yang lebih harmonis
 Memperkuat pemahaman norma social, budaya dan agama dalam Tindakan hamil di luar
nikah dan hamil di luar usia ideal reproduksi penguatan peran TOGA,TOMA dan
TODAT dlm sosialisasi penguatan kespro pd usia remaja
 Upaya tersebut dapat bekerjasama dengan pihak sekolah/perguruan tinggi, pihak
pemertintahan yang membidangi Kesehatan ibu dan anak untuk memprioritaskan
Pendidikan Kesehatan reproduksi pada remaja pada kurikulum
 Melibatkan Pihak sekolah tentang Pendidikan reproduksi terutama pada remaja dengan
bekerja sama dengan guru bidang studi yang bersinggungan langsung dengan remaja
usia sekolah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai