Anda di halaman 1dari 9

PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA YANG DAPAT DIIMPLEMENTASIKAN

PADA KONTEKS LOKAL DAN SOSIAL BUDAYA

Kelompok 5
1. Akhmad Rifqi Ramadhani
2. Febby Muthia
3. Fenny Duijaniarti
4. Henas Chika Olivia
5. Leni Awalini Putri
6. Nabilah Paramesti
7. Syanindita Naratama Kania

Rumpun Bahasa
Program PPG Pra-Jabatan Gelombang 2 Tahun 2022
Universitas Muhammadiyah Palembang
Apa sih Sosio-Kultural?

Sosio-Kultural atau nilai luhur budaya


didefinisikan sebagai gagasan-gagasan,
kebiasaan, keterampilan, seni, dan alat
yang memberi ciri pada sekelompok
orang pada waktu tertentu.
Konteks sosio-kultural di daerah yang sesuai dengan dengan pemikiran Ki Hajar
Dewantara, yaitu:

Budaya perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang
dilaksanakan setahun sekali pada bulan Kalender Hijriyah setiap tanggal 12 Robiul Awal.
Berbagai kegiatan dilakukan:

• Pawai Budaya

• Nganggung

• Khataman Al-Qur’an, Perayaan Maulid Nabi euforianya


bahkan dirayakan melebihi Hari
• Cukur Rambut Bayi dan tradisi lainnya. Raya Idul Fitri.
SMAN 1 Sungailiat dalam perayaan Maulid Nabi menampilkan berbagai
kegiatan budaya:

Tradisi Nganggung Membaca Al-Qur’an dan Tausiyah


serta doa bersama

Membuat Telur Hias Penampilan Seni Budaya seperti Qasidah,


Nasyid
Dalam kegiatan budaya Maulid Nabi, Nilai Nilai-nilai yang sejalan dengan
terdapat Nilai Budaya yang bisa pembelajran dari filosofi
dipelajari beberapa diantaranya: Budaya Ki Hajar Dewantara, yaitu:

1. Religius 1. Mental Merdeka


2. Mandiri 2. Mengikuti Perkembangan Zaman
3. Kerja Sama/Gotong Royong 3. Tidak bertentangan pada nilai-nilai
4. Menghargai Perjuangan Leluhur kemanusiaan
5. Mempertahankan budaya lokal 4. Pembangunan budi pekerti manusia
5. Pelestarian budaya daerah
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
yang dikontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah pada konteks
sosial budaya di daerah

Pengajaran Pendidikan
Pengajaran adalah proses transfer ilmu Pendidikan merupakan tuntunan agar anak
yang bermanfaat. bisa mencapai kemandirian sesuai
kodratnya. Pendidikan ini merupakan
persemaian kebudayaan dan kemanusiaan.

Kearifan lokal budaya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Maulid Nabi, melalui
kegiatan tersebut siswa dapat mempraktekkan dimensi profil pelajar Pancasila. Siswa dapat
mengembangkan kreatifitasnya, mandiri, kreatif , serta siswa bisa saling membantu dan gotong
royong. Siswa juga dapat menghargai kebudayaan asli daerah.
Nilai-nilai luhur yang ada dan bisa ditanamkan pada pendidikan karakter peserta didik:

Toleransi: Dalam kegiatan tersebut Kreatif: Membuat sajian makanan dalam


semua warga berkumpul menjadi satu tradisi nganggung dan menghias telur
tanpa membedakan kedudukan dalam semenarik mungkin
masyarakat

1 2 3 4 5

Cinta budaya: Dalam kegiatan Maulid


Gotong royong: Bekerja sama Nabi akan menunumbuhkan cinta pada
Religius: Ucapan syukur kepada dalam menggelar tradisi budaya lokal, rasa bangga dan
Allah Swt nganggung semangat untuk mengembangkan
budaya.
Kekuatan pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam kegiatan Maulid Nabi dan
pengimplementasiannya terkait dengan dimensi Pelajar Pancasila

Beriman, bertaqwa kepada ketuhanan YME


dan berakhlak mulia

Berkebhinekaan global

Bergotong royong

Kreatif

Bernalar kritis

Mandiri
THANK
Any comments or questions?

Anda mungkin juga menyukai