JAVASCRIPT
Pengantar
Nama JavaScript memang sering membuat bingung
programmer pemula. Ini karena terdapat bahasa
pemrograman populer lain yang bernama JAVA. Tidak
sedikit yang beranggapan bahwa JavaScript adalah
versi “ringan” dari JAVA, atau JavaScript adalah bahasa
pemrograman JAVA yang digunakan khusus membuat
web.
JavaScript sepenuhnya berbeda dari JAVA. Penamaan
yang mirip ini tidak lepas dari sejarah dan ide marketing
oleh Netscape Communications, selaku perusahaan
yang pertama kali mengembangkan JavaScript.
Aplikasi Menjalankan Javascript
Untuk menjalankan JavaScript, kita hanya butuh
aplikasi text editor dan sebuah web browser.
Aplikasi text editor yang dipakai boleh bebas. Jika
butuh yang ringan, bisa coba Notepad++. Atau jika
ingin yang lebih modern, bisa ke Microsoft VS Code.
Teks editor lain seperti Atom atau Sublime Text juga
bisa jadi pilihan alternatif.
Untuk web browser, juga bebas ingin memakai aplikasi
web browser apa saja. Rata-rata web browser modern
sudah mendukung standar EcmaScript terbaru.
Pilihan terbaik bisa ke Google Chrome, Mozilla
Firefox, atau Microsoft Edge.
Cara Menjalankan Javascript
Setelah aplikasi teks editor dan web browser
tersedia, saatnya coba mulai menjalankan
aplikasi JavaScript pertama anda.
Cara penulisan JavaScript mirip dengan
penulisan bahasa pemograman web lainnya
seperti PHP dan CSS, yakni dengan
menyisipkan kode JavaScript di dalam
HTML.
Contoh javascript
Penjelasan Contoh Javascript
Untuk menguji kode JavaScript yang telah
dibuat, silahkan klik tombol “Semangaat..!!”
beberapa kali. Seharusnya kalimat baru
akan ditambahkan di akhir halaman:
Jenis JavaScript
External Javascript
Internal Javascript
Inline Javascript
Javascript Protocol
Internal Javascript
Disebut Internal karena kode Javascript itu
ditulis pada halaman yang sama dengan kode
HTML , dan atau di dalam satu file HTML. Kode
javascript diinput menggunakan tag <script>.
Internal Javascript cukup sering digunakan,
terutama jika kode itu tidak terlalu panjang dan
hanya dibutuhkan pada satu halaman saja.
Kode Javascript ditulis antara tag pembuka
<script> dan tag penutup </script>.
Internal Javascript
<script>
Kodejavascript diletakkan disini
</script>
Contoh Internal Javascript
Tampilan Javascript
Penjelasan Internal
tag <script> ke dalam tag <head> pada baris ke 6. Tag
<script> tersebut berisi 1 baris perintah, yakni
alert("Hello World!!");. Ini adalah kode untuk
menjalankan fungsi alert() milik JavaScript.
alert() adalah perintah khusus untuk menampilkan
kotak informasi. Fungsi ini sering dipakai dalam proses
pembuatan kode JavaScript sekedar untuk
menampilkan output sederhana. Teks informasi tersebut
ditulis antara tanda kurung dan dalam tanda kutip.
Save file diatas dengan nama sembarang selama
memiliki extension .html, misalnya index.html, lalu
akses di web browser:
External Javascript
• Cara kedua untuk menginput kode JavaScript ke dalam file
HTML adalah dengan memindahkan kode JavaScript ke
dalam sebuah file terpisah, lalu diakses dari file HTML.
Karena file JavaScript ini berada di luar file HTML, disebut
juga sebagai external JavaScript. Cara ini lebih disarankan
untuk kode JavaScript yang panjang, dan dipakai oleh
banyak halaman.
• File JavaScript external disimpan dalam ekstensi .js, seperti:
kode.js, register.js, atau kodeku.js. Dari halaman HTML,
kita memanggilnya menggunakan juga dengan tag <script>,
tapi kali ini dengan tambahan atribut src. Atribut src berisi
alamat dari file JavaScript tersebut, seperti berikut ini:
External Javascript
• Perhatikan bahwa tag <script> langsung ditutup
dengan tag </script>. Di antara tag ini, tidak
bisa ditulis kode internal JavaScript lain, tapi
harus dipisah ke dalam tag tersendiri: