Anda di halaman 1dari 15

1.

Pengenalan JavaScript
Javascript adalah bahasa pemrograman script yang cara kerjanya hanya memerlukan
interpreter sehingga tidak membutuhkan compiler agar bisa menjalankannya. Di dalam bahasa
pemrograman Javascript, tidak terdapat proses kompilasi lebih dahulu supaya program bisa Anda
jalankan. Selain itu, aplikasi yang dibutuhkan adalah web browser dan text editor saja. Fitur-fitur
yang dimiliki Javascript yaitu berorientasi objek, client-side, high-level programming, dan
loosely tiped. JavaScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat sebuah
halaman web yang dinamis dan interaktif. JavaScript digunakan terutama untuk mengembangkan
front-end web serta saling bersinergi dengan HTML dan CSS.

 Sejarah JavaScript

Pada tahun 1994 JavaScript mulai dikenal, pada saat itu web dan internet sudah
mulai berkembang. JavaScript didesain oleh Brendan Eich yang merupakan
karyawan Netscape. Transformasi nama JavaScript, dimulai dari Mocha, Mona,
LiveScript, hingga akhirnya resmi bernama JavaScript. 

Versi awal bahasa JS hanya dipakai di kalangan Netscape beserta dengan


fungsionalitas pun yang masih terbatas. Singkat cerita pada tahun 1996
JavaScript secara resmi dinamakan sebagai ECMAScript. ECMAScript 2
dikembangkan pada tahun 1998 yang dilanjutkan dengan ECMAScript 3 setahun
kemudian. ECMAScript terus dikembangkan sampai akhirnya menjadi
JavaScript atau JS hingga saat ini. Pada tahun 2016, 92% web diketahui telah
menggunakan JavaScript. Itulah mengapa JavaScript atau JS terus berkembang.

 Cara kerja JavaScript

Cara Kerja Javascript di website, Bahasa pemrograman Javascript biasanya


diembedded ke halaman website secara langsung atau diarahkan dengan file
Javascript yang terpisah. Bahasa pemrograman Javascript ialah bahasa dari sisi
klien yang mempunyai arti bahwa script di download di perangkat yang dimiliki
oleh pengunjung situs Anda yang kemudian akan diproses disana. segala proses
yang dilakukan Javascript dijalankan oleh pengunjung web (client). Pengunjung
web mengirim permintaan (request) yang kemudian request tersebut akan
diproses di server. Dengan melalui peramban web, hasilnya akan dikirimkan ke
pengunjung web.

 Kelebihan JavaScript

1. Anda tidak membutuhkan compiler karena web browser mampu


menginterpretasikannya dengan HTML;
2. Lebih mudah dipelajari daripada bahasa pemrograman lainnya;
3. Proses pencarian dan penanganan eror atau kesalahannya lebih mudah;
4. Bisa berfungsi sebagai elemen halaman web atau event tertentu, misalnya klik
atau mouseover;
5. Bisa berfungsi di berbagai browser, platform, dan lain-lain.
6. Anda bisa menggunakan bahasa pemrograman ini untuk memvalidasi input
dan meminimalkan proses untuk memeriksa data secara manual;
7. Dengannya, website Anda menjadi lebih interaktif dan juga mampu menarik
perhatian lebih banyak pengunjung;
8. Lebih cepat dan ringan daripada bahasa pemrograman lainnya.

 Kekurangan JavaScript

1. Berisiko tinggi terhadap eksploitasi;

2. Bisa disalahgunakan untuk mengaktifkan kode berbahaya di komputer


pengguna;

3. Tidak semua browser dan perangkat selalu mendukung bahasa pemrograman


ini;

4. JS code snippet agak banyak;

5. Bisa di-render secara berbeda pada masing-masing perangkat yang malah


mengarah ke inkonsistensi.

 Tools yang Dipakai untuk Belajar JavaScript

Tools yang harus disiapkan untuk belajar JavaScript cukup menggunakan tools berikut:
1. Web Browser (Google Chrome, Firefox, Opera, dll)
2. Teks Editor (rekomendasi: VS Code)
3. Node js 

 Perbedaan JavaScript dan Bahasa pemograman lain

Yang membedakan Javascript dengan bahasa pemrograman yang lainnya ialah


Javascript merangkum 3 tahap (request, proses, respon) yang pada umumnya
dilakukan oleh bahasa pemrograman lain dirangkum menjadi 2 langkah. Bahasa
pemrograman yang berbasis sisi-server alurnya yaitu :

 Pertama yaitu request dari client.


 Kedua, server kemudian menerima request dan kemudian mengolahnya.
 Ketiga, melalui peramban, hasilnya dikembalikan ke klien setelah request
pada proses kedua selesai.

2. Statement
Statemen atau Pernyataan adalah suatu Expresi/Intruksi individu yang ditulis di sebuah
program untuk menginstruksi jalan proses program, yang berfungsi untuk memerintahkan
bagaimana program berjalan.
Dalam JavaScript kita memiliki pernyataan kondisional berikut:

 if statement – Digunakan untuk mengeksekusi beberapa kode hanya jika kondisi


tertentu adalah benar.

Contoh

if (condition){
Statement(s) to be executed if expression is true
}

Di sini kondisi JavaScript akan dievaluasi. Jika nilai yang dihasilkan benar,
pernyataan yang diberikan akan dieksekusi. Jika ungkapannya salah, maka tidak ada
pernyataan yang dieksekusi. Biasanya, kita akan menggunakan operator pembanding
saat membuat keputusan. Untuk kasus pernyataan atau statement if, bisa kalian lihat
contohnya dibawah:

<input type="button" value="Click Me" onclick="pesan()">


<script>
function pesan() {
var nilaiujian = prompt('Ketik Nilai Ujian Anda:','')
if (nilaiujian > 90) {
document.write("<h1>Selamat, Anda Mendapat Nilai A!</h1>")
}
}
</script>

Contoh diatas akan mengevaluasi variabel nilaiujian yang kalian masukkan. Jika nilaiujian
diatas 90, maka akan tampil tulisan Selamat, Anda Mendapat Nilai A!

 if…else statement -Digunakan untuk mengeksekusi beberapa kode jika kondisi benar
dan kode lain jika kondisi salah.

Contoh:

<input type="button" value="Click Me" onclick="pesan()">


<script>
function pesan() {
var nilaiujian = prompt('Ketik Nilai Ujian Anda:','')
if (nilaiujian > 70) {
document.write("<h1>Selamat, Anda lulus!</h1>")
} else {
document.write("<h1>Maaf, Anda harus mengulangi ujian!</h1>")
}
}
</script>
 if…else if….else statement – Digunakan untuk memilih salah satu dari banyak blok
kode yang akan dieksekusi.

Contoh:

<input type="button" value="Click Me" onclick="pesan()">


<script>
function pesan() {
var nilaiujian = prompt('Ketik Nilai Ujian Anda:','')
if (nilaiujian > 90) {
document.write("<h1>Selamat, Anda Mendapat Nilai A!</h1>")
} else if (nilaiujian > 80) {
document.write("<h1>Selamat, Anda Mendapat Nilai B!</h1>")
} else if (nilaiujian > 70) {
document.write("<h1>Selamat, Anda Mendapat Nilai C!</h1>")
}
}
</script>

Contoh diatas akan mengevaluasi ulang hasil inputan kita. Jika kita memasukkan
ankga diatas 90 pada variabel nilaiujian, maka akan muncul kalimat “Selamat, Anda
Mendapat Nilai A!”. Jika kita memasukkan ankga diatas 80 pada variabel nilaiujian,
maka akan muncul kalimat “Selamat, Anda Mendapat Nilai B!”. Begitu juga dengan
nilai C.

3. Variabel
Variabel adalah tempat penampungan data yang akan digunakan dalam program. Disebut
variabel karena data yang tersimpan di dalamnya dapat berubah-ubah sesuai kebutuhan,
sedangkan penampung data yang tidak dapat berubah setelah diberikan nilai awal disebut
Konstanta.

3.1. Penamaan Variabel

Variabel adalah tempat menyimpan data atau informasi yang akan diproses yang
berada dimemori komputer. Setiap variabel sebaiknya dideklarasikan terlebih dahulu
dengan menuliskan perintah var pada awal baris. Contoh:

var nama=document.getElementById("nama")
var tanggal

Aturan penamaan variabel dalam javascript

 Nama variabel case sensitive.


 Nama harus diawali dengan huruf atau garis bawah (underscore).
 Nama tidak boleh mengandung tanda baca seperti spasi atau karater yang
digunakan sebagai operasi pada ekspersi. Contohnya &, ||, <, >, {, dll.
Suatu variabel akan otomatis ada dalam suatu program, tanpa perlu dideklarasikan
terlebih dahulu jika variabel tersebut berisi data. Contoh

nama=document.getElementById("nama")

Variabel nama dapat langsung dituliskan tanpa awalan var terlebih dahulu.

Variabel dapat dibedakan menjadi variabel tunggal dan array. Variabel tunggal
merupakan variabel yang digunakan untuk menyimpan satu data. Contoh:

var nama="ali"
var tanggal_lahir="1990-01-30"
var tempat_lahir="jambi"

Setiap variabel menyimpan satu data.

Array merupakan variabel jamak, dimana satu variabel dapat menyimpan banyak
data. Setiap vaiabel dalam suatu array desebut sebagai elemen array, dengan setiap
elemen memiliki indexs.

Variabel array didalam javascript dideklarasikan dengan menggunakan perintah var


dan pernyataan new array(). Contoh:

var biodata=new array("ali","1990-01-30","jambi");

3.2. Tipe Data

Tipe data adalah jenis-jenis data yang bisa kita simpan di dalam variabel.

Ada beberapa tipe data dalam pemrograman Javascript:

 String (teks)
 Integer atau Number (bilangan bulat)
 Float (bilangan Pecahan)
 Boolean
 Object

Javascript adalah bahasa yang bersifat dynamic typing, artinya kita tidak harus
menuliskan tipe data pada saat pembuatan variabel seperti pada bahasa C, C++, Java,
dsb. yang bersifat static typing.

3.3. Objek
JavaScript dirancang berdasarkan paradigma berbasis objek sederhana. Objek adalah
kumpulan dari properti, dan properti adalah sepasang hubungan antara nama (atau kunci) dan
nilai. Nilai properti bisa berupa fungsi, Dalam hal ini properti itu disebut metode

3.3.1. Objek String


String adalah suatu objek yang merupakan kumpulan dari elemen karakter-
karakter. Dalam Javascript string atau karakter harus diapit dengan tanda petik
ganda(“) atau tanda petik tunggal(‘).

Contoh pendeklarasian Objek String :

Nama = “Shafana Vevica”


Panjang = Nama,length; // Panjang akan berisi 14

Length adalah property yang sering digunakan dalam objek string yang
digunakan Untuk mengetahui banyaknya karakter dalam suatu string.

Objek String juga memiliki method yang dapat digunakan untuk


memanipulasi string tersebut. Adapun Method yang dapat digunakan
meliputi:

string.concat(): menggabungkan dua atau lebih string. Hasilnya akan tersimpan


pada string baru.
string.replace(): mengganti sebuah string1 dengan string2 (yang berbeda) pada
sebuah string.
string.slice(): memotong sebuah string mulai dari satu index sampai index tertentu.
string.split(): memotong-motong sebuah string kedalam beberapa string berdasarkan
parameter karakter pemisah tertentu. Karakter pemisah tersebuh bisa berupa spasi,
koma, titik, dan lainnya.
string.big(): menaikkan ukuran huruf satu point.
string.small(): menurunkan ukuran huruf satu point.
string.blink(): mentransformasi teks menjadi teks berkedip-kedip (blinking).
string.charAt(): mengembalikan karakter diposisi ke parameter posisi.
string.match(): mencari sebuah string pada sebuah string yang lain. Hasilnya adalah
sebuah Array yang berisi string yang dicari tadi sejumlah yang cocok.
string.search(): mencari sebuah string dalam string yang lain dan memberikan nilai
index dimana string tersebut ditemukan.
string.indexOf (substring, posisi): mengembalikan posisi dari substring, dengan
pencarian dari arah kiri ke kanan, dimulai dari lokasi parameter posisi.
string.lastIndexOf (substring, posisi): fungsinya sama dengan metode indexOf
akan tetapi pencarian dari arah berlawanan, yaitu dari kanan ke kiri.
string.fontcolor(): memodifikasi warna dari teks.
string.fontsize(): memodifikasi ukuran dari teks.
string.toLowerCase(): mentransformasi semua huruf dalam teks menjadi huruf
kecil.
string.toUpperCase(): mentransformasi semua huruf dalam teks menjadi huruf
besar.
3.3.2. Objek Number
Objek Number JavaScript adalah objek yang memungkinkan kita melakukan operasi
matematis. JavaScript hanya memiliki satu tipe bilangan. Semua bilangan dalam
JavaScript disimpan sebagai bilangan floating point 64 bit berbasis 10. Satu
bilangannya berarti menghabiskan memori 8 byte. Bilangan bisa ditulis dengan atau
tanpa koma (desimal).

JavaScript juga bisa mengenali bilangan Oktal dan Hexadecimal. Bilangan akan
dikenali sebagai bilangan Oktal jika dimulai dengan angka 0 dan akan dikenali
sebagai bilangan Hexadecimal jika dimulai dengan 0x. Contoh: 0366 dan 0xEE.
Contoh Variabel Objek Number :

Var x = 123;

3.3.3. Objek Aray

Objek Array JavaScript adalah objek yang mirip dengan tabel dengan index
berurutan. Analoginya mirip dengan kereta api yang memiliki nama kereta
(nama array), nomor kereta (index), gerbong (elemen array), dan jenis kereta
(tipe data elemen). Namun perhatikan bahwa di JavaScript, semuanya adalah
Objek, termasuk elemen array. Oleh karena itu, elemen array didalam
JavaScript bisa berbeda tipe datanya.

Elemen array didalam JavaScript bisa menyimpan Number, String bahkan


Function sekalipun. Dan yang menarik lagi adalah elemen array bisa berupa
array lagi. Berikut adalah pendeklarasian untuk array.

nama = new Array(3)

Pernyataan diatas menunjukan bahwa variabel nama memiliki 3 elemen.


Ketiga elemen tersebut akan memiliki nilai masing-masing 0, 1, 2. Nilai
pertama = 0. Untuk mengisikan ketiga elemen tersebut kita dapat melakukan
dengan cara :

nama[0] =”Dian”

nama[1] =”Andri”

nama[2]=”Irawan”

Selain cara diatas kita juga bisa mendeklarasikan array sekaligus dengan
mengisikan elemen-elemennya.

nama = new Array(”Dian”,”Andri”,”Irawan”)

Maka hasilnya seperti dibawah ini :

nama yang ke 1 [0] isinya adalah ”Dian”


nama yang ke 2 [1] isinya adalah ”Andri”

nama yang ke 3 [2] isinya adalah ”Irawan”

Objek Array JavaScript juga memiliki banyak method. Berikut ini adalah macam-
macam dari method objek array:

concat(tab1, tab2, tabN) : memungkinkan kita untuk menambahkan (concatenate)


banyak  array, dalam artian membuat satu array dari beberapa array yang berbeda
yang dilewatkan sebagai parameter metode.
arr.join() : mengirimkan satu variabel string yang berisi semua elemen dari array.
arr.pop() : menghapus elemen terakhir dari array.
arr.push(nilai1, nilai2, nilaiN) : menambahkan satu atau beberapa elemen ke array.
arr.reverse() : membalikkan (inverse) urutan elemen di array.
arr.shift() : menghapus elemen pertama dari array.
arr.slice() : mengirim satu array yang berisi sebagai elemen dari array utama.
arr.splice() : menambahkan dan mengurangi elemen-elemen array.
arr.sort() : mengurutkan elemen-elemen array.
arr.toString() : mengirimkan kembali variabel string yang berhubungan dengan
instruksi pembuatan objek array.
arr.valueOf() : mengembalikan nilai dari objek array dimana objek array itu yang
jadi referensi dari array tersebut.

3.3.4. Objek Boolean


Objek Boolean JavaScript adalah objek JavaScript yang memberikan nilai
Benar (True) atau Salah (False). Data Boolean ini yang akan mengeksekusi
apakah data tersebut cocok dengan yang diperintahkan.
Belajar Objek Boolean JavaScript dengan mendeklarasikan sintaknya seperti
ini:

Var myboolean = new Boolean(paremeter);

Jika Objek Boolean tidak memeliki parameter atau parameternya adalah salah
satu diantara nilai ini (0, -0, null, "", false, undefined, not a number) maka
objek myboolean akan bernilai "false". Selain itu, maka objek myboolean
akan bernilai "true" (bahkan ketika parameternya = "false").

Didalam tutorial Boolean JavaScript, terdapat Metode-metode dari objek


boolean ini, antara lain:

 toSource() : metode ini mengirimkan kembali kode sumber yang


memungkinkan kita untuk membuat objek Boolean.
 toString() : metode ini mengirimkan kembali string yang berhubungan
dengan instruksi untuk membuat objek Boolean.
 valueOf() : metode ini mengembalikan nilai asal dari objek Boolean.
3.3.5. Objek Date
Objek Date JavaScript atau Objek Tanggal adalah berfungsi untuk memanipulasi data
Tanggal dan Waktu. Misalkan Anda menginkan data tanggal atau waktu didalam
penulisan JavaScript, makan Anda bisa membuatnya seperti ini.

Penulisannya pun cukup mudah, berikut cara membuat objek date atau tanggal dalam
JavaScript:

Var d = new Date();


Var d = new Date(Milliseconds);
Var d = new Date(dateString);
Var d = new
Date(year,month,day,hours,minutes,second,milliseconds);

Method Objek Date JavaScript atau Metode Objek Tanggal JavaScript bisa
beroperasi didalamnya ketika Objek Date digunakan. Dengan Method Date kita bisa
mengatur tahun, bulan, hari, jam, menit, milidetik objek, bisa dengan menggunakan
waktu setempat maupun waktu Universal/GMT.

Berikut adalah Method/Metode Objek Date JavaScript beserta fungsinya:

getDate() : berfungsi memperoleh tanggal (1-31).


getDay() : memperoleh hari dari Minggu (0-6). 0=Minggu dan 1=Senin, dst.
getFullYear() : memperoleh nilai tahun 4 digit.
getHours() : memperoleh nilai jam (0-23).
getMilliseconds() : memperoleh nilai milidetik (0-999).
getMinutes() : memperoleh nilai menit (0-59).
getMonth() : memperoleh nilai bulan (0-11). 0 = Januari, 1 = Februari, dst.
getSeconds() : memperoleh nilai detik (0-59).
getTime() : memperoleh jumlah milidetik sejak tengah malam tanggal 01 Januari
1970.
getTimezoneOffset() : memperoleh perbedaan waktu antara universal time (UTC)
dengan waktu lokal, dengan menit.
getYear() : metode ini sudah ditinggalkan, sebagai gantinya gunakan [getFullYear()].
setDate() : menetapkan hari dari sebuah objek date.
etFullYear() : menetapkan tahun ( digit) dari sebuah objek date.
setHours() : menetapkan jam dari sebuah objek date.
setMilliseconds() : menetapkan milidetik dari sebuah objek date.
setMinutes() : menetapkan menit dari sebuah objek date.
setMonth() : menetapkan bulan dari sebuah objek date.
setSeconds() : menetapkan detik dari sebuah objek date.
toString() : mengkonversi objek date ke String.
toTimeString() : mengkonversi bagian waktu dari objek date ke String.
toDateString() : mengkonversi bagian tanggal dari sebuah objek date ke dalam
String.
toUTCString() : mengkonversi tampilan tanggal standar UTC.
toISOString() : mengkonversi date menjadi string dengan standar ISO.
toJSON() : mengembalikan objek date sebagai string dengan format JSON date.
toLocaleString() : mengkonversi obejk date ke String menggunakan konversi lokal.
valueOf() : mengembalikan nilai dari sebuah objek date.
3.3.6. Objek Math

Objek Math memiliki beberapa konstanta matematika yang bisa digunakan di


dalam proses pembuatan program. Untuk menggunakan konstanta objek
Math, kita tinggal menulis: Math.nama_konstanta.

Berikut adalah kosntanta untuk Objek Math di dalam JavaScript, diurutkan


berdasarkan abjad:

 Math.E: Berisi nilai dari logaritma natural e, dengan nilai


2.718281828459045
 Math.LN10 : Berisi nilai dari logaritma natural 10, dengan nilai
2.302585092994046
 Math.LN2 : Berisi nilai dari logaritma natural 2, dengan nilai
0.6931471805599453
 Math.LOG10E : Berisi nilai dari logaritma natural e basis 10, dengan
nilai 0.4342944819032518
 Math.LOG2E : Berisi nilai dari logaritma natural e basis 2, dengan
nilai 1.4426950408889634
 Math.PI : Berisi nilai dari pi (π) dengan nilai 3.141592653589793
 Math.SQRT1_2: Berisi hasil dari 1 dibagi dengan akar kuadrat 2,
dengan nilai 0.707106781186
 Math.SQRT2: Berisi hasil akar kuadrat dari 2, dengan nilai
1.4142135623730951

Selain konstanta, Objek Math juga menyediakan banyak fungsi matematis.


Anda mungkin akan jarang menggunakan fungsi atau method ini, kecuali
membuat aplikasi ilmiah atau aplikasi kalkulator dengan JavaScript. Berikut
adalah method yang disediakan oleh objek Math JavaScript, diurutkan berdasarkan
abjad, dan akan kita bahas satu persatu:

 Method Objek Math JavaScript: Math.abs()

Method Math.abs berfungsi untuk menghasilkan nilai absolut (nilai negatif


akan menjadi positif, sedangkan nilai positif akan tetap positif). Fungsi ini
membutuhkan 1 argumen angka. Berikut adalah contoh pemanggilan fungsi
abs():

1 <script>

2 Math.abs(-5)      // hasilnya: 5

3 Math.abs(5)       // hasilnya: 5

Math.abs(-22.78)  // hasilnya: 22.78


4
</script>
5

 Method Objek Math JavaScript: Math.acos()

Method Math.acos() berfungsi untuk menghitung nilai arccosine. Fungsi ini


membutuhkan 1 argumen angka dengan nilai antara -1 sampai dengan 1. Nilai
akhir fungsi adalah 0 sampai dengan π radian.

 Method Objek Math JavaScript: Math.asin()

Method Math.asin() berfungsi untuk menghitung nilai arcsine. Fungsi ini


membutuhkan 1 argumen angka dengan nilai antara -1 sampai dengan 1. Nilai
akhir fungsi adalah -π/2 sampai dengan π/2 radian.

 Method Objek Math JavaScript: Math.atan()

Method Math.atan() berfungsi untuk menghitung nilai arctangent. Fungsi ini


membutuhkan 1 argumen angka dengan nilai apapun. Nilai akhir fungsi adalah
-π/2 sampai dengan π/2 radian.

 Method Objek Math JavaScript: Math.atan2()

Method Math.atan2() berfungsi untuk menghitung nilai arctangent dari rasio


y/x. Fungsi ini membutuhkan 2 buah argumen untuk nilai y dan x. Nilai hasil
fungsi adalah diantara -π dan π radians.

 Method Objek Math JavaScript: Math.ceil()

Method Math.ceil() berfungsi untuk pembulatan keatas dari sebuah nilai


desimal. Fungsi ini membutuhkan 1 argumen, yaitu angka yang akan
dibulatkan. Berikut adalah hasil pemanggilan fungsi ceil:

1 <script>

2 Math.ceil(1.99);    // hasilnya: 2

3 Math.ceil(1.01);    // hasilnya: 2

4 Math.ceil(1.0);     // hasilnya: 1

5 Math.ceil(-1.99);   // hasilnya: -1

6 </script>
 Method Objek Math JavaScript: Math.cos()

Method Math.cos() berfungsi untuk menghitung nilai cosinus. Fungsi ini


membutuhkan 1 buah argumen dalam bentuk sudut dengan nilai radian. Untuk
menkonversi derajat menjadi radian, kalikan besar sudut dengan 0.017453293
(2π/360). Nilai akhir fungsi ini berada antara −1.0 dan 1.0.

 Method Objek Math JavaScript: Math.exp()

Method Math.exp() digunakan untuk menghitung hasil dari e^x dimana x


adalah argumen yang diberikan. e merupakan logaritma natural dengan nilai
2.718.

 Method Objek Math JavaScript: Math.floor()

Method Math.floor() berfungsi untuk pembulatan kebawah dari sebuah nilai


desimal. Fungsi ini membutuhkan 1 argumen, yaitu angka yang akan
dibulatkan. Berikut adalah hasil pemanggilan fungsi floor:

1 <script>

2 Math.floor(1.99);    // hasilnya: 1

3 Math.floor(1.01);    // hasilnya: 1

4 Math.floor(1.0);     // hasilnya: 1

5 Math.floor(-1.01);   // hasilnya: -2

6 </script>

 Method Objek Math JavaScript: Math.log()

Method Math.log() berfungsi untuk menghitung nilai logaritma natural, yaitu


nilai dari log e x. Fungsi ini membutuhkan 1 buah argumen angka.

 Method Objek Math JavaScript: Math.max()

Method Math.max() berfungsi untuk mencari angka paling besar diantara


argumen yang diberikan. Fungsi ini membutuhkan 1 atau lebih argumen.
Berikut adalah contoh penggunaan fungsi Math.max():

1 <script>

2 Math.max(1,2,3,4,5,6);     // hasilnya: 6

Math.max(10,20,30,90,5);   // hasilnya: 90
3
Math.max(50);              // hasilnya: 50
4
</script>
5

 Method Objek Math JavaScript: Math.min()

Method Math.min() berfungsi untuk mencari angka paling kecil diantara


argumen yang diberikan. Fungsi ini membutuhkan 1 atau lebih argumen.
Berikut adalah contoh penggunaan fungsi Math.min():

1 <script>

2 Math.min(1,2,3,4,5,6);       // hasilnya: 1

3 Math.mmin(10,20,30,90,5);    // hasilnya: 5

4 Math.max(50);                // hasilnya: 50

5 </script>

 Method Objek Math JavaScript: Math.pow()

Method Math.pow() berfungsi untuk untuk mencari hasil pemangkatan. Fungsi


ini membutuhkan 2 buah argumen. Argumen pertama adalah angka asal, dan
argumen kedua adalah nilai pangkat. Berikut adalah contoh penggunaan fungsi
Math. pow():

1 <script>

2 Math.pow(1,100);      // 1^100, hasilnya: 1

3 Math.pow(5,3);        // 5^3, hasilnya: 125

4 Math.pow(50);         // hasilnya: 50

5 </script>

 Method Objek Math JavaScript: Math.random()

Method Math.random() berfungsi untuk menghasilkan angka acak dalam


setiap pemanggilan. Fungsi ini tidak membutuhkan argumen apapun. Nilai
akhir berada dalam rentang 0 dan 1. Untuk hasil angka acak 1-100, kita tinggal
mengalikan hasil fungsi ini dengan 100. Berikut adalah contoh penggunaan
fungsi Math.random():
1 <script>

2 Math.random();    // hasilnya: 0.2605599395465106

3 Math.random();    // hasilnya: 0.6355015402659774

4 Math.random();    // hasilnya: 0.5217791700270027

5 </script>

 Method Objek Math JavaScript: Math.round()

Method Math.round() berfungsi untuk membulatkan nilai angka ke bilangan


terdekat. Jika nilai desimal dibawah 0.5 maka akan dibulatkan ke bawah,
namun jika nilai desimal bernilai 0.5 atau lebih, akan dibulatkan keatas. Fungsi
ini membutuhkan 1 argumen, yaitu angka yang akan dibulatkan. Berikut adalah
hasil pemanggilan fungsi floor:

1 <script>

2  Math.round(1.56);    // hasilnya: 2

3  Math.round(1.44);    // hasilnya: 1

4  Math.round(1.0);     // hasilnya: 1

5  Math.round(-1.6);    // hasilnya: -2

6  </script>

 Method Objek Math JavaScript: Math.sin()

Method Math.sin() berfungsi untuk menghitung hasil sinus. Fungsi ini


membutuhkan 1 buah argumen dalam bentuk sudut dengan nilai radian. Untuk
menkonversi derajat menjadi radian, kalikan besar sudut dengan 0.017453293
(2π/360). Nilai akhir fungsi ini berada antara −1.0 dan 1.0.

 Method Objek Math JavaScript: Math.sqrt()

Method Math.sqrt() digunakan untuk mencari hasil dari akar kuadrat sebuah
angka. Fungsi ini membutuhkan 1 argumen, yaitu angka yang akan dihitung.
Berikut adalah contoh penggunaan fungsi Math. sqrt();

1 <script>

2 Math.sqrt(25);   // hasilnya: 5
3 Math.sqrt(81);   // hasilnya: 9

4 Math.sqrt(-3);   // hasilnya: NaN

5 </script>

 Method Objek Math JavaScript: Math.tan()

Method Math.tan() berfungsi untuk menghitung hasil tangen. Fungsi ini


membutuhkan 1 buah argumen dalam bentuk sudut dengan nilai radian. Untuk
menkonversi derajat menjadi radian, kalikan besar sudut dengan 0.017453293
(2π/360).

Anda mungkin juga menyukai