Pengenalan JavaScript
Javascript adalah bahasa pemrograman script yang cara kerjanya hanya memerlukan
interpreter sehingga tidak membutuhkan compiler agar bisa menjalankannya. Di dalam bahasa
pemrograman Javascript, tidak terdapat proses kompilasi lebih dahulu supaya program bisa Anda
jalankan. Selain itu, aplikasi yang dibutuhkan adalah web browser dan text editor saja. Fitur-fitur
yang dimiliki Javascript yaitu berorientasi objek, client-side, high-level programming, dan
loosely tiped. JavaScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat sebuah
halaman web yang dinamis dan interaktif. JavaScript digunakan terutama untuk mengembangkan
front-end web serta saling bersinergi dengan HTML dan CSS.
Sejarah JavaScript
Pada tahun 1994 JavaScript mulai dikenal, pada saat itu web dan internet sudah
mulai berkembang. JavaScript didesain oleh Brendan Eich yang merupakan
karyawan Netscape. Transformasi nama JavaScript, dimulai dari Mocha, Mona,
LiveScript, hingga akhirnya resmi bernama JavaScript.
Kelebihan JavaScript
Kekurangan JavaScript
Tools yang harus disiapkan untuk belajar JavaScript cukup menggunakan tools berikut:
1. Web Browser (Google Chrome, Firefox, Opera, dll)
2. Teks Editor (rekomendasi: VS Code)
3. Node js
2. Statement
Statemen atau Pernyataan adalah suatu Expresi/Intruksi individu yang ditulis di sebuah
program untuk menginstruksi jalan proses program, yang berfungsi untuk memerintahkan
bagaimana program berjalan.
Dalam JavaScript kita memiliki pernyataan kondisional berikut:
Contoh
if (condition){
Statement(s) to be executed if expression is true
}
Di sini kondisi JavaScript akan dievaluasi. Jika nilai yang dihasilkan benar,
pernyataan yang diberikan akan dieksekusi. Jika ungkapannya salah, maka tidak ada
pernyataan yang dieksekusi. Biasanya, kita akan menggunakan operator pembanding
saat membuat keputusan. Untuk kasus pernyataan atau statement if, bisa kalian lihat
contohnya dibawah:
Contoh diatas akan mengevaluasi variabel nilaiujian yang kalian masukkan. Jika nilaiujian
diatas 90, maka akan tampil tulisan Selamat, Anda Mendapat Nilai A!
if…else statement -Digunakan untuk mengeksekusi beberapa kode jika kondisi benar
dan kode lain jika kondisi salah.
Contoh:
Contoh:
Contoh diatas akan mengevaluasi ulang hasil inputan kita. Jika kita memasukkan
ankga diatas 90 pada variabel nilaiujian, maka akan muncul kalimat “Selamat, Anda
Mendapat Nilai A!”. Jika kita memasukkan ankga diatas 80 pada variabel nilaiujian,
maka akan muncul kalimat “Selamat, Anda Mendapat Nilai B!”. Begitu juga dengan
nilai C.
3. Variabel
Variabel adalah tempat penampungan data yang akan digunakan dalam program. Disebut
variabel karena data yang tersimpan di dalamnya dapat berubah-ubah sesuai kebutuhan,
sedangkan penampung data yang tidak dapat berubah setelah diberikan nilai awal disebut
Konstanta.
Variabel adalah tempat menyimpan data atau informasi yang akan diproses yang
berada dimemori komputer. Setiap variabel sebaiknya dideklarasikan terlebih dahulu
dengan menuliskan perintah var pada awal baris. Contoh:
var nama=document.getElementById("nama")
var tanggal
nama=document.getElementById("nama")
Variabel nama dapat langsung dituliskan tanpa awalan var terlebih dahulu.
Variabel dapat dibedakan menjadi variabel tunggal dan array. Variabel tunggal
merupakan variabel yang digunakan untuk menyimpan satu data. Contoh:
var nama="ali"
var tanggal_lahir="1990-01-30"
var tempat_lahir="jambi"
Array merupakan variabel jamak, dimana satu variabel dapat menyimpan banyak
data. Setiap vaiabel dalam suatu array desebut sebagai elemen array, dengan setiap
elemen memiliki indexs.
Tipe data adalah jenis-jenis data yang bisa kita simpan di dalam variabel.
String (teks)
Integer atau Number (bilangan bulat)
Float (bilangan Pecahan)
Boolean
Object
Javascript adalah bahasa yang bersifat dynamic typing, artinya kita tidak harus
menuliskan tipe data pada saat pembuatan variabel seperti pada bahasa C, C++, Java,
dsb. yang bersifat static typing.
3.3. Objek
JavaScript dirancang berdasarkan paradigma berbasis objek sederhana. Objek adalah
kumpulan dari properti, dan properti adalah sepasang hubungan antara nama (atau kunci) dan
nilai. Nilai properti bisa berupa fungsi, Dalam hal ini properti itu disebut metode
Length adalah property yang sering digunakan dalam objek string yang
digunakan Untuk mengetahui banyaknya karakter dalam suatu string.
JavaScript juga bisa mengenali bilangan Oktal dan Hexadecimal. Bilangan akan
dikenali sebagai bilangan Oktal jika dimulai dengan angka 0 dan akan dikenali
sebagai bilangan Hexadecimal jika dimulai dengan 0x. Contoh: 0366 dan 0xEE.
Contoh Variabel Objek Number :
Var x = 123;
Objek Array JavaScript adalah objek yang mirip dengan tabel dengan index
berurutan. Analoginya mirip dengan kereta api yang memiliki nama kereta
(nama array), nomor kereta (index), gerbong (elemen array), dan jenis kereta
(tipe data elemen). Namun perhatikan bahwa di JavaScript, semuanya adalah
Objek, termasuk elemen array. Oleh karena itu, elemen array didalam
JavaScript bisa berbeda tipe datanya.
nama[0] =”Dian”
nama[1] =”Andri”
nama[2]=”Irawan”
Selain cara diatas kita juga bisa mendeklarasikan array sekaligus dengan
mengisikan elemen-elemennya.
Objek Array JavaScript juga memiliki banyak method. Berikut ini adalah macam-
macam dari method objek array:
Jika Objek Boolean tidak memeliki parameter atau parameternya adalah salah
satu diantara nilai ini (0, -0, null, "", false, undefined, not a number) maka
objek myboolean akan bernilai "false". Selain itu, maka objek myboolean
akan bernilai "true" (bahkan ketika parameternya = "false").
Penulisannya pun cukup mudah, berikut cara membuat objek date atau tanggal dalam
JavaScript:
Method Objek Date JavaScript atau Metode Objek Tanggal JavaScript bisa
beroperasi didalamnya ketika Objek Date digunakan. Dengan Method Date kita bisa
mengatur tahun, bulan, hari, jam, menit, milidetik objek, bisa dengan menggunakan
waktu setempat maupun waktu Universal/GMT.
1 <script>
2 Math.abs(-5) // hasilnya: 5
3 Math.abs(5) // hasilnya: 5
1 <script>
2 Math.ceil(1.99); // hasilnya: 2
3 Math.ceil(1.01); // hasilnya: 2
4 Math.ceil(1.0); // hasilnya: 1
5 Math.ceil(-1.99); // hasilnya: -1
6 </script>
Method Objek Math JavaScript: Math.cos()
1 <script>
2 Math.floor(1.99); // hasilnya: 1
3 Math.floor(1.01); // hasilnya: 1
4 Math.floor(1.0); // hasilnya: 1
5 Math.floor(-1.01); // hasilnya: -2
6 </script>
1 <script>
2 Math.max(1,2,3,4,5,6); // hasilnya: 6
Math.max(10,20,30,90,5); // hasilnya: 90
3
Math.max(50); // hasilnya: 50
4
</script>
5
1 <script>
2 Math.min(1,2,3,4,5,6); // hasilnya: 1
3 Math.mmin(10,20,30,90,5); // hasilnya: 5
4 Math.max(50); // hasilnya: 50
5 </script>
1 <script>
4 Math.pow(50); // hasilnya: 50
5 </script>
5 </script>
1 <script>
2 Math.round(1.56); // hasilnya: 2
3 Math.round(1.44); // hasilnya: 1
4 Math.round(1.0); // hasilnya: 1
5 Math.round(-1.6); // hasilnya: -2
6 </script>
Method Math.sqrt() digunakan untuk mencari hasil dari akar kuadrat sebuah
angka. Fungsi ini membutuhkan 1 argumen, yaitu angka yang akan dihitung.
Berikut adalah contoh penggunaan fungsi Math. sqrt();
1 <script>
2 Math.sqrt(25); // hasilnya: 5
3 Math.sqrt(81); // hasilnya: 9
5 </script>