Biotek Kel 4
Biotek Kel 4
PAKAN TERNAK
Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Ir. Eka Meutia Sari, M.Sc
Disusun Oleh :
Ketua : Yulia Ningsih (2005104010110)
Anggota :
Khusua (2005104010098)
M. Akram Almisri (2005104010044)
Ade Ardianta Sembiring (2105104010054)
M. Rizieq Balia MA (2105104010076)
Pada usaha ternak ruminansia, ketersediaan pakan berupa hijauan mutlak
dibutuhkan, dengan adanya perubahan alih fungsi lahan dan perubahan iklim
akan membatasi ketersediaan bahan pakan bagi ternak tersebut. Untuk itu,
integrasi dengan usaha pertanian merupakan alternatif untuk mengembangkan
usaha peternakan yang berkesinambungan.
Gambar silase
2. Amoniasi
Ada tiga sumber amoniak yang dapat dipergunakan dalam proses
amoniasi yaitu: NH3 dalam bentuk gas cair, NH4OH dalam bentuk larutan,
dan urea dalam bentuk padat. Penggunaan NH3 gas yang dicairkan biasanya
relatif mahal. Selain harganya mahal, juga memerlukan tangki khusus yang
tahan tekanan tinggi minimum(10 bar).
Satu-satunya sumber NH3 yang murah dan mudah diperoleh adalah
urea. Urea yang banyak beredar adalah urea yang umumnya digunakan untuk
pupuk. Perlakuan amoniasi dengan urea telah terbukti mempunyai pengaruh
yang baik terhadap pakan. Proses amoniasi lebih lanjut juga akan
memberikan keuntungan yaitu meningkatkan kecernaan pakan.
Aamoniasi juga menurunkan kadar zat makanan yang sulit bahkan tidak
dicerna oleh ternak yang berakibat meningkatkan kecernaan pakan lebih
jauh.
3. Jerami Fermentasi
Jerami adalah tanaman padi yang telah diambil buahnya (gabahnya),
sehingga tinggal batang dan daunnya yang merupakan limbah pertanian serta
belum sepenuhnya dimanfaatkan karena adanya faktor teknis dan ekonomis.
Fermentasi jerami merupakan proses perombakan struktur keras secara fisik,
kimia dan biologi, sehingga bahan dengan struktur yang kompleks akan berubah
menjadi lebih sederhana, dan hal tersebut menyebabkan daya cerna ternak
menjadi lebih efisien.
Gambar fermentasi
Jerami
Pemanfaatan jerami padi fermentasi akan memberikan dampak sebagai
berikut:
4. Pengubah metabolisme
Pengubah metabolisme seperti, somatotropin sapi rekombinan telah
digunakan untuk meningkatkan efisiensi produksi seperti penambahan berat
badan, memperbaiki komposisi karkas. Keseluruhan meningkatkan efisiensi
produktif (pertambahan berat badan atau produksi susu per unit pakan)
meningkatkan komposisi karkas pada hewan yang sedang tumbuh,
meningkatkan hasil susu pada hewan menyusui dan mengurangi kotoran hewan
per-unit produksi.
Kesimpulan