Anda di halaman 1dari 33

PERKEMBANGAN PARIWISATA

JAWA TIMUR
WISATAWAN MANCANEGARA (WISMAN)
Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisatawan
Mancanegara ke Jawa Timur, 2020 - 2022

18000 14.264

16000

14000
Sudah ada kunjungan
wisman masuk ke Jawa
12000 Timur sejak bulan Maret
2022 dan selalu
10000 meningkat
8000 85

6000
0
M-to-M
Desember 2022 thd
November 2022
4.620
4000 KUNJUNGAN

14.264
2000 Y-on-Y
Desember 2022 thd
0 Desember 2021 KUNJUNGAN

Sumber: BPS, Berita Resmi Statistik, 1 Februari 2023


KUNJUNGAN WISMAN KE JATIM MENURUT KEBANGSAAN
Periode Desember 2022
320,52
Negara Lain Jepang Jumlah Kunjungan
9
27,11% 1,21% 243,89
Wisman Jan-Des 2022
meningkat
9
9.739,33%
Malaysia Australia
Dibanding Jan-Des 2021
40,48% 1,25%
Singapore Thailand 67,793
35,035
14,14% 1,28% 689
Jan-Des 2018 Jan-Des 2019 Jan-Des 2020 Jan-Des 2021 Jan-Des 2022
Amerika Britania Raya

2,85% 0,90% Dari 14.264 kunjungan


wisman pada Desember
India China
2022, paling banyak
1,45% 8,01% berasal dari Malaysia
sebesar 5.774
kunjungan (40,48
Korea Selatan persen)
1,29%
Sumber: BPS, Berita Resmi Statistik, 1 Februari 2023
TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR

Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar (TPK)


Hotel Bintang, 2020 - 2022

70
61,86

60

55,74
50 M-to-M Desember 2022
thd November 2022
40
47,77 4,14 Poin
30

20

10

0
Y-on-Y Desember 2022
thd Desember 2021

6,12 Poin
Sumber: BPS, Berita Resmi Statistik, 1 Februari 2023
TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK)
TPK Menurut Klasifikasi Bintang di Jawa Timur, Desember 2022

Sumber: BPS, Berita Resmi Statistik, 1 Februari 2023


POTENSI PARIWISATA,
KEBUDAYAAN DAN EKRAF
STATISTIK PARIWISATA JAWA TIMUR

Jumlah Daya Tarik KUNJUNGAN WISATAWAN di DTW


Wisata Jumlah Desa Wisata s/d September 2022

Tenaga Kerja Pariwisata Tahun 2021 Akomodasi Pariwisata Tahun 2021

Sumber : Disbudpar Prov Jatim 2022


Wisman Melalui Bandara Juanda Wisnus Melalui Bandara Juanda

Daya Tarik Wisata Unggulan

Sumber : Disbudpar Prov Jatim 2022


STATISTIK DATA KEBUDAYAAN JAWA TIMUR

TOTAL Cagar Budaya Th 2021 sebanyak 7.157

JUMLAH SANGGAR/GROUP KESENIAN TAHUN


2021

TOTAL Pelaku Seni sebanyak 6.943 JUMLAH KOLEKSI MUSEUM TAHUN 2021

Sumber : Disbudpar Prov Jatim, Nop 2022 9


KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA THD PDRB (2020)
PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulanan (Milyar Rupiah)

Harga Berlaku (Milyar Rupiah)


Lapangan Usaha 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 34.935,53 28.104,20 31.374,79 33.920,17 128.334,69
R,S,T,U Jasa Lainnya 8.156,39 5.279,70 7.003,90 7.734,20 28.174,19
Jasa Hiburan dan Kebudayaan (5 % dari RSTU) 407,82 263,99 350,20 386,71 1.408,71
PDRB ADHB Pariwisata 35.343,35 28.368,19 31.724,99 34.306,88 129.743,40
Produk Domestik Regional Bruto 582.781,81 548.829,48 586.357,35 581.496,24 2.299.464,88
Kontribusi 6,06% 5,17% 5,41% 5,90% 5,64%

Harga Konstan 2010 (Milyar Rupiah)


Lapangan Usaha 2020
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 22.767,71 18.576,23 20.380,57 21.814,12 83.538,63
R,S,T,U Jasa Lainnya 5.968,27 3.855,40 5.038,10 5.527,42 20.389,19
Jasa Hiburan dan Kebudayaan (5 % dari RSTU) 298,41 192,77 251,91 276,37 1.019,46
PDRB ADHK Pariwisata 23.066,12 18.769,00 20.632,48 22.090,49 84.558,09
Produk Domestik Regional Bruto 408.237,05 386.387,58 409.818,99 405.976,03 1.610.419,65
Kontribusi 5,65% 4,86% 5,03% 5,44% 5,25%
KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA THD PDRB (2021)
PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulanan (Milyar Rupiah)

Harga Berlaku
Lapangan Usaha 2021
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 33.249,55 33.550,33 33.055,13 36.583,57 136.438,58
R,S,T,U Jasa Lainnya 7.612,20 7.641,95 7.201,50 7.977,64 30.433,29
Jasa Hiburan dan Kebudayaan (5 % dari RSTU) 380,61 382,10 360,08 398,88 1.521,66
PDRB ADHB Pariwisata 33.630,16 33.932,43 33.415,21 36.982,45 137.960,24
Produk Domestik Regional Bruto 588.152,04 605.025,38 625.632,94 634.865,47 2.453.675,83
Kontribusi 5,72% 5,61% 5,34% 5,83% 5,62%

Harga Konstan 2010


Lapangan Usaha 2021
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 21.219,92 21.327,01 20.971,80 22.589,64 86.108,37
R,S,T,U Jasa Lainnya 5.433,16 5.444,34 5.122,83 5.566,76 21.567,09
Jasa Hiburan dan Kebudayaan (5 % dari RSTU) 271,66 272,22 256,14 278,34 1.078,35
PDRB ADHK Pariwisata 21.491,58 21.599,23 21.227,94 22.867,98 87.186,72
Produk Domestik Regional Bruto 406.272,93 413.706,36 423.872,36 424.464,67 1.243.016,44
Kontribusi 5,29% 5,22% 5,01% 5,39% 7,01%

11
KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA THD PDRB (2022)
PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulanan (Milyar Rupiah)
Harga Berlaku
2022
Lapangan Usaha
Triwulan
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Tahunan
IV
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 36.573,68 37.794,75 38.961,31   113.329,74
R,S,T,U Jasa Lainnya 8.261,68 8.973,26 8.943,41   26.178,35
Jasa Hiburan dan Kebudayaan (5 % dari
RSTU)
413,08 448,66 447,17   1.308,92
PDRB ADHB Pariwisata 36.986,76 38.243,41 39.408,48   114.638,66
Produk Domestik Regional Bruto 649.841,67 677.520,29 700.588,09   2.027.950,05
Kontribusi 5,69% 5,64% 5,63%   5,65%

Harga Konstan 2010


2022
Lapangan Usaha
Triwulan
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Tahunan
IV
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 22.491,54 23.155,73 23.728,44   69.375,71
R,S,T,U Jasa Lainnya 5.722,05 6.155,71 6.118,22   17.995,98
Jasa Hiburan dan Kebudayaan (5 % dari
RSTU)
286,10 307,79 305,91   899,80
PDRB ADHK Pariwisata 22.777,64 23.463,52 24.034,35   70.275,51
Produk Domestik Regional Bruto 427.816,83 438.031,55 447.540,60   1.313.388,98
Kontribusi 5,32% 5,36% 5,37%   5,35%
12
STATISTIK DATA EKRAF JAWA TIMUR

Sebaran sub sector ekraf di Jatim

Jumlah Usaha Ekraf

Jumlah Ekspor Produk Ekraf

Sumber: Infografis Sebaran Pelaku Ekonomi Kreatif, Bekraf & BPS 2019

Sumber : Kerjasama BEKRAF – BPS Pusat, 2019


PENGHARGAAN

14
RENCANA 2023

KALENDER PARIWISATA
ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN PARIWISATA
PRIORITAS PENANGANAN KEWILAYAHAN

• Memperhatikan factor ekonomi (pertumbuhan


ekonomi) dan social (indeks Pendidikan, angka
harapan hidup, pengeluaran per kapita, jumlah
penduduk miskin)

• Pembangunan berbasis kawasan merupakan


strategi pembangunan yang bukan hanya melihat
dari pentingnya pendekatan sektoral namun juga
dari pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan sumber daya ekonomi dengan
menyentuh isu-isu dasar dan pelayanan sosial.

• Strategi pembangunan From Sectoral to Spatial


Approach  mempercepat pemerataan
pembangunan dan mengurangi ketimpangan desa
kota dan antardaerah.

Sumber : Rankhir Review RPJMD Prov Jatim, 2019 - 2024


KAWASAN STRATEGIS PRIORITAS PEMBANGUNAN EKONOMI

Kawasan Peruntukan Industri

Kawasan Agropolitan dan Minapolitan Jawa Timur dan Orientasi Pasarnya

Kawasan agropolitan berkembang menjadi suatu konsep pembangunan berdasarkan aspirasi masyarakat bawah yang
tujuannya tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi juga mengembangkan segala aspek kehidupan sosial
(pendidikan, kesehatan, seni-budaya, politik, pertahanan-keamanan, kehidupan beragama, kepemudaan, dan
pemberdayaan pemuda dan kaum perempuan).

Jawa Timur terbagi dalam 5 Klaster yang meliputi : Klaster Agropolitan Wilis, Klaster Agropolitan Kelud, Klaster
Agropolitan Bromo-Tengger- Semeru (BTS), Klaster Agropolitan Ijen, Klaster Agropolitan Madura.

Menjadi panduan dalam deleniasi kegiatan Sektor Pertanian dalam tiap tahunnya, terutama yang menyangkut ploting lokasi
pengembangan sektor Pertanian dalam skala yang lebih terfokus. Dalam Peraturan menteri Pertanian Republik Indonesia
nomor 18/permentan/rc.040/4/2018 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian berbasis Korporasi Petani diatur
Kawasan Pertanian Provinsi Jawa Timur bahwa alokasi kegiatan komoditas di Kawasan Pertanian sebesar 60 % dan di luar Kawasan Pertanian sebesar 40 %.

Sumber : Rankhir Review RPJMD Prov Jatim, 2019 - 2024


TE M A DAN ARAH KE BIJAKAN P EM BANGUNAN PROVINSI
JAWA TIMUR2023

TEMA 2 019 2020


Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi
RKP
Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan
2023
RKPD Jatim 2023 2021 2022
merupakan Tahun Ke-4
ARAH dalam RPJMD Jatim
Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Sumber Daya 2019-2024
KEBIJAKAN
Manusia untuk Mendukung Daya Saing Daerah
Menyambut Era Industri Perdagangan dan Jasa Berbasis
RPJMD 2023 2024
TAHUN
Agro guna meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat 2023

TEMA RKPD
PROVINSI JAWA TIMUR 2023

Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Sumber Daya Manusia


serta Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan
untuk mendukung Daya Saing Daerah dalam menyambut era
Industri Perdagangan dan Jasa Berbasis Agro
Penataan Communal
Lingkungan Restorasi Ketahanan
Branding Pangan
dan Sumber Desa
Daya Alam

ESDM One Perdagangan Asuransi


Berwawasan Pesantren Antar Pulau Petani
Lingkungan One Product

Revitalisasi Pengembanga
Halal Program
Koperasi n Kawasan
Tourism Petik Olah
Pertanian
Kemas Jual
Terpadu

Festival Pengembangan
Pengembanga Pengelolaan
Desa Pusat
n Koperasi Hutan Lestari
PRIORITAS 1 Agropolitan

Eco Tourism Service Point,


Pemulihan Ekonomi Kerakyatan (Pengembangan Penguatan Pelatihan,
Wisata Kemitraan SDM Investasi, Co-
melalui Peningkatan Nilai Tambah UKM dan Pertanian
Berbasis Working Space
Sektor Sekunder dan Pariwisata Lingkungan Dan BUMDesa dan dan
Partisipasi Gapoktan Pemberdayaa
Jatim Kerja Diskanla Masyarakat) n Masyarakat
Jatim Agro DPMPTSP Penanggulanga SINANDO Pengembangan
Jatim Berdaya Disbun Disperindag
DispertaKP Bakorwil n Kemiskinan (Sinau Nang Produk Milenial
Disnak Disbudpar Ndeso) Pangan Job
Jatim Harmoni Perdesaan
ESDM Berbasis Agro Center
Jatim Sejahtera DPMD
DiskopUKM Dishut
ISU TRATEGIS, SINKRONISASI
DAN KOORDINASI
Sumber : Bappenas RI , Des 2022

SINKRONISASI PROGRAM PEMBANGUNAN


Konsistensi antar dokumen perencanaan, periodisasi dokumen, levelling dokumen,
target dan capaian, tujuan dan sasaran

KOORDINASI
Sumber : Kemenparekraf, Des 2022
DUKUNGAN PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN BTS
DUKUNGAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI
melalui Implementasi Perpres 80 tahun 2019
Peta Kawasan Prioritas dan Kawasan Pendukung Perpres 80 Tahun 2019

• Adanya pertumbuhan dan pemerataan ekonomi melalui


optimalisasi pengembangan pusat pertumbuhan wilayah dan
penyediaan infrastruktur kewilayahan
• Pusat pertumbuhan primer (Kawasan prioritas) dan pusat
pertumbuhan lateral (Pendukung Kawasan prioritas)

Sumber : Rankhir Review RPJMD Prov Jatim, 2019 – 2024 dan Setkab RI 2020
PRIORITAS PENANGANAN KEWILAYAHAN

• Memperhatikan factor ekonomi (pertumbuhan


ekonomi) dan social (indeks Pendidikan, angka
harapan hidup, pengeluaran per kapita, jumlah
penduduk miskin)

• Pembangunan berbasis kawasan merupakan


strategi pembangunan yang bukan hanya melihat
dari pentingnya pendekatan sektoral namun juga
dari pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan sumber daya ekonomi dengan
menyentuh isu-isu dasar dan pelayanan sosial.

• Strategi pembangunan From Sectoral to Spatial


Approach  mempercepat pemerataan
pembangunan dan mengurangi ketimpangan desa
kota dan antardaerah.

Sumber : Rankhir Review RPJMD Prov Jatim, 2019 - 2024


KAWASAN STRATEGIS PRIORITAS PEMBANGUNAN EKONOMI

Kawasan Peruntukan Industri

Kawasan Agropolitan dan Minapolitan Jawa Timur dan Orientasi Pasarnya

Kawasan agropolitan berkembang menjadi suatu konsep pembangunan berdasarkan aspirasi masyarakat bawah yang
tujuannya tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi juga mengembangkan segala aspek kehidupan sosial
(pendidikan, kesehatan, seni-budaya, politik, pertahanan-keamanan, kehidupan beragama, kepemudaan, dan
pemberdayaan pemuda dan kaum perempuan).

Jawa Timur terbagi dalam 5 Klaster yang meliputi : Klaster Agropolitan Wilis, Klaster Agropolitan Kelud, Klaster
Agropolitan Bromo-Tengger- Semeru (BTS), Klaster Agropolitan Ijen, Klaster Agropolitan Madura.

Menjadi panduan dalam deleniasi kegiatan Sektor Pertanian dalam tiap tahunnya, terutama yang menyangkut ploting lokasi
pengembangan sektor Pertanian dalam skala yang lebih terfokus. Dalam Peraturan menteri Pertanian Republik Indonesia
nomor 18/permentan/rc.040/4/2018 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian berbasis Korporasi Petani diatur
Kawasan Pertanian Provinsi Jawa Timur bahwa alokasi kegiatan komoditas di Kawasan Pertanian sebesar 60 % dan di luar Kawasan Pertanian sebesar 40 %.

Sumber : Rankhir Review RPJMD Prov Jatim, 2019 - 2024


POTENSI
AMENITAS DI
WILAYAH
KABUPATEN
SEKITAR BTS 123 USAHA
PERJALANAN
WISATA
KEGIATAN DI WILAYAH BTS
TAHUN 2021 KEGIATAN DI WILAYAH BTS
TAHUN 2022

Sumber : Disbudpar Jatim 2


HIBAH KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DI KAWASAN BTS

Pokmas Ar-Raudhah – Kab. Probolinggo


2 Pokmas Majelis Rosul – Kab. Malang Pokmas

0 Lintang Trenggono – Kab. Malang


3 POKMAS 10 POKMAS

2 • Pokdarwis Luhur Andera – Kab. Probolinggo KEBUDAYAAN PARIWISATA


2 •

Pokdarwis Binor Harmony – Kab. Probolinggo
Pokdarwis Gunung Kembang – Kab. Probolinggo 1 POKMAS 1 POKMAS


Pokdarwis Tirto Ageng – Kab. Probolinggo
Pokdarwis Guyangan – Kab. Probolinggo
2
• Perkumpulan Laskar Hijau Gunung Lemongan – Kab. Lumajang 0 Pokdarwis
• Pokdarwis Dewi Canggu – Kab. Malang Pokmas Duta
• Pokmas Padi Makmur – Kab. Malang 2 Karawitan – Kab.
Airlangga
Adventure– Kab.
Malang


Pokdarwis Dewi Sri – Kab Malang
Pokmas Karya Bersama – Kab. Malang
1 Probolinggo
REKAPITULASI PROYEK DI KAWASAN BTS

BERDASARKAN PERPRES NO. 80 TAHUN 2019


Jumlah
• 29 Proyek
INFRASTRUKTU
R
• Rp. 31,12 Trilyun Rp. 38,07
47
Trilyun
• 14 Proyek Proyek
Investasi
EKONOMI
• Rp. 6,56 Trilyun
SEKTOR SUMBER DAYA MANUSIA
1. Pembangunan Gedung dan Kantor BLK
SUMBER • 4 Proyek 2. Pembangunan SMK Teknologi (Science Techno Park)
DAYA • Rp. 0,39 Trilyun 3. Pengembangan RSUD Probolinggo
MANUSIA 4. Revitalisasi Peralatan BLK Singosari
POKJA AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA YANG
TERINTEGRASI DAN BERKELANJUTAN

LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN POKJA


a. Tersedianya program pembangunan pariwisata yang terintegrasi dan berkelanjutan di
destinasi wisata
b. Terlaksananya penguatan sinkronisasi perencanaan dan penganggaran melalui
pendekatan holistic, integrative, tematik dan spasial.

TUGAS POKJA
a. Menyusun masukan untuk penyusunan rencana pembangunan pariwisata daerah
khususnya dalam penyusunan masterplan pembangunan pariwisata yang terintegrasi
dan berkelanjutan
b. Melakukan fasilitasi, moderasi dan koordinasi proses pembangunan pariwisata daerah
c. Melakukan koordinasi pusat dan daerah
d. Melakukan monitoring implementasi pelaksanaan masterplan pembangunan
pariwisata daerah
e. Mendorong keterlibatan swasta untuk berinvestasi pada pembangunan pariwisata
daerah serta membentuk usaha-usaha Bersama antar pelaku pembangunan
pendukung pengembangan pariwisata daerah
f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Gubernur Jawa Timur
LATAR BELAKANG P3TB

• Pariwisata merupakan sektor yang menjanjikan dapat


memberikan manfaat pembangunan yang luas dan berkelanjutan
TUJUAN P3TB
bagi masyarakat. Secara global, pariwisata dikenal karena 1. Meningkatnya kinerja pada indikator pariwisata
keterkaitan yang kuat dengan sektor ekonomi lainnya. berkelanjutan;
2. Tercapainya jumlah penerima manfaat kegiatan
• Merupakan bagian dari kebijakan Pemerintah untuk melakukan peningkatan akses terhadap pelayanan dan
akselerasi pembangunan di 10 (sepuluh) destinasi wisata infrastruktur dasar yang berkaitan dengan pariwisata;
prioritas dengan penguatan sinkronisasi perencanaan dan 3. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap upaya
penganggaran dengan pendekatan holistik, integratif, tematik untuk mendorong partisipasi masyarakat lokal dalam
dan spasial. perekonomian pariwisata; dan
4. Meningkatnya nilai investasi swasta pada sektor
• Dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan pariwisata.
pembangunan pariwisata di destinasi wisata prioritas,
Pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia melaksanakan
program pembangunan pariwisata secara terintegrasi dan
berkelanjutan di 6 (enam) destinasi wisata prioritas, yaitu: (i) 4 Komponen yaitu :
Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara; (ii) Borobudur-
1. Komponen-1: Meningkatkan kapasitas kelembagaan untuk
Yogyakarta-Prambanan di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah memfasilitasi pembangunan pariwisata terintegrasi dan
Istimewa Yogyakarta; (iii) Lombok di Provinsi Nusa Tenggara berkelanjutan;
Barat, (iv) Bromo-Tengger-Semeru di Provinsi Jawa Timur, (v) 2. Komponen-2: Meningkatkan kualitas jalan dan akses pelayanan dasar
Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan (vi) Wakatobi yang terkait dengan pariwisata;
3. Komponen-3: Meningkatkan partisipasi lokal dalam perekonomian
di Provinsi Sulawesi Tenggara pariwisata; dan
4. Komponen-4: Meningkatkan lingkungan yang kondusif untuk
masuknya investasi swasta dan usaha ke sektor pariwisata.
STRUKTUR KELEMBAGAAN POKJA DAERAH
STRUKTUR TIM TEKNIS
KETUA
Kepala Bidang Ekonomi dan SDA
Tim Pengarah BAPPEDA Provinsi Jawa Timur
1. Gubernur
2. Wakil Gubernur

WAKIL KETUA
Kepala Bidang Destinasi Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Prov Jatim
Penanggung Jawab
SEKRETARIS DAERAH

Tim Pengembangan Ekonomi Tim Pembangunan Infrastruktur Tim Pengembangan Sumber Tim Peningkatan Investasi
Ketua Pelaksana dan Sinergi Tata Ruang dan Konektivitas Daya Manusia dan Modal KOORDINATOR : Dinas
KEPALA BAPPEDA PROVINSI Lingkungan Hdup Sosial Penanaman Modal dan
KOORDINATOR : KOORDINATOR : Dinas Pelayanan Satu Pintu
KOORDINATOR : Dinas PU Bina Marga Pendidikan (DPMPTSP)
Biro Perekonomian ANGGOTA : ANGGOTA :
ANGGOTA : 1. Dinas Kesehatan 1.Perwakilan UMKM
ANGGOTA : 1. Dinas Perhubungan 2. Perwakilan Perguruan 2.Perwakilan dunia usaha
Sekretaris (KADIN)
1. Dinas PU CK 2. Badan Pertanahan Tinggi
KEPALA DINAS KEBUDAYAAN 3.Perhimpunan Hotel dan
2. Dinas LH Nasional 3. Perwakilan pelaku seni
DAN PARIWISATA PROVINSI Restoran Indonesia (PHRI)
3. Perwakilan Biro budaya
Perjalanan (Asosiasi 4. Perwakilan kelompok tani
Perjalanan Wisata (Gapoktan)
Indonesia/ASITA) 5. Perwakilan kelompok
4. Perwakilan UMKM nelayan
TIM TEKNIS 5. Perwakilan perguruan 6. Perwakilan kelompok
tinggi (Fakultas Vokasi pedagang
Universitas Airlangga)

Anda mungkin juga menyukai