JAWA TIMUR
WISATAWAN MANCANEGARA (WISMAN)
Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisatawan
Mancanegara ke Jawa Timur, 2020 - 2022
18000 14.264
16000
14000
Sudah ada kunjungan
wisman masuk ke Jawa
12000 Timur sejak bulan Maret
2022 dan selalu
10000 meningkat
8000 85
6000
0
M-to-M
Desember 2022 thd
November 2022
4.620
4000 KUNJUNGAN
14.264
2000 Y-on-Y
Desember 2022 thd
0 Desember 2021 KUNJUNGAN
70
61,86
60
55,74
50 M-to-M Desember 2022
thd November 2022
40
47,77 4,14 Poin
30
20
10
0
Y-on-Y Desember 2022
thd Desember 2021
6,12 Poin
Sumber: BPS, Berita Resmi Statistik, 1 Februari 2023
TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK)
TPK Menurut Klasifikasi Bintang di Jawa Timur, Desember 2022
TOTAL Pelaku Seni sebanyak 6.943 JUMLAH KOLEKSI MUSEUM TAHUN 2021
Harga Berlaku
Lapangan Usaha 2021
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 33.249,55 33.550,33 33.055,13 36.583,57 136.438,58
R,S,T,U Jasa Lainnya 7.612,20 7.641,95 7.201,50 7.977,64 30.433,29
Jasa Hiburan dan Kebudayaan (5 % dari RSTU) 380,61 382,10 360,08 398,88 1.521,66
PDRB ADHB Pariwisata 33.630,16 33.932,43 33.415,21 36.982,45 137.960,24
Produk Domestik Regional Bruto 588.152,04 605.025,38 625.632,94 634.865,47 2.453.675,83
Kontribusi 5,72% 5,61% 5,34% 5,83% 5,62%
11
KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA THD PDRB (2022)
PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulanan (Milyar Rupiah)
Harga Berlaku
2022
Lapangan Usaha
Triwulan
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Tahunan
IV
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 36.573,68 37.794,75 38.961,31 113.329,74
R,S,T,U Jasa Lainnya 8.261,68 8.973,26 8.943,41 26.178,35
Jasa Hiburan dan Kebudayaan (5 % dari
RSTU)
413,08 448,66 447,17 1.308,92
PDRB ADHB Pariwisata 36.986,76 38.243,41 39.408,48 114.638,66
Produk Domestik Regional Bruto 649.841,67 677.520,29 700.588,09 2.027.950,05
Kontribusi 5,69% 5,64% 5,63% 5,65%
Sumber: Infografis Sebaran Pelaku Ekonomi Kreatif, Bekraf & BPS 2019
14
RENCANA 2023
KALENDER PARIWISATA
ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN PARIWISATA
PRIORITAS PENANGANAN KEWILAYAHAN
Kawasan agropolitan berkembang menjadi suatu konsep pembangunan berdasarkan aspirasi masyarakat bawah yang
tujuannya tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi juga mengembangkan segala aspek kehidupan sosial
(pendidikan, kesehatan, seni-budaya, politik, pertahanan-keamanan, kehidupan beragama, kepemudaan, dan
pemberdayaan pemuda dan kaum perempuan).
Jawa Timur terbagi dalam 5 Klaster yang meliputi : Klaster Agropolitan Wilis, Klaster Agropolitan Kelud, Klaster
Agropolitan Bromo-Tengger- Semeru (BTS), Klaster Agropolitan Ijen, Klaster Agropolitan Madura.
Menjadi panduan dalam deleniasi kegiatan Sektor Pertanian dalam tiap tahunnya, terutama yang menyangkut ploting lokasi
pengembangan sektor Pertanian dalam skala yang lebih terfokus. Dalam Peraturan menteri Pertanian Republik Indonesia
nomor 18/permentan/rc.040/4/2018 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian berbasis Korporasi Petani diatur
Kawasan Pertanian Provinsi Jawa Timur bahwa alokasi kegiatan komoditas di Kawasan Pertanian sebesar 60 % dan di luar Kawasan Pertanian sebesar 40 %.
TEMA RKPD
PROVINSI JAWA TIMUR 2023
Revitalisasi Pengembanga
Halal Program
Koperasi n Kawasan
Tourism Petik Olah
Pertanian
Kemas Jual
Terpadu
Festival Pengembangan
Pengembanga Pengelolaan
Desa Pusat
n Koperasi Hutan Lestari
PRIORITAS 1 Agropolitan
KOORDINASI
Sumber : Kemenparekraf, Des 2022
DUKUNGAN PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN BTS
DUKUNGAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI
melalui Implementasi Perpres 80 tahun 2019
Peta Kawasan Prioritas dan Kawasan Pendukung Perpres 80 Tahun 2019
Sumber : Rankhir Review RPJMD Prov Jatim, 2019 – 2024 dan Setkab RI 2020
PRIORITAS PENANGANAN KEWILAYAHAN
Kawasan agropolitan berkembang menjadi suatu konsep pembangunan berdasarkan aspirasi masyarakat bawah yang
tujuannya tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi juga mengembangkan segala aspek kehidupan sosial
(pendidikan, kesehatan, seni-budaya, politik, pertahanan-keamanan, kehidupan beragama, kepemudaan, dan
pemberdayaan pemuda dan kaum perempuan).
Jawa Timur terbagi dalam 5 Klaster yang meliputi : Klaster Agropolitan Wilis, Klaster Agropolitan Kelud, Klaster
Agropolitan Bromo-Tengger- Semeru (BTS), Klaster Agropolitan Ijen, Klaster Agropolitan Madura.
Menjadi panduan dalam deleniasi kegiatan Sektor Pertanian dalam tiap tahunnya, terutama yang menyangkut ploting lokasi
pengembangan sektor Pertanian dalam skala yang lebih terfokus. Dalam Peraturan menteri Pertanian Republik Indonesia
nomor 18/permentan/rc.040/4/2018 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian berbasis Korporasi Petani diatur
Kawasan Pertanian Provinsi Jawa Timur bahwa alokasi kegiatan komoditas di Kawasan Pertanian sebesar 60 % dan di luar Kawasan Pertanian sebesar 40 %.
TUGAS POKJA
a. Menyusun masukan untuk penyusunan rencana pembangunan pariwisata daerah
khususnya dalam penyusunan masterplan pembangunan pariwisata yang terintegrasi
dan berkelanjutan
b. Melakukan fasilitasi, moderasi dan koordinasi proses pembangunan pariwisata daerah
c. Melakukan koordinasi pusat dan daerah
d. Melakukan monitoring implementasi pelaksanaan masterplan pembangunan
pariwisata daerah
e. Mendorong keterlibatan swasta untuk berinvestasi pada pembangunan pariwisata
daerah serta membentuk usaha-usaha Bersama antar pelaku pembangunan
pendukung pengembangan pariwisata daerah
f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Gubernur Jawa Timur
LATAR BELAKANG P3TB
WAKIL KETUA
Kepala Bidang Destinasi Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Prov Jatim
Penanggung Jawab
SEKRETARIS DAERAH
Tim Pengembangan Ekonomi Tim Pembangunan Infrastruktur Tim Pengembangan Sumber Tim Peningkatan Investasi
Ketua Pelaksana dan Sinergi Tata Ruang dan Konektivitas Daya Manusia dan Modal KOORDINATOR : Dinas
KEPALA BAPPEDA PROVINSI Lingkungan Hdup Sosial Penanaman Modal dan
KOORDINATOR : KOORDINATOR : Dinas Pelayanan Satu Pintu
KOORDINATOR : Dinas PU Bina Marga Pendidikan (DPMPTSP)
Biro Perekonomian ANGGOTA : ANGGOTA :
ANGGOTA : 1. Dinas Kesehatan 1.Perwakilan UMKM
ANGGOTA : 1. Dinas Perhubungan 2. Perwakilan Perguruan 2.Perwakilan dunia usaha
Sekretaris (KADIN)
1. Dinas PU CK 2. Badan Pertanahan Tinggi
KEPALA DINAS KEBUDAYAAN 3.Perhimpunan Hotel dan
2. Dinas LH Nasional 3. Perwakilan pelaku seni
DAN PARIWISATA PROVINSI Restoran Indonesia (PHRI)
3. Perwakilan Biro budaya
Perjalanan (Asosiasi 4. Perwakilan kelompok tani
Perjalanan Wisata (Gapoktan)
Indonesia/ASITA) 5. Perwakilan kelompok
4. Perwakilan UMKM nelayan
TIM TEKNIS 5. Perwakilan perguruan 6. Perwakilan kelompok
tinggi (Fakultas Vokasi pedagang
Universitas Airlangga)