Anda di halaman 1dari 23

Fenomena Kuantum

Spektrum Elektromagnetik
Perbedaan Materi dan Energi
 Gelombang (Energi) jika melalui batas fasa
(udara – air) akan mengalami refraksi
sedangkan materi tidak
 Gelombang ketika melalui slit (lubang kecil)
akan mengalami difraksi atau melengkung
disekitar slit sedangkan materi tidak mengalami
difraksi
 Difraksi gelombang pada dua slit menghasilan
interferensi menguatkan dan saling meniadakan
Adalah benda yang hanya menyerap energi tanpa
memancarkan atau benda yang memancarkan saja
tanpa menyerap energi  contoh : lubang yang
kecil, bintang
Koefisien benda hitam (e) menyatakan seberapa
‘hitam’nya suatu benda (bukan warnanya hitam)
e = 1  benda hitam sempurna
0 < e < 1  benda ‘kurang’ hitam
 Bintang adalah salah satu benda yang mendekati
benda hitam sempurna !
Radiasi Benda Hitam
HUKUM WIEN
HUKUM WIEN :

max .Teff  k
Konstanta Wien : k = 2,898 x 10-3 mK
HUKUM STEFAN BOLTZMAN
Stefan-Boltzman menemukan besarnya
energi pancaran sebuah benda hitam ke
segala arah setiap detik (daya benda hitam)
dirumuskan sebagai :
W 4
P  .e.A.T
t
e = koefisien benda hitam
A = Luas penampang benda hitam
σ = Tetapan Stefan Boltzman = 5,67 x 10-8 Js-1m-2K-4
T = Temperatur efektif bintang
KURVA RADIASI BENDA HITAM
Distribusi energi menurut panjang gelombang untuk pancaran
benda hitam dengan berbagai temperatur (Spektrum Benda
Hitam)
UV Kasatmata Inframerah

8 000 K
Intensitas Spesifik [B(T)]

Intensitas spesifik benda


hitam sebagai fungsi
7 000 K panjang gelombang

6 000 K

5 000 K
4 000 K
0,00 0,25 0,50 0,75 1,00 1,25 1,50 1,75 2,00
 (m)

Makin tinggi temperatur benda hitam, makin tinggi pula intensitas


spesifiknya dan jumlah energi terbesar dipancarkan pada 
pendek
Contoh penentuan maks
Apabila maks dapat
ditentukan, maka
temperatur benda
Distribusi energi dapat dicari, yaitu
benda hitam
Intensitas

0,2898
maks =
T
0,2898
T=
maks
0,2898
0 0.25 0.50 0.75 1.00 1.25 1.50 1.75 2.00
=
Panjang Gelombang 3,62 x 10-5

maks = 0,36 m = 3,62 x 10-5 cm = 8 000 K


Contoh :
Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa puncak
spektrum bintang A dan bintang B masing-masing
berada pada panjang gelombang 0,35 m dan 0,56 m.
Tentukanlah bintang mana yang lebih panas, dan
seberapa besar perbedaan temperaturnya

Jawab : maks A = 0,35 m , maks B = 0,56 m


Jadi bintang A mempunyai maks lebih pendek daripada
bintang B. Menurut hukum Wien, bintang A lebih panas
daripada bintang B
0,2898 0,2898
maks = T=
T maks
0,2898 0,2898
Untuk bintang A : TA = =
lmaks A 0,35
0,2898 0,2898
Untuk bintang B : TB = =
lmaks B 0,56

TA 0,2898 0,56
= = 1,6
TB 0,35 0,2898

Jadi temperatur bintang A lebih panas 1,6 kali daripada


temperatur bintang B
0,2898 0,2898
Cara lain : maks = T=
maks
T
Bintang A : maks = 0,35 m = 0,35 x 10-4 cm
0,2898
TA = = 8 280 K
0,35 x 10 -4

Bintang B : maks = 0,56 m = 0,56 x 10-4 cm


0,2898
TA = = 5 175 K
0,56 x 10 -4

TA 8280
= = 1,6
TB 5175
Jadi bintang A 1,6 kali lebih panas daripada bintang B
Dasar Teori Planck
 Hukum radiasi planck
Planck mengasumsikan bahwa terbentuknya radiasi benda hitam adalah
dalam paket-paket energi.

Konsep paket energi atau energi terkuantisasi ini merupakan hipotesis


Max Planck yang merupakan rumus yang benar tentang kerapatan energi
radiasi benda hitam.

E  hf h  6.626 *10 34 J / s


Pemecahan masalah oleh Planck
Anggapan revolusioner Planck adalah
menganggap gelombang elektromagnetik
bukan sebagai gelombang, tetapi bersifat materi
(disebut FOTON), dengan energi sebesar :
hc
E f  hf 

dimana h = 6,63  10-34 J s adalah konstanta
Planck dan f adalah frekuensi gelombang EM.
FOTON
Foton atau kuanta merupakan paket-paket energi
diskrit pada radiasi elektromagnetik. Tiap energi
pada foton tergantung pada frekuensi f .

Sebuah foton akan bergerak dengan kecepatan


cahaya, jika foton bergerak dibawah kecepatan
tersebut maka foton tidak ada. Foton hanya
memiliki energi kinetik dan massa diamnya adalah
nol. Sedangkan momentumnya:

E hf h
p  
c c 
FOTON

Radiasi EM berupa (a) beberapa foton dengan panjang gelombang


dan frekuensi yang sama dan (b) foton tunggal dengan panjang
gelombang yang lebih besar dan frekuensi yang lebih rendah
dibandingkan dengan bagian (a).
Efek Foto Listrik
Efek foto listrik merupakan peristiwa
terlepasnya elektron dari suatu material
akibat adanya foton. Elektron yang terlepas
dapat dikumpulkan pada suatu penghantar
sehingga dapat menghasilkan arus listrik .
Besarnya arus yang mengalir akan
sebanding dengan besarnya intensitas
foton.
Efek Photolistrik
 Elektron hanya akan
terlepas pada λ
tertentu dan
diindikasikan oleh
current meter
 Einstein
mempostulatkan
adanya photon (partikel
berenergi)
 Ephoton = hν = ∆Eatom
EFEK FOTO LISTRIK

Secara umum prinsip terjadinya efek foto listrik dapat dijelaskan sebagai berikut,

 Radiasi gelombang EM yang jatuh pada permukaan


suatu material dapat melepaskan elektron dari material.
 Elektron tidak akan terlepas jika frekuensi (atau energi)
gelombang EM lebih kecil dari batas nilai energi
ambang material yang dikenai gelombang EM.
 Banyaknya elektron yang terlepas per satuan waktu
berbanding lurus dengan besarnya intensitas radiasi
EM, asalkan frekuensinya di atas harga energi ambang
material.
 Energi dari elektron yang terlepas tergantung dari
frekuensi radiasi EM dan tidak tergantung pada
intensitasnya.
EFEK FOTO LISTRIK

Elektron yang terlepas dari material akibat adanya rediasi EM disebut


fotoelektron dan bergerak dengan energi kinetik sebesar,

KEe  E f  
dimana KEe adalah energi kinetik elektron yang terlepas, Ef adalah energi
radiasi foton dan  adalah fungsi kerja material yang merupakan besarnya
energi terendah yang diperlukan untuk melepaskan ikatan elektron
Soal Latihan
 Hitung energi satu photon dari sinar
ultraviolet (λ = 1 x 10-8 m) visible (λ = 5 x
10-7 m)dan infrared (λ = 1 x 10-4 m)
Dualitas Gelombang-Partikel:
Materi dan Energi
 Kesimpulan dari 3 fenomena yang telah
dibahas adalah materi dan energi adalah
dua entitas yang saling berganti satu
sama lain
 Energi memiliki sifat partikel dan materi
memiliki sifat gelombang
Panjang Gelombang de Broglie
 Jika energi memiliki sifat partikel maka materi
juga memiliki sifat gelombang
 Jika elektron memiliki gerak mirip gelombang
dan orbitnya dibatasi pada jari-jari tertentu
maka ini merujuk pada frekuensi dan energi
tertentu pula
h

mu

Anda mungkin juga menyukai