KODE ETIK PROFESI POLRI

BJP. Viktor T. Sihombing, SIK, MSi, MH

Karokermaluhkum Divkum Polri

Disampaikan pada kegiatan penyuluhan hukum Divkum Polri di Polda Kalimantan Barat pada hari Selasa tanggal 23 agustus 2022
I PENDAHULUAN
UU NO 2 TH 2002 TTG POLRI
TUGAS POKOK POLRI (Ps. 13) Ps 34 Sikap dan perilaku pejabat Polri terikat
(1) pada Kode Etik Profesi Polri
 MEMELIHARA KAMTIBMAS;
 MENEGAKKAN HUKUM;
Ps 35 Pelanggaran thdp Kode Etik Profesi Polri
 MEMBERIKAN PERLINDUNGAN, PENGAYOMAN, (1) diselesaikan oleh Komisi Kode Etik Polri
DAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT

Ps 15 (1) huruf e Ketentuan mengenai:

Dlm menyelenggarakan tugas sbgmn dimaksud Ps 34 (3)
 Kode Etik Profesi Polri;
dlm Ps 13 dan Ps 14, Polri berwenang: & Ps 35  susunan organisasi dan tata kerja
(2)
 mengeluarkan peraturan kepolisian dlm Komisi Kode Etik Polri
lingkup kewenangan administratif kepolisian diatur dgn Keputusan Kapolri

 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003 tentang

Pemberhentian Anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia
 KODE ETIK PROFESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
 KOMISI KODE ETIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
2
UU NO 2 TH 2002
TTG POLRI

PERATURAN PERATURAN
KEP KAPOLRI
Ps 34 (3) NO. POL.:
KAPOLRI KAPOLRI
NO. POL.: 7 TH 2006 DICABUT NOMOR 14 TH 2011
Kode Etik KEP/32/VII/2003 TTG
KODE ETIK PROFESI
DICABUT
DGN TTG DGN TTG PERPOL
Profesi KODE ETIK KODE ETIK
POLRI
PROFESI POLRI PROFESI POLRI NOMOR 7 TH
2022
DICABUT
DGN
TTG
KODE ETIK
PERATURAN
PERATURAN PROFESI DAN
KEP KAPOLRI KAPOLRI NOMOR
Ps 35 (2) NO. POL.:
DICABUT
KAPOLRI NO.POL.:
8 TH 2006 TTG DICABUT
19 TH 2012 TTG KOMISI KODE
Komisi KEP/33/VII/2003 SUSUNAN
Kode Etik TTG TATA CARA DGN ORGANISASI DAN
TATA KERJA
DGN
ORGANISASI DAN ETIK POLRI
SIDANG KOMISI TATA KERJA
Polri KODE ETIK POLRI KOMISI KODE ETIK
KOMISI KODE ETIK
POLRI
POLRI

3
 PERATURAN POLRI
NOMOR 7 TH 2022 TTG
KODE ETIK PROFESI DAN
KOMISI KODE ETIK POLRI
 13 BAB  14 PARAGRAF
 26 BAGIAN  114 PASAL
I. KETENTUAN UMUM
II. KEPP
 Bagian kesatu - kewajiban
 Paragraf 1 etika kenegaraan
 Paragraf 2 etika kelembagaan
 Paragraf 3 etika kemasyarakatan
 Paragraf 4 etika kepribadian
 Bagian kedua - larangan
 Paragraf 1 etika kenegaraan
 Paragraf 2 etika kelembagaan
 Paragraf 3 etika kemasyarakatan
 Paragraf 4 etika kepribadian
III. RIKSA PENDAHULUAN
 Bagian kesatu – tahapan
 Bagian kedua – audit investigasi
 Bagian ketiga – pemeriksaan
 Bagian keempat - pemberkasan
IV. KKEP VII. PENYERAHAN PETIKAN PUTUSAN,
 Bagian kesatu – pembentukan
PELAKSANAAN PUTUSAN, DAN
 Bagian kedua – susunan organisasi PENGAWASAN
 Bagian ketiga – tata kerja KKEP  Bagian kesatu – penyerahan petikan putusan
 Paragraf 1 sidang KKEP
 Bagian kedua – pelaksanaan putusan sidang
 Paragraf 2 kelengkapan sidang  Bagian ketiga – pengawasan pelaksanaan putusan
 Paragraf 3 kelengkapan administrasi
 Paragraf 4 waktu, tempat, dan pelaks sidang
 Paragraf 5 mekanisme sidang VIII. REHABILITASI PERSONEL
 Paragraf 6 Putusan KKEP
IX. PENGURANGAN MASA HUKUMAN
V. KKEP BANDING
X. HAK DAN KEWAJIBAN TERDUGA
 Bagian kesatu – pengajuan banding

PELANGGAR DAN PENDAMPING
Bagian kedua – pembentukan KKEP banding
 Bagian ketiga – susunan organisasi  Bagian kesatu – hak dan kewajiban terduga pelanggar
 Bagian keempat – sidang KKEP banding  Bagian kedua – pendamping
 Bagian kelima – mekanisme sidang KKEP banding
 Bagian keenam - Putusan XI. PENGENAAN SANKSI ETIKA DAN
VI. KKEP PENINJAUAN KEMBALI ADMINISTRATIF
 Bagian kesatu – umum XII. KETENTUAN LAIN-LAIN
 Bagian kedua – pembentukan tim dan KKEP PK
 Bagian ketiga – susunan organisasi XIII. KETENTUAN PENUTUP
 Bagian keempat – sidang KKEP PK
 Bagian kelima – mekanisme sidang KKEP PK
 Bagian keenam - Putusan 4
 KODE ETIK PROFESI
II 1. ETIKA KENEGARAAN
POLRI

KEWAJIBAN LARANGAN
1. SETIA KPD NKRI YG BDSRKAN PANCASILA & UUD NEG RI TH 1945 1. TERLIBAT DLM KEGIATAN YG BERTUJUAN MENGUBAH,
2. MENJAGA KAMDAGRI YG MELIPUTI TERPELIHARANYA KAMTIBMAS, MENGGANTI ATAU MENENTANG PANCASILA & UUD NEG RI TH
TERTIB DAN TEGAKNYA HUKUM, TERSELENGGARANYA 1945 SCRA TDK SAH
PERLINDUNGAN, PENGAYOMAN, DAN PELAYANAN MASY SERTA 2. TERLIBAT DLM KEGIATAN MENENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH
TERBINANYA KETENTRAMAN MASY DGN MENJUNJUNG TINGGI HAM
3. MENJADI ANGGOTA ATAU PENGURUS ORGANISASI ATAU
3. MENJAGA TERPELIHARANYA KEUTUHAN WILAYAH NKRI KELOMPOK YG DILARANG PEMERINTAH
4. MENJAGA TERPELIHARANYA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA 4. MENJADI ANGGOTA ATAU PENGURUS PARTAI POLITIK
DGN MENJUNJUNG TINGGI KEBHINEKATUNGGALIKAAN DAN
5. MENGGUNAKAN HAK MEMILIH DAN DIPILIH
TOLERANSI THDP KEMAJEMUKAN SUKU, BAHASA, RAS DAN
AGAMA 6. MELIBATKAN DIRI PADA KEGIATAN POLITIK PRAKTIS
5. MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN BANGSA DAN NKRI DARIPADA 7. MENDUKUNG, MENGIKUTI, ATAU MENJADI SIMPATISAN
KEPENTINGAN PRIBADI, SESEORANG, DAN/ATAU GOLONGAN PAHAM/ALIRAN TERORISME, ATAU EKSTRIMISME BERBASIS
KEKERASAN YG DPT MENGARAH PADA TERORISME
6. MEMELIHARA DAN MENJAGA KEHORMATAN BENDERA NEGARA
SANG MERAH PUTIH, BAHASA INDONESIA, LAMBANG NEGARA 8. MENDUKUNG, MENGIKUTI, ATAU MENJADI SIMPATISAN
GARUDA PANCASILA, DAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA EKSKLUSIVISME THDP KEMAJEMUKAN BUDAYA, SUKU, BAHASA,
SESUAI DGN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN RAS DAN AGAMA
7. MEMBANGUN KERJA SAMA DGN SESAMA PEJABAT
PENYELENGGARA NEGARA DAN PEJABAT NEGARA DLM PELAKS
TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
8. BERSIKAP NETRAL DLM KEHIDUPAN POLITIK
9. MENDUKUNG DAN MENGAMANKAN KEBIJAKAN PEMERINTAH.
5

Setiap Pejabat POLRI (Ps 5) ,
KEWAJIBAN
1. SETIA KPD POLRI SBG PENGABDIAN KPD MASY, BANGSA, DAN NEGARA
DGN MEMEDOMANI DAN MENJUNJUNG TINGGI TRIBRATA DAN CATUR
PRASETYA
2. MENJAGA DAN MENINGKATKAN CITRA, SOLIDITAS, KREDIBILITAS,
REPUTASI, DAN KEHORMATAN POLRI
3. MENJALANKAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB SCRA
PROFESIONAL, PROPORSIONAL, DAN PROSEDURAL
4. MELAKS PERINTAH KEDINASAN (DIKLAT, MUTASI, GAKPLIN/KEPP, DAN
GIAT WAS/RIKSA) DAN MENYELESAIKAN TUGAS, WEWENANG DAN
TANGGUNG JAWAB DGN SAKSAMA DAN PENUH RASA TANGGUNG
JAWAB;
5. MEMATUHI HIERARKI ATASAN DLM PELAKS TUGAS, WEWENANG DAN
TANGGUNG JAWAB
6. MEMEGANG TEGUH RAHASIA YG MENURUT SIFATNYA/MENURUT
PERINTAH KEDINASAN HARUS DIRAHASIAKAN;
7. MENAMPILKAN SIKAP KEPEMIMPINAN MELALUI KETELADANAN,
KETAATAN PD HUKUM, KEJUJURAN, KEADILAN, SRT MENGHORMATI DAN
MENJUNJUNG TINGGI HAM DLM MELAKS TUGAS, WEWENANG DAN
TANGGUNG JAWAB
8. MENYAMPAIKAN PENDAPAT DGN CARA SOPAN DAN SANTUN DAN
MENGHARGAI PERBEDAAN PENDAPAT PD SAAT PELAKS RAPAT,
SIDANG, ATAU PERTEMUAN YANG BERSIFAT KEDINASAN
2. ETIKA KELEMBAGAAN
9. MEMATUHI DAN MENAATI HASIL KEPUTUSAN YG TELAH DISEPAKATI DLM
RAPAT, SIDANG, ATAU PERTEMUAN YG BERSIFAT KEDINASAN
10. MENGUTAMAKAN KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER DLM MELAKS
TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
11. MENDAHULUKAN PERAN, TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
SESUAI DGN KETENTUAN PUU
12. MENJAGA, MENGAMANKAN DAN MERAWAT SENJATA API, BARANG
BERGERAK DAN/ATAU BARANG TIDAK BERGERAK MILIK POLRI YG
DIPERCAYAKAN KEPADANYA
13. MENGHARGAI DAN MENGHORMATI DLM MELAKS TUGAS, WEWENANG
DAN TANGGUNG JAWAB
14. BEKERJA SAMA DLM MENINGKATKAN KINERJA POLRI
15. MELAPORKAN SETIAP PELANGGARAN KEPP / DISIPLIN / TINDAK
PIDANA YG DILAKUKAN OLEH PEGAWAI NEGERI PADA POLRI, YG
DILIHAT, DIALAMI ATAU DIKETAHUI SCRA LANGSUNG KPD PEJABAT YG
BERWENANG
16. MENUNJUKAN RASA KESETIAKAWANAN DGN MENJUNJUNG TINGGI
PRINSIP SALING MENGHORMATI
17. MELINDUNGI DAN MEMBERIKAN PERTOLONGAN KPD SESAMA DLM
MELAKS TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
6

Setiap Pejabat POLRI (Ps 10) ,
LARANGAN
1. MELAKUKAN PERBUATAN YG TDK SESUAI
DGN KETENTUAN PUU, DAN/ATAU SOP,
MELIPUTI:
a. PENEGAKAN HUKUM
b. PENGADAAN BARANG DAN JASA;
c. PENERIMAAN ANGGOTA POLRI DAN
SELEKSI DIKBANG
d. PENERBITAN DOKUMEN/PRODUK
KEPOLISIAN TERKAIT YANMAS
e. PENYALAHGUNAAN BMN
BARANG YG DIKUASAI SECARA TDK
SAH;
2. MENYAMPAIKAN & MENYEBARLUASKAN
INFORMASI YG TDK DPT DIPERTANGUNG
JAWABKAN KEBENARANNYA TTG POLRI /
PRIBADI PEG NEGERI PD POLRI;
3. MENGHINDAR / MENOLAK PERINTAH
KEDINASAN DLM RANGKA RIKSA
INTERNAL OLEH FUNGSI PENGAWASAN
TERKAIT LAPORAN ATAU DUMAS
4. MENYALAHGUNAKAN KEWENANGAN
MELAKS TUGAS KEDINASAN
5. MELAKS TUGAS TNP PERINTAH KEDINASAN
DR PEJABAT YG BERWENANG, KECUALI
DITENTUKAN LAIN DLM KETENTUAN PUU
2. ETIKA KELEMBAGAAN
a. LARANGAN DLM PENEGAKAN HUKUM
1. MENGABAIKAN KEPENTINGAN PELAPOR, TERLAPOR, ATAU PIHAK LAIN YG TERKAIT DLM PERKARA YG
BERTENTANGAN DGN KETENTUAN PUU
2. MENEMPATKAN TERSANGKA DI TEMPAT BUKAN RUTAN NEGARA/POLRI DAN TDK MEMBERITAHUKAN
KEPADA KELUARGA / KUASA HUKUM TERSANGKA
3. MEREKAYASA DAN MEMANIPULASI PERKARA YG MENJADI TANGGUNG JAWABNYA DLM RANGKA
PENEGAKAN HUKUM
4. MENGELUARKAN TAHANAN TANPA PERINTAH TERTULIS DARI PENYIDIK, ATASAN PENYIDIK ATAU
PENUNTUT UMUM, ATAU HAKIM YG BERWENANG
5. MELAKUKAN PEMERIKSAAN THDP SESEORANG DGN CARA MEMAKSA, INTIMIDASI / KEKERASAN UTK
ATAU
MENDAPATKAN PENGAKUAN
6. MELAKUKAN PENYIDIKAN YG BERTENTANGAN DGN KETENTUAN PUU KRN ADANYA CAMPUR TANGAN
PIHAK LAIN
7. MENGHAMBAT KEPENTINGAN PELAPOR, TERLAPOR, DAN PIHAK TERKAIT LAINNYA YG SEDANG
BERPERKARA UTK MEMPEROLEH HAKNYA DAN/ATAU MELAKS KEWAJIBANNYA
8. MENGURANGI, MENAMBAHKAN, MERUSAK, MENGHILANGAN DAN/ATAU MEREKAYASA BARANG BUKTI
9. MENGHAMBAT DAN MENUNDA WAKTU PENYERAHAN BARANG BUKTI YG DISITA KPD PIHAK YG
BERHAK/BERWENANG SESUAI DGN KETENTUAN PUU
10. MENGHAMBAT DAN MENUNDA WAKTU PENYERAHAN TERSANGKA DAN BARANG BUKTI KPD JAKSA
PENUNTUT UMUM
11. MELAKUKAN PENGHENTIAN ATAU MEMBUKA KEMBALI PENYIDIKAN TINDAK PIDANA YG TDK SESUAI
DLM DGN KETENTUAN PUU
12. MELAKUKAN HUB ATAU PERTEMUAN SCRA LANGSUNG ATAU TDK LANGSUNG DI LUAR KEPENTINGAN
DINAS DGN PIHAK TERKAIT DGN PERKARA YG SEDANG DITANGANI DGN LANDASAN ITIKAD BURUK
13. MELAKUKAN RIKSA DI LUAR KANTOR PENYIDIK KECUALI DITENTUKAN LAIN SESUAI PUU
14. MELAKUKAN KEBERPIHAKAN DLM MENANGANI PERKARA
7
 2. ETIKA KELEMBAGAAN

d. LARANGAN DLM PENERBITAN

b. LARANGAN DLM c. LARANGAN DLM PENERIMAAN
DOKUMEN / PRODUK
PENGADAAN BARANG JASA ANGGOTA / SELEKSI DIKBANG
KEPOLISIAN TERKAIT YANMAS
1. MEMBERIKAN FAKTA, DATA & INFORMASI YG 1. MEMBOCORKAN & MENYEBARLUASKAN
1. MENERBITKAN TANPA MELALUI PROSEDUR
TDK BENAR / SEGALA SESUATU YG BELUM MATERI YG DIUJIKAN
YG BERLAKU
PASTI ATAU DIPUTUSKAN 2. MEREKAYASA HASIL TES YG DIUJIKAN
2. MENENTUKAN BIAYA TDK SESUAI KETENTUAN
2. MELAKUKAN PEMBAHASAN PROSES 3. MEMBERIKAN PRIORITAS / FASILITAS KHUSUS
PENGADAAN BARANG JASA DGN CALON 3. MEMPERSULIT MASY UTK MEMPEROLEH
KPD CALON PESERTA DIDIK TERTENTU SURAT YG DIMOHONKAN
PENYEDIA BARANG/JASA, KUASA ATAU 4. MELULUSKAN CALON PEGAWAI NEGERI PADA
WAKIL, DAN/ATAU PERUSAHAAN YG 4. MEREKAYASA KETERANGAN KE DLM
POLRI / CALON PESERTA SELEKSI DIKBANG SURAT YG DITERBITKAN; DAN
MEMPUNYAI AFILIASI DGN CALON PENYEDIA TDK MELALUI PROSEDUR
BARANG/JASA DI LUAR KEWENANGANNYA 5. MENGGUNAKAN BAHAN BAKU / MATERIAL
5. MENYELENGGARAKAN KURSUS ATAU TDK SESUAI STANDAR YG TLH DITETAPKAN
BAIK LANGSUNG / TDK LANGSUNG
PELATIHAN MATERI YG DIUJIKAN DLM SELEKSI
3. MENGHAMBAT PROSES PEMILIHAN PENYEDIA DLM PENERIMAAN ANGGOTA POLRI, CALON
PENGADAAN BARANG JASA e. LARANGAN PENYALAHGUNAAN
PESERTA SELEKSI MENJADI ANGGOTA POLRI, BMN / BARANG YG DIKUASAI
4. SALING MEMPENGARUHI ANTAR PERSONEL UNIT ATAU CALON PESERTA SELEKSI DIKBANG
KERJA PENGADAAN BARANG JASA DAN PIHAK SCRA TDK SAH
6. MENERIMA IMBALAN DLM PROSES SELEKSI
YG BERKEPENTINGAN LAINNYA, BAIK LANGSUNG 1. MENJUAL, MEMBERIKAN, MENGHIBAHKAN,
PENERIMAAN ANGGOTA POLRI MAUPUN
/ TDK LANGSUNG YG MENGAKIBATKAN MEMINJAMKAN, DAN/ATAU MENYEWAKAN
DIKBANG
PERSAINGAN USAHA TDK SEHAT SENJATA API, AMUNISI, BAHAN PELEDAK,
7. MENAWARKAN / MENJANJIKAN KELULUSAN BARANG BERGERAK / TDK BERGERAK
5. MENERIMA, MENAWARKAN ATAU KPD PESERTA SELEKSI PENERIMAAN ANGGOTA
MENJANJIKAN UTK MEMBERI ATAU MENERIMA MILIK POLRI ATAU YG DIPEROLEH SCRA
POLRI MAUPUN DIKBANG. TDK SAH KPD PIHAK LAIN SCRA ILEGAL
HADIAH, IMBALAN, KOMISI, RABAT, ATAU
BERUPA APA SAJA DARI ATAU KEPADA SIAPA 2. MENERIMA DAN MENGUASAI SCRA TDK
PUN YG DIKETAHUI ATAU PATUT DIDUGA SAH SENJATA API, AMUNISI, BAHAN
BERKAITAN DGN PENGADAAN BARANG/JASA PELEDAK, BARANG BERGERAK / TDK
BERGERAK DR PIHAK LAIN
8
 2. ETIKA KELEMBAGAAN
PEJABAT POLRI SBG ATASAN PEJABAT POLRI SBG BAWAHAN
(Ps 6 (1) dan Ps 11 (1)) (Ps 6 (2) dan Ps 11 (2))

WAJIB : WAJIB :
1. MENUNJUKAN KETELADANAN & KEPEMIMPINAN YG 1. MELAKS PERINTAH ATASAN TERKAIT DGN PELAKS TUGAS,
MELAYANI, MENJADI KONSULTAN YG DPT MENYELESAIKAN FUNGSI, DAN KEWENANGANNYA DAN MELAPORKAN KPD
MASALAH SERTA MENJAMIN KUALITAS KINERJA BAWAHAN ATASAN
DAN KESATUAN POLRI
2. MENOLAK PERINTAH ATASAN YG BERTENTANGAN DGN
2. MENINDAKLANJUTI DAN MENYELESAIKAN HAMBATAN NORMA HUKUM, NORMA AGAMA, DAN NORMA
TUGAS YG DILAPORKAN OLEH BAWAHAN SESUAI TINGKAT KESUSILAAN
KEWENANGANNYA
3. MELAPORKAN KPD ATASAN PEMBERI PERINTAH ATAS
3. SGRA MENYELESAIKAN DUGAAN PELANGGARAN YG PENOLAKAN PERINTAH YG DILAKUKANNYA UTK
DILAKUKAN OLEH BAWAHAN MENDAPATKAN PERLINDUNGAN HUKUM DARI ATASAN
4. MENGARAHKAN, MENGAWASI & MENGENDALIKAN PELAKS PEMBERI PERINTAH.
TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YG ATASAN PEMBERI PERINTAH SBGMNA DIMAKSUD PD ANGKA 3,
DILAKSANAKAN OLEH BAWAHANNYA. WAJIB MEMBERIKAN PERLINDUNGAN.

DILARANG : DILARANG :
5. MEMBERI PERINTAH YG BERTENTANGAN DGN NORMA 4. MELAWAN ATAU MENENTANG ATASAN;
HUKUM, NORMA AGAMA, DAN NORMA KESUSILAAN;
5. MENYAMPAIKAN LAPORAN YG TDK BENAR KPD ATASAN.
6. MENGGUNAKAN KEWENANGANNYA SCRA TDK
BERTANGGUNG JAWAB;
7. MENGHALANGI / MENGHAMBAT PROSES PENEGAKAN
HUKUM THDP BAWAHANNYA YG DILAKS OLEH FUNGSI
PENEGAKAN HUKUM
9

KEWAJIBAN
1. MENGHORMATI HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA BDSRKAN
PRINSIP DASAR HAM
2. MENJUNJUNG TINGGI PRINSIP KESETARAAN BAGI SETIAP WARGA
NEGARA DI HADAPAN HUKUM
3. MEMBERIKAN PELAYANAN KPD MASYARAKAT DGN CEPAT, TEPAT,
MUDAH, NYAMAN, TRANSPARAN, DAN AKUNTABEL SESUAI DGN
KETENTUAN PUU
4. MELAKUKAN TINDAKAN PERTAMA KEPOLISIAN SBGMNA YG
DIWAJIBKAN DLM TUGAS WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
KEPOLISIAN, BAIK SEDANG BERTUGAS MAUPUN DI LUAR TUGAS
5. MEMBERIKAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK KPD MASYARAKAT
SESUAI DGN KETENTUAN PUU
6. MENJUNJUNG TINGGI KEJUJURAN, KEBENARAN, KEADILAN, DAN
MENJAGA KEHORMATAN DLM BERHUB DGN MASYARAKAT
7. MELAKS MODERASI BERAGAMA BERUPA SIKAP / CARA PANDANG
PERILAKU BERAGAMA YG MODERAT, TOLERAN, MENGHARGAI
PERBEDAAN AGAMA DAN SELALU MEWUJUDKAN KEMASLAHATAN
BERSAMA.
3. ETIKA KEMASYARAKATAN
LARANGAN
1. MENOLAK ATAU MENGABAIKAN PERMINTAAN PERTOLONGAN,
BANTUAN, ATAU LAPORAN DAN DUMAS YG MENJADI LINGKUP
TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGANNYA
2. MENCARI-CARI KESALAHAN MASYARAKAT
3. MENYEBARLUASKAN BERITA BOHONG DAN/ATAU MENYAMPAIKAN
KETIDAKPATUTAN BERITA YG DAPAT MERESAHKAN MASYARAKAT
4. MENGELUARKAN UCAPAN, ISYARAT, DAN/ATAU TINDAKAN DGN
MAKSUD UTK MENDAPATKAN IMBALAN / KEUNTUNGAN PRIBADI
DLM MEMBERIKAN PELAYANAN MASYARAKAT
5. BERSIKAP, BERUCAP, DAN BERTINDAK SEWENANG-WENANG
6. MEMPERSULIT MASYARAKAT YG MEMBUTUHKAN PERLINDUNGAN,
PENGAYOMAN, DAN PELAYANAN
7. MELAKUKAN PERBUATAN YG DPT MERENDAHKAN KEHORMATAN
PEREMPUAN PD SAAT MELAKUKAN TINDAKAN KEPOLISIAN
8. MEMBEBANKAN BIAYA DLM MEMBERIKAN PELAYANAN DI LUAR
KETENTUAN PUU
9. BERSIKAP DISKRIMINATIF DLM MELAYANI MASYARAKAT
10. BERSIKAP TDK PEDULI & TDK SOPAN DLM MELAYANI PEMOHON.
10

KEWAJIBAN
1. BERIMAN DAN BERTAKWA KPD
TUHAN YANG MAHA ESA
2. BERTANGGUNG JAWAB, JUJUR,
DISIPLIN, BEKERJA SAMA, ADIL,
PEDULI, RESPONSIF, TEGAS, DAN
HUMANIS
3. MENAATI DAN MENGHORMATI
NORMA HUKUM, NORMA AGAMA,
NORMA KESUSILAAN, DAN/ATAU
NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL
4. MENJAGA DAN MEMELIHARA
KEHIDUPAN BERKELUARGA,
BERMASYARAKAT, BERBANGSA,
DAN BERNEGARA SECARA
SANTUN
5. MELAKS TUGAS KENEGARAAN,
KELEMBAGAAN, DAN
KEMASYARAKATAN DGN NIAT
TULUS/IKHLAS, SBG WUJUD
NYATA AMAL IBADAHNYA
6. MENJAGA SOPAN SANTUN DAN
ETIKA DLM PERGAULAN DAN
PENGGUNAAN SARANA MEDIA
SOSIAL DAN MEDIA LAINNYA.
4. ETIKA KEPRIBADIAN
LARANGAN
1. MENGANUT PAHAM RADIKAL DAN/ATAU EKSKLUSIVISME THDP KEMAJEMUKAN BUDAYA, SUKU, BAHASA, RAS
DAN AGAMA
2. MEMPENGARUHI ATAU MEMAKSA SESAMA ANGGOTA POLRI UTK MENGIKUTI CARA BERIBADAH DI LUAR
KEYAKINANNYA
3. MENAMPILKAN SIKAP DAN PERILAKU MENGHUJAT, SERTA MENISTA KESATUAN, ATASAN DAN/ATAU SESAMA
ANGGOTA POLRI
4. MELAKUKAN PERILAKU PENYIMPANGAN / DISORIENTASI SEKSUAL
5. MELAKUKAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA & OBAT TERLARANG MELIPUTI MENYIMPAN,
MENGGUNAKAN, MENGEDARKAN / MEMPRODUKSI NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN OBAT TERLARANG
6. MELAKUKAN PERZINAAN DAN/ATAU PERSELINGKUHAN;
7. MENGUNAKAN SARANA MEDIA SOSIAL DAN MEDIA LAINNYA UTK AKTIVITAS ATAU KEGIATAN MENGUNGGAH,
MEMPOSTING DAN MENYEBARLUASKAN:
 BERITA YG TIDAK BENAR DAN/ATAU UJARAN KEBENCIAN
 PERILAKU MEMAMERKAN KEKAYAAN / GAYA HIDUP MEWAH
 ALIRAN / PAHAM TERORISME, RADIKALISME/ EKSTREMISME YG DPT MENIMBULKAN PERPECAHAN NKRI
 KONTEN YG BERSIFAT EKSKLUSIVISME THDP KEMAJEMUKAN BUDAYA, SUKU, BAHASA, RAS DAN AGAMA
 PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI
8. MELAKUKAN TINDAKAN KEKERASAN DLM RUMAH TANGGA
9. MENGIKUTI ALIRAN ATAU AJARAN YG TIDAK SAH DAN/ATAU TDK DIBENARKAN OLEH PUU
10. MENYIMPAN, MEMILIKI, MENGGUNAKAN, DAN/ATAU MEMPERJUALBELIKAN BARANG BERGERAK ATAU TDK
BERGERAK SCRA TDK SAH
11. MENISTA DAN/ATAU MENGHINA
12. MELAKUKAN TINDAKAN YG DISKRIMINATIF
13. MELAKUKAN TINDAKAN KEKERASAN, BERPERILAKU KASAR DAN TIDAK PATUT.
11
 PEMERIKSAAN
III
PENDAHULUAN
LIBATKAN LAPORAN HASIL GELAR
 FUNGSI PROPAM MEMUAT :
AUDIT  FUNGSI ITWAS  DASAR
INVESTIGASI THDP HASIL AUDIT GELAR PERKARA  FUNGSI SDM  PERMASALAHAN
 FUNGSI HUKUM  FAKTA-FAKTA
 PENDAPAT PESERTA GELAR
REKOMENDASI  REKOMENDASI
DILAKS BDSRKAN
DPT / TDKNYA DITINGKATKAN KE TAHAP PEMERIKSAAN
1. LAPORAN ATAU PENGADUAN
MASY / ANGGOTA POLRI  APABILA HASIL GELAR TDPT DUGAAN ADANYA GAR KEPP, DGN MENERBITKAN SPRIN
 DIBUAT LAPORAN POLISI MODEL A
2. SURAT / NOTA DINAS /
DISPOSISI PEJABAT
STRUKTURAL DI LINGK POLRI
KATEGORI PELANGGARAN KEPP
THDP KOMPLAIN, INFORMASI, RINGAN BERAT
DAN TEMUAN DR FUNGSI
PENGAWASAN  KRN KELALAIAN  DGN SENGAJA DAN KEPENTINGAN PRIBADI / PIHAK LAIN
 BUKAN KEPENTINGAN PRIBADI  PEMUFAKATAN JAHAT
3. REKOMENDASI DR
 TDK BERDAMPAK THDP KELUARGA, MASY,  BERDAMPAK THDP KELUARGA, MASY, INSTITUSI, NEGARA YG
PENGEMBAN FUNGSI PAMINAL
INSTITUSI, NEGARA MENIMBULKAN AKIBAT HUKUM
YG MASIH MEMBUTUHKAN
DILAKS DGN CARA
PENDALAMAN SEDANG  MENJADI PERHATIAN PUBLIK
 TINDAK PIDANA DAN TELAH ADA PUTUSAN BERKEKUATAN
1. WAWANCARA THDP TERDUGA  DGN SENGAJA
HUKUM TETAP
DAN SAKSI  KEPENTINGAN PRIBADI / PIHAK LAIN
2. MENCARI, MENGUMPULKAN,
DAN MENCATAT BUKTI-2 DPT / TDKNYA DIHENTIKAN KRN ADA PERDAMAIAN
3. MEMERIKSA, MENELITI, DAN  APABILA HASIL GELAR TDK TDPT GAR KEPP, DGN MENERBITKAN SURAT PENETAPAN PENUTUPAN PEMERIKSAAN
MENGANALISIS DOKUMEN PENDAHULUAN
4. MENDATANGI TMPT
12

PEMERIKSAAN
RIKSA THDP PEJABAT POLRI YG
BERTUGAS DI SATWIL, DPT
DILAKS AKREDITOR SATUAN YG
LBH TINGGI BDSRKN SPRIN
KAPOLRI / KAPOLDA, DLM HAL
PELANGGARAN KEPP:
1. MENDAPAT PERHATIAN
PUBLIK
2. MEMPUNYAI DAMPAK LUAS
3. PENANGANAN BERLARUT-
LARUT
4. MENGALAMI HAMBATAN
5. MELIBATKAN TOKOH ADAT,
TOKOH AGAMA, TOKOH MASY
TAHAPAN
1. PEMANGGILAN SAKSI / TERDUGA
 SURAT PANGGILAN DI TTD ATASAN
AKREDITOR, DAN DISAMPAIKAN KPD :
 KASATKER TMPT BERTUGAS APABILA
TERDUGA DAN SAKSI ADLH PEG
NEGERI PD POLRI
 ORG YG DIPANGGIL / KELUARGA /
PEJABAT LINGK TMPT TINGGAL ATAU
TMPT KERJA APABILA SAKSI BUKAN
PEG NEGERI PD POLRI
 APABILA TERDUGA / SAKSI TDK HADIR
STLH SURAT PANGGILAN KEDUA,
DITERBITKAN :
 SURAT PERINTAH MEMBAWA, UTK
TERDUGA DAN SAKSI PEG NEG PD
POLRI
 BERITA ACARA KETIDAKHADIRAN
DAN ALASANNYA, APABILA SAKSI
BUKAN PEG NEG PD POLRI
2. PERMOHONAN KESEDIAAN AHLI
 SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN AHLI
DI TTD OLEH KADIVPROPAM /
KABIDPROPAM / KASIPROPAM YG
DISAMPAIKAN PALING LAMBAT 3 HARI
SBLM PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
3. PENGAMBILAN KET SAKSI / AHLI / TERDUGA
 DITUANGKAN DLM BERITA ACARA PEMERIKSAAN,
MEMUAT :
 LAPORAN POLISI
 DUGAAN PELANGGARAN DAN PASAL YG
DIPERSANGKAKAN
 HARI, TANGGAL, BULAN, TAHUN, JAM & TMPT
RIKSA
 IDENTITAS LENGKAP YG DIPERIKSA &
AKREDITOR
 MATERI PEMERIKSAAN
 KETERANGAN TERDUGA
 AKREDITOR DPT MEMERIKSA, MENDALAMI, DAN
MENGANALISIS KET ATAU ALAT BUKTI YG TDPT
4. PENANGANAN
DLM HANDPHONE, BARANG
LAPTOP, BUKTITABLET
KOMPUTER,
 BARANG BUKTI YG DIPEROLEH AKREDITOR DAN
TERKAIT TINDAK PIDANA, DISERAHKAN KPD
FUNGSI RESKRIM DISERTAI BERITA ACARA SERAH
TERIMA
 BARANG BUKTI YG DIPEROLEH PENYIDIK DAN
TERKAIT TINDAK PIDANA, AKREDITOR MEMINTA
FOTOKOPI BERITA ACARA PENYITAAN DAN FOTO
BARANG BUKTI KPD PENYIDIK
 BARANG BUKTI DIKEMBALIKAN KPD YG BERHAK
APABILA TDK DIPERLUKAN DLM SIDANG KKEP DAN
TELAH ADA PUTUSAN SIDANG KKEP
13
 BERKAS PEMERIKSAAN
PENDAHULUAN PELANGGARAN
KEPP, UTK GAR KEPP KATEGORI
PEMBERKASA SEDANG / BERAT
N PALING SEDIKIT MEMUAT :
 RESUME BERKAS RIKSA PENDAHULUAN GAR KEPP
DIKIRIMKAN KPD FUNGSI HUKUM
1. SAMPUL BERKAS RIKSA
2. DAFTAR ISI BERKAS  FUNGSI HUKUM MEMBUAT PENDAPAT SARAN HUKUM,
3. RESUME PALING LAMA 14 HARI KERJA STLH MENERIMA RESUME,
4. LAPORAN POLISI YG MEMUAT PALING SEDIKIT FAKTA-FAKTA YG
KEGIATAN SUN ADMINISTRASI DITEMUKAN DLM RESUME DAN ANALISIS FAKTA DAN
5. SURAT PERINTAH
PEMERIKSAAN, BERITA ACARA YURIDIS
6. B.A. RIKSA SAKSI
PEMERIKSAAN, RESUME DAN  PENDAPAT SARAN HUKUM MENJADI DASAR
7. B.A. RIKSA / KET AHLI
DOKUMEN TERKAIT HASIL PERTIMBANGAN BAGI SEKRETARIAT KEPP, UTK :
8. B.A. RIKSA TERDUGA
PEMERIKSAAN DLM SUATU
9. SURAT TND TERIMA BB  MENENTUKAN DPT / TDK DILAKS SIDANG KKEP
BERKAS
10. B.A. PENERIMAAN BB  PEMBENTUKAN KKEP
11. SRT PANGGILAN SAKSI  MENYUSUN SURAT PERSANGKAAN BAGI PENUNTUT
LAPORAN HASIL 12. SRT PANGGILAN TERDUGA
 MENYUSUN PUTUSAN BAGI KOMISI KODE ETIK
PEMERIKSAAN PELANGGARAN 13. SPRIN MEMBAWA
POLRI
KEPP, UTK GAR KEPP SAKSI/TERDUGA
KATEGORI RINGAN 14. B.A. KETIDAKHADIRAN
PALING SEDIKIT MEMUAT : SAKSI YG BUKAN PERS POLRI PEJABAT PEMBENTUK KKEP MENGELUARKAN
 DASAR 15. SRT KESEDIAAN AHLI KEPUTUSAN PEMBENTUKAN KKEP PALING LAMA 14
 PERMASALAHAN 16. SRT PERMINTAAN VISUM / HARI KERJA SEJAK DITERIMANYA USULAN
 FAKTA-FAKTA HASIL RIKSA LAB PEMBENTUKAN KKEP DR SEKRETARIAT
 ANALISIS FAKTA 17. DOKUMEN HASIL RIKSA
 ANALISIS YURIDIS VISUM / HASIL RIKSA LAB
 KESIMPULAN 18. SRT PERMINTAAN SERAH BB
 LAMPIRAN. 19. DAFTAR BARANG BUKTI
20. DAFTAR SAKSI
21. DAFTAR TERDUGA 14
 TIDAK TERDAPAT CUKUP BUKTI
 Terduga Pelanggar telah meninggal dunia;
 pelaporan sudah lewat waktu 3 tahun sejak
terjadinya Pelanggaran KEPP
 lebih 5 tahun sejak dilaporkan di Yanduan
PERKARA DIANGGAP GUGUR
Propam
PEMERIKSAAN  pelanggar tlh diputus dgn perkara yg sama (Ne bis
PENDAHULUAN in idem)
DAPAT  Terduga Pelanggar sudah memasuki masa
pensiun
DIHENTIKAN
 Bdsrkan hasil Pemeriksaan dokter bidang
TERDUGA PELANGGAR
kejiwaan Polri atau dokter bidang kejiwaan yg
DINYATAKAN MENGALAMI direkomendasikan Polri
GANGGUAN JIWA  diajukan permohonan pemberhentian dgn
hormat oleh Kadivpropam/Kabidpropam sesuai
kewenangannya kpd Kapolri/Kapolda
MELALUI
MEKANISME GELAR  adanya korban
ADANYA PENYELESAIAN  adanya surat pencabutan Laporan dan
PERKARA
pernyataan perdamaian dari korban
PERKARA MELALUI
 persetujuan dr Kadivpropam / Kabidpropam /
PERDAMAIAN Kapolres sesuai kewenangannya bdsrkan hasil
gelar perkara

15
 KOMISI KODE ETIK
IV
POLRI
PEJABAT PEMBENTUK
 KAPOLRI, UTK GAR KEPP PATI POLRI
 WAKAPOLRI, UTK GAR KEPP PAMEN MABES POLRI DAN
DI LUAR STRUKTUR POLRI
 IRWASUM, UTK GAR KEPP PAMA MABES POLRI DAN DI
LUAR STRUKTUR POLRI
 KADIVPROPAM, UTK GAR KEPP BINTARA & TAMTAMA
MABES POLRI & DI LUAR STRUKTUR POLRI
 KAPOLDA, UTK GAR KEPP PAMEN DAN PAMA POLDA /
POLRES, BINTARA DAN TAMTAMA POLDA
 KAPOLRES, UTK GAR KEPP BINTARA & TAMTAMA POLRES
DALAM HAL TERTENTU
PEMBENTUKAN KKEP UTK TERDUGA PEJABAT POLRI PD
SATWIL, DPT DILIMPAHKAN PD WAKAPOLRI /
IRWASUM / KADIVPROPAM / KAPOLDA, UTK GAR KEPP:
 MENDAPAT PERHATIAN PUBLIK
 MEMPUNYAI DAMPAK LUAS
 MENGALAMI HAMBATAN PENANGANAN
 MELIBATKAN TOKOH ADAT, TOKOH AGAMA, TOKOH
MASYARAKAT

SUSUNAN ORGANISASI
GAR KEPP PAMA /
GAR KEPP PAMEN MABES
GAR KEPP PATI POLRI POLRI & LUAR STRUKTUR
BINTARA / TAMTAMA
MABES POLRI
 KADIVPROPAM/PATI
KETUA :  IRWASUM / PATI POLRI  KAROWABPROF/ KOMBES
POLRI
WAKIL :  AS SDM / PATI POLRI  PAMEN SSDM POLRI
 PATI POLRI/KOMBES
ANGGOTA :  PATI POLRI  PAMEN POLRI
 PAMEN POLRI
GAR KEPP PAMA /
GAR KEPP BINTARA /
GAR KEPP PAMEN POLDA BINTARA / TAMTAMA
TAMTAMA POLRES
MABES POLDA
KETUA :  IRWASDA / KOMBES  KABIDPROPAM/PAMEN  WAKAPOLRES/PAMEN
WAKIL :  KARO SDM / KOMBES  IRWASDA/PAMEN POLDA  KABAG SDM POLRES
ANGGOTA :  PAMEN POLDA  PAMEN POLDA  PAMEN POLDA/POLRES 16
 PERANGKAT SIDANG KKEP
KKEP
KETUA SIDANG WAKIL KETUA & ANGGOTA ROHANIWAN
1. MEMERINTAHKAN PENUNTUT UTK 1. MENGAJUKAN PERTANYAAN MENGAMBIL SUMPAH BDSRKAN
MENGHADIRKAN TERDUGA KPD TERDUGA, SAKSI, DAN KEPERCAYAAN SAKSI AHLI YG
TUGAS : 2. MEMERINTAHKAN PENUNTUT UTK AHLI BERKAITAN DGN GAR DIAMBIL SUMPAH
 MEMPELAJARI HASIL RIKSA MEMBACAKAN PERSANGKAAN KEPP YG DILAKUKAN TERDUGA
AKREDITOR 2. TURUT SRTA DLM PENGAMBILAN
3. MENANYAKAN TERDUGA ADA/TDK
 MELAKS PERSIDANGAN GAR KEPP KEPUTUSAN PENUNTUT
SANGGAHAN THDP PERSANGKAAN (EKSEPSI)
3. MEMBACAKAN PUTUSAN ATAS
 MEMBUAT PUTUSAN SIDANG 4. MEMERINTAHKAN PENUNTUT UTK 1. MENYIAPKAN & MENYUSUN SRT
PERINTAH KETUA KKEP.
MENGHADIRKAN SAKSI PERSANGKAAN & PENUNTUTAN
WEWENANG : 5. MELAKS PROSES PEMBUKTIAN PALING 2. MENYERAHKAN SRT PERSANGKAAN
 MEMUTUSKAN SIDANG TERBUKA/TERTUTUP SEDIKIT MENGAJUKAN PERTANYAAN SEKRETARIS SIDANG KPD KKEP, TERDUGA ATAU
KPD SAKSI, AHLI DAN TERDUGA SERTA PENDAMPING
 MENGELUARKAN PIHAK YG TDK
MEMERINTAHKAN PENUNTUT UTK 1. MEMBUAT SUSUNAN ACARA 3. MEMBACAKAN PERSANGKAAN
TERTIB
MENGAJUKAN BARANG BUKTI SIDANG KKEP PD PERSIDANGAN KKEP
 MENGATUR JALANNYA PERSIDANGAN 4. MENDALAMI TEMUAN FAKTA
6. MENERIMA ALAT BUKTI YG DIAJUKAN 2. MEMBACAKAN TATA TERTIB
 MEMANGGIL TERDUGA UTK DI DGR SIDANG KKEP; DLM PERSIDANGAN
TERDUGA PELANGGAR
KETERANGANNYA 3. MENCATAT DAN MEREKAM 5. MEMBUAT DAN MEMBACAKAN
7. MENDENGARKAN TUNTUTAN PENUNTUT TUNTUTAN
 RIKSA IDENTITAS TERDUGA, SAKSI, SEMUA KETERANGAN DAN
AHLI, DAN LEGALITAS PENDAMPING 8. MENDENGARKAN NOTA PEMBELAAN DR FAKTA YG TERUNGKAP DLM 6. MELAKS PUTUSAN KKEP TERKAIT
TERDUGA / PENDAMPING SIDANG KKEP BARANG BUKTI.
 MENGAJUKAN PERTANYAAN KPD
TERDUGA, SAKSI, DAN AHLI 9. MEMIMPIN PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4. MEMBANTU KKEP MENYUSUN
 RIKSA BB SCRA KUALITAS & 10. MEMBACAKAN PUTUSAN BERITA ACARA SIDANG
KUANTITAS 11. MEMERINTAHKAN SET KKEP UTK 5. MEMBANTU KKEP MENYIAPKAN
 MENJATUHKAN SANKSI KPD MENYAMPAIKAN PUTUSAN SIDANG KONSEP PUTUSAN SIDANG
TERDUGA KKEP KPD PEJABAT PEMBENTUK,
 MENENTUKAN STATUS BB KASATKER/ KASATFUNG TERKAIT.

17
 PP NO 1 TH 2003
MEMUTUS PERKARA ANGGOTA POLRI DIBERHENTIKAN TDK DGN HORMAT DR DINAS POLRI:
1. PELANGGARAN NORMA / ETIKA PASAL 12 (1), APABILA:
SIDANG KEPP DLM PERPOL  DIPIDANA PENJARA BDSRKAN PUTUSAN PENGADILAN YG TELAH MEMPUNYAI
KEKUATAN HUKUM TETAP DAN MENURUT PERTIMBANGAN PEJABAT YG
KKEP 2. PELANGGARAN PASAL 12, 13, DAN BERWENANG TDK DPT DIPERTAHANKAN UTK TETAP BERADA DLM DINAS
14 PP NO 1 TH 2003 TTG POLRI
PEMBERHENTIAN ANGGOTA POLRI  DIKETAHUI KEMUDIAN MEMBERIKAN KET PALSU DAN/ATAU TDK BENAR PD
SAAT MENDAFTARKAN DIRI SBG CALON ANGGOTA POLRI
3. PELANGGARAN PASAL 13 PP NO 2
 MELAKUKAN USAHA / KEGIATAN YG NYATA-NYATA BERTUJUAN MENGUBAH
TERDIRI ATAS TH 2003 TTG PERATURAN DISIPLIN PANCASILA, TERLIBAT DLM GERAKAN, ATAU MELAKUKAN KEGIATAN YG
ANGGOTA POLRI MENENTANG NEGARA / PEMERINTAH RI SCRA TDK SAH.
 SIDANG DGN ACARA
RIKSA CEPAT, UTK GAR PASAL 13 (1), KARENA MELANGGAR:
KEPP RINGAN  SUMPAH/JANJI ANGGOTA POLRI
 SIDANG DGN ACARA  SUMPAH/JANJI JABATAN
PP NO 2 TH 2003
RIKSA BIASA, UTK GAR  KODE ETIK PROFESI POLRI
KEPP SEDANG DAN PASAL 14
BERAT PASAL 14 (1), APABILA:
KELENGKAPAN ANGGOTA POLRI YG DIJATUHI HUKUMAN  MENINGGALKAN TUGAS SCRA TDK SAH DLM WAKTU LEBIH DR 30 HR KERJA
ADM DISIPLIN LEBIH DR 3 KALI DAN DIANGGAP TDK SCRA BERTURUT-TURUT
1. LAPORAN HASIL PATUT LAGI DIPERTAHANKAN STATUSNYA SBG
 MELAKUKAN PERBUATAN DAN BERPERILAKU YG DPT MERUGIKAN DINAS
RIKSA GAR KEPP, ANGGOTA POLRI, DPT DIBERHENTIKAN DGN
KEPOLISIAN
UTK KATEGORI HORMAT ATAU TDK DGN HORMAT DR DINAS
POLRI, MELALUI SIDANG KOMISI KODE ETIK  MELAKUKAN BUNUH DIRI DGN MAKSUD MENGHINDARI PENYIDIKAN
RINGAN
PROFESI POLRI DAN/ATAU TUNTUTAN HUKUM, ATAU MENINGGAL DUNIA SBG AKIBAT TINDAK
2. BERKAS RIKSA GAR
PIDANA YG DILAKUKANNYA;
KEPP, UTK
KATEGORI SEDANG  MENJADI ANGGOTA DAN/ATAU PENGURUS PARTAI POLITIK
DAN BERAT
PEMBERHENTIAN SBGMN DIMAKSUD DI ATAS DILAKUKAN STLH MELALUI
3. PENDAPAT SARAN
SIDANG KOMISI KODE ETIK PROFESI POLRI
HUKUM DR FUNGSI
HUKUM, UTK GAR
18

SIDANG
KKEP
 SIDANG KKEP DILAKS PALING LAMBAT
14 HARI KERJA TERHITUNG SEJAK
DITERBITKAN KEPUTUSAN
PEMBENTUKAN KKEP
 DLM HAL TJDI PERDAMAIAN STLH
TERBENTUK KKEP, SIDANG TETAP
DILAKS DAN ALASAN PERDAMAIAN
DPT DIJADIKAN PERTIMBANGAN DLM
PUTUSAN
 DLM HAL TERDUGA PELANGGAR TDK
HADIR STLH DIPANGGIL 2 KALI SCRA
SAH, SIDANG KKEP DILAKS TANPA
KEHADIRAN TERDUGA
 SIDANG KKEP SDH HARUS
MENJATUHKAN PUTUSAN PALING
LAMA 30 HARI KERJA
 KETUA SIDANG DPT MENGHADIRKAN
PENYELIDIK FUNGSI PAMINAL UTK
DIMINTAI KET TERKAIT GAR KEPP YG
DILAKUKAN TERDUGA PELANGGAR.
PENGAMBILAN PUTUSAN
DIDASARKAN ATAS ALAT BUKTI YG SAH
 PALING SDKT 2 ALAT BUKTI YG SAH  KETERANGAN SAKSI DAN AHLI
 KEYAKINAN KKEP THDP GAR KEPP YG  SURAT / DOKUMEN
DILAKUKAN TERDUGA  BUKTI ELEKTRONIK
 FAKTA-FAKTA YG MEMBERATKAN / MERINGANKAN  PETUNJUK
DR PERBUATAN TERDUGA PELANGGAR.  KETERANGAN TERDUGA PELANGGAR
PUTUSAN SIDANG MENYATAKAN PELANGGAR
 TERBUKTI SECARA SAH DAN MEYAKINKAN TELAH TERJADI PELANGGARAN KEPP; ATAU
 TIDAK TERBUKTI MELAKUKAN PELANGGARAN KEPP.
 APABILA PELANGGAR, SUAMI/ISTRI, ANAK KANDUNG, ORANGTUA KANDUNG, ATAU PENDAMPING
TIDAK MENGAJUKAN BANDING, SEKRETARIAT KKEP MENYERAHKAN SALINAN PUTUSAN
SIDANG KPD PEJABAT PEMBENTUK KKEP PALING LAMA 3 HARI KERJA SEJAK DIPUTUSKAN.
 PUTUSAN KKEP BERSIFAT FINAL DAN MENGIKAT APABILA
1. TIDAK DIAJUKAN KEBERATAN
2. TELAH ADA KEPUTUSAN DR PEJABAT PEMBENTUK KKEP
3. TERDUGA TIDAK HADIR PD SAAT SIDANG DAN PEMBACAAN PUTUSAN
DLM HAL SIDANG KKEP TDK MENEMUKAN BUKTI-BUKTI ADANYA PELANGGARAN KEPP, TERDUGA
PELANGGAR DIPUTUS BEBAS DAN WAJIB DIREHABILITASI SERTA DIKEMBALIKAN HAK-HAKNYA.
19
V KKEP BANDING
DIKOORDINASIKAN
PEJABAT OLEH SEKRETARIAT
 WAKAPOLRI, UTK TK. MABES POLRI KKEP BANDING YG
BANDING PEMBENTUK KKEP
 KAPOLDA, UTK TK POLDA BERADA PD FUNGSI
BANDING
WABPROF PROPAM

PENGAJUAN BANDING SUSUNAN ORGANISASI

 DIAJUKAN PELANGGAR YG
DIPUTUS SANKSI
ADMINISTRATIF DLM SIDANG GOL PAMEN MABES POLRI
KEPP GOL PATI POLRI & POLDA
GOL PAMA MABES POLRI
 DIAJUKAN DLM BENTUK:
KETUA :  WAKAPOLRI / PATI POLRI  IRWASUM / PATI POLRI  KADIVKUM / PATI POLRI
 PERNYATAAN BANDING
WAKIL :  KADIVKUM/PATI POLRI  KADIVKUM/PATI POLRI  KOMBES SSDM POLRI
KPD SEKRETARIAT KKEP,
PLG LAMA 3 HARI STLH ANGGOTA :  PATI POLRI  KOMBES POL  KOMBES POL / AKBP
PUTUSAN SIDANG KKEP
DIBACAKAN GOL BINTARA DAN GOL PAMA POLDA & GOL BINTARA DAN
 MEMORI BANDING KPD TAMTAMA MABES POLRI POLRES TAMTAMA POLDA & POLRES
PEJABAT PEMBENTUK  KAROBANKUM/PATI  IRWASDA/PAMEN
KETUA :  KABIDKUM/PAMEN POLDA
KKEP BANDING, PLG LAMA POLRI POLDA
WAKIL :  KABIDPROPAM/PAMEN
21 HARI SEJAK  KOMBES DIVPROPAM  KABIDKUM/PAMEN POLDA
ANGGOTA :  PAMEN POLDA
DITERIMANYA PUTUSAN  KOMBES POL / AKBP  PAMEN POLDA
SIDANG KKEP
 SEKRETARIAT KKEP STLH KEANGGOTAAN ORGANISASI KKEP BANDING BERPANGKAT SAMA ATAU LEBIH TINGGI
TERIMA MEMORI BANDING DENGAN PANGKAT PEMOHON BANDING
MEMPROSES PEMBENTUKAN
KKEP BANDING KPD PEJABAT
PEMBENTUK KKEP BANDING, 20
 SIDANG KKEP BANDING DIPIMPIN KETUA KKEP BANDING, DGN MEKANISME / KEGIATAN :
SIDANG  KKEP BANDING MEMERIKSA DAN MENELITI BERKAS BANDING, MELIPUTI:
KKEP 1. BERKAS PERKARA PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
BANDING 2. PERSANGKAAN DAN PENUNTUTAN
3. NOTA PEMBELAAN
4. PUTUSAN SIDANG KKEP
5. MEMORI BANDING
 KKEP BANDING MELAKUKAN PENYUSUNAN PERTIMBANGAN HUKUM DAN AMAR PUTUSAN
PELAKSANAAN  PEMBACAAN PUTUSAN KKEP BANDING OLEH KETUA KKEP
 KKEP BANDING WAJIB
MELAKS SIDANG PALING
LAMA 30 HARI KERJA
SEJAK MENERIMA KEP PUTUSAN SIDANG KKEP BANDING
PEMBENTUKAN KKEP
BANDING MENERIMA PERMOHONAN BANDING MENOLAK PERMOHONAN BANDING
 SIDANG DILAKS DGN  PENGURANGAN SANKSI PUTUSAN SIDANG KKEP;  MENGUATKAN PUTUSAN SIDANG KKEP; ATAU
RIKSA BERKAS BANDING ATAU  MEMBERATKAN SANKSI PUTUSAN SIDANG KKEP.
DAN MEMORI BANDING  PEMBEBASAN DARI PENJATUHAN SANKSI KEPP
TANPA MENGHADIRKAN /
PEMERIKSAAN SAKSI,
AHLI DAN PEMOHON  PUTUSAN SIDANG KKEP BANDING DISAMPAIKAN OLEH SEKRETARIAT KKEP KPD PEJABAT PEMBENTUK
BANDING KKEP BANDING PALING LAMA 3 HARI KERJA SETELAH DIPUTUSKAN
 KKEP BANDING MENETAPKAN  SETELAH BATAS WAKTU PALING LAMA 30 HARI KERJA PEJABAT PEMBENTUK KKEP BANDING TIDAK
KEPUTUSAN PLG LAMA 21 MEMBERIKAN PERSETUJUAN DIANGGAP TELAH MENYETUJUI PUTUSAN KKEP BANDING
HARI KERJA SEJAK
DIMULAINYA SIDANG
21
 KKEP PENINJAUAN
VI
KEMBALI
PENINJAUAN KEMBALI
MERUPAKAN KEWENANGAN
KAPOLRI
DILAKUKAN ATAS PUTUSAN
SIDANG KKEP / PUTUSAN
BANDING YG TELAH FINAL DAN
MENGIKAT, APABILA :
 DALAM PUTUSAN TERDAPAT
KEKELIRUAN DAN/ATAU
 DITEMUKAN ALAT BUKTI YG
BELUM DIPERIKSA PD SAAT
SIDANG KKEP / BANDING
PLG LAMA 3 TH SEJAK PUTUSAN
SIDANG KKEP / BANDING
DIBENTUK TIM PENELITI
PUTUSAN KKEP / BANDING
 ITWASUM POLRI
 SSDM POLRI
 DIVPROPAM POLRI
 DIVKUM POLRI
SUSUNAN ORGANISASI
BENTUK KKEP PK
KETUA :  WAKAPOLRI
(BDSRKN SARAN PERTIMBANGAN
DARI TIM PENELITI) WAKIL :  IRWASUM POLRI
ANGGOTA :  AS SDM, KADIVKUM, KADIVPROPAM
 KKEP PK WAJIB MELAKS SIDANG PALING LAMA 14 HARI KERJA SEJAK MENERIMA KEPUTUSAN
PEMBENTUKAN KKEP PK
 SIDANG KKEP PK DILAKS DENGAN MEKANISME:
1. KKEP PK MEMERIKSA DAN MENELITI BERKAS;
2. KKEP PK MELAKUKAN PENYUSUNAN PERTIMBANGAN HUKUM DAN AMAR PUTUSAN.
 SEBELUM MEMBUAT AMAR PUTUSAN, KKEP PK MELAPORKAN HASIL SIDANG KPD KAPOLRI.
 KKEP PK MENETAPKAN KEPUTUSAN PALING LAMA 21 HARI KERJA SEJAK DIMULAINYA SIDANG
 PUTUSAN SIDANG KKEP PK DISERAHKAN OLEH SEKRETARIAT KKEP PALING LAMA 5 HARI KERJA KPD
AS SDM KAPOLRI DAN KADIVKUM POLRI
PUTUSAN SIDANG KKEP PK
 MENGUATKAN SANKSI PUTUSAN SIDANG KKEP ATAU KKEP
BANDING
 MEMBERATKAN SANKSI PUTUSAN SIDANG KKEP ATAU KKEP
BANDING
 PENGURANGAN SANKSI PUTUSAN SIDANG KKEP ATAU KKEP
BANDING
22
 PENYERAHAN PETIKAN PUTUSAN,
VII PELAKSANAAN PUTUSAN, DAN PENGAWASAN
PENYERAHAN PETIKAN PUTUSAN
SIDANG KKEP, BANDING, DAN
PENINJAUAN KEMBALI
Paling lama 5 hari kerja sejak
diterbitkan putusan
KEPADA :
 PELANGGAR, (kecuali utk putusan
KKEP PK) dan dlm hal Pelanggar
tdk diketahui keberadaannya, dpt
diserahkan kpd suami/istri, anak
atau orang tua
 KASATKER DR PELANGGAR, sbg
pemberitahuan
 FUNGSI SDM, utk diterbitkan Kep
sesuai jenis sanksi yg dijatuhkan
 FUNGSI PAMINAL, utk Catpers
 FUNGSI REHABPERS, utk Was dan
Bin mental kepribadian, kejiwaan,
keagamaan & pengetahuan profesi
 FUNGSI PROVOS, jika dilakukan
penempatan di tempat khusus
PELAKSANAAN PUTUSAN SIDANG KKEP
SANKSI ETIKA
 DINYATAKAN SBG PERBUATAN TERCELA,
dilaks dgn cara dibacakan oleh Komisi saat Sidang KKEP
 KEWAJIBAN UNTUK MINTA MAAF,
dilaks scra lisan & tertulis pd Sidang KKEP kpd pimpinan Polri & pihak yg dirugikan
 MENGIKUTI PEMBINAAN ROHANI, MENTAL & PENGETAHUAN PROFESI
Dilaks oleh fungsi Rehabpers, melibatkan fungsi SDM, Dokkes, Diklat, dan fungsi
terkait, dan selesai pembinaan Pelanggar dikembalikan kpd Kasatker tmpt bertugas
SANKSI ADMINISTRATIF
 MUTASI DEMOSI, PENUNDAAN PANGKAT & PENUNDAAN PENDIDIKAN
dilaks stlh pelanggar menerima Kep dari fungsi SDM (diterbitkan paling lama 14 hari
stlh fungsi SDM menerima petikan putusan sidang)
 PTDH
dilaks stlh pelanggar menerima Kep dari fungsi SDM (diterbitkan paling lama 30 hari
stlh fungsi SDM menerima petikan putusan sidang)
 PENEMPATAN DI TEMPAT KHUSUS
Dilaks paling lama 30 hari kerja, tetapi dpt dilaks sblm sidang dgn pertimbangan:
1. keamanan/keselamatan terduga pelanggar atau masyarkat
2. Perkaranya menjadi atensi masyarakat luas
3. Terduga pelanggar dikhawatirkan melarikan diri
4. Terduga mengulangi pelanggaran kembali 23
 PENGAWASAN PELAKSANAAN
PUTUSAN SIDANG KKEP

DILAKSANAKAN OLEH

KASATKER TEMPAT FUNGSI REHABPERS

PELANGGAR BERTUGAS PROPAM
MELAKUKAN PENGAWASAN DAN PENILAIAN THDP
PELANGGAR
 SELAMA 6 BULAN, SEJAK : MELAKUKAN PEMBINAAN PEMULIHAN PROFESI KPD
 MENERIMA PETIKAN PUTUSAN SIDANG KKEP DGN PELANGGAR YG TLH MENJALANI SANKSI (KECUALI
PTDH) DAN DALAM MASA PENGAWASAN, SEBELUM
SANKSI DINYATAKAN SBG PERBUATAN TERCELA DAN
DITERBITKAN ADMINISTRASI REHABILITASI
KEWAJIBAN MEMINTA MAAF
 PELANGGAR DIKEMBALIKAN STLH MENJALANI SANKSI
PEMBINAAN ROHANI, MENTAL DAN PENGETAHUAN
PROFESI
 SELAMA 1 BULAN, STLH PELANGGAR MENJALANI SANKSI
MUTASI DEMOSI, PENUNDAAN KENAIKAN PANGKAT,
PENUNDAAN PENDIDIKAN, ATAU PENEMPATAN DI TEMPAT
KHUSUS
 PALING LAMA 1 BULAN UTK PELANGGAR YG DIKENAKAN
SANKSI PTDH SELAMA MENUNGGU PROSES PENERBITAN
MEMBUAT LAPORAN HASIL PENGAWASAN DAN PENILAIAN
ADM PTDH
THDP PELANGGAR, YG DISAMPAIKAN KPD FUNGSI REHABPERS
PROPAM, DGN TEMBUSAN FUNGSI ITWAS, FUNGSI SDM, DAN
FUNGSI HUKUM
24
VIII REHABILITASI PERSONEL

FUNGSI REHABPERS PROPAM

MENERBITKAN

KEPUTUSAN SURAT KETERANGAN SURAT KETERANGAN

REHABILITASI TIDAK TERBUKTI TIDAK BERSALAH
 APABILA LAPORAN HASIL PENGAWASAN APABILA HASIL GELAR PERKARA AUDIT APABILA SIDANG KKEP ATAU
DAN PENILAIAN DARI KASATKER INVESTIGASI MENYATAKAN SIDANG BANDING MEMUTUS BEBAS
TEMPAT PELANGGAR BERTUGAS, PERBUATAN TERDUGA BUKAN KPD TERDUGA PELANGGAR
DINYATAKAN LAYAK STLH MELALUI PELANGGARAN KEPP DAN
PENELITIAN MEMPEROLEH SURAT PENETAPAN
 DLM HAL LAPORAN HASIL PENUTUPAN PEMERIKSAAN
PENGAWASAN DAN PENILAIAN PENDAHULUAN
PELANGGAR BDSRKN PENELITIAN
DINYATAKAN BELUM LAYAK,
DIBERITAHUKAN KPD KASATKER TMPT
PELANGGAR DISERTAI PENJELASAN
 KEP REHABILITASI DI TTD
KADIVPROPAM / KABIDPROPAM /
WAKAPOLRES, DAN SALINANNYA
DISERAHKAN KPD: 25
 PENGURANGAN MASA
IX
HUKUMAN

DIBERIKAN PALING LAMA 3 BULAN

PROSEDUR DAN PROSES
DAN SETIAP TGL 1 JULI

1. KASATKER TMPT PELANGGAR BERTUGAS

KRITERIA PELANGGAR MENGAJUKAN PERMOHONAN KPD
KADIVPROPAM / KABIDPROPAM
2. KADIVPROPAM / KABIDPROPAM
MEMERINTAHKAN KABAG / KASUBBAG
 MENERIMA SANKSI MUTASI
REHABPERS UTK MEMBERIKAN PENILAIAN
DEMOSI PALING SINGKAT 5 TH
THDP SIKAP DAN PRILAKU PELANGGAR
 BERPERILAKU DAN
BERKINERJA BAIK, BDSRKN 3. KADIVPROPAM / KABIDPROPAM
PENILAIAN DR KASATKER TMPT MENGELUARKAN SURAT KEPUTUSAN
PELANGGAR BERTUGAS DAN PENGURANGAN MASA HUKUMAN.
DIKETAHUI OLEH KABAG /
KASUBBAG REHABPERS
 TLH MENJALANI 1/2 MASA
HUKUMAN

26
 HAK DAN KEWAJIBAN
X TERDUGA PELANGGAR DAN
PENDAMPING
TERDUGA PELANGGAR
 menerima turunan B.A. Pemeriksaan
Pendahuluan;
 menunjuk Pendamping;
H  mengajukan Saksi yang meringankan;
 menerima salinan surat persangkaan;
A  mengajukan eksepsi/bantahan;
 menerima salinan tuntutan;
K  mengajukan pembelaan;
 menerima Petikan Putusan Sidang KKEP;
 mengajukan Banding atas Putusan Sidang KKEP
 menerima petikan putusan Sidang Banding.
 memenuhi panggilan Pemeriksaan Pendahuluan
dan Sidang KKEP;
W  menghadiri Sidang KKEP;
A  menaati tata tertib Sidang KKEP;
J  berperilaku sopan santun selama Pemeriksaan
I Pendahuluan dan Sidang KKEP;
B  memberikan keterangan yg benar dan dapat
dipertanggungjawabkan.
PENDAMPING
HAK
 menerima turunan B.A. Pemeriksaan Terduga Pelanggar;
 mendampingi Terduga Pelanggar pd saat Pemeriksaan
Pendahuluan dan Sidang KKEP;
 menerima jadwal pelaks Pemeriksaan Pendahuluan dan
Sidang KKEP;
 mengajukan pertanyaan thdp Saksi, ahli, dan Terduga
Pelanggar yg diajukan Penuntut dalam Sidang KKEP;
 mengajukan Saksi dan barang bukti dlm Sidang KKEP;
 mengajukan pembelaan dlm Sidang KKEP; dan
 mengajukan keberatan kpd KKEP atas pertanyaan Penuntut
yg bersifat menyesatkan, menjebak, dan menyimpulkan.
KEWAJIBAN
 memiliki surat kuasa dr Terduga / Sprin dr Kasatker;
 memberikan saran pertimbangan hukum kpd Terduga;
 menyusun & membacakan nota pembelaan dlm Sidang;
 membela hak-hak Terduga Pelanggar; dan
 menyusun dan menyampaikan memori Banding.
PERSYARATAN
 berpendidikan Sarjana Hukum / Sarjana Ilmu Kepolisian
 memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
beracara dalam Sidang KKEP; dan
 tidak sedang menjalani proses hukum atau hukuman.
27
 PENGENAAN SANKSI ETIKA DAN
XI
ADMINISTRATIF
SANKSI ETIKA
UNTUK PELANGGARAN KEPP KATEGORI RINGAN, DGN JENIS SANKSI:
 PERILAKU PELANGGAR DINYATAKAN SBG PERBUATAN TERCELA;
 KEWAJIBAN PELANGGAR UTK MEMINTA MAAF SCRA LISAN DIHADAPAN SIDANG KKEP DAN SCRA TERTULIS KPD PIMPINAN POLRI DAN
PIHAK YG DIRUGIKAN;
 KEWAJIBAN PELANGGAR UTK MENGIKUTI PEMBINAAN ROHANI, MENTAL DAN PENGETAHUAN PROFESI SLMA 1 BLN.

SANKSI ADMINISTRATIF
UNTUK PELANGGARAN KEPP KATEGORI SEDANG DAN BERAT: PELANGGAR YG DIANCAM SANKSI PTDH DIBERI KESEMPATAN
 MUTASI BERSIFAT DEMOSI PALING SINGKAT 1 TAHUN; MENGUNDURKAN DIRI DR POLRI SBLM PELAKS SIDANG, DGN
 PENUNDAAN KENAIKAN PANGKAT PALING SINGKAT 1 TAHUN PERTIMBANGAN:
DAN PALING LAMA 3 TAHUN;  MEMILIKI MASA KERJA PALING SEDIKIT 20 TAHUN
 PENUNDAAN PENDIDIKAN PALING SINGKAT 1 TAHUN DAN  MEMILIKI PRESTASI, KINERJA YG BAIK, DAN BERJASA KPD
PALING LAMA 3 TAHUN; POLRI, BANGSA, & NEGARA SBLM MELAKUKAN PELANGGARAN
 PENEMPATAN PD TMPT KHUSUS PALING LAMA 30 HARI  TDK MELAKUKAN TINDAK PIDANA YG DIANCAM DGN PIDANA
KERJA PENJARA PALING LAMA 5 TAHUN
 PEMBERHENTIAN TIDAK DENGAN HORMAT.
PENJATUHAN SANKSI
 BERSIFAT KUMULATIF DAN/ATAU ALTERNATIF SESUAI DGN PENILAIAN DAN PERTIMBANGAN SIDANG KKEP.
 TIDAK MENGHAPUSKAN TUNTUTAN PIDANA DAN/ATAU PERDATA.
 GUGUR KARENA TERDUGA PELANGGAR MENINGGAL DUNIA.
28
XII KETENTUAN LAIN - LAIN

DALAM HAL TERJADI PELANGGARAN KUMULATIF ANTARA

PELANGGARAN DISIPLIN DAN KEPP, PENEGAKANNYA DILAKUKAN
MELALUI MEKANISME SIDANG DISIPLIN ATAU SIDANG KKEP
BERDASARKAN KEPUTUSAN KASATKER TMPT TERDUGA
PELANGGAR BERTUGAS DGN MEMPERTIMBANGKAN PENDAPAT
DAN SARAN HUKUM DARI FUNGSI HUKUM.

TERHADAP PELANGGARAN:
 YG TELAH DIPUTUS MELALUI MEKANISME SIDANG
DISIPLIN, TIDAK DAPAT DIKENAKAN SIDANG KKEP, atau
 YG TELAH DIPUTUS DALAM SIDANG KKEP, TIDAK DAPAT
DIKENAKAN SIDANG DISIPLIN.

29
 Sekian & Terima Kasih

......... orang yang disiplin adalah orang yang mampu melakukan hal hal yang harus diperbuat ketika hal itu perlu dilakukan. Viktor T.S