Anda di halaman 1dari 23

Resusitasi Cairan pada Pediatrik

dr Iwan Nuryawan Sp An Msi Med

Tujuan Resusitasi Cairan


Untuk mencapai stabilitas normovolemia & hemodinamik Koreksi gangguan asam-basa berat Kompensasi aliran dari ruang intersisial/ intraselular Peningkatan aliran darah mikrovaskuler Normalisasi oxygen delivery pada jaringan dan metabolisme sel Mencegah cedera reperfusi

Anak bukan miniatur dewasa, berdasarkan : Fisiologi tumbuh kembang Patofisiologi gangguan metabolisme air dan elektrolit.

I. CAIRAN TUBUH. KOMPARTEMEN CAIRAN TUBUH Tubuh manusia terdiri dari zat padat dan zat cair. Distribusi cairan tubuh manusia dewasa: 1. Zat padat : 40% dari berat badan 2. Zat cair : 60% dari berat badan

Zat Cair ( 60% BB ), terdiri dari: 1. Cairan Intrasel : 40% dari BB 2. Cairan Ekstrasel: 20% dari BB, terdiri dari: -cairan intravaskuler : 5% dari BB -cairan interstisial : 15% dari BB 3. CairanTransseluler (1-3% BB ): LCS, sinovial, gastrointestinal dan intraorbital.

Bayi mempunyai cairan ekstrasel lebih besar dari intrasel o/ postnatal diuresis, pertmbuhan sel, Perbandingan ini akan berubah sesuai perkembangan tubuh, sehingga pada dewasa cairan intrasel 2 kali cairan ekstrasel. Ginjal berfungsi mengatur jumlah cairan tubuh, osmolaritas cairan ekstrasel, konsentrasi ion-ion penting dan keseimbangan asam-basa. Fungsi ginjal sempurna setelah anak mencapai umur 1 tahun, sehingga komposisi cairan tubuh harus diperhatikan pada saat terapi cairan.

Dalam cairan tubuh terlarut elektrolit Elektrolit terpenting dalam: -ekstrasel : Na+ dan Clvolume intravask, intertisial -intrasel : K+ dan PO4osmolalitas intrasel, volume sel Cairan intravaskuler (5% BB) bila ditambah erythrocyt (3% BB) menjadi darah darah sekitar 8% dari berat badan. Jumlah darah bila dihitung berdasarkan estimated blood volume (EBV) adalah: - neonatus = 90 ml/kg BB - bayi = 80 ml/kg BB - anak+dewasa = 70 ml/kg BB

Kebutuhan cairan dan elektrolit anak > dewasa o/ : Metabolisme rate tinggi Insensible loss tinggi Kemampuan konsentrasi urin rendah

Kebutuhan Air dan Elektrolit setiap hari: 1. Dewasa: Air : 30-35 ml/kg, kenaikan 1 derajat celcius ditambah 10-15%. Na+ : 1,5 mEq/kg (100 mEq/hari atau 5,9 g) K+ : 1 mEq/kg (60 mEq/hari atau 4,5 g) 2. Bayi dan anak: Air : 0-10 kg : 4 ml/kg/jam ( 100 ml/kg ) 10-20 kg : 40 ml + 2 ml/kg/jam setiap kg diatas 10 kg (1000 ml + 50 ml/kg di atas 10 kg). > 20 kg : 60 ml + 1 ml/kg/jam setiap kg diatas 20 kg (1500 ml + 20 ml/kg diatas 20 kg).

Na+ : 2 mEq/kg K+ : 2 mEq/kg Cairan Masuk: - minum : 800-1700 ml - makanan : 500-1000 ml - hasil oksidasi : 200-300 ml Hasil metabolisme: Dewasa 5 ml/kg/hari Anak: 12 - 14 th = 5-6 ml/kg/hari 7 -11 th = 6-7 ml/kg/hari 5 - 7th = 8-8,5 ml/kg/hari Balita = 8 ml/kg/hari

Cairan Keluar: Urine : normal > 0,5 1 ml/kg/jam Feses : 1 ml/hari Insensible Water Loss : Dewasa 15 ml/kg/hari Anak { 30 Usia(th) } ml/kg/hari

Gangguan keseimbangan cairan tubuh umumnya menyangkut Extracell Fluid alias cairan ekstrasel. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang mempengaruhi pergerakan air melalui dinding kapiler. Bila albumin rendah maka tekanan hidrostatik akan meningkat dan tekanan onkotik akan turun sehingga cairan intravaskuler akan di dorong masuk ke interstisial yang berakibat edema.

Tekanan onkotik atau tekanan osmotik koloid adalah tekanan yang mencegah pergerakan air. Albumin menghasilkan 80% dari tekanan onkotik plasma, sehingga bila albumin cukup pada cairan intravaskuler maka cairan tidak akan mudah masuk ke interstisial.

II. JENIS CAIRAN. Cairan Intravena ada 3 jenis: 1. Cairan Kristaloid. Cairan yang mengandung zat dengan BM rendah ( < 8000 Dalton ) dengan atau tanpa glukosa. Tekanana onkotik rendah, sehingga cepat terdistribusi ke seluruh ruang ekstraseluler.

2. Cairan Koloid. Cairan yang mengandung zat dengan BM tinggi ( > 8000 Dalton ), misal: protein. Tekanan onkotik tinggi, sehingga sebagian besar akan tetap tinggal di ruang intravaskuler.

3. Cairan Khusus. Dipergunakan untuk koreksi atau indikasi khusus, seperti: NaCl 3%, bic-nat, mannitol

Berdasarkan tujuan pemberian cairan, ada 3 jenis: 1. Cairan Rumatan. Cairan hipotonis: D5%, D5%+1/4NS dan D5%+1/2NS 2. Cairan pengganti. Cairan isotonis: RL, NaCl 0,9%, koloid. 3.Cairan khusus. Cairan hipertonik: NaCl 3%, mannitol 20%, bic-nat.

Kehilangan Cairan. Akibat muntah-muntah, diare atau luka bakar. Sehingga terjadi dehidrasi. Derajat dehidrasi: Dewasa Bayi dan Anak Dehidrasi Ringan 4% BB 5% BB Sedang 6% BB 10% BB Berat 8% BB 15% BB

Tanda Klinis:

Defisit Hemodinamik

Ringan 3-5% takikardia

Sedang 6-8%

Berat > 10%

takikardia takikardia nadi lemah nadi sangat lemah volume collapse akral dingin hipotensi ortostatik sianosis lidah keriput atonia

Jaringan

lidah kering

turgor
Urine SSP

turun
pekat mengantuk

turgor kurang
jumlah turun apatis

turgor buruk
oliguria coma

Tindakan: 1. Tentukan defisit 2. Atasi syok: cairan infus 20 ml/kg dalam 30 mnt - 1 jam, dapat di ulang 3. Sisa defisit: -50% dalam 8 jam pertama -50% dalam 16 jam berikutnya Cairan : Ringer laktat atau NaCl 0,9% ( isotonis ) volume sirkulasi efektif Telah rehidrasi bila urine: 0,5 1 ml/kg/jam

Operatif Defisit puasa : 2 ml/kgbb/jam 50% 1 jam I, 25% 1 jam II, 25% 1 jam III

Pemeliharaan Anak 2 4 ml kgbb/jam Bayi 4 6 ml/kgbb/jam Neonatus 3 ml/kgbb/jam Stres operatif Operasi kecil 2 ml/kgbb/jam Sedang 4 ml/kgbb/jam Besar 6 ml/kgbb/jam

Perdarahan : 1. Tentukan EBV 2. Perdarahan Dewasa dan anak > 15% ganti darah Bayi > ganti darah Bila belum ada darah : Kristaloid : 3 kali darah hilang Koloid sesuai darah hilang

Anda mungkin juga menyukai