Universitas Koperasi Indonesia
Universitas Koperasi Indonesia
INDONESIA
2022
CO
Auditing 2 - Pertemuan 1
NC
Audit Penjualan dan
EN
Penagihan
TS
CO
1. Tujuan Audit Siklus
NT
Penjualan dan Penagihan
2. Prosedur Audit dalam siklus
penjualan
EN
T
01
Siklus penjualan dan
penagihan merupakan
kategori siklus
pendapatan dalam
perusahaan
Fungsi bisnis dalam Siklus
Stice, et.al.,2010
Rekening Dalam Siklus Penjualan dan Penagihan
Pengelompokkan
Rekening Fungsi Bisnis Catatan dan Dokumen
transaksi
Retur penjualan dan Retur penjualan Pemprosesan dan pembukuan Nota Kredit
potongan dan potongan retur
Rekening piutang Penjualan dan potongan Jurnal retur penjualan dan
potongan
Menghapus piutang Rekening piutang Menghapus piutang yang tak Formulir otorisasi rekening piutang
tak tertagih tertagih yang tak tertagih
Pinjaman yang Jurnal buku besar
tak tertagih
Beban piutang tak Piutang yang tak Menetapkan piutang yang tak Jurnal buku besar
tertagih tergaih tertagih
Cadangan piutang
tak tertagih
FUNGSI BISNIS, CATATAN dan DOKUMEN
TERKAIT
• Siklus penjualan dan penagihan proses pemindahan
kepemilikan barang-barang dan jasa kepada pelanggan
setelah keduanya tersedia untuk dijual
• Terdapat 8 fungsi bisnis siklus penjualan dan penagihan
(kolom ketiga Tabel 13-1). Proses pertama dari empat proses
merupakan pencatatan penjualan, sadangkan golongan
transaksi lainnya hanya merupakan bagian dari satu fungsi
bisnis.
Fungsi bisnis dalam Siklus
MORE THAN TEMPLATE MORE THAN TEMPLATE MORE THAN TEMPLATE MORE THAN TEMPLATE
01 03 01 03
Click here to add you to the Center Click here to add you to the Center Click here to add you to the Center Click here to add you to the Center
of the narrative thought Click here of the narrative thought Click here of the narrative thought Click here of the narrative thought Click here
to add you to the Center of the to add you to the Center of the to add you to the Center of the to add you to the Center of the
narrative thought narrative thought narrative thought narrative thought
MORE THAN TEMPLATE MORE THAN TEMPLATE MORE THAN TEMPLATE MORE THAN TEMPLATE
02 01 02 01
Click here to add you to the Center Click here to add you to the Center Click here to add you to the Center Click here to add you to the Center
of the narrative thought Click here of the narrative thought Click here of the narrative thought Click here of the narrative thought Click here
to add you to the Center of the to add you to the Center of the to add you to the Center of the to add you to the Center of the
narrative thought narrative thought narrative thought narrative thought
1. Memproses Pesanan Pelanggan
Titik awal dari keseluruhan siklus
Penawaran untuk membeli barang dengan ketentuan tertentu. Adanya
penerimaan pesanan pelanggan sering mengakibatkan terjadinya
pesanan penjualan.
• Pesanan pelanggan
Permintaan barang dari pelanggan. Pesanan yang diterima lewat
telepon, surat, formulir yang dikirim pelanggan atau jaringan lainnya
antara penyalur dan pelanggan.
• Pasanan penjual
Sebuah dokumen yang berisi uraian tentang barang, kuantitas
dan informasi yang berhubungan dengan barang yang dipesan oleh
pelanggan.
• Persetujuan kredit
Sebelum barang dikirim, orang yang mengotorisasi rekening penjualan
terlebih dahulu harus menyetujui kredit untuk pelanggan. Adanya
persetujuan kredit pada pesanan penjualan juga sebagai persetujuan
untuk pengiriman barang.
2. Pengiriman Barang
• Titik awal dari siklus dimana aset perusahaan
dikelola. Perusahaan mengetahui adanya
penjualan ketika barang dikirim.
Dokumen pengiriman : Berisi tentang deskipsi
barang yang dijual, kuantitas pengiriman, dan
data lain yang relevan (lembar asli dikirim
kepada pelanggan, dan salinannya disimpan).
3. Tagihan kepada Pelanggan dan Pembukuan Penjualan
• Pelanggan diberitahukan tentang jumlah yang harus dibayar untuk barang yang
dibelinya, harus dibuat dengan benar dan tepat waktu.
Faktur Penjualan : Menentukan jumlah barang yang dijual dan jatuh tempo pembayaran
untuk pelanggan (lembar asli dikirim kepada pelangggan, salinannya disimpan).
File Transaksi Penjualan : Berisi semua transaksi penjualan yang diproses melalui
sistem akuntansi untuk 1 periode. Informasi pada file transaksi penjualan digunakan
untuk berbagai catatan, daftar, atau laporan, tergantung perusahaan.
Jurnal Penjualan atau Daftarnya : Dibuat dalam berbagai periode, tetapi lebih sering
untuk 1 bulan. Kecuali daftar/jurnal yang meliputi total masing-masing nomor
rekening dibuat untuk suatu periode waktu tertentu. Daftar/jurnal juga meliputi retur
penjualan dan potongan, atau daftar/jurnal yang terpisah dari transaksi tsb.
Piutang di Neraca Percobaan : Daftar jumlah piutang masing-masing pelanggan dan
waktunya. Neraca percobaan memperlihatkan umur piutang dan komponen saldo
piutang dari setiap pelanggan sampai pada tanggal laporannya.
Rekening Bulanan : Dokumen yang dikirim melalui pos/elektronik kepada pelanggan
yang menyatakan saldo rekening awal piutang, jumlah dan tanggal setiap penjualan,
pembayaran tunai yang diterima, memo kredit yang dikeluarkan, dan saldo akhir.
4. Pemprosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas
• Memproses dan mencatat penerimaan (meliputi menerima,
menyimpan, dan mencatat penerimaan tunai). Penerimaan tunai
meliputi uang tunai dan cek.
Berita Pengiriman Uang : Digunakan untuk menunjukkan nama
pelanggan, nomor faktur penjualan, dan jumlah faktur ketika
pembayaran diterima. Digunakan untuk mengotorisasi setoran tunai
dan untuk meningkatkan pengawasan terhadap penjagaan aset.
Daftar Penerimaan Tunai Sementara : Daftar yang dipersiapkan ketika
uang tunai diterima oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab
untuk mencatat penjualan, rekening piutang atau uang tunai dan
seseorang yang tidak mempunyai akses ke dalam catatan akuntansi.
File Transaksi Penerimaan Tunai : Berisi semua transaksi penerimaan
tunai yang diproses dengan sistem akuntansi dalam 1 periode (hari,
minggu, atau bulan. Dan berisi informasi yang sama dengan yang ada
pada data transaksi penjualan.
Daftar atau Jurnal Penerimaan Tunai : Laporan yang dibuat dari data
transaksi penerimaan tunai yang berisi semua transaksi dalam berbagai
periode.
5. Memproses dan Membukukan Penerimaan Tunai
Memo Kredit : Dokumen yang berisi pengurangan jumlah pembayaran dari
pelanggan,karena barangnya dikembalikan atau ditukar.
Jurnal Retur Penjualan dan Potongan Jurnal yang digunakan untuk
mencatat retur penjualan dan potongan. Jurnal ini mempunyai fungsi
yang sama dengan jurnal penjualan.
TUJUAN 13-4
Dengan pengetahuan ini, sekarang kita dapat mempelajari desain tes
kontrol dan tes substantif transaksi untuk lima kelompok transaksi di Memahami pengawasan
dalam siklus. Metodologi untuk memahami pengawasan internal dan internal, mendesain, serta
desain kontrol dan tes substantif transaksi penjualan diperlihatkan pada melaksanakan tes kontrol dan
tes substantif transaksi
Gambar 13-2
penjualan
GAMBAR 13-2 Metodologi untuk Desain Tes Pengawasan dan Tes Substantif Transaksi Penjualan
Memahami Pengawasan
Internal penjualan
Menilai rencana
Risiko pengawasan
Mengevaluasi keuntungan
Dan kerugian tes pengawasan
Prosedur Audit
Mendesain tes pengawasan
dan tes substantif transaksi Ukuran Sampel
Penjualan untuk mencapai Bagian yang dipilih
Sasaran audit
Waktu
GAMBAR 13-3 Bagan Struktur Personil Organisasi Hillsburg Hardware
Dewan Direksi
Direktur Max Mohr
Rick Chulick Mary Mohr
Start Fata
Pembelian dan
Manager Penjualan Pengawas
Pengawasan stok
Bob Jolly Erma Swanson
barang
Penerimaan Pengolah
Tenaga
Pengiriman Pembelian Pemesanan Data
pemasaran
Harry Oscar Reed Pam Dilley Virgil
luar kota
Morton Gillings
Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dari pengendalian
internal dalam memahami penilaian resiko pengendalian. Ada 4 langkah
penting untuk penilaian tersebut.
1. Auditor memerlukan kerangka acuan untuk menilai resiko
pengendalian (kerangka untuk semua kelompok transaksi yaitu
6 transaksi yang berkaitan dengan audit).
2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal dan kelemahan
penting dalam penjualan
3. Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahan, auditor
menghubungkan keduanya dengan tujuan audit
4. Terakhir, auditor menilai risiko pengendalian pada masing – masing
tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan kelemahan dari setiap
tujuan. Langkah ini penting karena mempengaruhi keputusan auditor
tentang tes pengendalian dan tes substantif
GAMBAR 13-4 Bagan Penjualan dan Penerimaan Hillsburg Hardware
BAGIAN PEMESANAN BAGIAN PENGIRIMAN PENGOLAHAN DATA RESEPSIONOS
Pam Bailley Jim Morton Virgin Gillings
Penerima Menerima
Pesanan Cek
Menyiapkan Kunci Data Data baru
pelanggan
Pesanan Daftar kirim transaksi transaksi rekening
Diprint out barang penjualan penjualan piutang Cek
Pesanan
Pelanggan Jurnal Data
Pencetakan
Penjualan rekening Menyiapkan
CO 2 rekening
piutang daftar
BI 4 sementara
Menyiapkan
Pesanan BI 3
SO 3 Daftar sementara
Pelanggan BI 2
CO Cek
Daftar kirim
barang BI 3
CO Data Kunci
Salinan Inv 2
transaksi Transaksi
SO 4 kirim Pencetakan
Inv 2 penerimaan Penerimaan
3 rekening
SO 3 2 tunai Tunai
Invoice
SO 2
Pesanan Untuk
Pelanggan Pelanggan Jurnal Daftar Form setoran
Penjualan sementara
Untuk Slip setoran
Pelanggan
1 1 2 Daf setoran
Cek
KET 1
Untuk Urutan berdasarkan alfabet
Pelanggan
2 Untuk 3
Urutan berdasarkan normal
Bank
3
Urutan berdasarkan tanggal
Kemampuan Membagi Tugas Kemampuan membagi tugas berguna untuk mencegah berbagai kesalahan, baik
disengaja maunpun tidak disengaja.
Otorisasi yang Tepat Auditor harus memperhatikan otorisasi dari tiga titik kunci : kredit harus benar – benar
disepakati sebelum penjualan berlangsung; barang – barang harus dikirimkan bila telah diotorisasi dengan tepat;
dan harga, termasuk didalamnya, biaya pengiriman, dan diskon harus diotorisasi.
Kelengkapan Catatan dan Dokumen Dengan sistem ini, hampir tidak ditemui kesalahan untuk menagih
pelanggan jika semua faktur dilaporkan secara periodik
Dokumen Bernomor Urut (Prenumbered) Bertujuan untuk mencegah kesalahan penagihan atau pencatatan
penjualan dan pembuatan salinan penagihan serta pencatatannya.
Laporan Bulanan Agar efektivitasnya maksimum, semua perbedaan saldo di dalam rekening harus diserahkan
pada petugas yang tidak bertanggungjawab terhadap penanganan uang atau pencatatan penjualan atau
rekening piutang.
Prosedur Verifikasi Internal Penggunaan program komputer atau orang khusus untuk memeriksa
pemrosesan dan pencatatan transaksi yang berhubungan dengan sasaran audit.
Tabel 13-2 Transaksi Yang Berkaitan Dengan Sasaran Audit, Pedoman Pengawasan Yang Berlaku, Tes
Pengawasan, Kelemahan, Tes Substantif Transaksi Penerimaan Tunai Hillsburg Hardware
Catatan Penjualan Kredit disetujui secara Memeriksa pesanan Terdapat kelemahan Memeriksa jurnal
- yang pelanggan sebagai internal dalam penjualan dan
sesungguhnya otomatis oleh komputer bukti persetujuan memverifikasi data untuk
dikirim kepada dibanding dengan batas pelanggan (13e) berbagai transaksi yang
pelanggan pemberian kredit (C1) kemungkinan tidak umum dan
( keberadaan ) Penjualan didukung Memeriksa faktur pencatatan faktur jumlahnya besar
dengan otorisasi penjualan yang penjualan yang lebih (1)
pengiriman dokumen mendukung daftar dari satu (W1)
dan menyetujui pengiriman barang Menelusuri entri
pesanan pelanggan pesanan pelanggan jurnal penjualan
(C2) (13b) untuk mendukung
Rekening faktur dokumen,
penjualan berurutan (12) termasuk salinan
faktur penjualan,
Jumlah total Memeriksa jumlah daftar pengiriman
kuantitas yang total data sebagai barang, pesanan
dikirim dibandingkan kontrol awal bagi penjualan dan
dengan jumlah pencatat data (8) pesanan
tagihan (C6) pelanggan (14)
Rekening bulanan Memeriksa kembali
yang dikirim kepada rekening bulanan yang
konsumen (C9) dikirim (6)
Mencatat setiap Dokumen yang Melaporkan Menelusuri
transaksi penjualan dikirim dicatat dan secara berurutan dokumen yang
( kelengkapan) dilaporkan secara dokumen yang dikirim dengan
mingguan (C5) dikirim (10) menggunakan
jurnal penjualan
Jumlah total kuantitas Memeriksa jumlah untuk mengetahui
yang dikirim total data sebagai mana yang telah
dibandingkan dengan pengawasan awal masuk (11)
jumlah tagihan (C6) bagi pencatat data (8)
Tes pengawasan yang sesuai untuk setiap pembagian tugas biasanya hanya terbatas pada diskusi
dan pengamatan auditor dengan personil. Beberapa tes pengawasan pada Tabel 13-2 dilakukan
dengan menggunakan komputer. Pengawasan terakhir adalah kunci pengawasan untuk mencegah
penjualan fiktif.
Di dalam memutuskan tes substantif atas transaksi, beberapa prosedur biasanya digunakan untuk
setiap audit dengan mengabaikan yang lainnya, sementara yang lainnya tergantung pada
terpenuhinya pengawasan dan hasil dari tes pengawasan.
Prosedur audit yang digunakan dipengaruhi oleh internal dan tes pengawasan terhadap sasaran.
Menentukan tes substantif atas transaksi yang tepat pada prosedur penjualan relatif sulit sebeb
jumlahnya cukup banyak tergantung pada keadaan
Pencatatan Terhadap Penjualan Yang Terjadi. Untuk sasaran ini, auditor akan memperhatikan
tiga jenis kemungkinan kesalahan : penjualan yang masuk ke dalam jurnal tetapi tidak dilakukan
pengiriman, penjualan yang dicatat lebih dari sekali, dan pengiriman yang dilakukan untuk
pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan
Pencatatan Penjualan Dimana Pengirimannya Tidak Dilakukan Auditor dapat menelusuri dari
data yang dimasukkan ke dalam jurnal penjualan untuk meyakinkan bahwa salinan yang
menyangkut pengiriman dan dokumen pendukung lain yang ada.
Penjualan Yang Dicatat Lebih Dari Sekali Penjualan yang dicatat dua kali dapat diketahui
dengan memeriksa ulang daftar urut nomor dari catatan transaksi penjualan yang nomornya dicatat
dua kali.
Pengiriman Untuk Konsumen Palsu Penipuan jenis ini biasanya terjadi ketika orang yang
mencatat penjualan juga diberi hak untuk melakukan pengiriman. Pendekatan efektif lainnya untuk
mendeteksi tiga jenis kesalahan tersebut adalah dengan menelusuri kredit pada berkas induk
rekening piutang ke sumbernya.
Keberadaan Pencatatan Transaksi Penjualan Pada sebagian besar audit, tidak ada tes substantif
transaksi kelengkapan data untuk memeriksa penggelembungan pendapatan dan aset yang lebih
diperhatikan dalam audit transaksi penjualan dibanding pengecilannya.
Arah Tes Penting bagi auditor untuk memahami perbedaan antara menelusuri sumber dokumen
sampai ke jurnal dan menelusuri balik jurnal kembali ke dokumen sumber.
Salinan Berkas
Pesanan Dokumen Faktur Jurnal Buku = Induk
Pelanggan Pengiriman Penjualan Penjualan Besar Rekening
Piutang
Dimulai Dimulai
dengan dengan
kelengkapan keberadaan
Ketika mendesain prosedur audit untuk kelengkapan dan keberadaan, diawali dengan menelusuri
dokumen sangatlah penting. Ini disebut arah tes. Sebagai contoh, jika auditor memperhatikan
keberadaan tetapi menelusuri dari arah yang salah (dari dokumen pengiriman ke jurnal), maka
harus dilakukan audit yang serius untuk kekurangan pada keberadaan. Arah tes diperlihatkan pada
Gambar 13-5
Penjualan dicatat dengan akurat Pencatatan dengan akurat transaksi penjualan yang
menyangkut jumlah pengiriman barang yang dipesan, pembuatan tagihan dengan akurat untuk
jumlah barang yang dikirim, dan mencatat dengan akurat jumlah tagihan di dalam pembukuannya.
Tes substantif dalam tiap audit akan memastikan apakah setiap aspek telah dibuat dengan akurat.
Pencatatan Penjualan Yang Sesuai Dengan Klasifikasinya Pada umumnya tes penjualan untuk
kesesuaian klasifikasi merupakan bagian dari tes akurasi. Auditor menguji dokumen pendukung
untuk menentukan klasifikasi yang tepat dari satu transaksi dan membandingkannya dengan
rekening yang didebet.
Penjualan Dicatat dengan Tanggal Yang Benar Penjualan yang harus ditagih dan yang dicatat
segera setelah pengiriman dilakukan akan mencegah hilangnya transaksi dengan tidak sengaja
dari catatan dan untuk memastikan bahwa penjualan dicatat pada periode yang sesuai
Transaksi Penjualan Harus Dimasukkan di Dalam Berkas Induk dan Direkap Dengan
Benar Mencantumkan dengan tepat semua transaksi penjualan ke dalam berkas induk piutang
sanatlah penting karena keakuratan dalam pencatatannya akan mempengaruhi kemampuan klien
untuk menagih piutang yang belum dilunasi.
Kunci Pengawasan Internal (Kolom 2) Jika pengawasan penting untuk memenuhi salah satu
sasaran tidak memadai, maka kemungkinan kesalahan yang berkaitan dengan sasaran ditingkatkan
dengan mengabaikan pengawasan untuk sasaran lain
Tes Pengawasan (Kolom 3) Untuk setiap pengawasan internal pada kolom 2, auditor mendesain
sebuah tes pengawasan untuk memverifikasi efektivitasnya.
Kelemahan (Kolom 4) Kelemahan yang diidentifikasi oleh auditor mengindikasikan tidak adanya
pengawasan yang efektif. Auditor ada yang merespon kelemahan di dalam pengendalian internal
dengan memperluas tes subtantif transaksi untuk menentukan apakah kelemahan hasil dari
kesalahan yang signifikan.
Tes Substantif Transaksi (Kolom 5) Tujuan tes ini akan menentukan apakah ada kesalahan
keuangan di dalam transaksi penjualan. Tes subtantif transaksi tidak secara langsung berhubungan
dengan kunci pengawasan atau kolom tes pengawasan, tetapi luasnya tes subtantif transaksi
tergantung pada keberadaan pengawasan dan hasil tes pengawasan.
Untuk merubah format isian desain program menjadi format kinerja audit program yang dapat
diterapkan, prosedur harus dikombinasikan. Kombinasi tersebut akan dilakukan sebagai berikut :
Hapus prosedur yang ganda
Pastikan bahwa setiap dokumen akan diuji, semua prosedur akan diterapkan pada dokumen dan
C = Pengawasan ; W = Lemah
TABEL 13-3 Transaksi yang berkaitan Dengan Sasaran Audit, Petunjuk Pengawasan yang Berlaku, Tes
Pengawasan, Kelemahan, Tes Substantif Transaksi Penjualan Hillsburg Hardware
Sasaran Hasil Audit Petunjuk pengawasan
yang berlaku Pengawasan Tes Kelemahan Tes Substantif Transaksi
Transaksi
Daftar sementara
Penerimaan uang penerimaan uang tunai Meneliti daftar sementara Daftar sementara Peroleh daftar sementara
tunai dicatat pada disiapkan (C2) penerimaan uang tunai (4) kas tidak digunakan penerimaan tunai dan
jurnal penerimaan untuk membuktikan menelusuri jumlahnya pada
Cek disahkan secara Meneliti keabsahan yang
tunai (kelengkapan) penerimaan uang jurnal penerimaan tunai, ke
ketat (C3) dibuat oleh bagian
tunai (W1) rekening bank (15)
Jumlah total penerimaan pembukuan (5)
uang tunai dibandingkan
dengan rekapitulasi Memeriksa jumlah total
rekening di komputer data sebagai kontrol awal
(C4) bagi pencatat data (8)
Rekening koran dikirim Memeriksa apakah
kepada pelanggan setiap raekening bulanan telah
bulan (C5) dikirim (6)
Penerimaan tunai Akuntan merekonsiliasi Meneliti apakah akuntan Membandingkan rekening
disetor dalam jumlah Rekening Bank (C1) merekonsiliasi rekening sementara dengan salinan
yang sama diterima bank (3) formulir setoran (16)
(akurasi) Jumlah total penerimaan Memeriksa jumlah total Membuat rekening piutang
tunai dibandingkan data sebagai kontrol tunai dan menelusuri
dengan rekapitulasi awal bagi pencatat data jumlahnya hingga jurnal
rekening komputer (C4) (8) penerimaan tunai,
Rekening yang dikirim Memeriksa apakah pemeriksaan nama dan
kepada pelanggan setiap rekening bulanan telah tanggalnya (15)
bulan (C5) dikirim (6) Menyiapkan bukti penerimaan
uang tunai (18)
Transaksi penerimaan Memastikan daftar
tunai diklasifikasi Transaksi penerimaan Memastikan bukti-bukti sementara klasifikasi
secara tepat tunai diverifikasi secara verifikasi internal (15) rekening yang tepat (17)
(klasifikasi) internal (C6)
Penerimaan tunai Meneliti kas yang tidak Membandingkan tanggal
dicatat sesuai Prosedur membutuhkan tercatat pada waktu rekening setoran per bank
dengan tanggalnya pencatatan kas yang yang tepat (4) tanggal dalam jurnal
(waktu) dibukukan setiap hari (C7) penerimaan tunai dan
sementara penerimaan
tunai (16)
Penerimaan tunai Rekening dikirim kepada Menelusuri entri tertentu
benar-benar masuk pelanggan setiap bulan Meneliti apakah rekening dari jurnal penerimaan
ke dalam berkas (C5) untuk pelanggan dikirim hingga berkas induk
induk piutang dan Secara otomatis setiap bulan (6) piutang dan memeriksa
direkapitulasi komputer membukukan tanggal dan jumlahnya
Menguji bukti-bukti
dengan tepat transaksi pada berkas (20)
berkas induk piutang
(pembukuan dan induk piutang dan buku
disesuaikan dengan
rekapitulasi) besar (C8)
buku besar Menelusuri kredit tertentu
Menguji bukti-bukti dari data rekening piutang
Berkas induk piutang sampai ke jurnal penerimaan
disesuaikan dengan buku berkas induk piutang
disesuaikan dengan tunai dan memeriksa tanggal
besar yang dibukukan dan jumlahnya (21)
setiap bulan (C9) buku besar (7)
BAB 14
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES
SUBSTANTIF TRANSAKSI
Desain tes pengawasan dan tes substantif transaksi yang diperlukan untuk
melaksanakan audit siklus penjualan dan penagihan. Sebelum tes dilakukan, auditor
harus menentukan ukuran dan nomor sampel setiap prosedur audit dari populasi.
Ketika auditor memutuskan untuk memilih kurang dari 100 persen dari populsi yang
akan diuji untuk membuat kesimpulan tentang populasi, maka disebut sampel audit.
Kapan ukuran sampel yang cukup besar digunakan mengevaluasi populasi? Apakah
keakuratan sampel representatif untuk informasi akuntansi?
Sampel audit yang diaplikasikan untuk menguji pengawasn dan tes subtantif transaksi melalui 14
langkah. Adalah penting untuk mengikuti langkah – langkah ini secara hati – hati untuk memastikan aspek audit
dan sample diproses dengan aplikas yang tepat. Langkah – langkah ini dibagi menjadi tiga bagian. Lngkah –
langkah memberikan kerangka acuan pembahasan berikut dan digunakan untuk audit Hillsburg Hardware Co.
Merencanakan Sampel
1. Menentukan tujuan pengujian audit.
2. Menentukan sample audit apakah yang dapat diaplikasikan.
3. Menentukan atribut dan kondisi pengecualian.
4. Menentukan populasi.
5. Menentukan unit sample.
6. Menentukan toleransi tingkat pengecualian.
7. Menentukan risiko yang dapat diterima dalam menilai risiko pengawasan terlalu rendah.
8. Menentukan tingkat pengecualian populasi.
9. Menentukan ukuran sample awal.
Mengevaluasi Hasil
12. Menggeneralisasikan sample pada populasi
13. Menganalisis pengecualian.
14. Memutuskan diterimanya populasi.
Seluruh sasaran tes harus dikaitkan dengan siklus transaksi yang sedang diuji efektivitas pengawasan
internalnya pada penerimaan tunai dan penjualan serta untuk menentukan apakah transaksi penerimaan tunai dan
penjualan berisi kesalahan keuangan. Program audit siklus penjualan dan penagihan yang dilakukan untuk
Hillsburg Hardware terdapat pada gambar berikut.
Istilah Yang Digunakan Dalam Sampel Audit
Istilah Definisi
Perhitungan tertinggi jumlah pengecualian (CUER) Jumlah tertinggi pengecualian di dalam populasi didasarkan pada ARACR
Aplikasi sample audit yang direncanakan auditor ditujukan untuk membuat
kesimpulan tentang populasi yang didasarkan pada sample. Auditor perlu menguji
program audit dan memutuskan prosedur audit di mana sample akan
Sample audit yang tidak sesuai dengan dua hal pertama adalah prosedur
diaplikasikan.
analisis dalam program audit. Yang pertama adalah prosedur analisis di
mana sample tidak sesuai. Yang kedua adalah prosedur observasi untuk
ketiadaan dokumentasi untuk menentukan sample audit.
Table berikut memperlihatkan adanya prosedur audit untuk siklus
penjualan pada Hillsburg Hardware Co. di mana sample audit sesuai.
Prosedur Audit Hillsburg Hardware Co.
PROSEDUR KOMENTAR
Pengiriman Barang
10. Urutan laporan dokumen pengiriman Untuk mengerjakan ini mungkin saja dengan pemilihan sample secara
2. Jumlah dan data lainnya di dalam arsip asli Jumlah catatan dalam arsip asli berbeda dengan jumlah catatn di dalam jurnal
sesuai dengan entri dari jurnal penjualan penjualan
(prosedur 13a).
3. Jumlah dan data lainnya pada salinan faktur Nama pelanggan dan nomor rekening pada faktur berbeda dengan catatan
penjualan sesuai dengan entri jurnal penjualan informasi dalan jurnal penjualan
(prosedur 13b).
4. Bukti bahwa harga, perkaliannya, dan footing teks Tidak ada paraf yang memadai verifikasi pada harga, perkalian dan footing
telah diperiksa (pada bagian awal dan jumlah yang
benar) ( prosedur 13b).
5. Kuantitas da data lainnya pada bill of lading sesuai Kuantitas barang yang dikirim berbeda dengan kuantitas yang ada pada salinan
dengan salinan faktur penjualan dan (prosedur 13c). faktur penjualan.
6. Kuantitas dan data lainnya pada esanan penjualan Kuantitas pada pesanan penjualan berbeda dengan kuantitas pada salinan
sesuai dengan saliana faktur penjualan (prosedur 13d). faktur penjualan
7. Kuantitas dan data lainnya pad pesanan pelnggan Nomor produk dan deskripsi pada pesanan dari pelanggan berbeda dengan
sesuai dengan salinan faktur penjualan (prosedur 13d). informasi yang ada pada salinan faktur penjualan.
8. Kredit yang disetujui (prosedur 13e). Tidak adanya paraf adanya persetujuan kredit.
9. Untuk catatan penjualan di dalam jurnal penjualan, Bill of lading tidak dilekatkan dengan memilki salinan faktur penjualan dan
arsip dokumen pendukung, termasuk di dalamnya pesanan pelanggan.
salinan faktur penjualan, bill of lading, pesanan
penualan dan pesanan pelanggan (prosedur 14).
Atribut kepentingan dan kondisi pengecualian yang langsung dari prosedur
audit di man auditor telah memutuskan untuk menggunakan sampel audit. Sample
faktur penjualan akan digunakan untuk memverifikasi atribut. Ketiadaan satupun
atribut materi sample akan menadi pengecualian bagi atribut. Adalah penting untuk
dicatat bahwa dokumen yang hilang dan kesalahan tidak selalu mengakibatkan
pengecualian apabila auditor secara khusus menentukan kondisi pengecualian .
TER adalah hasil penilaian auditor. TER yang pantas adalah pertanyaan
kelengkapan dan keberadaan semua dokumen serta pengaruhnya
dalam menentukan dan pentingnya atribut dalam rencana audit.
Sebagai contoh, seandainya pengawasan internal digunakan untuk
mendukung penilaian risiko pengawasan yang rendah untuk sasaran,
TER akan rendah untuk atribut ini dibandingkan jika pengawasannya
dua kali lipat yang digunakan untuk mendukung penilaian risiko
pengawasan rendah untuk sasaran.
Untuk ampel audit dalam tes pengawasan dan tes subtantif transaksi, risikonya
disebut risiko diterimanya penilaian risiko pengawasan terlalu rendah
(Acceptable Risk Of Assessing Control Risk too low). ARACR adalah risiko
auditor dalam menerima pengawasan yang (atau tingkat kesalahan keuangan yang
Dalam menentukan
dapat ditolerir) ketika tingkatARACR yang sesuai
pengecualian dengan
populasi keadaan,
lebih auditor harus
besar disbanding TER.
menggunakan pertimbangan terbaiknya. Makin rendah penilaian risiko
pengawasan maka makin rendah penilaian ARCAR yang dipilih dan
merencanakan tes rincian saldo. Jika nilai risiko pengawasan di bawah
maksimum, tes pengawasan harus dilakukan. Dalam beberapa hal,
pengujian ini boleh dilaksanakan sebagai bagian dari prosedur untuk
mengetahui pengawasan internal.
Definisi Sifat – Tes Fungsi Tagihan pada Perusahaan Hillsburg Hardware Co.
Klien : Hillsburg Hardware Akhir Tahun : 31/12/02
Cakupan Audit : Menguji tes subtantif dan kendali Ukuran Populasi : 5.764
transaksi fungsi penagihan
Menentukan Sasaran : Menguji salinan faktur penjualan dan hubungan antara dokumen dengan system tertentu yang memiliki fungsi sebagai tujuan dan sebagai gambaran dari program audit.
Menentukan populasi yang tepat (termasuk strarifikasinya jika ada) : Faktur penjualan pada periode 1/1/02 hingga 31/12/02. Nomor faktur prtama = 3689, nomor faktur terakhir = 9452.
Menentukan unit sample, populasi organisasi, prosedur pemilihan secara acak : Nomor faktur penjualan, urutan catatn di dalam jurnal penjualan; computer yang melakukan pengacakan
angka
2. Jumlah dan data lainnya dalam arsip asli yang sesuai 1 4 Medium 100
dengan entri jurnal penjualan (prosedur 13a)
Transaksi yang signifikan dan berkaitan » Saldo yang signifikan tingginya » TER 4%
dengan jumlah saldo Yang diharapkan » Saldo signifikan » TER 5%
oleh pengawasan internal mempunyai » Saldo yang signifikan rendahnya » TER 6%
efek.
Auditor dapat menetapkan perbedaan tingkat TER dan ARACR untuk atribut yang berbeda dalam setiap
tes audit.Tabel 14-4 dan 14-5 menjadi acuan ilustratif untuk penetapan TER dan ARACR.Acuan ini tidak
dapat digunakan untuk mewakili seluruh standar profesional,jenis standar acuan untuk staf CPA dibuat
sendiri.
Perkiraan tingkat pengecualian populai harus dibuat untuk merencanakan ukuran sampel yang
sesuai.jika perkiraan tingkat pengecualian populasi (Estimated Population Excetion Rate) rendah,maka
ukuran sampel yang kecil akan mencukupi tingkat pengecualian yang dapat ditolerir auditor.oleh karena itu
perkiraan yang diperlukan kecil.dengan kata lain, agar lebih tepat,perkiraan tingkat pengecualian populasi
harus didasarkan pada data sampel yang lebih besar.
Pada umumnya,hasil dari audit tahun lalu digunakan untuk membuat perkiraan yang ini.jika tahun lalu
tidak ada atau jika dianggap tak dapat dipercaya, audit dapat mempersiapkan sampel kecil dari populasi
tahun yang sekarang untuk tujuan ini. Tidaklah terlalu kritis untuk membuat perkiraan yang tepat sebab
tingkat pengecualian sampel tahun sekarang dapat digunakan untuk memperkirakan karakteritik populasi.
TABEL 14-5 Panduan ARACR dan TER Untuk Sampel Nonstatistik :Tes Subtantif Transaksi
Empat faktor untuk menentukan ukuran sampel awal untuk sampel audit :
suatu karakteritik sampel nonstatistik yang penting dibandingkan dengan metode statistik adalah
pentingnya menentukan ukuran sampel menggunakan pertimbangan profesional metode
nonstatistik dibandingkan dengan menggunakan kalkulasi rumusan statistik.disebut sebagai ukuran
sampel awal sebab tingkat pengecualian dalam sampel harus dievaluasi sebelum mengetahui apakah
sampel cukup besar memenuhi sasaran tes.
Kepekaan ukuran sampel untuk faktor perubahan pemahaman yang baik konsep yang
mendasari sampel audit, sangat menolong untuk memahami efek mengubah keempat faktor yang
lain tidak diubah.
Tabel 14-6 menggambarkan meningkatnya efek terhadap keempat faktor;pengurangan
pengaruhnya akan terbalik.
Kombinasi dua faktor mempunyai efek terbesar pada ukuran sampel: TER minus EPER.perbedaannya
pada ketepatan dalam menentukan rencana sampel.ketika perkiraan keteptannya lebih kecil,maka
perkiraan yang lebih tepat,diperlukan sampel lebih besar.
Gambar 14-2 meringkas perbedaan ukuran sampel.
Adalah tidak tepat bila auditor menyimpulkan bahwa tingkat pengecualian populasi adalah sama
dengan tingkat pengecualian sampelnya kecil. Karena metode nonstatistik,memiliki dua arah untuk
menggeneralisasikan sampel untuk populasi.
1.Tambahan perkiran kesalahan sampel dengan SER untuk mendapatkan tingkat pengecualian
atas (Calculation Upper Exception Rate) karena resiko bisa diterima dengan menilai resiko
pengawasan terendah. Sulit bagi auditor untuk membuat perkiraan kesalahan sampel yang
menggunakan sampel nonstatistik oleh karena dibutuhkan pertimbangan,pendekatan ini biasanya
tidak digunakan.
Analisa Pengecualian
Setelah ukuran sampel awal untuk aplikasi sampel audit telah dihitung,auditor harus
memilih materi dalam populasi sebagai contoh. Sampel dapat terpilih dengan menggunakan
metode nonprobabilistik atau probabilistik.Untuk memperkecil kemungkinan klien mengubah
materi sampel,auditor metisnya tidak menginformasikan kepada klien materi sampelnya.
Audiot perlu juga mengawasi sampel setelah klien menyediakan dokumen.
Tingkat pengecualian sampel (Sampel Exception Rate ) dapat dengan mudah dihitung dari
hasil sampel. Jumlahnya akan sama dengan tingkat pengecualian yang dibagi dengan ukuran
sampel. Gambar 14-3 meringkas tingkat pengecualian untuk tes atribut ke1 sampai ke9.
TABEL 14-6 Efek dari Perubahan ukuran Sampel
Menentukan unit sampel,populasi organisasi,prosedur penarikan secara acak : Nomor faktur penjualan,urutan catatan di dalam jurnal penjualan;
angka acak yang dibuat komputer.
1. Menguji nomor faktur penjualan didalam jurnal penjualan (prosedur 12) 0 3 Sedang 75 75 0 0 3.0
2. Jumlah dan data lainnya dalam arsip yang sesuai dengan entri 1 4 Sedang 100 100 2 2 2.0
junal (prosedur 13)
3.Jumlah dan data lainnya didalam salinan faktur penjualan yang sesuai 1 4 Sedang 100 100 0 0 4.0
dengan entri jurnal penjualan (prosedur 13b)
4. Bukti bahwa harga,penambahannya dan pengecekan lainnya jumlah 1 4 Sedang 100 100 10 10 SER
awal dan kebenarannya (prosedur 13b) Melebihi
TER
5. Kuantitas dan data lainnya didalam surat tagihan sesuai dengan 1 4 Sedang 100 100 4 4 0
salinan faktur penjualan (prosedur 13d)
6. Kuantitas dan data lainnya didalam pesanan penjualan yang sesuai 1 6 Sedang 65 65 1 1.5 4.5
dengan salinan faktur penjualan (prosedur 13c)
7. Kuantitas dan data lainnya didalam pesanan pelanggan yang sesuai 2 8 Sedang 50 50 0 0 8.0
dengan salinan faktur penjualan(prosedur 13d)
8. Kredit yang disetujui oleh Rick Chulick (prosedur 13e) 2 8 Sedang 50 50 12 0 SER Mel
ebihiTER
9. Untuk mencatat penjualan didalam jurnal penjualan, arsip yang 1 6 Sedang 65 65 0 0 6.0
mendukung dokumen itu adalah salinan faktur penjualan, surat
tagihan,pesanan penjualan dan pesanan pelanggan (prosedur 14)
Menentukan Populasi yang Dapat Diterima
Seperti diperlihatkan dalam gambar 14-4, SER melebihi TER untuk atribut 4 dan 8,
sedangkan SER dan TER sama untuk atribut 5. karena semua atribut SER yang lain kurang dari
TER. Adalah penting untuk meneliti tingkat pengecualian untuk menentukan penyebabnya dan
untuk menarik kesimpulan masing-masing atribut yang diuji.
Ketika auditor menyimpulkan TER dan SER terlalu kecil untuk populasi bisa diterima, atau
ketika SER melebihi TER, auditor harus mengambil tindakan yang spesifik.
2 2 Kesalahan terjadi pada penempatan laporan yang salah dan Karena SER lebih besar dari pada TER, maka harus dilakukan
belum diselesaikan setelah beberapa bulan. Jumlahnya 2.500 penambahan pekerjaansubstantif. Menunjukan terjadinya
dolar dan 7.800 dolar. perpanjangan prosedur konfirmasi dan memperlihatkan sisa
yang tak tertagih sepenuhnya.
Gambar 14-6 Lembar Kerja Perecanaan BUkti untuk Memutuskan Tes Rincian Saldo
untuk Hilsburg Hardware Co.- Rek. Piutang
Kebenarannya
Kelengkap
Keberadaa
Nilai yang
pengungk
Penyajian
Klasifik
dicapai
terkait
Akura
Detail
annya
Batas
Pisah
nnya
yang
apan
dan
asi
si
Resiko audit yang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
dapat diterima
Resiko bawaan Rendah Rendah Rendah Rendah Rndah Sdang Sedang Rendah Rendah
Pengawasan resiko Rendah Sedang Rendah Tinggi Rndah Tinggi Tinggi Tak dapat Tak dapat
penjualan diterapkan diterapkan
Pengawasan resiko Rendah Sedang Rendah Rendah Sdang Rndah Tak dapat Tak dapat Tak dapat
penerimaan kas diterapkan diterapkan diterapkan
Pengawasan resiko Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Rendah Rendah
pengawasan tambahan
Tes substantif Hasil baik Hasil baik Hasil baik Hasil sedang Hasil baik Tak dapat Tak dapat Tak dapat Tak dapat
transaksi pada diterapka diterapkan diterapkan diterapkan
penjualan n
Tes substantif Hasil baik Hasil baik Hasil baik Hasil baik Hasil baik Hasil baik Tak dapat Tak dapat Tak dapat
transaksi pada diterapkan diterapkan diterapkan
penerimaan kas
Prosedur analitis
Merencanakan
pendeteksian resiko
untuk tes detail pada
saldo Kesalahan Laporan yang dapat ditoleransi sebesar $422.000
Merencanakan bukti
audit untuk tes detail
pada saldo
Setelah tes pengawasan dan tes substantif transaksi lengkap, auditor perlu
melengkapi baris ke tiga sampai ke tujuh bukti rencana tabulas. Tabulasi
Hilsburg Hardware diilustrasikan pada gambar 14-6.
Perhatikan baris ke satu dan ke dua yang telah dilengkapi pada bab terdahulu.
Baris ke tiga sampai ke lima dokumen resiko pengawasan tambahan lainnya.
Penilaian resiko pengawasan dalam Gambar 14-6 sama dengan rencana matrik
penilaian resiko pengawasan Hillsburg Hardware, dengan modifikasi sebagai
berikut :
Resiko pengawasan tinggi pada sasaran akurasi penjualan karena hasil
yang tidak memuaskan untuk atribut 4 (prosedur 13b).
Resiko pengawan tinggi pada sasaran nilai penjualan didasarkanpada
hasil untuk atribut 8 (prosedur 13e).
Memunculkan kembali keberadaan (kelengkapa) sasaran pada
penerimaan tunai yang berhubungan dengan kelengkapan
(keberadaan) sasaran pada rekening piutang.
GAMABAR 14-17 Ringkasan dari Langkah Sampel Audit
MERENCANAKAN SAMPEL
1. Tentukan sasaran
2. Tentukan apakah sampel audit diterapkan
3. Tentukan atribut dan kondisi pengecualian
4. Tentukan populasi
5. Tenyukan unit sampel
6. Tetapkan tingkat pengecualian yang dapat ditolerir
7. Tetapkan penilaian resiko pengawasan yang
paling rendah yang bisa diterima.
8. Perkiraan tingkat pengecualian populasi.
9. Tentukan ukuran sampel.
SAMPEL
10. Sampel
PEMILIHAN
Angka pengecualian
Bandingkan
MENGEVALUASI HASIL
Seluruh langkah untuk untuk sampel nonstatistik tampak pada Gambar 14-7. Walaupun gambar ini berlaku untuk
asmpel nonstatistik, 14 langkah dalam gambar juga dapat diterapkan untuk sampel statistik, yang akan dipelajari pada
bagian berikutnya.
PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT BERDASAR STATISTIK
transaksi yang substantif adalah atribut sampel. Atribut sampel dan sampel nonstatistik mempunyai atribut, Tujuan 14-6
merupakan karakteristik yang untuk menguji populasi, tetapi atribut sampelnya menggunakan metode statistik.
Menentukan dan membuat
Lebih banyak persamaannya dibandingkan perbedaan dalam menerapkan atribut sampel dalam sampel nonstatistik nomor sampel dan distribusi
untuk tes pengawasan dan tes substantif transaksi. Ke-14 langkah yang dibahas digunakan untuk kedua pendekatan ini, dan sampel
istilah-istilah pentingya sama.
PEMBAGIAN SAMPEL
Distribusi sampel adalah frekuensi distribusi dari semua kemungkinan sampel dengan ukuran tertentu yang diperoleh
dari populasi yang memiliki beberapa parameter spesifik.
Atribut sampel didasarkan pada distribusi binomial. Distribusi binomial adalah distribusi semua kemungkinan
sampel dimana materi dalam populasi mempunyai satu dari dua kemungkinan, contoh, ya / tidak, hitam / putih, atau adanya
pengawasan penyimpangan / tidak ada pengawasan penyimpangan.
Distribusi sampel untuk contoh populasi tampak pada Tabel 14-7. Distribusi ini menunjukkan bahwa, materi 50
sampel dari populasi sangat besar dengan tingkat pengecualian 5 %, sampel seperti ini paling sedekit memperoleh 92.31 %
pengecualian (1-.0769).(Karena probabilistik tanpa pengecualiannya adalah 7.69 %, probabilistik lebih dari 0 adalah 92.31
%).
PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya,14 langkah yang dibahas untuk sample non statistic juga dapat
digunakan untuk atribut sample dalm tes atribut sample.
Merencanakan Sampel
1.Tentukan sasaran tes audit.Untuk setiap atribut sample dan sample nonstatistik.
2.Tentukan apakah sample audit dapat diterapkan.Untuk setiap atribut sample dansampel nonstatistik
3.Tentukan atribut dan kondisi pengecualian.
4.Tentukan populasi
5.Tentukan unut sample
6.Tetapkan tingkat pengecualian yang dapat ditolerir
7.Tetapkan penilaian resiko pengawasan yang paling rendah yang bisa diterima
Konsep untuk menetapkan resiko ini sama untuk untuk sample statistic dan nonstatistik,hanya saja
metode penghitungannya yang berbeda.Sebab dari perbedaan ini membutuhkan kuantifikasi resiko ketika
auditor merencanakan untuk menentukan ukuran sample dan mengevaluasi hasil perhitungan statistic.
Empat factor yang menentukan ukuran sample awal untuk sample statistic dan non statistic :ukuran
populasi,TER,ARACR,dan EPER.Tabel digunakan untuk menentukan ukuran sample.Ada 2 tabel pada table
14.8 diambil dari acuan sample audit AICPA.Keduanya sama ,pengecualian yang pertama ARACRnya 5
persen dan yang kedua ARACR 10 persen.Tabelnya adalah “table satu sisi” yang berarti bahwa keduanya
memiliki tingkat pengecualian yang tinggi untuk ARACR ditentukan.
Penggunaan Tabel.Menggunakan table untuk menentukan ukuran sample awal terdiri dari 4 langkah:
1.Memilih tabel yang sesuai dengan ARACR
2.Menempatkan TER pada bagian atas tabel
3.Menempatkan EPER pada kolom paling kiri
4.Perhatikan kolom TER yang sesuai sampai bersilangan dengan baris EPER yang sesuai.Angka
pertemuan antar TER dan EPER adalah ukuran sample awal
TABEL 14.8 Menentukan Ukuran sampel untuk Nomor Sampel
ARACR 5 Persen
Batas angka
populasi
pengecualian Toleransi angka pengecualian (dalam persen)
(dalam persen) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 15 20
0 149 99 74 59 49 42 36 32 29 19 14
0.25 236 157 117 93 78 66 58 51 46 30 22
0.5 * 157 117 93 78 66 58 51 46 30 22
0.75 * 208 117 93 78 66 58 51 46 30 22
1 * * 156 93 78 66 58 51 46 30 22
1.25 * * 156 124 78 66 58 51 46 30 22
1.5 * * 192 124 103 66 58 51 46 30 22
1.75 * * 227 153 103 88 77 51 46 30 22
2 * * * 181 127 88 77 68 46 30 22
2.25 * * * 208 127 88 77 68 61 30 22
2.5 * * * * 150 109 77 68 61 30 22
2.75 * * * * 173 109 95 68 61 30 22
3 * * * * 195 129 95 84 61 30 22
3.25 * * * * * 148 112 84 61 30 22
3.5 * * * * * 167 112 84 76 40 22
3.75 * * * * * 185 129 100 76 40 22
4 * * * * * * 146 100 89 40 22
5 * * * * * * * 158 116 40 30
6 * * * * * * * * 179 50 30
ARACR 10 persen
0 114 76 57 45 38 32 28 25 22 15 11
0.25 194 129 96 77 64 55 48 42 38 25 18
0.5 194 129 96 77 64 55 48 42 38 25 18
0.75 265 129 96 77 64 55 48 42 38 25 18
1 * 176 96 77 64 55 48 42 38 25 18
1.25 * 221 132 77 64 55 48 42 38 25 18
1.5 * * 132 105 64 55 48 42 38 25 18
1.75 * * 166 105 88 55 48 42 38 25 18
2 * * 198 132 88 75 48 42 38 25 18
2.25 * * * 132 88 75 65 42 38 25 18
2.5 * * * 158 110 75 65 58 38 25 18
2.75 * * * 209 132 94 65 58 52 25 18
3 * * * * 132 94 65 58 52 25 18
3.25 * * * * 153 113 82 58 52 25 18
3.5 * * * * 194 113 82 73 52 25 18
3.75 * * * * * 149 98 73 52 25 18
4 * * * * * 218 98 73 65 25 18
4.5 * * * * * * 180 87 65 34 18
5 * * * * * * 160 115 78 34 18
5.5 * * * * * * * 142 103 34 18
6 * * * * * * * 182 116 45 25
7 * * * * * * * * 199 52 25
7.5 * * * * * * * * * 52 25
8 * * * * * * * * * 60 25
8.5 * * * * * * * * * 68 32
Gambar table 14.8 memperlihatkan sample yang dokumentasinya lengkap pada tes
atribut 1 sampai 9 pada table 14.3 Hillsburg Hardware Co.yang menggunakan atribut
sample
ARACR harus ditentukan dalam angka (10 persen) dalam aplikasi atribut sample
(gambar 14.8) Penentuan angka ARACR dipertimbangkan bersama dengan penilaian
EPER dan TER untukmenentukan masung-masing sample pada atribut pada Tabel 14.8
Pemilihan sample dan melaksanakan prosedur audit
Pemilihan sample.
Melaksanaka prosedur audit
Mengevaluasi hasil
Generalisasi sample kepada populasi.Untuk atribut sample,auditor mengkalkulasi batas
retinggi (CUER) pada ARACR tertentu,kemudian menggunakan program computer atau
tabel khusus yang dibuat dari tabel statistic.
Penggunaan Tabel.Tabel untuk menghitung CUER meliputi 4 langkah berikut ini:
Pilihlah tabel yang sesuai dengan ARACR
Carilah angka pengecualian yang ada pada tes audit dibagian atas tabel
Carilah ukuran sample pada kolom paling kiri
Baca bagian angka yang sesuai dengan kolom pegecualian sampai bertemu dengan
pesilangan ukuran sample pada baris yang sesuai (CUER)
Mungkin saja terjadi ukuran sample tidak sepadan dengan tabel evaluasi atribut
sample,ketika ini terjadi umumnya ditambah.
Tabel ini berasumsi bahwa ukuran populasi yang sangat besar (tanpa batas)
mengakibatkan CUER lebih konservatif dibandingkan pada ukuran yang lebih kecil.Sebab
ukuran ukuran populasi terhadap ukuran sample dan secara spesifik diabaikan.
Menganalisa pengecualian
menentukan populasi yang dapat diterima