Anda di halaman 1dari 79

Cell Division (Mitosis,

Meiosis, Binary Fission)


Kuliah Blok BP-1 2017-2018
Tim MK Biomedik
Rio Risandiansyah, S.Ked, M.P, Ph.D
Overview: The Key Roles of Cell Division
• Kemampuan suatu organisme untuk memperbanyak diri
adalah ciri yang membedakan antara makhluk hidup
dengan benda mati
• Kelangsungan suatu spesies didasarkan kemampuan
dari sel untuk melakukan reproduksi atau yang disebut
pembelahan sel (cell division)

© 2011 Pearson Education, Inc.


• Pada organism uniseluler, pembelahan satu sel adalah
reproduksi organisme tersebut
• Pada organisme multiseluler, pembelahan sel akan
menyebabkan:
• Perkembangan dari sel yang terfertilisasi/terbuahi
• Pertumbuhan
• Perbaikan
• Pembelahan sel adalah bagian penting dari siklus sel:
yaitu perjalanan sel dari pembentukan hingga
pembelahannya

© 2011 Pearson Education, Inc.


Concept 12.1: Most cell division results in genetically
identical daughter cells

• Pada umumnya, pembelahan sel akan menghasilkan sel


anak dengan informasi genetika yang sama (DNA)
• Perkecualian hal ini adalah meiosis, yang merupakan
pembelahan sel yang menghasilkan sperma dan ovum

© 2011 Pearson Education, Inc.


Cellular Organization of the Genetic
Material
• Seluruh DNA (informasi genetika)
dalam suatu sel disebut genom
• Suatu genom dapat terdiri dari
suatu molekul DNA tunggal
(umumnya pada prokariot) atau
beberapa molekul DNA
(umumnya pada eukariot).
• Molekul DNA pada sel akan
menyusun suatu struktur yang 20 m
disebut kromosom (kroma =
warna, soma = badan).

© 2011 Pearson Education, Inc.


• Kromosom eukariotik disebut kromatin, suatu kompleks
DNA dan protein penyusun yang akan terkondensasi
selama pembagian sel.
• Setiap spesies eukariotik memiliki sejumlah kromsom
tertentu pada setiap nukleus
• Sel somatis manusia (sel seluruh tubuh selain sel
reproduksi) memiliki 46 kromosom, yang terdiri dari
sepasang kromsom (2n)
• Sel gamet (sel reproduktif) hanya memiliki setengah
jumlah sel somatis

© 2011 Pearson Education, Inc.


Distribution of Chromosomes During Eukaryotic Cell
Division

• Pada saat sel tidak sedang melakukan pembelahan,


kromosom akan berbentuk suatu untai kromatin yang
panjang dan tipis.
• Setelah terjadi replikasi DNA (persiapan melakukan
pembelahan sel), kromosom akan berkondensasi dan
menjadi pendek dan lebih mudah terlihat.
• Kromosom yang terduplikasi tersebut akan memiliki dua
“sister chromatids” (kopi dari kromosom yang tersambung
satu sama lain), yang terseparasi selama pembelahan sel
• Sentromer adalah “pinggang” dari kromosom tersebut, lokasi
dua kromatid tersambung

© 2011 Pearson Education, Inc.


• Selama pembelahan sel, dua kromatid tersebut terpisah
dan akan menuju nukleus yang baru
• Setelah terpisah, kromatid akan disebut kromosom

Sister
chromatids

Centromere 0.5 m

© 2011 Pearson Education, Inc.


• Pembelahan sel eukariotik terdiri dari:
• Mitosis, pembagian dari materi genetik dalam mitosis
• Sitokinesis, pembagian dari sitoplasma
• Gamet dihasilkan dari suatu variasi divisi sel yang
disebut meiosis
• Meiosis akan menghasilkan sel anak yang tidak
indentik/sama dengan induknya, dan memiliki satu set
kromosom (1/2 dari sel induk)

© 2011 Pearson Education, Inc.


• Interfase (90% dari siklus sel) dapat dibagi menjadi tiga
subfase:
• Fase G1 (“first gap”)
• Fase S (“sintesis”)
• Fase G2 (“second gap”)
• Sel akan tumbuh pada ketiga subfase berikut, namun
kromosom akan disalin hanya pada fase S.
• Pada fase G, aktivitas metabolisme dan pertumbuhan akan
terjadi.
• Pada fase G1, misalnya, sel pankreas akan menghasilkan
enzim-enzim digestif
• Pada fase G juga terjadi sintesis protein dan organella
(mitokondria dan ER)
© 2011 Pearson Education, Inc.
Figure 12.6

INTERPHASE

S
G1
(DNA synthesis)

s is
n e
i
ok G2

sis
y t

to
MIT C
Mi
(M) O TI C
P HAS
E
• Mitosis dibagi menjadi lima fase:
• Prophase
• Prometaphase
• Metaphase
• Anaphase
• Telophase
• Sitokinesis akan terjadi bersamaan dengan telophase.

© 2011 Pearson Education, Inc.


G2:
• Membran inti utuh
• Nukleus memiliki satu nukleolus
• Dua sentrosom telah terbentuk dari
replikasi sentrosom tunggal.
• Sentrosom adalah pengendali
mikrotubulus dan terdiri dari dua
sentriol.
• Kromosom masih belum terlihat
karena belum terkondensasi.
Fase Profase:
• Untai kromatin akan memadat, berkondensasi
menjadi kromsom yang dapat dilihat
menggunakan mikroskop cahaya.
• Niklelus menghilang
• Kromosom akan membentuk kromatid yang
tersambung pada sentromer.
• Mitotic spindle mulai terbentuk, yang dibentuk
oleh sentrosom dan mikrotubulus akan
muncul dari sentrosom tersebut. Aster dalah
mikrotubulus pendek yang mulai muncul pada
sentrosom.
• Sentromor akan bergerak menjauhi satu sama
lain, karena terjadi pemanjangan
mikrotubulus.
Prometafase:
• Membran inti terfragmentasi
• Mikrotubulus yang memanjang dari
sentrosom dapat memasuki area nukleus
• Kromosom terkondensasi lebih lanjut
• Kinetochore (suatu protein khusus) terbentuk
pada setiap sentromer dari setiap kromatid
(dua tiap kromosom).
• Beberapa mikrotubulus tersambung pada
kinetochore yang akan menaruk kromosom
• Mikrotubulus yang tidak tersambung pada
kinetochore (non-kinetochore microtubules)
berinteraksi dengan yang dari kutub lain dari
spindel dan menyebabkan pemanjangan sel.
Metafase:
• Sentrosom akan berada pada kutub
yang berlawanan
• Kromosom akan berada pada
metafase plate (suatu bidang yang
memiliki jarak yang sama dengan
kutub spindel). Sentromer dari
kromosom akan berada pada
metafase plate.
• Untuk tiap kromosom, kinetochore
dari tiap tiap kromatid akan
terhubung dengan mikrotiubulus dari
kutub yang berlawanan.
Anaphase:
• Anaphase adalah fase mitosis yang paling
pendek, hanya terjadi selama beberapa menit.
• Anaphase dimulai saat protein kohesin (yang
menyambungkan dua kromatid) terpotong. Hal
ini berakibat pemisahan kromatid satu sama
lain, dan menjadi kromosom.
• Kromosom baru akan bergerak menuju ke
kutub sel seiring dengan pemendekan
mikrotubulus.
• Sel mulai memanjang karena mikrotubulus
non-kinetochore mulai memanjang.
• Akhir dari anaphase, dua kutub akan memiliki
jumlah kromosom yang lengkap.
Telophase:
• Dua nukleus anak terbentuk di dalam sel. Membran inti
muncul dari fragmen membran ini sel induk dan bagian
endomembran lain.
• Nukleolus muncul kembali.
• Kromosom menjadi kurang terkondensasi.
• Spindle mikrotubulus terdisintegrasi (depolimersasi)
• Mitosis, pembelahan nukleus menjadi dua nukleus
identik, telah selesai.

Sitokinesis:
• Pembagian sitoplasma menjadi dua, sehingga dua sel
anak akan terbentuk setelah ujung mitosis.
• Pada sel hewan, sitokinesis akan termasuk pembentukan
suatu parit.
The Mitotic Spindle: A Closer Look
• Spindle mitosis adalah suatu struktur yang disusun oleh
mikrotubulus yang mengendalikan gerakan kromosom
selama mitosis.
• Pada sel hewan, pembentukan spindle mikrotubulus
dimulai dari sentrosom.
• Sentrosom berreplikasi selama interfase, dan
membentuk dua sentrosom yang bergerak pada kutub
berlawanan sel selama profase dan prometafase.

© 2011 Pearson Education, Inc.


• Sebuah aster (mikrotubulus pendek) akan memanjang
dari sentrosom.
• Suatu spindel tersusun oleh sentrosom, mikrotubulus
dan aster.

© 2011 Pearson Education, Inc.


• Selama prometaphase, beberapa mikrotubulus spindel
menempel pada kromosom kinetochores dan mulai
memindahkan kromosom.
• Kinetochores adalah kompleks protein yang
berhubungan dengan sentromer
• Pada metafase, kromosom semuanya berbaris di bidang
metafase, sebuah struktur imajiner di titik tengah antara
dua kutub spindle.

© 2011 Pearson Education, Inc.


Figure 12.8

Centrosome
Aster
Metaphase
Sister plate
chromatids (imaginary) Microtubules

Chromosomes
Kineto-
chores Centrosome
1 m

Overlapping
nonkinetochore
microtubules Kinetochore
microtubules

0.5 m
• Selama anafase, kromatid terpisah dan bergerak di
sepanjang mikrotubulus kinetochore menuju ke ujung-
ujung sel yang berlawanan
• Mikrotubulus diperpendek dengan depolimerisasi pada
ujung kinetochore mereka

© 2011 Pearson Education, Inc.


Figure 12.9
EXPERIMENT
Kinetochore

Spindle
pole

Mark

RESULTS

CONCLUSION
Chromosome
movement
Microtubule Kinetochore

Motor protein Tubulin


subunits
Chromosome
• Mikrotubulus nonkinetochore dari kutub yang
berlawanan tumpang tindih dan saling mendorong,
memanjang sel
• Pada telofase, nukleus yang identik secara genetik
terbentuk di ujung sel yang berlawanan
• Sitokinesis dimulai saat anafase atau telofase dan
spindel akhirnya disintegrasi (disassemble)

© 2011 Pearson Education, Inc.


Binary Fission in Bacteria
• Prokariot (bakteri dan archae) berreproduksi melalui
suatu jenis pembelahan sel yang disebut binary fission.
• Pada binary fission, kromosom akan bereplikasi (dimulai
dari ORI, atau origin of replication), dan dua kromosom
“anak” akan secara aktif bergerak saling menjauhi
• Membran plasma akan melakukan invaginasi, dan
membagi sel menjadi dua.

© 2011 Pearson Education, Inc.


Figure 12.12-1
Origin of Cell wall
replication Plasma membrane
E. coli cell
Bacterial chromosome
1 Chromosome Two copies
replication of origin
begins.
Figure 12.12-2
Origin of Cell wall
replication Plasma membrane
E. coli cell
Bacterial chromosome
1 Chromosome Two copies
replication of origin
begins.

2 Replication Origin Origin


continues.
Figure 12.12-3
Origin of Cell wall
replication Plasma membrane
E. coli cell
Bacterial chromosome
1 Chromosome Two copies
replication of origin
begins.

2 Replication Origin Origin


continues.

3 Replication
finishes.
Figure 12.12-4
Origin of Cell wall
replication Plasma membrane
E. coli cell
Bacterial chromosome
1 Chromosome Two copies
replication of origin
begins.

2 Replication Origin Origin


continues.

3 Replication
finishes.

4 Two daughter
cells result.
Concept 12.3: The eukaryotic cell cycle is regulated by
a molecular control system

• Frekuensi dari pembelahan sel berbeda dari satu tipe


sel ke tipe sel lainnya
• Perbedaan ini disebabkan adanya regulasi di tingkat
molekuler
• Sel kanker berhasil menghindari kontrol siklus sel yang
biasa dilakukan

© 2011 Pearson Education, Inc.


The Cell Cycle Control System
• Pengaturan siklus sel dilakukan oleh suatu sistem
pengendali (cell cycle control system), yang dapat
dianalogikan sebagai suatu jam.
• Sistem pengendali tersebut diatur/ diregulasi oleh
kontrol eksternal dan internal.
• Sistem pengaturan tersebut memiliki checkpoint dimana
siklus sel akan berhenti sampai signal untuk maju
diberikan.

© 2011 Pearson Education, Inc.


Figure 12.15
G1 checkpoint

Control
system S
G1

M G2

M checkpoint
G2 checkpoint
• Untuk banyak sel, checkpoint G1 tampaknya paling
penting.
• Apabila sel menerima sinyal untuk melanjutkan siklus
sel pada checkpoint G1, sel tersebut biasanya akan
menyelesaikan fase S, G2 dan M dan membelah.
• Apabila sel tidak menerima sinyal, sel tersebut akan
keluar dari siklus sel dan berada dalam kondisi yang
tidak membelah (non-dividing) yang disebut fase G0

© 2011 Pearson Education, Inc.


Figure 12.16

G0
G1 checkpoint

G1 G1

(a) Cell receives a go-ahead (b) Cell does not receive a


signal. go-ahead signal.
The Cell Cycle Clock: Cyclins and Cyclin-Dependent
Kinases

• Dua tipe protein regulasi yang terlibat dalam


pengendalian siklus sel ada siklin (cyclin) dan cyclin-
dependent kinase (Cdk)
• Cdks berfluktuasi selama siklus sel karena dikendalikan
oleh siklin (yang dinamakan karena konsetrasi protein
ini berubah seiring dengan perubahan siklus sel.
• MPF (maturation-promoting factor) adalah suatu
kompleks siklin-cdk yang akan menyebabkan sel
melewati checkpoint G2 dan memasuki fase M.

© 2011 Pearson Education, Inc.


Figure 12.17
M G1 S G2 M G1 S G2 M G1
MPF activity
Cyclin
concentration

Time
(a) Fluctuation of MPF activity and cyclin concentration
during the cell cycle

S
G
Cdk
M
Degraded

2
G
cyclin G2 Cdk
Cyclin is checkpoint
degraded
Cyclin
MPF

(b) Molecular mechanisms that help regulate the cell cycle


Figure 12.17a

M G1 S G2 M G1 S G2 M G1
MPF activity
Cyclin
concentration

Time
(a) Fluctuation of MPF activity and cyclin concentration
during the cell cycle
Figure 12.UN01
INTERPHASE

G1 S
Cytokinesis
Mitosis G2

MITOTIC (M) PHASE

Prophase
Telophase and
Cytokinesis

Prometaphase
Anaphase
Metaphase
Figure 12.UN02
Figure 12.UN05
?????
Overview: Variations on a Theme

• Organisme hidup dibedakan dengan kemampuan


mereka untuk mereproduksi jenis mereka sendiri
• Genetika adalah studi ilmiah tentang faktor keturunan
dan variasi
• Keturunan (Hereditary) adalah transmisi ciri dari satu
generasi ke generasi berikutnya
• Variasi ditunjukkan oleh perbedaan penampilan yang
ditunjukkan oleh keturunan dari orang tua dan
saudara kandung

© 2011 Pearson Education, Inc.


Figure 13.1
Concept 13.1: Offspring acquire genes from parents by
inheriting chromosomes

• Secara literal, anak-anak tidak mewarisi sifat fisik


tertentu dari orang tua mereka
• Yang diwariskan adalah gen

© 2011 Pearson Education, Inc.


Inheritance of Genes

• Gen terdiri dari segmen DNA


• Gen dilewatkan ke generasi berikutnya melalui sel
reproduksi yang disebut gamet (sperma dan telur)
• Setiap gen memiliki lokasi spesifik yang disebut
lokus pada kromosom tertentu
• Sebagian besar DNA dikemas ke dalam kromosom

© 2011 Pearson Education, Inc.


Comparison of Asexual and Sexual Reproduction

• Dalam reproduksi aseksual, satu individu melewati


gen ke keturunannya tanpa penggabungan gamet
• Sebuah clone (klon) adalah sekelompok individu yang
identik secara genetis dari orang tua yang sama
• Dalam reproduksi seksual, dua orang tua melahirkan
keturunan yang memiliki kombinasi unik gen yang
diwarisi dari kedua orang tua tersebut

© 2011 Pearson Education, Inc.


Sets of Chromosomes in Human Cells

• Sel somatik manusia (sel lain selain gamet) memiliki


23 pasang kromosom
• Sebuah kariotipe adalah tampilan teratur dari
pasangan kromosom dari sel
• Dua kromosom pada masing-masing pasangan
disebut kromosom homolog, atau homolog
• Kromosom pada pasangan homolog memiliki
panjang dan bentuk yang sama dan membawa gen
yang mengendalikan karakter warisan yang sama

© 2011 Pearson Education, Inc.


Figure 13.3b

Pair of homologous 5 m
duplicated chromosomes

Centromere

Sister
chromatids

Metaphase
chromosome
• Kromosom seks, yang menentukan jenis kelamin
individu, disebut X dan Y
• Wanita betina memiliki pasangan kromosom X
homolog (XX)
• Manusia jantan memiliki satu kromosom X dan satu Y
• Sisanya 22 pasang kromosom disebut autosom

© 2011 Pearson Education, Inc.


• Setiap pasangan kromosom homolog memiliki satu
kromosom dari setiap induknya
• Ke 46 kromosom dalam sel somatik manusia adalah
dua set 23: satu dari ibu dan satu dari ayah
• Sel diploid (2n) memiliki dua set kromosom
• Bagi manusia, jumlah diploid adalah 46 (2n = 46)

© 2011 Pearson Education, Inc.


• Dalam sel di mana sintesis DNA telah terjadi, masing-
masing kromosom direplikasi
• Setiap kromosom yang direplikasi terdiri dari dua
kromatid kembar identik

© 2011 Pearson Education, Inc.


• Gamet (sperma atau telur) mengandung
seperangkat kromosom tunggal, dan haploid (n)
• Bagi manusia, jumlah haploid adalah 23 (n = 23)
• Setiap rangkaian 23 terdiri dari 22 autosom dan satu
kromosom seks
• Dalam telur yang tidak dibuahi (ovum), kromosom
seks adalah X
• Dalam sel sperma, kromosom seks bisa berupa X
atau Y

© 2011 Pearson Education, Inc.


Behavior of Chromosome Sets in the
Human Life Cycle
• Fertilisasi/ pembuahan adalah gabungan gamet
(sperma dan sel telur)
• Telur yang telah dibuahi disebut zigot dan memiliki
satu set kromosom dari masing-masing induknya
• Zigot menghasilkan sel somatik dengan mitosis dan
berkembang menjadi dewasa

© 2011 Pearson Education, Inc.


• Pada saat terjadi kematangan seksual, ovarium dan
testis menghasilkan gamet haploid
• Gamet adalah satu-satunya jenis sel manusia yang
diproduksi oleh meiosis, bukan mitosis
• Meiosis menghasilkan satu set kromosom di setiap
gamet
• Pemupukan dan meiosis terjadi secara bergantian
dalam siklus hidup seksual untuk mempertahankan
jumlah kromosom

© 2011 Pearson Education, Inc.


Figure 13.5
Key Haploid gametes (n  23)
Haploid (n) Egg (n)
Diploid (2n)

Sperm (n)

MEIOSIS FERTILIZATION

Ovary Testis

Diploid
zygote
(2n  46)

Mitosis and
development

Multicellular diploid
adults (2n  46)
Concept 13.3: Meiosis reduces the number of
chromosome sets from diploid to haploid

• Seperti mitosis, meiosis didahului dengan replikasi


kromosom
• Meiosis terjadi di dua rangkaian pembelahan sel,
disebut meiosis I dan meiosis II
• Dua pembelaha sel menghasilkan empat sel anak,
bukan dua sel anak dalam mitosis
• Setiap sel anak hanya memiliki setengah kromosom
sel induk

© 2011 Pearson Education, Inc.


The Stages of Meiosis

• Setelah kromosom berduplikasi akan diikuti dua


langkah pembagian sel:
• Meiosis I (pembelahan reduktional): homolog
berpasangan dan terpisah, menghasilkan dua sel anak
haploid dengan kromosom yang direplikasi.
• Meiosis II (divisi equational) kromatid terpisah
• Hasilnya adalah empat sel putri haploid dengan
kromosom yang tidak berreplikasi

© 2011 Pearson Education, Inc.


Figure 13.7-3
Interphase

Pair of homologous
chromosomes in
diploid parent cell

Duplicated pair Chromosomes


of homologous duplicate
chromosomes

Sister
Diploid cell with
chromatids
duplicated
chromosomes
Meiosis I

1 Homologous
chromosomes separate
Haploid cells with
duplicated chromosomes
Meiosis II
2 Sister chromatids
separate

Haploid cells with unduplicated chromosomes


• Meiosis I didahului oleh interphase, yaitu ketika
kromosom diduplikasi untuk membentuk kromatid
• Kromatid secara genetis identik dan bergabung di
sentromer
• Reproduksi centrosom tunggal, membentuk dua
sentrosom

© 2011 Pearson Education, Inc.


• Pembelahan sel pada meiosis 1 terjadi dalam 4 langkah
– Prophase I
– Metaphase I
– Anaphase I
– Telophase I and cytokinesis

© 2011 Pearson Education, Inc.


• Pergerakan sentrosom, mitotic spindle dan disintegrasi
membran inti terjadi seperti mitosis. Kromosom berkondesasi
secara terus menerus pada profase I.
• Selama awal prophase I, sebelum tahap yang ditunjukkan di
atas, masing-masing kromosom berpasangan dengan
homolognya, sejajar antar gen, dan penyeberangan (crossing
over) terjadi: DNA molekul kromatid non-sister diputus (oleh
protein) dan bergabung satu sama lain.
• Pada tahap yang ditunjukkan di atas, masing-masing pasangan
homolog memiliki satu atau lebih daerah berbentuk X disebut
chiasmata (tunggal, chiasma), dimana crossover telah terjadi.
• Kemudian dalam prophase I, mikrotubulus dari satu kutub atau
yang lainnya menempel pada kinetochores, satu di sentromer
dari masing-masing homolog. (Dua kinetochores pada
kromatid ahomolog dihubungkan bersama oleh protein dan
bertindak sebagai satu kinetochore.)
• Mikrotubulus memindahkan homolog pasang ke bidang
metafase (lihat diagram metafase I).
• Pasang homolog kromosom sekarang diatur
pada bidang metafase, dengan satu kromosom
dari masing-masing pasangan menghadap
setiap kutub.
• Kromatid keduanya homolog melekat
mikrotubulus kinetochore dari satu kutub;
kromatidnya dari homolog yang lain dilekatkan
pada mikrotubulus dari kutub yang
berlawanan.
• Pemecahan protein yang menempelkan kromatid
pada sepanjang lengan kromatid dan menyebabkan
terpisahnya homolog.
• Homolog bergerak menuju kutub yang berlawanan,
dipandu oleh spindle.
• Kromatid tetap bertahan di sentromer dan
menyebabkan kromatid bergerak sebagaisebuah
unit menuju kutub yang sama.
• Saat telofase I dimulai, setiap setengah dari sel
memiliki haploid lengkap dari duplikasi
kromosom. Setiap kromosom itu terdiri dari dua
kromatid; satu atau kedua kromatidnya akan
memiliki DNA dari kromatid non-sister.
• Sitokinesis (pembagian sitoplasma) biasanya
terjadi bersamaan dengan telofase I, membentuk
dua sel anak haploid.
• Tidak ada duplikasi kromosom yang terjadi antara
meiosis I dengan meiosis II.
Profase II
• Spindel terbentuk.
• Pada akhir prophase II (tidak diperlihatkan di
sini), kromosom, masing-masing masih terdiri
dari dua kromatid terkait pada sentromer,
dipindahkan oleh mikrotubulus menuju pelat
metafase II.

Metafase II
• Kromosom akan diposisikan di metafase piring
seperti dalam mitosis.
• Karena adanya crossover di Meiosis I, kedua
kromatid pada masing-masing kromosom tidak
genetis identik.
• Kinetochore pada kromatid terlekat dengan
mikrotubulus yang membentang dari kutub yang
berlawanan
Anafase I:
• Pemecahan protein yang terikat dengan
kromatid bersama di sentromer dan
memungkinkan kromatid untuk terpisah.
• Kromatidnya bergerak ke arah kutub yang
berlawanan sebagai kromosom individu

Telofase II dan sitokinesis:


• Bentuk nukleus, kromosomnya mulai tida
lagi terkondensasi dan dan sitokinesis
terjadi.
• Pembagian meiosis I addalah dimana
suatu sel induk menghasilkan empat sel
anak, masing-masing haploid
(unduplicated) kromosom.
• Empat sel anak secara genetis berbeda
A Comparison of Mitosis and Meiosis

• Mitosis mempertahankan jumlah kromosom,


menghasilkan sel yang secara genetis identik dengan
sel induk
• Meiosis mengurangi jumlah kromosom set dari dua
(diploid) menjadi satu (haploid), menghasilkan sel
yang berbeda secara genetis satu sama lain dan dari
sel induk

© 2011 Pearson Education, Inc.


Figure 13.9
MITOSIS MEIOSIS

Parent cell MEIOSIS I


Chiasma

Prophase Prophase I
Chromosome Chromosome
Duplicated Homologous
duplication duplication
chromosome 2n  6 chromosome pair

Metaphase Metaphase I

Anaphase Anaphase I
Telophase Telophase I
Haploid
n3
Daughter
cells of
meiosis I
2n 2n MEIOSIS II
Daughter cells n n n n
of mitosis
Daughter cells of meiosis II

SUMMARY

Property Mitosis Meiosis


DNA Occurs during interphase before Occurs during interphase before meiosis I begins
replication mitosis begins
Number of One, including prophase, metaphase, Two, each including prophase, metaphase, anaphase,
divisions anaphase, and telophase and telophase

Synapsis of Does not occur Occurs during prophase I along with crossing over
homologous between nonsister chromatids; resulting chiasmata
chromosomes hold pairs together due to sister chromatid cohesion
Number of Two, each diploid (2n) and genetically Four, each haploid (n), containing half as many
daughter cells identical to the parent cell chromosomes as the parent cell; genetically different
and genetic from the parent cell and from each other
composition

Role in the Enables multicellular adult to arise from Produces gametes; reduces number of chromosomes
animal body zygote; produces cells for growth, repair, by half and introduces genetic variability among the
and, in some species, asexual reproduction gametes
Figure 13.9a

MITOSIS MEIOSIS
Parent cell MEIOSIS I
Chiasma

Prophase Prophase I
Chromosome Chromosome
Duplicated Homologous
duplication duplication
chromosome 2n  6 chromosome pair

Metaphase Metaphase I

Anaphase Anaphase I
Telophase Daughter Telophase I
cells of Haploid
meiosis I n3

2n 2n MEIOSIS II
Daughter cells n n n n
of mitosis
Daughter cells of meiosis II
Figure 13.9b

SUMMARY
Property Mitosis Meiosis
DNA Occurs during interphase before Occurs during interphase before meiosis I begins
replication mitosis begins

Number of One, including prophase, metaphase, Two, each including prophase, metaphase, anaphase,
divisions anaphase, and telophase and telophase

Synapsis of Does not occur Occurs during prophase I along with crossing over
homologous between nonsister chromatids; resulting chiasmata
chromosomes hold pairs together due to sister chromatid cohesion

Number of Two, each diploid (2n) and genetically Four, each haploid (n), containing half as many
daughter cells identical to the parent cell chromosomes as the parent cell; genetically different
and genetic from the parent cell and from each other
composition

Role in the Enables multicellular adult to arise from Produces gametes; reduces number of chromosomes
animal body zygote; produces cells for growth, repair, by half and introduces genetic variability among the
and, in some species, asexual reproduction gametes
• Tiga kejadian unik untuk meiosis, dan ketiganya
terjadi pada meiosis l
• Synapsis dan crossing over di profase I: Kromosom
homolog secara fisik berhubungan dan
bertukarinformasi genetik
• Pada bidang metafase, terdapat kromosom homolog
pasangan (tetrads), bukan kromosom individual yang
direplikasi.
• Pada anafase I kromosom homolog, bukan kromatid,
yang terpisah

© 2011 Pearson Education, Inc.


• Kohesi dari kromatid memungkinkan kromatid dari
kromosom tunggal untuk tetap menempel melalui
meiosis I
• Kompleks protein yang disebut kohesi bertanggung
jawab atas kohesi ini
• Dalam mitosis, kohesi dibelah pada akhir metafase
• Dalam meiosis, kohesi dipecah di sepanjang lengan
kromosom dalam anafase I (pemisahan homolog) dan
pada sentromer dalam anafase II (pemisahan kromatid
adik)

© 2011 Pearson Education, Inc.


Crossing Over
• Crossing over akan memproduksi kromosom rekombinan, yang
menggabungkan DNA yang diwarisi dari masing-masing orang tua
• Crossing over dimulai sangat awal dalam prophase I, karena
kromosom homolog memasangkan gen menurut gen
• Dalam persimpangan, bagian homolog dari dua tempat bertukar
dengan kromatid nonsister
• Crossing over menyumbang variasi genetik dengan
menggabungkan DNA dari dua orang tua menjadi satu kromosom
tunggal

© 2011 Pearson Education, Inc.


Figure 13.11-5
Prophase I Nonsister chromatids
of meiosis held together
during synapsis
Pair of homologs

Chiasma

Centromere
TEM
Anaphase I

Anaphase II

Daughter
cells
Recombinant chromosomes

Anda mungkin juga menyukai