Anda di halaman 1dari 25

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Jakarta, Maret

2019
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

PEMBANGUNAN JARINGAN
TRANSPORTASI KERETA API

DI KALIMANTAN
1
A. RENCANA PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN DI KALIMANTAN

Tahapan pembangunan jaringan jalur KA sampai tahun 2030, diantaranya


meliputi:
a. Pengembangan jaringan dan layanan kereta api antarkota pada lintas:
Puruk Cahu - Bangkuang, Balikpapan-Tanah Grogot - Tanjung, Balikpapan
- Samarinda, Tanjung – Paringin – Barabai – Rantau - Martapura-
Banjarmasin, Banjarmasin - Palangkaraya, Bandara Supadio – Pontianak –
Mempawah - Singkawang-Batas Negara, Tabang – Maloy, Kutai Barat –
Paser – Balikpapan, Gunung Mas – Katingan.
b. Pengembangan jaringan dan layanan kereta api yang menghubungkan
wilayah sumber daya alam atau kawasan produksi dengan pelabuhan
diantaranya: Banjarmasin (Kalimantan Selatan) dan Balikpapan
(Kalimantan Timur).
c. Pengembangan jaringan dan layanan kereta api yang menghubungkan
pusat kota dengan bandara, meliputi: Supadio (Kalimantan Barat),
Syamsudin Noor (Kalimantan Selatan).
d. Pengembangan layanan kereta api perintis.
e. Pengembangan sistem persinyalan, telekomunikasi dan kelistrikan.
f. Pengembangan stasiun kereta api termasuk fasilitas park and ride pada
pusat-pusat kegiatan strategis nasional, provinsi dan kabupaten/kota;

Pada tahun 2030, di Pulau Kalimantan diperlukan lokomotif sebanyak 20 unit


dan Kereta sebanyak 185 unit untuk mengangkut penumpang sebesar
6.000.000 orang/tahun. Sedangkan untuk angkutan barang dibutuhkan
Sumber: KP 2128 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional
lokomotif sebanyak 275 unit dan gerbong sebanyak 5.345 unit untuk
mengangkut barang sebesar 25.000.000 ton/tahun.
Lanjutan ... (POLA PERJALANAN PENUMPANG DAN BARANG DI KALIMANTAN)
B. PEMBANGUNAN JALUR KERETA API PURUK CAHU - BANGKUANG

Tujuan :
Mengembangkan perkeretaapian umum di Provinsi Kalimantan Tengah berupa
pengangkutan batubara yang menghubungkan Puruk Cahu ke
Mangkatib/Batanjung
Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) :
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
Deskripsi Proyek:
1. Dikategorikan sebagai perkeretaapian provinsi;
2. Proses pelelangan mengacu kepada peraturan KPS (PPres no. 67/2005
beserta perubahannya);
3. Panjang track sekitar ± 425 Km;
4. Lebar spur 1.435 mm;
5. Mengangkut batu bara dengan kapasitas + 50 juta ton/tahun.
Nilai Investasi : ± Rp. 7,2 Triliun;
Tahapan :
1. Phase 1A : Puruk Cahu-Bangkuang/Mangkatip (269,3 km)
2. Phase 1B : Bangkuang/Mangkatip - Batanjung (154,9 km)
3. Phase 2 : Kudangan-Kumai (195km)
4. Phase 3 : Puruk Cahu-Kuala Kurun-Kuala Pembuang (466km)
5. Phase 4A : Tumbang Samba-Nangabulik (418km)
6. Phase 4B : Kuala Kurun-Batanjung (390km)
Lanjutan … (Status)
• Trase telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri
Perhubungan (KP 297 Tahun 2013 tentang Persetujuan Penetapan
5 Trase Jalur Kereta Api Umum dari Puruk Cahu Ke Batanjung Melalui
Bangkuang);
• Telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama antara Pemprov Kalteng
dengan pemenang lelang yaitu Konsorsium China Railway Group
Limited – PT Mega Guna Ganda Semesta pada tanggal 14 Januari
2015 , serta penetapan PT. Tambun Bungai sebagai badan usaha
penyelenggara pelaksana;
• Pihak perbankan (financiers) meminta Penjaminan Pemerintah
untuk mitigasi risiko politik;
• Telah masuk dalam Peraturan Presiden No 3 tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional sebagaimana
tela diubah terakhir melalui Perpres 56 Tahun 2018;
• Surat Menko Perekonomian No. S-212/M.EKON/08/2017 tanggal
31 Agustus 2017 tentang Tindak Lanjut Kegiatan Proyek Strategis
Nasional KA Purukcahu – Batanjung di Provinsi Kalimantan Tengah,
posisi saat ini belum ditindaknajuti Pemprov Kalteng dalam
melengkapi persyaratan pemberian jaminan pemerintah pusat
untuk percepatan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PMK
No. 60 Tahun 2017).

5
Lanjutan ... (PROGRAM PENGEMBANGAN JARINGAN JALUR KA DI KALIMANTAN)

Sumber: KP 2128 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional


C. PROYEK STRATEGIS PERKERETAAPIAN DI KALIMANTAN
1. PEMBANGUNAN JALUR KERETA API TRANS KALIMANTAN

Standard Gauge Batas Negara – Simanggaris – Malinau


(1435 mm) – Tanjung Redep – Muara Lesan –
Pontianak – Sanggau: Muara Wahau – Lubuk Tutung
FS & Trase, 2016  FS Tahun 2016
Tipe Rel: R.60
Samarinda – Bontang - Sangatta
 FS Tahun 2016
 Trase , 2017
Kecepatan
Maks(desain)
200 km/jam Balikpapan – Samarinda
Bandara Supadio –
 FS & SID tahun 2018
Pontianak – Sambas –
Kecepatan Maks Batas Negara: Tanjung – Tanah Grogot – Balikpapan:
(Operasional) 150 FS & Trase, 2015 FS & Trase, 2015;
km/jam DED Tahap 1, 2016 Amdal, 2016;
DED, 2016.
Axle Load:
22-25 ton Tanjung – Banjarmasin: FS 2014;
Trase & DED 2015, 2017;
Amdal 2016; OBC 2018.
Right of Way/ ROW :
50 meter Sanggau – Nanga Tayap – Nanga Palangkaraya – Banjarmasin:
Bulik– Sampit – Palangkaraya FS & Trase Tahun 2015; Banjarmasin – Pelaihari – Batakan & Pelaihari– Batulicin –
FS Tahun 2016 Amdal, 2016; Tanah Grogot : FS Tahun 2016
Radius Lengkung DED, 2016.
Minimum: 2500
meters
Lanjutan ...
2. PEMBANGUNAN JALUR KERETA API KHUSUS BATUBARA (GUNUNG MAS – KATINGAN)

Tujuan pembangunan jalur kereta api khusus ini adalah untuk pengangkutan batubara milik sendiri
PT. SUS dari lokasi tambang di desa Tumbang Maraya Kecamatan Damang Batu Kabupaten Gunung
Mas ke lokasi pelabuhan di sungai Katingan desa Tewang Karangan kecamatan Pulau Malan
kabupaten Katingan Kalimantan Tengah.
Description Horizontal and vertical alignment characteristics
Railway Track - Track length = 91,92 km
- Stations = 4 (incl. Loading and Unloading)
- Depot and Workshop in Unloading Station
- Administrative boundary:
o Katingan Regency = 28,39 km
o Gunung Mas Regency = 63,53 km
Gradient levels - Gradient 0‐5 ‰ = 49,401 km
- Gradient 6‐10 ‰ = 24,793 km
- Gradient 11‐15 ‰ = 13,200 km
- Gradient 16‐20 ‰ = 4,300 km, Kelandaian maksimum 1.8%
Waktu
Periode proyek 30 tahun (2019‐2048)
Konstruksi 1,5 tahun
Penyusutan 30 tahun
Capex
Biaya proyek US $ 284.400.239
Operasional dan Pemeliharaan
Tahun 1 : 1 juta ton, Tahun 2 : 2 juta ton, Tahun 3 : 5 juta ton
Utilisasi kapasitas angkutan
5 juta ton
Lanjutan ...
PEMBANGUNAN JALUR KERETA API KHUSUS BATUBARA (GUNUNG MAS – KATINGAN) (2)
STATUS :
• Surat Pj. Sekretaris Daerah Pemerintah
Provinsi Kalimantan Tengah kepada Dirjen
Perkeretaapian Nomor 551.6/496/DISHUB
tanggal 19 Juli 2018 perihal Penyampaian
Berita Acara Peninjauan Lapangan/Lokasi
Jembatan Terpanjang STA 50+679 pada
Rencana Trase Kereta Api Khusus PT. Sinar
Usaha Sejati.
• Surat Dirjen Perkeretaapian kepada Sekretaris
Jenderal Kementerian Perhubungan Nomor
KA.604/A.404/DJKA/VIII/18 tanggal 9 Agustus
2018 perihal Persetujuan Penetapan Trase
Jalur Kereta Api Khusus PT. Sinar Usaha Sejati
dari Tumbang Maraya Kabupaten Gunung Mas
sampai Tawang Karangan Kabupaten Katingan
Provinsi Kalimantan Tengah.
• Surat Menteri Perhubungan kepada Gubernur
Kalimantan Tengah Nomor KA.604/1/18 PHB
2018 tanggal 23 Agustus 2018 perihal
Persetujuan Penetapan Trase Jalur Kereta Api
Khusus PT. Sinar Usaha Sejati.
• Penetapan trase oleh Gubernur Kalimantan
Tengah belum dilakukan.
Lanjutan ...
3. PEMBANGUNAN JALUR KERETA API BORNEO

Rencana nilai investasi sebesar USD 2.423,11 Juta


Lanjutan ...
PEMBANGUNAN JALUR KERETA API BORNEO (2)
STATUS :
• Posisi perizinan yang dimiliki PT KAB
adalah Persetujuan Prinsip
Pembangunan Perkeretaapian Khusus
selama 5 tahun sampai dengan tahun
2019;
• KA Borneo diusulkan oleh Pemprov
Kaltim agar bisa digunakan untuk
umum dengan secara bertahap
menjadi perkeretaapian khusus
multipurpose yang dapat mengangkut
tidak hanya batubara tetapi juga dapat
mengangkut barang perhutanan dan
perkebunan;
• PT KAB perlu mengubah ijin usaha di
BKPM serta memenuhi persyaratan
dalam PM 91 tahun 2011 untuk
perijinan perkeretaapian umum, antara
lain Studi Pra FS, Detail Engineering
Design, proses perizinan AMDAL,
Jaminan Pemerintah Daerah /
Pemerintah Pusat (investor murni dari
pihak asing) dan LARAP.
C. PENYELENGGARAAN KPBU
1. TAHAPAN PELAKSANAAN KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
Lanjutan ...
2. KPBU PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN UMUM
Lanjutan ...
3. TAHAPAN KPBU UNTUK SOLICITED PROJECT
Lanjutan ...
4. TAHAPAN KPBU UNTUK UNSOLICITED PROJECT
Lanjutan ...
5. FASILITAS/ DUKUNGAN PEMERINTAH UNTUK PROYEK KPBU
D. TANTANGAN

Regulasi (Standar Teknis, SPM, Prosedur Investasi dll)

Kesiapan Industri Perkeretaapian Nasional (Manufaktur & Jasa)

Kesiapan SDM Perkeretaapian (Regulator & Operator)

Integrasi Antar Moda & Peningkatan Konektivitas antar wilayah

Pemanfaatan Teknologi Tinggi (Hightech Technology) – Efisien & Tepat guna

Peningkatan Peran Serta Aktif Pemda dan Swasta

Perubahan Mindset, Budaya dan Perilaku


E. PERAN STAKEHOLDERS

• Penyusunan dokumen perencanaan


• Pendanaan (anggaran)
Pemerintah • Percepatan pengadaan lahan dan proses perijinan (trase, ijin lingkungan)
• Pembangunan prasarana dan sarana perkeretaapian
(Pusat & Daerah) • Dukungan integrasi dengan moda lain
• Sertifikasi SDM, prasarana dan sarana perkeretaapian
• Sosialisasi kepada masyarakat setempat

• Riset & alih teknologi bidang perkeretaapian


• Penelitian dan pengembangan bidang perkeretaapian
Perguruan Tinggi • Ikut serta dalam survey dan penyusunan dokumen perencanaan
• Penyediaan dan penguatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan khusus
• Sosialisasi /pendidikan kepada masyarakat setempat

• Penyediaan bahan baku/komponen lokal dalam pembangunan perkeretaapian


• Alih teknologi bidang perkeretaapian termasuk mekanisasi
Industri (Swasta, BUMN) • Penyediaan dan Penguatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan khusus
• Berpartisipasi dalam Pengadaan Barang/Jasa Sistem e-Purchasing

• Penyelenggaraan prasarana dan sarana perkeretaapian (skema angkutan


Operator (BUMN/BUMD, perintis/PSO/Komersil)
• Pemenuhan Standar Keselamatan
Swasta) • Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM)
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

TERIMA KASIH
19
A. RENCANA INDUK PERKERETAAPIAN NASIONAL

Konsep Pengembangan Pulau Kalimantan :


 KA Logistik Trans Kalimantan (Barang)
Konsep Pengembangan Pulau Sulawesi :
 KA Barang (Pertanian, perkebunan dan
pertambangan)
 KA Wisata (eco-cultural, biodiversity)

Konsep Pengembangan Pulau Papua:


 Kereta Api Barang untuk
pertambangan, perkebunan
/pertanian, dan perikanan (barang)

Konsep Pengembangan Pulau Sumatera:


 KA Barang (Perkebunan dan industri)
 KA penumpang (melayani mobilitas
masyarakat dari bandara dan wilayah
perkotaan)
Lanjutan ...
Konsep Pengembangan Pulau Jawa, Madura dan Bali:
 KA Penumpang dan Perkotaan dengan aktivitas
 Lokomotif Penumpang : 2.839 unit ekonomi dan sosial , Angkutan Perkebunan,
 Lokomotif Barang : 2.475 unit Pertaninan dan KA Pariwisata
 Share Kereta Api Penumpang : 7-9%
 Share Kereta Api Barang : 11-13%
 Sebagai Tulang Punggung Angkutan Massal Antar Kota dan Perkotaan TARGET 2030
 Beroperasinya Argo Cahaya (High Speed Train/ HST) di Pulau Jawa
 Terintegrasi, Aman, Selamat, Nyaman, Pelayanan Yang Handal dan Terjangkau
 Panjang jaringan10.524 Km termasuk perkotaan sepanjang 3.755 Km
 Pembangunan Jalur Ganda & Elektrifikasi Lintas Utama Jawa
 Terbangunnya Jaringan Kereta Api Trans Sumatra

 Gerbong Penumpang : 34.178 unit


 Gerbong Barang : 48.364 unit
 Kereta Api Sebagai Tulang Punggung Transportasi Angkutan Barang di Kalimantan,
Sumber: KP 2128 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional Sulawesi dan Papua
Lanjutan ... (STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN)

• Peningkatan kualitas pelayanan, keamanan dan keselamatan perkeretaapian


Pengembangan Jaringan • Peningkatan keandalan dan kelaikan sarana dan prasarana
Pelayanan • Mengintegrasikan layanan kereta api dengan moda lain
• Meningkatkan aksesibilitas

Peningkatan Keamanan & • Peningkatan pembinaan terhadap penyelenggaraan perkeretaapian melalui penyiapan NSPK
Keselamatan • Koordinasi dengan pihak-pihak terkait, serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi

Alih Teknologi & • Alih teknologi untuk pembelian teknologi luar negeri
• Mendorong peningkatan peran industri perkeretaapian dalam negeri
Pengembangan Industri

Pengembangan SDM • Peningkatan kemampuan SDM regulator perkeretaapian melalui program diklat
Perkeretaapian • Mendorong terciptanya SDM operator perkeretaapian melaui regulasi kompetensi, sertifikasi, dan pembinaan

•Peningkatan peran pemerintah selaku regulator perkeretaapian


Pengembangan Kelembagaan • Mendorong terwujudnya penyelenggaraan perkeretaapian secara multioperator
•Peningkatan peran Pemerintah Daerah

• Peningkatan investasi dan pendanaan melalui dukungan regulasi dan mekanisme perizinan yang kondusif
Investasi & Pendanaan • Mendorong peningkatan peran swasta melalui KPS
KRONOLOGIS
KRONOLOGIS KA BORNEO

NO WAKTU URAIAN
1. 14 Agustus 2018 a. Telah dilaksanakan rapat di Dit. LLAKA terkait Pembahasan Rencana Usulan PT. KA Borneo untuk Pembangunan Jalur
Kereta Api untuk menindaklanjuti Surat Gubernur Kalimantan Timur No : 553.3/0684/Dishub.PKA/2018 tanggal 26 Juli
2018 perihal Dukungan Kegiatan Perkeretaapian di Kalimantan Timur;
b. Hasil rapat antara lain :
• KA Borneo diusulkan oleh Pemprov Kaltim agar bisa digunakan untuk umum dengan secara bertahap menjadi
perkeretaapian khusus multipurpose yang dapat mengangkut tidak hanya batubara tetapi juga dapat mengangkut
barang perhutanan dan perkebunan;
• PT KAB perlu mengubah ijin usaha di BKPM serta memenuhi persyaratan dalam PM 91 tahun 2011 untuk perijinan
perkeretaapian umum, antara lain Studi Pra FS, Detail Engineering Design, proses perizinan AMDAL, Jaminan
Pemerintah Daerah / Pemerintah Pusat (investor murni dari pihak asing) dan LARAP.

2. 6 Maret 2017 Telah dilakukan rapat menindaklanjuti Surat PT. Kereta Api Borneo Nomor: KAB-9870/ 20170120 perihal tindak lanjut
antara Menteri Perhubungan dengan Duta Besar Federal Rusia pada tanggal 20 Januari 2017, dan Surat Staf Khusus Menteri
Perhubungan Bidang Hubungan Internasional kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian nomor: UM.002/I/II/Phb 2017
tanggal 9 Februari 2017 perihal Rencana Penyelenggaraan Perkeretaapian di Provinsi Kalimantan Timur oleh PT. KA Borneo.
Butir-butir pembahasan, antara lain:
a. PT. Kereta Api Borneo bersedia mengubah permohonan rencana penyelenggaraan perkeretaapian khusus dari dari
Kabupaten Kutai Barat melalui Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara sampai dengan Kota Balikpapan
sepanjang ± 203 km di Provinsi Kalimantan Timur menjadi perkeretaapian umum;
b. Disarankan pada PT. Kereta Api Borneo untuk mengubah ijin usaha di BKPM yang semula izin jasa angkutan khusus
batubara menjadi izin penyelenggaraan perkeretaapian, dalam rangka penyelenggaraan perkeretaapian umum;
c. Terkait rencana pengembangan jalur kereta api Surabaya-Malang disarankan PT. Kereta Api Borneo melakukan kajian
lebih lanjut untuk menentukan apakah dalam pengembangan jalur tersebut adalah peningkatan dari jalur kereta api
existing atau membangun jalur kereta api baru;
Lanjutan ... (Kronologis KA Borneo)
NO WAKTU URAIAN

3. 3 Maret 2017 Telah dilakukan rapat koordinasi antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan Gubernur Kaltim, koordinasi dan sinkronisasi
program pembangunan nasional sektor transportasi:
• Pemprov Kaltim telah bekerjasama dengan PT.KAB, antara Kutai Barat-Balikpapan yang terintegrasi dengan pelabuhan;
• Peraturan mekanisme penetapan badan usaha penyelenggaraan perkeretaapian telah mendukung pola kerjasama PT. KAB
sesuai dengan PP 6 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 Tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian.

4. 3 April 2016 Telah dilaksanakan Musrenbang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) di Samarinda,dg menyampaikan laporan
penyelenggaraan Musrenbang RKPD Kaltim 2016 dan penyampaian rancangan RKPD tahun 2017, dimana usulan
Kabupaten/kota meliputi 254 program, 332 kegiatan dg total anggaran Rp 2,9 Triliun. Salah satu hal yang mendapat perhatian
Gubernur Kaltim adalah tindak lanjut proses usulan revisi PP 56/2009 untuk mendukung KA Kutai Barat Balikpapan sepanjang
203 km dan Tambang Lubuk Tutung sepanjang 195 km dg investor Rusia agar sesuai ketentuan yang berlaku.

5. 10 Maret 2016 Surat dari Sole Director PT. Kereta Api Borneo pada Kemenhub nomor:09.03.1.09.79003/ KAB-5250/20160310 perihal
pemohonan bertemu membahas kerangka peraturan perkeretaapian. Perubahan peraturan Menteri tentang perkeretaapian
khusus PM.no.9/2011 dan pelabuhan khusus PM.no.51/2011.
6. 13 Januari 2016 Rapat dengan Kemenko Bid. Maritim dan Sumber Daya RI No. 12-11-1/Sesmenko/Maritim/I/2016 tentang Pembahasan
Pembangunan KA Kalimantan. Rapat dipimpin oleh Menteri Ko Bid. Maritim dan Sumber Daya dengan kesimpulan rapat sbb :
Disarankan menggunakan perizinan perkeretaapian umum agar proyek tersebut layak;
Perlu dikaji aturan mengenai kepemilikan saham maksimal untuk badan usaha asing dan badan usaha indonesia;
Perlunya dihitung kelayakan nilai proyek dan mengetahui berapa lama payback periode untuk menentukan masa konsesi;

7. 12 Januari 2016 Dalam Peraturan Presiden nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, tercantum rencana
pembangunan rel kereta api Provinsi Kalimantan Timur.
Lanjutan ... (Kronologis KA Borneo)
NO. WAKTU URAIAN
8. 1 Desember 2015 Nota Dinas Dari Direktur LLAKA kepada Dirjen Perkeretaapian No. 524 / ND / K2 / DJKA / XII/2015 tanggal 1 Desember
2015 dengan Laporan sbb :
1. Telah dilaksanakannya Ground Breaking pada tanggal 19 November 2015 pukul 12.00 WITA di Kawasan Industri
Buluminung, Kabupaten Penajam Paser Utara;
2. Nilai investasi sebesar USD 2.423,11 juta dengan trase dari Kab. Kutai Barat melalui Kab. Paser-Kab. Penajam Paser
Utara-Kota Balikpapan sejauh + 203 km;
3. Terdapat 6 proyek strategis yang telah dilakukan Ground Breaking di Prov. Kalimantan Timur, yaitu :
 Proyek Pembangunan Perkeretaapian;
 Proyek Pembangunan 10 Technopark (Kapal Patroli Cepat, Pellets Factory, Fibre Glass Pipe, Biomass, Refinery,
Service Center/Perakitan Truk Kamaz, Solar Panels, Coal Up Graded untuk Brown Coal, Pabrik Bahan Bangunan
untuk Rumah Murah, Cold Storage untuk Penyimpanan Ikan).;
 Jembatan Pulau Balang;
 Lanjutan Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda;
 Pelabuhan Benuo Taka;
 Pusat Saints, Teknologi dan Industri Nuklir Prov.Kaltim;
4. Untuk kepentingan nasional, perlunya dilakukan penyesuaian peraturan terkait investasi;

9. 19 November Pelaksanaan Ground Breaking Pembangunan Perkeretaapian dan Pembangunan Techno Park oleh Presiden RI di Provinsi
2015 Kalimantan Timur sesuai Surat Gubernur Kalimantan Timur No. 524 /ND / K2 / DJKA /XII/2015 tanggal 13 November 2015
tentang Peletakan Batu Pertama (Ground Breaking) Pembangunan Perkeretaapian Khusus PT. Kereta Api Borneo di
Kalimantan Timur oleh Presiden RI.
TAHAPAN PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN UMUM

Anda mungkin juga menyukai