REFLEKSI KASUS 1 - Aurel 007 - GEA Fix
REFLEKSI KASUS 1 - Aurel 007 - GEA Fix
PEMBIMBING :
dr. Romy Windiyanto, M. Sc, Sp. A
Dokter Muda:
Aurelia Darmawan (2271121007)
BAGIAN/KSM ILMU KESEHATAN ANAK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS WARMADEWA
RSUD SANJIWANI GIANYAR
2023
IDENTITAS PASIEN
Pasien perempuan berusia 10 bulan datang ke IGD RSUD Sanjiwani Gianyar diantar keluarganya pada tanggal
14/4/2023 dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari SMRS, keluhan BAB cair dialami sebanyak lebih dari 10x/hari. BAB
dikatakan berwarna kuning kehijauan, konsistensi cair, dengan ampas dan lendir tanpa darah. Volume BAB dikatakan
½ gelas aqua setiap kali BAB. Keluhan dirasakan muncul secara tiba tiba. Keluhan disertai demam 1 hari SMRS,
terjadi secara mendadak dengan tipikal demam yang tinggi hingga 39C. Keluhan lain seperti mual dan muntah
disangkal oleh ibu pasien. Pasien awalnya sempat dibawa berobat ke puskesmas sukawati dan diberikan beberapa obat
yaitu zink, oralit serta paracetamol. Pasien gelisah dan merasa haus namun tidak bisa minum. Tidak ada faktor yang
memperberat atau memperingan keluhan pasien. Keluhan penyerta lainnya yaitu pasien mengeluhkan nyeri perut (-) ,
lemas (+), mual (+), muntah (+) 3x SMRS, demam (+) 39 derajat C, nafsu makan berkurang, BAK (+) sedikit terakhir
5 jam sebelum masuk IGD, batuk (-), pilek (-), .
Keluhan saat ini (17/4/23) :
Keadaan umum membaik (+), demam (-), batuk (-), pilek (-), mual dan muntah (-), BAB (+) 1 kali lembek, berampas
tanpa lendir dan darah, warna kekuningan, BAK (+) .
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa. Riwayat penyakit seperti TB, HIV, penyakit bawaan disangkal. Penyakit bawaan lahir
disangkal oleh keluarga. Tidak terdapat alergi obat maupun makanan. RPO: zink, oralit serta paracetamol
Tidak terdapat riwayat penyakit serupa pada keluarga. Riwayat penyakit kronis seperti TB, HIV. Alergi makanan dan obat disangkal
keluarga pasien.
Pasien merupakan anak yang aktif dan tinggal bersama orang tua. Kegiatan dan aktifitas sehari-hari pasien baik didampingi orangtua,
lingkungan dikatakan bersih dan orangtua rajin mencuci tangan pasien setelah melakukan aktifitas maupun sebelum makan. Kebiasaan
menghisap tangan secara sembarangan dibenarkan orangtuanya.
ANAMNESIS
Riwayat Persalinan:
• Pasien merupakan anak ketiga, lahir cukup bulan 38-39 minggu, lahir SC, dengan BBL :2000 gram, tidak ada
kelainan saat lahir dan langsung rawat gabung dengan orangtuanya tanpa perburukan kondisi
• Tidak ada kelainan bawaan pada pasien
Riwayat Imunisasi:
Pasien sudah mendapatkan imunisasi dasar sesuai jadwal yang ditentukan oleh puskesmas.
0 – 7 hari : HB0
1 Bulan : BCG (Bacillus Calmette-Guerin), Polio 0
2 Bulan : DPT – HB – Hib 1, Polio 1 + PCV + rotavirus
3 Bulan : DPT – HB –Hib 2, Polio 2
4 Bulan : DPT – Hb – Hib 3, Polio 3 + IPV + PCV + rotavirus
9 Bulan : MR
Riwayat Nutrisi Riwayat Tumbuh Kembang
Pasien mengkonsumsi ASI eksklusif selama 3
Motorik kasar
bulan dan dilanjutkan dengan pemberian susu • Menegakkan kepala : 2 bulan
formula dan MP-ASI setelah 6 bulan . • Membalik badan : 3 bulan
Makanan sehari-hari seperti makanan pokok • Duduk : 6 bulan
tercukupi seperti bubur tanpa lauk. • Merangkak : 7 bulan
• Berdiri : 9 bulan
• Motorik halus
• Memegang benda : 4 bulan
• Memindahkan benda : 6 bulan
Sosial
• Mengenal oranglain : 3 bulan
PENATALAKSANAAN
• IVFD tridex 27b makro 10 tpm
• Cefriaxone 2x40mg
• Paracetamol 8cc tiap 4 jam
• Probiotik 2x 1 saset
• Zink 1x1cth
• Inj ranitidine 2x10mg
• Ondansentron 3 x 1.5 mg IV
• Oralit 25-100 cc tiap muntah dan mencret
• Metronidazol 3x75 mg
DESKRIPSI
Berdasarkan kasus ini, hal yang menarik untuk dibahas adalah pemberian
antibiotic, oralit, probiotik dan kebutuhan cairan pada anak dengan diare
akut.
PERASAAN YANG DIRASAKAN
Perasaan yang menyenangkan adalah saya dapat mempelajari tentang bagaimana
tanda klinis pada pasien dehidrasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
pada kasus diare anak dan bagaimana menentukan penatalaksanaan yang tepat
sesuai dengan kondisi pasien.
Perasaan yang tidak menyenangkan adalah saya tidak ikut melakukan anamnesis
dan pemeriksaan fisik pada saat pasien datang ke IGD rumah sakit.
EVALUASI
Saya akan memperdalam lagi mengenai teori diare dengan dehidrasi agar dapat
mempermudah melakukan pemeriksaan
ANALISIS
1. Apakah pemberian antibiotik untuk terapi diare pada anak sudah tepat?
2. Apakah pemberian oralit untuk pasien sudah tepat?
3. Apakah probiotik berperan pada tatalaksana kasus diare akut?
4. Apakah pemberian cairan pada kasus ini sudah tepat?
PEMBERIAN ANTIBIOTIK PADA ANAK DENGAN
DIARE
BB pasien: 7.5kg
Sehingga kebutuhan CRO pada pasien ini adalah
112 – 150ml/ jam
Definisi
Peran probiotik
BB anak : 7.5kg
Berdasarkan rumus holiday segar:
100x 7.5kg = 750ml/ 24 jam
Jumlah TPM = 750 x 60 (mikro)/ 24 x 60 mnt
= 45.000/ 1.440
= 31 tpm dalam 24 jam
Cairan yang diberikan : IVFD tridex 27b makro 10 tpm
Jumlah TPM (makro) = 750 x 20 (makro)/ 24 x 60 menit
= 15000/ 1.440
= 10 tpm
Kesimpulan: jumlah cairan infus yang diberikan pada kasus ini sudah sesuai
REFERENSI
Bruzzese E, Giannattasio A, Guarino A. Antibiotic treatment of acute gastroenteritis in children. F1000Res. 2018 Feb
15;7:193. doi: 10.12688/f1000research.12328.1. PMID: 29511533; PMCID: PMC5814741.
Huang, R., Xing, H. Y., Liu, H. J., Chen, Z. F., & Tang, B. B. (2021). Efficacy of probiotics in the treatment of acute
diarrhea in children: a systematic review and meta-analysis of clinical trials. Translational Pediatrics, 10(12), 3248.
IDAI. 2014. Bagaimana Menangani Diare pada Anak
Okubo, Y., Miyairi, I., Michihata, N., Morisaki, N., Kinoshita, N., Urayama, K. Y., & Yasunaga, H. (2019). Recent
prescription patterns for children with acute infectious diarrhea. Journal of Pediatric Gastroenterology and
Nutrition, 68(1), 13-16.
Săsăran, M. O., Mărginean, C. O., Adumitrăchioaiei, H., & Meliț, L. E. (2023). Pathogen-Specific Benefits of
Probiotic and Synbiotic Use in Childhood Acute Gastroenteritis: An Updated Review of the
Literature. Nutrients, 15(3), 643.
RENCANA TIDAK LANJUT
Apabila menemukan kasus serupa maka saya akan memperdalam anamesis, pemeriksaan fisik dan memilih
pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan agar dapat memberikan terapi dan KIE yang sesuai dengan kondisi pasien
TERIMA KASIH