Anda di halaman 1dari 26

REFLEKSI KASUS

Diare Akut dengan Dehidrasi Ringan Sedang

PEMBIMBING :
dr. Romy Windiyanto, M. Sc, Sp. A
Dokter Muda:
Aurelia Darmawan (2271121007)
BAGIAN/KSM ILMU KESEHATAN ANAK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS WARMADEWA
RSUD SANJIWANI GIANYAR
2023
IDENTITAS PASIEN

 Nama (Inisial) : KAS


 Umur : 10 bulan
 Alamat: Cangi batuan kaler
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Suku bangsa : Bali
 No. RM : 735229
 Ruangan : Lantai 2 kelas 2 Gd. ayodya
 Tanggal MRS : 14 April 2023
 Tanggal Pemeriksaan : 17 April 2023
ANAMNESIS
 Keluhan Utama : BAB Cair
 Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien perempuan berusia 10 bulan datang ke IGD RSUD Sanjiwani Gianyar diantar keluarganya pada tanggal
14/4/2023 dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari SMRS, keluhan BAB cair dialami sebanyak lebih dari 10x/hari. BAB
dikatakan berwarna kuning kehijauan, konsistensi cair, dengan ampas dan lendir tanpa darah. Volume BAB dikatakan
½ gelas aqua setiap kali BAB. Keluhan dirasakan muncul secara tiba tiba. Keluhan disertai demam 1 hari SMRS,
terjadi secara mendadak dengan tipikal demam yang tinggi hingga 39C. Keluhan lain seperti mual dan muntah
disangkal oleh ibu pasien. Pasien awalnya sempat dibawa berobat ke puskesmas sukawati dan diberikan beberapa obat
yaitu zink, oralit serta paracetamol. Pasien gelisah dan merasa haus namun tidak bisa minum. Tidak ada faktor yang
memperberat atau memperingan keluhan pasien. Keluhan penyerta lainnya yaitu pasien mengeluhkan nyeri perut (-) ,
lemas (+), mual (+), muntah (+) 3x SMRS, demam (+) 39 derajat C, nafsu makan berkurang, BAK (+) sedikit terakhir
5 jam sebelum masuk IGD, batuk (-), pilek (-), .
Keluhan saat ini (17/4/23) :
Keadaan umum membaik (+), demam (-), batuk (-), pilek (-), mual dan muntah (-), BAB (+) 1 kali lembek, berampas
tanpa lendir dan darah, warna kekuningan, BAK (+) .
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa. Riwayat penyakit seperti TB, HIV, penyakit bawaan disangkal. Penyakit bawaan lahir

disangkal oleh keluarga. Tidak terdapat alergi obat maupun makanan. RPO: zink, oralit serta paracetamol

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak terdapat riwayat penyakit serupa pada keluarga. Riwayat penyakit kronis seperti TB, HIV. Alergi makanan dan obat disangkal

keluarga pasien.

Riwayat Pribadi Sosial Lingkungan

Pasien merupakan anak yang aktif dan tinggal bersama orang tua. Kegiatan dan aktifitas sehari-hari pasien baik didampingi orangtua,

lingkungan dikatakan bersih dan orangtua rajin mencuci tangan pasien setelah melakukan aktifitas maupun sebelum makan. Kebiasaan
menghisap tangan secara sembarangan dibenarkan orangtuanya.
ANAMNESIS
 Riwayat Persalinan:
• Pasien merupakan anak ketiga, lahir cukup bulan 38-39 minggu, lahir SC, dengan BBL :2000 gram, tidak ada
kelainan saat lahir dan langsung rawat gabung dengan orangtuanya tanpa perburukan kondisi
• Tidak ada kelainan bawaan pada pasien
 Riwayat Imunisasi:
 Pasien sudah mendapatkan imunisasi dasar sesuai jadwal yang ditentukan oleh puskesmas.
 0 – 7 hari : HB0
 1 Bulan : BCG (Bacillus Calmette-Guerin), Polio 0
 2 Bulan : DPT – HB – Hib 1, Polio 1 + PCV + rotavirus
 3 Bulan : DPT – HB –Hib 2, Polio 2
 4 Bulan : DPT – Hb – Hib 3, Polio 3 + IPV + PCV + rotavirus
 9 Bulan : MR
Riwayat Nutrisi Riwayat Tumbuh Kembang
Pasien mengkonsumsi ASI eksklusif selama 3
Motorik kasar
bulan dan dilanjutkan dengan pemberian susu • Menegakkan kepala : 2 bulan
formula dan MP-ASI setelah 6 bulan . • Membalik badan : 3 bulan
Makanan sehari-hari seperti makanan pokok • Duduk : 6 bulan
tercukupi seperti bubur tanpa lauk. • Merangkak : 7 bulan
• Berdiri : 9 bulan
• Motorik halus
• Memegang benda : 4 bulan
• Memindahkan benda : 6 bulan
Sosial
• Mengenal oranglain : 3 bulan

Tidak ada keterlambatan perkembangan pada pasien. Pasien aktif


bermain seperti anak seusianya.
STATUS GIZI

Status Antropometri Status gizi berdasarkan WHO


Berat Badan : 7,5kg
BB/U : Z (0) – Z (-2) -> normal
Tinggi Badan : 68,6 cm
TB/U : Z (0) – Z (-2) -> normal
BB Ideal : 7,5kg
BMI/U : Z (0) – Z (-1) -> normal
BMI : 16,0 kg/m2 (Normal)
PEMERIKSAAN FISIK
UGD (14/04/2023) Ruangan (17/04/2023)

Status Present Status Present


Keadaan umum : Sakit sedang Keadaan umum : Sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis Kesadaran : Compos mentis
Suhu aksila : 39,4 OC Suhu Aksila : 36,5 ℃
HR : 140x/menit HR : 120 kali/menit
RR : 35 x/menit, regular RR : 25 kali/menit
SpO2 : 98% on room air SpO2 : 99 % udara ruangan
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), ikterus (-/-), reflek pupil (+/+) isokor, mata cowong (-/-),
produksi air mata (+/+)
THT
 Telinga : Sekret (-/-), nyeri tekan (-)
 Hidung : Sekret (-/-), nafas cuping hidung (-), nyeri tekan (-)
 Tenggorok : Faring hiperemis (-), tonsil hiperemis (-)
Bibir : Sianosis (-), mukosa bibir kering (+)
Leher : Pembesaran KGB (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks : Simetris (+), retraksi dada (-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : Tidak dievaluasi
Auskultasi : S1 S2 tunggal regular, murmur (-)
Paru.
Inspeksi : simetris (+/+), retraksi (-/-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor/sonor
Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan (-), turgor kembali lambat, massa (-) hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas : Akral hangat (+/+/+/+), edema (-/-/-/-), CRT <2 detik


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Tepi Lengkap (14/04/2023)

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan


Leukosit (WBC) 12.11 103/uL 4.0 – 12.00 H
NEU# 6.08 103/uL 1.80 - 8.00 N
LIM# 5.45 103/uL 1.20 - 5.80 N
MON# 0.58 103/uL 0.12 - 1.20 N
BAS# 0.00 103/uL 0.00 - 0.20 N
Hemoglobin (HGB) 10.8 g/dL 11.0– 16.0 L
MCV 72.9 fL 80.0 – 100.0 L
MCH 23.7 pg 27.0 – 34.0  L
MCHC 32.5 g/dL 32.0 – 36.0 N
Hematokrit (HCT) 33.3 % 35.0 – 49.0 L
Eritrosit (RBC) 4.57 106/uL 3.50 – 5.50 N
Trombosit (PLT) 364 103/uL 150 – 450  N
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Elektrolit (14/04/2023)

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan


Natrium 133 mmol/l 132 - 145 N

Kalium 4.3 mmol/l 3.5 - 5.0 N

Klorida 104 mmol/l 96 - 111 N


ASSESMENT

■ Diare akut dengan dehidrasi ringan – sedang


■ Anemia ringan Hipokromik Mikrositer

PENATALAKSANAAN
• IVFD tridex 27b makro 10 tpm
• Cefriaxone 2x40mg
• Paracetamol 8cc tiap 4 jam
• Probiotik 2x 1 saset
• Zink 1x1cth
• Inj ranitidine 2x10mg
• Ondansentron 3 x 1.5 mg IV
• Oralit 25-100 cc tiap muntah dan mencret
• Metronidazol 3x75 mg
DESKRIPSI

Berdasarkan kasus ini, hal yang menarik untuk dibahas adalah pemberian
antibiotic, oralit, probiotik dan kebutuhan cairan pada anak dengan diare
akut.
PERASAAN YANG DIRASAKAN
Perasaan yang menyenangkan adalah saya dapat mempelajari tentang bagaimana
tanda klinis pada pasien dehidrasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
pada kasus diare anak dan bagaimana menentukan penatalaksanaan yang tepat
sesuai dengan kondisi pasien.
Perasaan yang tidak menyenangkan adalah saya tidak ikut melakukan anamnesis
dan pemeriksaan fisik pada saat pasien datang ke IGD rumah sakit.
EVALUASI
Saya akan memperdalam lagi mengenai teori diare dengan dehidrasi agar dapat
mempermudah melakukan pemeriksaan
ANALISIS

1. Apakah pemberian antibiotik untuk terapi diare pada anak sudah tepat?
2. Apakah pemberian oralit untuk pasien sudah tepat?
3. Apakah probiotik berperan pada tatalaksana kasus diare akut?
4. Apakah pemberian cairan pada kasus ini sudah tepat?
PEMBERIAN ANTIBIOTIK PADA ANAK DENGAN
DIARE

Penggunaan antibiotic untuk diare pada anak-


anak:
Penggunaan antibiotik pada diare akut yang terjadi
pada anak-anak sebaiknya dihindari. Antibiotik
dapat mengganggu flora normal pada saluran
gastrointestinal. Sehingga penggunaan antibiotik
tidak direkomendasikan untuk diare pada anak,
kecuali pada diare dengan darah dan kecurigaan
kolera dengan dehidrasi berat.

Kesimpulan: Antibiotik tidak direkomendasikan


sebagai terapi diare tanpa darah seperti yang terjadi
pada pasien dalam kasus ini. Pada kasus ini pasien
diberikan antibiotik ceftriaxon 2x 40mg IV dan
Metronidazole 3x 75mg sehingga tatalaksana
kurang tepat
APAKAH PEMBERIAN ORALIT UNTUK
PASIEN SUDAH TEPAT?
Berdasarkan IDAI dosis cairan rehidrasi oral
(CRO) untuk dehidrasi ringan – sedang adalah
15-20ml/kgbb/ jam

BB pasien: 7.5kg
Sehingga kebutuhan CRO pada pasien ini adalah
112 – 150ml/ jam

Pada kasus ini diberikan Oralit 25-100 cc tiap


muntah dan mencret sehingga dapat dikatakan
pemberian oralit pada kasus ini kurang
memenuhi kebutuhan cairan rehidrasi oral
pasien.
PROBIOTIK PADA TATALAKSANA DIARE

Definisi

• Probiotik telah didefinisikan sebagai suplemen oral yang


mengandung mikroorganisme hidup, dalam bentuk bakteri dan
ragi yang serupa dengan yang ditemukan dalam mikrobiota
saluran gastrointestinal yang normal dan sehat

Peran probiotik

• Probiotik bermanfaat bagi tubuh manusia dengan berubah


menjadi flora normal di usus, yang merangsang pertumbuhan
flora normal sehingga meningkatkan kemampuan untuk
melawan bakteri patogen
• Probiotik telah terbukti memperbaiki fungsi intestinal dan
meringankan gejala yang berhubungan dengan intoleransi
laktosa dan mengurangi risiko berkembangnya gangguan
pencernaan seperti inflammatory bowel disease, diare atau
alergi
• Kesimpulan: pemberian probiotik pada diare dapat
mempercepat proses penyembuhan pasien dengan
memperbaiki keseimbangan flora normal pada saluran
gastrointestinal. Sehingga pemberian probiotik pada kasus
ini yaitu L- Bio 2x1 saset sudah tepat.
APAKAH PEMBERIAN CAIRAN PADA KASUS INI SUDAH
TEPAT?

BB anak : 7.5kg
Berdasarkan rumus holiday segar:
100x 7.5kg = 750ml/ 24 jam
Jumlah TPM = 750 x 60 (mikro)/ 24 x 60 mnt
= 45.000/ 1.440
= 31 tpm dalam 24 jam
Cairan yang diberikan : IVFD tridex 27b makro 10 tpm
Jumlah TPM (makro) = 750 x 20 (makro)/ 24 x 60 menit
= 15000/ 1.440
= 10 tpm
Kesimpulan: jumlah cairan infus yang diberikan pada kasus ini sudah sesuai
REFERENSI

 Bruzzese E, Giannattasio A, Guarino A. Antibiotic treatment of acute gastroenteritis in children. F1000Res. 2018 Feb
15;7:193. doi: 10.12688/f1000research.12328.1. PMID: 29511533; PMCID: PMC5814741.
 Huang, R., Xing, H. Y., Liu, H. J., Chen, Z. F., & Tang, B. B. (2021). Efficacy of probiotics in the treatment of acute
diarrhea in children: a systematic review and meta-analysis of clinical trials. Translational Pediatrics, 10(12), 3248.
 IDAI. 2014. Bagaimana Menangani Diare pada Anak
 Okubo, Y., Miyairi, I., Michihata, N., Morisaki, N., Kinoshita, N., Urayama, K. Y., & Yasunaga, H. (2019). Recent
prescription patterns for children with acute infectious diarrhea. Journal of Pediatric Gastroenterology and
Nutrition, 68(1), 13-16.
 Săsăran, M. O., Mărginean, C. O., Adumitrăchioaiei, H., & Meliț, L. E. (2023). Pathogen-Specific Benefits of
Probiotic and Synbiotic Use in Childhood Acute Gastroenteritis: An Updated Review of the
Literature. Nutrients, 15(3), 643.
RENCANA TIDAK LANJUT

Apabila menemukan kasus serupa maka saya akan memperdalam anamesis, pemeriksaan fisik dan memilih
pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan agar dapat memberikan terapi dan KIE yang sesuai dengan kondisi pasien

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai