Koma Diabetikum
Koma Diabetikum
manggar.com@gmail.com
KOMA DIABETIKUM
Manggar Purwacaraka
2019
DEFINISI Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
manggar.com@gmail.com
Suatu kondisi medis penderita diabetes kehilangan kesadarannya sebagai akibat dari
ketidakseimbangan
Hipoglikemia
Ketoasidosis (KAD)
Definisi
Etiologi
• Setiap terjadi penurunan kesadaran pada penderita DM harus dipikirkan kemungkinan mengalami
hipoglikemia.
• Hipoglikemia pada pasien DM biasanya disebabkan oleh pemakaian Obat Anti Diabetes (OAD) oral
terutama golongan sulfonylurea dan insulin
Faktor Resioko
• Kelebihan pemakaian dosis obat,
• Ketidakteraturan penderita dalam hal mengkonsumsi makanan sehabis memakai obat,
• faktor usia lanjut dan
• Adanya penyakit gagal ginjal kronik
PATOFISIOLOGI Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
manggar.com@gmail.com
Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
manggar.com@gmail.com
Faktor Resioko
Peristiwa glukoneogenesis berperan penting dalam penyediaan energi bagi kebutuhan tubuh,
khususnya sistem saraf dan peredaran darah (eritrosit). Kegagalan glukoneogenesis
berakibat FATAL, yaitu terjadinya DISFUNGSI OTAK yang berakibat KOMA dan kematian
• Bila belum sadar KGD 200 mg/dL : suntik hidrokortison 100 mg per 4 jam selama 12 jam atau
deksametason 10 mg iv bolus dilanjutkan 2 mg tiap 6 jam, dan Manitol iv 1,5 – 2 gram/kgBB setiap
6 – 8 jam
• Cari penyebab lain kesadaran menurun.
• Bila hipoglikemia belum teratasi, berikan antagonis insulin seperti adrenalin, kortison dosis tinggi
atau glukagon 1 mg iv/im
• Berikan cairan dekstrose 10 % per infus 6 jam per kolf untuk mempertahankan glukosa darah dalam
nilai normal atau di atas normal disertai pemantauan gula darah secara intensif
Catatan :
1. Satu flakon glukosa glukosa 25 ml 40% diperhitungkan dapat menaikkan kadar glukosa darah ± 25-50
mg/dl
2. Kadar glukosa darah yang diinginkan adalah ≥ 120 mg/dl
3. Otak memerlukan paling tidak 6 gram setiap jamnya, jangan sampai hipoglikemia memberikan
kerusakan otak yang irreversible
KOMA KETOASIDOSIS (KAD) Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
manggar.com@gmail.com
Definis
Keto Asidosis Diabetik (KAD) diklasifikasikan menjadi 4 yang masing masing menunjukan
tingkatan atau stadiumnya
Glukagon
insulin
Asidosis Ketosis
(ketosis) (asidosis)
Diuresis osmotik
hipovolemia
dehidrasi
Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
manggar.com@gmail.com
Manifesta Klinis Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
manggar.com@gmail.com
Pemeriksaan
Anamnesis
Riwayat pengidap Fisik
Tanda-tanda
DM (keluhan
dehidrasi, nafas
Klasik), kram otot,
kusmaul, takikardi,
mual muntah, dan
hipotensi, syok.
nyeri perut.
Trias
biokimiawi Hiperglikemia (GDS >
250 mg/dl,
ketonemia/ketonuria
(keton urin/serum +)
dan asidosis
metabolik (pH , 7,35).
Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
manggar.com@gmail.com
KAD HHS
Ringan Sedang Berat
Glukosa Plasma > 250 > 250 > 250 > 600
pH Arteri 7.25 – 7.30 7.00 – 7.24 < 7.00 < 7.30
Serum Bikarbonat 15 - 18 10 - 15 < 10 < 15
Keton Urin + + + Rendah
Keton Serum + + + Rendah
Beta- Tinggi Tinggi Tinggi Normal/Tinggi
Hidroksibutirat
Osmolalitas Variasi Variasi Variasi > 320
Serum
Anion Gap > 10 > 12 >12 Variasi
Kesadaran Sadar Sadar/Ngantuk Sopor/Koma Sopor/Koma
Penatalaksanaan Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
manggar.com@gmail.com
1. Rehidrasi : NaCL 0,9% atau RL, 2 L/2 jam pertama, lalu 80 tt/m
selama 4 jam, lalu 30 tt/m selama 18 jam (4-6 L/24 jam),
diteruskan sampai 24 jam berikutnya (20 tt/m)
2. IDRIV* : 4 unit/jam i.v (rumus minus satu)
Fase 1 4. Infus K+ per 24 jam : 25 mEq (bila K+= 3,0-3,5 mEq/I), 50 mEq (K+ = 2,5-3,0), 75
mEq (bila K+ = 2,0-2,0 dan 100 mEq (bila K+ 2,0 mEq)
5. Infus BIK : Bila pH ≤ 7,2-7,3 atau BIK < 12 mEq/I: 50-100 mEq drip
dalam 2 jam (bolus BIK 50-100 mEq diberikan bila
pH ≤ 7,0)
5. Antibiotika : Dipilih yang up to date dan dosis adekuat
Glukosa Darah ± 250 mg/dl atau reduksi ±
Fase II
1. Rumatan : NaCI 0,9% atau pot. R (IR 4-8 u), Maltosa 10% (IR 6-12
u) Bergantian : 20tt/m (dimulai perlahan, berjalan
perlahan, dan diakhiri perlahan)
2. Kalium : p.e (bila K+ < 4 mEq/I) atau per os (air tomat/kaldu)
3. IR : 3 x 8-12 U sc
4. Makanan lunak, karbohidrat kompleks per oral
2 80 30 20 Atas
Rumus :
2 4 18 24 bawah
Pemeriksaan Penunjuang Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
manggar.com@gmail.com
edema paru,
hipertrigliseridemia,
infark miokardium akut dan
komplikasi iatrogenic berupa hipoglikemia, hiperkloremia, edema otak dan hipokalsemia.
Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
KOMA HIPEROSMOLAR NON-KETOTIK (HONK) manggar.com@gmail.com
Definisi
• Istilah SHH merupakan istilah yang sekarang digunakan untuk menggantikan KHH
(Koma Hiperosmolar Hiperglikemik)
• SHH pertama kali dilaporkan oleh Sament dan Schwartz pada tahun 1957
• SHH didefinisikan sebagai hiperglikemia extrim, osmolalitas serum yang tinggi dan
dihidrasi berat tanpa ketosis dan asidosis yang signifikan
• Osmolalitas serum dihitung dengan rumus sebagai berikut : 2(Na)(mEq/L) + glucosa
(mg/dL) / 18 + BUN (mg/dL) / 2,8.
• Nilai normalnya adalah 290 ± 5 mOsm/kg air
• Pada umumnya keton serum negatif dengan pemeriksaan metoda nitroprusid pada
dilusi 1:2, bikarbonat serum > 20 mEq/L, dan pH arterial > 7,3
Faktor Pencetus Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
manggar.com@gmail.com
infeksi,
penyakit kardiovaskular,
aritmia,
perdarahan,
gangguan keseimbangan cairan,
pankreatitis,
koma hepatic
dan operasi
Sering disebabkan oleh obat-obatan a.l : tiazid, steroid, klorpromazin, hidralazin, dilantin,
simetidin dan haloperidol. (neuroleptik)
Mempunyai penyakit dasar lain, ditemukan 85% pasien mengidap penyakit giinjal atau
kardiovaskular, pernah ditemukan pada penyakit akromegali, tirotoksikosis dan penyakit
Cushing
Patofisiologi Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
manggar.com@gmail.com
Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
manggar.com@gmail.com
Diagnosa Klinis Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
manggar.com@gmail.com
DIAGNOSIS PASTI
Pentalogi HONK:
Diagnosis ditegakkan apabila terdapat diagnosis klinis dan osmolaritas darah > 325-350 mOSM/L
Hampir sama dengan terapi KAD : Fase I Fase II, tanpa infus bikarbonat
tetapi berikan :
NaCL 0,45%
RI seperti pada terapi KAD
Antibiotika menurut indikasi apabila pasma Na < 150 mEq/1 diberi
normal saline, namun apabila plasma Na > 150 mEq/I diberi hypotonic
saline
Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
manggar.com@gmail.com
1. Rehidrasi : NaCL 0,45% (Na>150 mEq/l) /9% (Na<150 mEq/l) atau RL, 2
L/2 jam pertama, lalu 80 tt/m selama 4 jam, lalu 30 tt/m
selama 18 jam (4-6 L/24 jam), diteruskan sampai 24 jam
berikutnya (20 tt/m)
Fase 1 2. IDRIV* : 4 unit/jam i.v (rumus minus satu)
3. Infus K+ per 24 jam : 25 mEq (bila K+= 3,0-3,5 mEq/I), 50 mEq (K+ = 2,5-3,0), 75
mEq (bila K+ = 2,0-2,0 dan 100 mEq (bila K+ 2,0 mEq)
4. Antibiotika : sesuai indikasi
Fase II
1. Rumatan : NaCI 0,45%/9% atau pot. R (IR 4-8 u), Maltosa 10% (IR 6-12
u) Bergantian : 20tt/m (dimulai perlahan, berjalan
perlahan, dan diakhiri perlahan)
2. Kalium : p.e (bila K+ < 4 mEq/I) atau per os (air tomat/kaldu)
3. IR : 3 x 8-12 U sc
4. Makanan lunak, karbohidrat kompleks per oral
2 80 30 20 Atas
Rumus :
2 4 18 24 bawah
Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
manggar.com@gmail.com
Anamnesis:
Riwayat diabetes Ada/tidak DM tipe I DM tipe II baru
atau diabetes baru atau tidak jelas
Umur Segala usia (terutama anak- Sering usia muda Sering usia tua
anak, remaja, orang tua)
Pemeriksaan
Fisik:
Hipotensi + + +
Asidosis - +++ -/+
Dehidrasi + ++ +++
Kussmaul - + -
Manggar Purwacaraka, S. Kep., Ners, M. Kep.
manggar.com@gmail.com
TERIMAKASIH
Manggar Purwacaraka
2019