Anda di halaman 1dari 28

ANALISA RESIKO

LINGKUNGAN
 Contoh: resiko

 “risiko kebakaran akan berdampak kerugian material dan korban


jiwa, dengan kemungkinan kejadian tinggi pada musim kemarau.”

 Semua unsur risiko terpenuhi:


1. Adanya kejadian atau peristiwa yang mungkin terjadi: risiko
kebakaran;
2. Adanya dampak: kerugian material dan korban jiwa;
3. Adanya probabilitas/kemungkinan kejadian: potensi kejadian tinggi
pada musim kemarau.
ANALISA RESIKO ADALAH

Adalah sistematika penggunaan dari informasi yang tersedia untuk


mengidentifikasi hazard dan untuk memperkirakan suatu risiko terhadap individu,
populasi, banguna atau lingkungan (kolluru, 1996)
Dalam analisis terdapat data pendukung yang digunakan sebagai pertimbangan
pengambilan keputusan tentang cara pengendalian yang paling tepat (cost-
effective). (As/nzs 4360:2004)
Urutan kompleksitas serta besarnya biaya analisis, al : kualitatif, semi-kuantitatif
dan kuantitatif. Analisis kuantitatif untuk memberikan gambaran umum tentang
level risiko. Setelah itu dapat dilakukan analisis semi-kuantitatif ataupun
kuantitatif untuk lebih merinci risiko yang ada.(As/nzs 4360:2004)
ANALISA RESIKO ADALAH

Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara menentukan besarnya kemungkinan /probability
dan tingkat keparahan dari akibat/consequences suatu risiko
TIPE-TIPE ANALISIS RISIKO
1. Analisis kualitatif
Menggunakan bentuk kata/skala deskriptif untuk menjelaskan
besar potensi risiko. Dimana hasilnya dapat dikategorikan
dalam risiko rendah, sedang, dan tinggi, dan digunakan untuk
kegiatan screening awal pada risiko yang membutuhkan analisis
lebih rinci dan mendalam.
Analisis ini digunakan saat :
1. Penilaian kuantitatif tidak diperlukan
2. Pelaksanaan screening awal sebagai dasar melaksanakan
analisis yang lebih kecil
3. Level risiko tidak terdapat batasan waktu dan data numerical
4. Tidak terdapat data numerical/ data tidak mencukupi.
2. Analisis semi-kuantitatif
1. Metode yang mengkombinasikan angka yang bersifat subyektif
pada kecenderungan dan dampak dengan rumus (formula)
matematika.
2. Berguna untuk mengidentifikasi dan memberikan peringkat dari
suatu kejadian yang berpotensi menimbulkan kensekuensi yang
parah seperti kerusakan peralatan, gangguan bisnis, cidera
manusia dan lain-lain (kollluru,1996)
3. Diperlukan kehati-hatian dalam analisis semi-kuantitatif karena
nilai yang dibuat tentu mencerminkan kondisi objektif.
Ketetapan perhitungan tergantung dari pengetahuan para ahli
dari berbagai disiplin ilmu terhadap proses terjadinya sebuah
risiko. (As/nzs 4360:2004)
3. Analisis kuantitatif
1. Analisis kuantitatif menggunakan nilai numerik untuk nilai
konsekuensi dan likelihood dengan menggunakan data dari
berbagai sumber.
2. Konsekuensi dihitung menggunakan metode modeling hasil
hasil dari kejadian/kumpulan kejadian/memperkirakan
kemungkinan dari studi eksperimen/ data sekunder/ data
terdahulu. Konsekuensi digambarkan dalam lingkup
keuangan, teknikal atau efek pada manusia. (As/nzs
4360:2004).
CONTROLLING RISK

Setelah bahaya telah dinilai dari segi risikonya, maka bahaya


dan risiko tersebut harus dikendalikan. Dan untuk mengendalikan
risiko tersebut merupakan tanggung jawab perusahaan dan
pekerjanganya agar risiko tersebut dapat diminimalisir atau
dengan kata lain metode atau pekerjaan yang berisiko tersebut
dapat dioperasikan dalam tingkat mana.
Dampak dari suatu kegiatan bisa dihubungkan dengan :

1. Manusia/kesehatan

2. Lingkungan

3. Aset

4. Reputasi perusahaan
DAMPAK YANG BERKAITAN DENGAN MANUSIA
DIBAGI MENJADI BEBERAPA BAGIAN LAGI CONTOH

1. Kegiatan tersebut dapat  menyebabkan luka hanya bersifat first aid saja.
2. Kegiatan tersebut dapat  menyebabkan luka  tidak masuk kerja
3. Kegiatan tersebut dapat menyebabkan cacat sebagian
4. Kegiatan tersebut dapat menyebabkan cacat total
5. Kegiatan tersebut dapat menyebabkan kemaatian / fatality
DAMPAK YANG BERKAITAN DENGAN
LINGKUNGAN
1. Menyebabkan pencemaran ringan

2. Menyebabkan pencemaran sedang

3. Menyebabkan pencemaran berat


DAMPAK YANG BERKAITAN DENGAN ASET

1. Menyebabkan alat rusak ringan masih dapat dipergunakan

2. Menyebabkan alat rusak sedang alat tidak dapat digunakan


namun masih bisa diperbaiki

3. Menyebabkan alat rusak berat alat tidak dapat diperbaiki dan


tidak dapat digunakan
BERKAITAN DENGAN REPUTASI / CITRA
PERUSAHAAN

1. Menjadi pembicaraan di lokal perusahaan

2. Menjadi pembicaraan di daerah masuk koran daerah dll

3. Menjadi pembicaraan di nasional masuk tv, dan media media


lainyya yang bersifat nasional

4. Menjadi pembicaraan di internasional masuk media internasional


Penilaian resiko merupakan hasil kali antara nilai

frekuensi dengan nilai keparahan suatu resiko. Untuk

menentukan kagori suatu resiko apakah itu rendah, sedang,

tinggi ataupun ekstrim dapat menggunakan metode

matriks resiko seperti pada tabel matriks resiko di bawah :


CONTOH
TABEL DI BAWAH MERUPAKAN CONTOH PARAMETER
KESERINGAN DARI TABEL MATRIKS RESIKO :

Kategori Keparahan Contoh Parameter I Contoh Parameter II

Tidak terdapat cedera/penyakit,


Total kerugian kecelakaan kerja
Sangat Ringan tenaga kerja dapat langsung
Kategori Keseringan Contoh Parameter I kurang dariContoh
Rp. Parameter
1.000.000II
bekerja kembali
Sangat Jarang Terjadi 1X dalam masa lebih dari 1 tahun Probabilitas 1 dari 1.000.000 jam kerja orang lebih
Total kerugian kecelakaan kerja
Cedera ringan, tenaga kerja dapat
Ringan antara
ProbabilitasRp. 1.000.000
1.000.000 jam–kerja
Rp.orang
Jarang langsung
Bisa terjadi 1Xbekerja kembali
dalam setahun 1 dari
1.500.000
Sedang Bisa terjadi 1X dalam sebulan Probabilitas 1 dari 100.000 jam kerja orang

Mendapat P3K atau tindakan Total kerugian kecelakaan kerja


Sedang
Sering medis,
Bisa terjaditidak ada
1X dalam hilang jam kerja
seminggu antara Rp.
Probabilitas 1.500.000
1 dari 1000 jam kerja– orang
Rp.
lebih dari 1X24 jam 5.000.000
Sangat Sering Terjadi hampir setiap hari Probabilitas 1 dari 100 jam kerja orang

Memerlukan tindakan medis


Total kerugian kecelakaan kerja
lanjut/rujukan, cacat sementara,
Parah antara Rp. 5.000.000 – Rp.
terdapat jam kerja hilang 1X24
10.000.000
jam
TABEL DI BAWAH MERUPAKAN CONTOH
PARAMETER KEPARAHAN MATRIKS RESIKO
Kategori Keparahan Contoh Parameter I Contoh Parameter II

Tidak terdapat cedera/penyakit,


Total kerugian kecelakaan kerja kurang
Sangat Ringan tenaga kerja dapat langsung bekerja
dari Rp. 1.000.000
kembali

Cedera ringan, tenaga kerja dapat Total kerugian kecelakaan kerja antara
Ringan
langsung bekerja kembali Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000

Mendapat P3K atau tindakan medis,


Total kerugian kecelakaan kerja antara
Sedang tidak ada hilang jam kerja lebih dari
Rp. 1.500.000 – Rp. 5.000.000
1X24 jam

Memerlukan tindakan medis


Total kerugian kecelakaan kerja antara
Parah lanjut/rujukan, cacat sementara,
Rp. 5.000.000 – Rp. 10.000.000
terdapat jam kerja hilang 1X24 jam

Cacat Permanen, Kematian, terdapat Total kerugian kecelakaan kerja lebih


Sangat Parah
jam kerja hilang lebih dari 1X24 jam dari Rp. 10.000.000

Anda mungkin juga menyukai