02 Penapisan Klien CTU
02 Penapisan Klien CTU
1
Tujuan Sesi
Mengetahui mekanisme kerja alat
kontrasepsi dan pengaruhnya terhadap
fungsi normal tubuh
Menyelaraskan metode yang diinginkan
dengan kondisi kesehatan klien
Menentukan kondisi kesehatan klien
yang paling memungkinkan untuk satu
metode terpilih atau berbagai alternatif
yang ada
2
Tujuan Penapisan Klien
Untuk menentukan:
Apakah ada masalah medik, penyulit
pelaksanaan prosedur teknis, tidak
sesuainya kondisi kesehatan dan cara
kerja metode KB tertentu terhadap klien
Apakah perlu dilakukan
penilaian/pengelolaan lanjut terhadap
masalah medik yang ditemukan agar
penggunaan kontrasepsi memungkinkan
3
Penapisan Klien
(alasan untuk tidak melakukan pemeriksaan dalam
atau laboratorium)
4
Daftar Tilik Penapisan Klien
Lihat tabel 2-1 halaman U-10
Bila semua hasil tilik memberikan jawaban “tidak”
5
Klien tidak hamil apabila:
Tidak sanggama sejak haid terakhir
Sedang menggunakan alat
kontrasepsi efektif secara baik dan
benar
Dalam 7 hari pertama haid terakhir
Dalam 4 minggu pascapersalinan
Dalam 7 hari pascakeguguran
Memberi ASI eksklusif dan belum
haid
6
Bagaimana bila klien mungkin hamil?
Pemeriksaan bimanual hanya dapat mendeteksi
kehamilan diatas 6 minggu
Uji kehamilan tidak selalu memberikan kepastian
kecuali bila menggunakan jenis yang sangat sensitif
Jika tidak tersedia uji kehamilan, anjurkan memakai
kondom hingga haid berikut atau observasi kepastian
hamil
7
Prosedur Penapisan Klien
Lihat Tabel 2-4 halaman U-13
Perhatikan kolom Prosedur yang mencantumkan
jenis pemeriksaan
Bila semua hasil tilik adalah tidak maka tidak
perlu prosedur pemeriksaan
Beberapa jenis metode, penapisan dilakukan
pada yang hasil tiliknya “ya”
8
Penapisan untuk semua metode
9
Untuk Kontrasepsi Hormonal
Bila dalam tabel 2-1 terdapat jawaban “Ya” perlu evaluasi lanjutan:
Laktasi dengan bayi berusia < 6 Sakit pada betis,paha dan dada
minggu a,b atau edema tungkaib
Perdarahan di luar siklus atau Riwayat Hipertensib
pascasanggama
Riwayat serangan jantung,
Ikterus stroke, sakit jantung lainnyac
Perokok usia > 35 thnb Dugaan keganasan atau tumor
payudara
Diabetes
Mengkonsumsi obat epilepsi
Sakit kepala dan pandangan atau TBC d
kabur
a
Kombinasi kontrasepsi estrogen/progestin (KOK dan KI) adalah metoda terpilih
bagi wanita yang menyusui,terutama awal 6-8 minggu pascapersalinan
b
Bukan pada kontrasepsi progestin (implant, Injeksi dan Pil Progestin.)
C
Tidak sesuai untuk implant atau Pil Progestin
d
tidak sesuai untuk Injeksi Progestin.
10
Untuk AKDR
Jika pada tabel 2-1 terdapat hasil tilik “ya”, perlu evaluasi lanjut:
a
Tidak dapat menggunakan AKDR yang mengandung Progestin
b
Beri antibiotika profilaksis atau terapetik pascainsersi.
11
Definisi Perdarahan
Menoragi:
perdarahan per vaginam yang memerlukan
penggunaan pembalut, kain atau tampon
Jumlah dan frekuensinya berlebihan
Waktunya lebih dari 8 hari
Spotting:
bercak darah berwarna kemerahan, cokelat atau
lendir bercampur darah yang memerlukan
penggunaan pembalut
12
Definisi Perdarahan
Amenorea:
Primer : Tidak ada perdarahan/spotting hingga berusia 16
tahun (tanpa perkembangan seksual sekunder) atau hingga
usia 18 tahun (jika ada perkembangan seksual sekunder)
Sekunder : Tak haid/spotting selama 3 bulan berturut-turut
13
Corak Haid/Spotting1
Corak Perdarahan Definisi
Amenore Tidak mendapat haid/spotting
14
Corak Haid atau Spotting
Siklus Menstruasi yang dianggap masih normal dari
berbagai metode kontrasepsi
100 90 hari pertama dari
siklus
90 hari ke empat dari
80 siklus
60
Persen
40
20
0
Kontrol KOK AKDR KIK Implant KIP
KOK (30g EE and 150 g desogestrel); AKDR (TCu 380A); KIK (5 mg estradiol cypionate and 25 mg DMPA);
Levonorgestrel Implants; KIP (150 mg DMPA) Sumber: Fraser 1994; Sastrawinata et al 1991; Walling 1994.
15
Perlindungan terhadap
PMS
16