Anda di halaman 1dari 20

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Pada Pasien Waham

Disusun Oleh:
Kelompok 5 :
Ahmad Mulyadi (221030122552)
Denni Septiawan (221030122558)
Dyah Wulan Julianti (221030122051)
Rika Ermawati (221030121953)
Vida Wahyuni (221030122298)
BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa atau mental didefinisikan sebagai keadaan baik di mana setiap individu
menyadari potensi dirinya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat
bekerja secara produktif dan bermanfaat, serta dapat memberikan kontribusi untuk
dirinya atau masyarakatnya (WHO, 2014).
• Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 Departemen Kesehatan
Republik Indonesia (Depkes RI) menyatakan bahwa prevalensi gangguan jiwa adalah 1-
2 orang per 1.000 populasi. Prevalensi gangguan jiwa berat pada penduduk Indonesia 1,7
per mil dan gangguan jiwa terbanyak adalah Skizofrenia.
29/05/2023
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka mahasiswa mengambil rumusan masalah bagaimana cara
pelaksanaan pemberian terapi Aktivitas kelompok pada pasien dengan Waham

C. Tujuan

Tujuan penulisan ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan pengalaman langsung tentang bagaimana

pelaksanaan Terapi Aktivitas kelompok (TAK) pada pasien Waham .

•  

29/05/2023
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Waham

1. Pengertian Waham

• Keliat (2010) mendefinisikan waham sebagai suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/terus menerus,
tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Menurut Stuart & Laraia (2005), waham dalah kepercayaan yang salah terhadap
obyek dan tidak konsisten dengan latar belakang intelektual dan budaya. Selain itu, waham disebut juga dengan keyakinan
yang salah, tidak sesuai dengan kondisi obyektif, dipertahankan terus menerus.

•  Perubahan proses pikir adalah keadaan di mana individu mengalami suatu gangguan dalam aktivitas mental seperti
berpikir sadar, orientasi realitas, pemecahan masalah, penilaian dan pemahaman yang berhubungan dengan koping
(Carpenito, 2006).

29/05/2023
• 2 . Manifestasi klinis waham
• Manifestasi klinis yang dapat muncul pada klien yang menderita waham menurut Yusuf, Fitryasari,
Nihayati (2015) antara lain:

a. Kognitif: Tidak mampu membedakan antara kenyataan dan khayalan ,Klien sangat mempercayai
keyakinannya,Tidak dapat berpikir secara realita, Sulit dalam mengambil keputusan

b. Afektif : Situasi tidak selaras dengan kenyataan,Afek tumpul.

c. Perilaku dan hubungan social: Hipersensitif,Hubungan interpersonal dengan orang lain tidak terjalin
dengan baik,Depresif,Ragu-ragu,Mengancam secara verbal

d. Fisik: Kebersihan kurang,Wajah pucat,Sering menguap,Berat badan menurunNafsu makan berkurang


dan sulit tidur.

29/05/2023
•Rentang Respon
Respon adaptif <----------------------------------------->reaspon maladaptif

 Berpikir logis dan  Kadang proses pikir  Gangguan proses pikir:


persepsi akurat terganggu waham
 Emosi yang konsisten  Ilusi  Gangguan persepsi:
dengan pengalaman  Emosi berlebihan halusinasi
 Tingkah laku yang sesuai  Tingkah laku yang tidak  Perubahan proses emosi
 Hubungan sosial biasa  Tingkah laku yang tidak
harmonis  Menarik diri terorganisasi
 Isolasi sosial

29/05/2023
a. Terapi Aktivitas Kelompok

1. Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok

• Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung dan
mempunyai norma yang sama ( Stuart & Laraia, 2001). Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar
belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif,
kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik. Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok,
ketika anggota kelompok memberi dan menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang
terjadi dalam kelompok.

29/05/2023
2. Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok

• Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya berhubungan dengan orang lain serta mengubah prtilaku ynag destruktif
dan maladaptif. Kekuatan kelompok ada pada konstribusi dari setiap anggota dan pemimpin dalam mencapai tujuannya.

•  

• Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagai pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk menemukan cara
menyelesaikan masalah. Kelompok merupakan laboratorium tempat mencoba dan menemukan hubungan interpersonal
yang baik, serta mengembangkan perilaku yang adaptif. Anggota kelompok merasa memiliki diakui, dan dihargai
eksistensinya oleh anggota kelompok yang lain.

•  

29/05/2023
3. Kriteria pasien

Kriteria pasien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktifitas kelompok ini adalah:

a. Klien dengan riwayat perilaku kekerasan.

b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan
tenang.

c. Klien dapat diajak kerjasama (cooperative)

29/05/2023
4. Pengorganisasian:

1. Leader, (Rika Ermawati) bertugas:;Mengkoordinasi seluruh kegiatan.,Memimpin jalannya terapi


kelompok,Memimpin diskusi

2. Co-Leader (Denni Septiawan) bertugas :,Membantu leader mengkoordinasi seluruh


kegiatan.,Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang.,Membantu memimpin jalannya
kegiatan.,Menggantikan leader jika terhalang tugas

3. Fasilitator (Denni Septiawan) bertugas:Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.,Memotivasi


anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan.,Membimbing kelompok selama permainan
diskusi,Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.,Bertanggungjawab terhadap program antisispasi
masalah.

4. Observer (Vida Wahyuni) bertugas :Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai
akhir,Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok,Mengobservasi perilaku pasien
29/05/2023
• 5. setting tempatKeterangan:
• Bintang: Leader
MEJA
• Matarhari: Co. Leader
LEADE CO
• Lingkaran: Klien R LEADER

• Persegi Lima: fasilitator

• Segitiga: Observer KLIE KLIE KLIE


KLIE
N N N N

FASILIT
ATOR

OBSER
VER

29/05/2023
• TAK ada 3 sesi:
• Sesi 1: Pengenalan orang
• Sesi 2: Orientasi Realitas Tempat
• Sesi 3: Orientasi Waktu

29/05/2023
TAK Orientasi Realita sesi 1 : Pengenalan orang
-Tujuan
1) Klien mampu mengenal nama - nama perawat.
2) Klien mampu mengenal nama - nama klien lain.
 
- Setting Tempat
3) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
4) Ruangan nyaman dan tenang
 - Alat
5) Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
6) Spidol
7) Bola tenis
8) Tape recorder
29/05/2023
9) Kaset “ dangdut “
 
• Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab

• Langkah Kegiatan
1) Persiapan
a) Memilih klien sesuai indikasi
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 29/05/2023
1) Orientasi

a) Salam terapeutik

Salam dan terapis pada klien

b) Evaluasi / validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

c) Kontrak

 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang

 Terapis menjelaskan aturan main berikut: Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis.

 Lama kegiatan 4 5 menit


29/05/2023
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
•  
1) Tahap kerja

a) Terapis membagikan papan nama untuk masing - masing klien.

b) Terapis meminta masing - masing klien menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, dan asal

c) Terapis meminta masing - masing klien menuliskan nama panggilan di papan nama yang dibagikan.

d) Terapis meminta masing - masing klien memperkenalkan diri secara berurutan, ssearah jarum jam dimulai dari terapis,
meliputi menyebutkan: nama lengkap,nama panggilan, asal dan hobi.

e) Terapis menjelaskan langkah berikutnya : tape recorder akan dinyalakan, saat musik terdengar bola tenis dipindahkan
dari satu klien ke klien lain. Saat musik dihentikan, klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, asal, Dan hobi dari klien yang lain ( minimal nama panggilan ).

f) Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik berhenti klien sedang memegang bola tenis
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,nama asal, dan hobi dari klien yang lain.

g) Ulangi langkah f sampai semua klien mendapatkan giliran

h) Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak klien lain untuk bertepuk tangan.
29/05/2023
1) Tahap terminasi

a) Evaluasi

 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

a) Tindak lanjut 

• Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama panggilannya

a) Kontrak yang akan datang:

 Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu “ mengenal tempat”

 Menyepakati waktu dan tempat

29/05/2023
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas orang, kemampuan klien yang
diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain. Formulir evaluasi sebagai berikut :
Sesi 1 : TAK
Orientasi realitas orang : Kemampuan mengenal orang lain

No. Aspek yang dinilai Nama Peserta

1. Menyebutkan nama klien  

2. Menyebutkan nama panggilan klien  


lain

3. Menyebutkan asal klien lain  

4. Menyebutkan hobi klien lain  

29/05/2023
Dokumentasi
• Klien mengikuti TAK orientasi realitas orang. Klien mampu menyebutkan nama panggilan, asal, dan
hobi klien disebelahnya. Anjurkan klien mengenali klien lain di ruangan.

29/05/2023
•Terimakasih

29/05/2023

Anda mungkin juga menyukai