Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

TUBERKULOSIS
PARU
Oleh: Angela Natasha
Pembimbing: dr. Dina Herdiana Widyatami
IDENTITAS PASIEN

Nama Alamat
01 An. PA
Jl. Taman Sari V, 04
RT 08/RW08

Jenis Tanggal
02 Kelamin Pemeriksaan 05
Perempuan 9 Mei 2023

Tanggal Pekerjaan
Lahir / Usia Pelajar 06
03 27 Oktober 2007 /
15 tahun
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA :
Batuk-batuk lebih dari 2 minggu

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :


Pasien datang dibawa ibunya ke ruang pelayanan umum
Puskesmas Kelurahan Taman Sari dengan keluhan batuk-
batuk lebih dari 2 minggu. Batuk dikatakan berdahak. Dahak
berwarna putih dengan konsistensi kental, tidak ditemukan
bercak darah. Keluhan disertai dengan sesak napas dan
pasien mengeluh mudah lelah.
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :

Keluhan juga disertai dengan penurunan berat badan dan

nafsu makan. Pasien juga terkadang mengeluh meriang.

Keluhan pilek, nyeri menelan, dan terdapat benjolan disangkal.

BAB dan BAK pasien dikatakan tidak ada keluhan.


ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
• Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa
sebelumnya dan tidak pernah mengalami penyakit paru
lainnya
• Pasien tidak pernah ada riwayat dirawat di rumah sakit
sebelumnya
• Riwayat alergi disangkal

RIWAYAT KELUARGA :
• Kakak pasien telah melakukan pengobatan TB tuntas
pada tahun 2022.
ANAMNESIS
RIWAYAT PENGOBATAN:
• Riwayat pengobatan TB paru sebelumnya disangkal

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI & KONDISI


LINGKUNGAN :
• Pasien tinggal bersama dengan ibu, 1 orang kakak, dan 1
orang adik
• Ibu pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga
• Rumah pasien berada di dalam permukiman padat
penduduk dengan penerangan dan ventilasi yang cukup
baik
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Berat Badan : 30 kg
TANDA-TANDA VITAL
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 68x / menit
Pernapasan : 20x / menit
Suhu : 36,1°c
Sp02 : 98%
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephali
Mata : CA -/-, SI -/-
THT : Dalam batas normal
Thorax : simetris, retraksi (-)
Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : vesikuler +/+, rh-/-, wh-/-
Abdomen : BU (+), NT (-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2”
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN TCM
Telah dilakukan pemeriksaan pada tanggal 8 November 2022

dan hasil keluar pada tanggal 9 November 2022 :

Rif Sen (MTB ditemukan)


DIAGNOSIS

Dx : Tuberkulosis Paru
TATALAKSANA
BERAT BADAN TAHAP INTENSIF TAHAP LANJUTAN

SELAMA 56 HARI SELAMA 16


2(RHZE) MINGGU
4(RH)
30-37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT

38-54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT

55-70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT

>= 71 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT

• Berdasarkan tabel diatas maka pada pasien ini dengan berat


badan 30 kg diberikan OAT Kategori I Fase Awal (2RHZE)
sebanyak 2 tablet KDT setiap hari pada 2 bulan pertama
dilanjutkan dengan OAT Kategori I Fase Lanjutan (4HR)
sebanyak 2 tablet KDT setiap hari pada 4 bulan berikutnya.
KONTAK SERUMAH
Pemeriksaan Kontak Serumah

 Nama : Ny. I

 Usia : 42 tahun

 TB/BB : 150 cm / 50 kg

 Hubungan dengan pasien TB : Ibu kandung

 Gejala klinis : Disangkal

 Pemeriksaan Fisik : dalam batas normal

 Pemeriksaan Penunjang : TCM, Mantoux test, Rontgen Thoraks

 Hasil : TCM (-), Mantoux test (-), Rontgen Thoraks (-)


KONTAK SERUMAH

• Berdasarkan tabel diatas maka pada pasien Ny. I, usia 42


tahun diberikan TPT yaitu 3HP dengan lama pemberian
3 bulan (sebanyak 12 dosis), dikonsumsi satu kali seminggu.
TINJAUAN
PUSTAKA
TUBERKULOSIS
PARU
ETIOLOGI
Tuberkulosis merupakan penyakit kronik 1

menular yang disebabkan oleh bakteri


2
Mycobacterium tuberculosis, berbentuk
batang dan bersifat tahan asam sehingga 3

dikenal dengan Basil Tahan Asam (BTA). 4 5


MANIFESTASI KLINIS
1 2 3

• Batuk > 2 minggu • Nyeri dada • Penurunan nafsu makan


• Batuk berdahak • Sesak napas • Penurunan berat badan
• Batuk dapat • Malaise • Keringat di malam hari
bercampur darah • Demam, menggigil
CARA PENULARAN
• TB menyebar melalui percik renik (droplet nuclei)

yang keluar saat pasien TB paru batuk, bersin, atau bicara

• Ukuran droplet 1-5 µm, dapat menampung 1-5 basilli

• Bersifat sangat infeksius, dapat bertahan di udara

hingga 4 jam bergantung kondisi lingkungan


DIAGNOSIS
PRINSIP DIAGNOSIS TB PARU :

 Harus ditegakkan terlebih dahulu dengan pemeriksaan bakteriologis.

 Pemeriksaan bakteriologis :

Pemeriksaan Mikroskopis

Tes Cepat Molekular TB

Biakan

 Tidak dibenarkan mendiagnosis TB hanya berdasarkan pemeriksaan

foto thoraks atau serologis saja.


ALUR DIAGNOSIS
TATALAKSANA
2(HRZE) / 4(HR)

Terdiri dari tahap intensif selama 2 bulan dan tahap

lanjutan selama 4 bulan.

Diberikan untuk pasien baru:

a. Pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologis

b. Pasien TB paru terdiagnosis klinis

c. Pasien TB ekstra paru


TATALAKSANA
BERAT BADAN TAHAP INTENSIF TAHAP LANJUTAN

SELAMA 56 HARI SELAMA 16 MINGGU


2(RHZE) 4(RH)
30-37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT

38-54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT

55-70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT

>= 71 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT


HASIL PENGOBATAN
HASIL DEFINISI
SEMBUH (+) pada awal pengobatan, BTA atau biakan (-) pada akhir
pengobatan, dan hasil pemeriksaan (-) pada salah satu
pemeriksaan sebelumnya
PENGOBATAN Telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap dan
LENGKAP tidak memiliki bukti gagal pengobatan dan tidak ada hasil
BTA pada akhir pengobatan
PENGOBATAN GAGAL Hasil pemeriksaan BTA atau biakan (+) pada bulan ke-5
atau akhir pengobatan
PUTUS OBAT Tidak memulai pengobatan setelah terdiagnosis TB atau
menghentikan
MENINGGAL Meninggal dengan alasan apapun sebelum atau selama
pengobatan
TIDAK DIEVALUASI Tidak memiliki hasil pengobatan pada saat akhir
pelaporan pengobatan
TERAPI
PENCEGAHAN
TUBERKULOSIS
(TPT)
TPT
Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) Sebuah keadaan respon imun
yang persisten dalam menstimulasi antigen Mycobacterium
tuberculosis dengan tanpa adanya manifestasi klinis TB aktif.
Sebagian besar orang yang terinfeksi tidak memiliki tanda dan
gejala TB tetapi berisiko berkembang menjadi penyakit TB aktif.

Terapi Pencegahan Tuberkulosis Pengobatan yang ditawarkan


kepada seseorang yang terinfeksi dengan kuman Mycobacterium
tuberculosis dan berisiko sakit TB, oleh karenanya ini juga disebut
sebagai pengobatan infeksi laten tuberkulosis atau terapi
pencegahan TB.
TPT
Investigasi Kontak kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
penemuan kasus TB dengan cara mendeteksi secara dini dan
sistematis terhadap orang yang kontak dengan sumber infeksi TB.

Kontak serumah orang yang tinggal serumah minimal satu


malam, atau sering tinggal serumah pada siang hari dengan kasus
indeks dalam 3 bulan terakhir sebelum kasus indeks mulai
mendapat obat anti tuberkulosis (OAT).
SASARAN PEMBERIAN TPT
 Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
 Kontak serumah dengan pasien TBC paru yang terkonfirmasi bakteriologis:
Anak usia di bawah 5 tahun
Anak usia 5-14 tahun
Remaja dan dewasa (usia di atas 15 tahun)
 Kelompok risiko lainnya dengan HIV negatif
Pasien immunokompremais lainnya (kanker, dialisis, penggunaan
kortikosteroid jangka panjang, transplantasi organ, dll).
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), petugas kesehatan, sekolah
berasrama, barak militer, pengguna narkoba suntik.
ALGORITMA PEMBERIAN TPT
PILIHAN PADUAN TPT
EDUKASI
Edukasi ibu dan keluarga pasien :
 Menjelaskan kepada ibu pasien untuk menjadi
Pengawas Menelan Obat (PMO)
 Obat diberikan setiap hari, saat perut kosong
(misalnya setelah bangun tidur pagi hari)
 Setelah minum OAT, buang air kecil anak berwarna
merah merupakan kondisi normal
 Makan makanan bergizi tinggi (tinggi kalori, tinggi
protein)
PEMANTAUAN
 Respon terapi

 Berat badan setiap bulan

 Gejala TB menghilang atau bertambah

 Efek samping obat

 Ketaatan minum obat


.
PENCEGAHAN
Menyarankan pencegahan lebih lanjut penyakit TB :

o Ventilasi rumah tinggal yang baik

o Etika batuk dan bersin

o Menggunakan masker

o Melakukan pemeriksaan dahak jika ada

anggota keluarga yang kontak dengan

pasien

.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai