Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 1

KONSEP KOMPETENSI DAN ETIKA POLITIK KESEHATAN

KELOMPOK 1
1. GRAFIRAT WENGKANG
2. IWAN SUANTO
Pengertian Politik

Menurut Rod Hague et al, politik adalah kegiatan yang


menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok mencapai
keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat
melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan
diantara anggota-anggotanya. Ada pendapat lain yang datang
dari Andrew Heywood yang menyatakan bahwa politik adalah
kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat,
mempertahankan dan mengamandemen peraturan-peraturan
umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat
lepas dari gejala konflik dan kerja sama.
Pengertian Politik

Politik berasal dari bahasa Yunani, politika yaitu segala sesuatu yang


berhubungan dengan negara, yang mana kata politika tersebut berasal
dari kata polites yang artinya warga negara dan polis yang berarti negara
kota.

Secara umum pengertian politik memiliki arti yaitu proses pembentukan


dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang meliputi proses
pembuatan keputusan dalam hal ini tentang  kebijakan negara. Politik
juga bisa diartikan seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara
konstitusional maupun inkonstitusional.
Pengertian Kesehatan

Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini juga
merupakan tingkat fungsional dan atau efisiensi metabolisme organisme, sering
secara implisit manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mendefinisikan
kesehatan sebagai "keadaan lengkap fisik, mental, dan kesejahteraan sosial dan
bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan" .

Kesehatan adalah konsep yang positif menekankan sumber daya sosial dan
pribadi, serta kemampuan fisik. Secara keseluruhan kesehatan dicapai melalui
kombinasi dari fisik, mental, dan kesejahteraan sosial, yang, bersama-sama
sering disebut sebagai "Segitiga Kesehatan"
Pengertian Politik Kesehatan

Politik kesehatan memiliki pemahaman yaitu ilmu dan seni untuk memperjuangkan derajat kesehatan
masyarakat dalam satu wilayah melalui sebuah sistem ketatanegaraan yang dianut dalam sebuah
wilayah atau negara  untuk menciptakan masyarakat dan lingkungan sehat secara keseluruhan.
Politik sendiri merupakan ibu dari segala ilmu, begitu juga dengan ilmu kesehatan tanpa campur
tangan politik kesehatan tentu semua kebijakan dan peraturan menjadi lemah.

Bambra et al (2005) dan fahmi umar (2008) mengemukakan mengapa kesehatan itu adalah politik,
karena dalam bidang kesehatan adanya disparitas derajat kesehatan masyarakat, dimana sebagian
menikmati kesehatan sebagian tidak. Oleh sebab itu, untuk memenuhi equity atau keadilan harus
diperjuangkan. Kesehatan adalah bagian dari politik karena derajat kesehatan atau masalah kesehatan
ditentukan oleh kebijakan yang dapat diarahkan atau mengikuti kehendak (amenable) terhadap
intervensi kebijakan politik.
Pengertian Etika

 Etika adalah semua yang berkaitan dengan dengan karakter individu termasuk orang yang disebut
dengan “ Being a good person “.

 Etika politik adalah praktek pembuatan penilaian moral tentang tindakan politik dan kajian tentang
praktek tersebut.

 Etika politik kesehatan adalah segala yang berkaitan dengan pembuatan kebijakankebijakan yang
akan ditetapkan dan efeknya dirasakan orang banyak dalam bidang kesehatan.
Pengertian Etika

Etika Politik bekaitan dengan ( Tejavanija, 2007 ) :


 1) Kejujuran ( Honesty )
 2) Menghormati ( respect )
 3) Integritas ( integrity )
 4) Proesionalisme ( profesionalism )
 5) Akuntabilitas ( accountability )
 6) Keadilan ( fairness )
 7) Kompetensi ( competence ) dan
 8) Tanggung jawab ( responsibility )
Standar Penilaian Etika Politik Kesehatan

Terbagi atas 3 kriteria, yaitu :


1) Utilitarianisme : Keputusan yang diambil harus memberikan
manfaat buat orang banyak.
2) Hak : Menekankan bahwa setiap orang berhak memperoleh
kebebasan dan mengeluarkan pendapat.
3) Kewajiban : Menekankan bahwa dimana ada hak yang
diperoleh, pasti ada kewajiban yang harus dipenuhi.
Siapa yang menentukan Etik atau tidak

Ada 2 cara pendekatan untuk masalah etika :


1) Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional yang dimaksudkan meliputi deontologi,
konsekuensialisme, prinsiplisme dan etika budi pekerti.
Deontologi melibatkan pencarian aturan yang terbentuk dengan
baik yang dijadikan dasar sebagai pembuatan keputusan moral
Pendekatan Rasional

Pendekatan rasional juga meliputi prinsiplisme yaitu mempergunakan


prinsip-prinsip etik sebagai dasar dalam membuat keputusan moral.
Terakhir adalah etika budi pekerti. Etika budi pekerti kurang berfokus
pada pembuatan keputusan tetapi lebih pada karakter dari si pengambil
keputusan yang tercermin dari perilakunya. Tidak satupun dari empat
pendekatan ini yang dapat mencapai persetujuan yang universal. Setiap
orang memiliki pendekatan rasional yang akan dipilih dalam
pengambilan keputusan etik seperti juga orang lain memilih pendekatan
non-rasional. Setiap pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing.
Sebagai contoh  utilitarianisme
- kebijakan pemerintah tentang harm reduction program bagi pengguna
narkoba suntik. Apa utilitas yang bisa diperoleh dari ditetapkannya
kebijakan tersebut. Mana yang paling memberikan keuntungan dari sisi
program dan biaya yaitu cost effectiveness-nya dan cost benefit-nya.

- misalnya kebijakan pendidikan dan pelayanan kesehatan gratis yang


dilakukan di beberapa kabupaten/kota di Indonesia. Apa manfaat yang bisa
diperoleh dari kebijakan ini. Sejauh mana pendekatan ini dapat
meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan serta meningkatkan status
kesehatan masyarakat kita. Berapa besar biaya yang harus dikeluarkan
untuk mencapai tujuan tersebut. Efektifkah program ini? Bermanfaatkah
program ini? Dan pertanyaan-pertanyaan lain dari aspek utilitarianisme
Pendekatan Non-rasional

2) Pendekatan non- Rasional


Pendekatan non-rasional tidak berarti irrasional. Pendekatan ini hanya dibedakan
dari sistematika, dan alasan yang dapat digunakan dalam mengambil keputusan.
Adapun pendekatan non-rasional meliputi kepatuhan, imitasi, perasaan atau
kehendak dan intuisi. Kepatuhan adalah cara umum dalam membuat keputusan etis
terutama anak-anak dan mereka yang bekerja dalam struktur kepangkatan (militer,
kepolisian, berbagai organisasi keagamaan dan bisnis). Pendekatan ini mengikuti
aturan atau perintah penguasa, pimpinan atau direktur tidak memandang apa Anda
setuju atau tidak setuju.
Pendekatan Non-Rasional

Intuisi adalah persepsi yang terbentuk dengan segera mengenai bagaimana bertindak
di dalam sebuah situasi tertentu. Intuisi sifatnya subjektif, namun berbeda karena
intuisi terletak pada pemikiran dibanding keinginan. Intuisi dapat bervariasi dari
setiap orang dan bahkan dari individu itu sendiri. Terakhir adalah kebiasaan.

Kebiasaan merupakan metode yang sangat efisien dalam mengambil keputusan


moral karena tidak diperlukan adanya pengulangan proses pembuatan keputusan
secara sistematis setiap masalah moral muncul dan sama dengan masalah yang pernah
dihadapi. Meskipun begitu ada kebiasaan buruk (seperti berbohong) dan ada juga
kebiasaan baik (seperti mengatakan dengan jujur).
Dasar Hukum Kedehatan

• - Permenkes No 42 Tahun 2018 Tentang EtiK dan Hukum Rumah sakit


• UU no 36 tahun 2009 Bab IV Tentang tanggung jawab pemerintah
• UU no 36 tahun 2009 Bab V sumber daya dibidang kesehatan
-
• UU No 36 Tahun 2009 Bab VI Upaya Kesehatan
• UU No 36 Tahun 2009 Tentang Hak dan Kewajiban
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai