Anda di halaman 1dari 33

PowerPoint

FENOMENA ANTAR MUKA

Template
Tim Dosen Farmasi Fisika
Kompetensi dasar

• Mampu menjelaskan teori tegangan muka


• Mampu menjelaskan fungsi surfaktan dalam sediaan emulsi
• Mampu menjelaskan penggolongan adsorpsi isoterm
• Mampu menjelaskan fungsi surfaktan sebagai zat pembasah
dalam sediaan suspensi
• Mampu menjelaskan fungsi surfaktan sebagai pembersih
pada detergen
• Mampu menjelaskan peran surfaktan dalam pembentukan
lapisan listrik rangkap
Permukaan dan Antarmuka (AM)

• Batas antara 2 fase yang berada bersama dinamakan


antarmuka (interface).
• Penyebutan permukaan biasanya digunakan pada antarmuka
gas/padat maupun gas/cair. Harus diingat bahwa setiap
permukaan adalah antarmuka.

Tegangan permukaan Tegangan antarmuka


Tegangan “permukaan”

Tegangan antarmuka : gaya per satuan


panjang yg terdapat pd antarmuka antara 2
fase cair yg tdk bercampur.
Satuan  dyne/cm Tegangan “antarmuka”
Fenomena AM dalam Farmasi

• Mempengaruhi absorpsi obat pd eksipien padat dlm bentuk sediaan,


• Penetrasi molekul melalui membran biologik,
• Pembentukan dan kestabilan emulsi, dan
• Dispersi partikel tak larut dlm media cair utk membentuk sediaan suspensi.

Kelompok kombinasi
AM yaitu ,
• AM cair, dan
• AM padat.
Energi Bebas Permukaan (EBP)

• EP lapisan permukaan cairan > EP bulk cairan. EP ↑ bila luas


permukaan cairan ↑ pd massa yg sama. Energi ini disebut
energi bebas permukaan.
• U/ membuat batas AM
stabil dalam sediaan 2
fase  diperlukan
energi bebas yg dpt
memperluas AM.
• U/ memperluas
permukaan cairan
tanpa perubahan
apapun pd keadaan
cairan (khususnya
suhu) usaha atau kerja
harus dilakukan.
Energi Bebas Permukaan (EBP)

• Kerja yang dilakukan (kenaikan EBP) dalam memperbesar luas


permukaan (LP):
– Batang pada posisi AD dan massa ditambahkan untuk
memperluas permukaan dengan jarak ds, maka kerja (erg) :
dW = f x ds = γ x 2L x ds
dW = γ dA ↔ W = γ ΔA
dA = 2L x ds
W = kenaikan energi bebas permukaan (erg)
 = tegangan permukaan (dyne/cm)
ΔA = kenaikan luas permukaan (cm2)
L = panjang batang yg dpt bergerak (cm)

– Tegangan Permukaan (TP) :


perubahan EBP per satuan kenaikan luas
Contoh Soal

Jika panjang kawat L 5 cm dan massa yang diperlukan untuk


memecahkan film sabun 0,50 g, berapakah tegangan permukaan
larutan sabun, dan berapa usaha (work, kerja) yang diperlukan
untuk menarik kawat 1 cm ke bawah?

W = γ ΔA
Pengukuran TP & TAM

• Metode penentuan TP & TAM antara lain: kenaikan kapiler, cincin


DuNoüy, berat tetesan, tekanan gelembung, tetesan tertahan,
tetesan melekat, lempeng Wilhelmy, dan tetesan berayun.
Metode Kenaikan Kapiler

 = ½ rhg
Dimana: jari-jari r; tinggi cairan h; kerapatan cairan ; gravitasi g
Metode Cincin DuNoüy

Faktor koreksi = 0,25%


Koefisien Sebar (S)

• Bila suatu zat seperti asam oleat ditaruh pada permukaan air,
zat tersebut akan menyebar sebagai lapisan film (bukan film
monomolekular tetapi film duplex). Karena:
F adhesi (asam oleat dan air) > F kohesif (asam oleat)

• Kerja adhesi  energi yg diperlukan utk memecahkan gaya


tarik (atraksi) di antara molekul yg berbeda.
 Wa = L + S - LS

• Kerja kohesi  diperlukan utk memisahkan molekul cairan


yg menyebar sehingga zat tersebut dpt mengalir di atas
lapisan bawahnya.
Wc = 2 L
Koefisien Sebar (S)

• Dengan mengacu pada penyebaran minyak pada permukaan air,


penyebaran terjadi jika Wa > Wc.
• Atau disebut juga sebagai koefisien sebar (spreading coefficient) (S);
jika (+) S = minyak menyebar di atas permukaan air
S = Wa - Wc = (L + S - LS) - 2 L
S = S - L - LS atau,
S = S - (L + LS)
Contoh Soal

Bila teg permukaan air 72,8 dyne/cm pd 20C, teg permukaan benzen
28,9 dyne/cm & teg antarmuka antara benzen dan air 35 dyne/cm.
Tentukan kerja adesi antara benzen dgn air, kerja kohesi benzen, serta
koefisien sebar awal! Sesudah kesetimbangan, teg permukaan air 62,2
dyne/cm & teg permukaan benzen 28,8 dyne/cm, tentukan koefisien
sebar akhir dlm erg/cm2!

S = S - (L + LS)
Penerapan S dalam Farmasi

• Permukaan kulit terendam dlm suatu lap air-minyak, yg


mempunyai sifat polar-nonpolar serupa dgn sifat polar-
nonpolar suatu campuran asam-asam lemak
– Agar suatu losio dgn basis minyak mineral mdh menyebar & rata di
kulit, kepolaran & koefisien sebarnya harus dinaikkan dgn
penambahan surfaktan.

• Terdapat hub antara penyebaran, HLB dan stabilitas


emulsi.
– Campuran surfaktan dengan variasi HLB, ditambahkan pada
minyak, kemudian setetesnya ditaruh di atas air.
– HLB dari campuran surfaktan yang menyebabkan tetesan minyak
menyebar, ada hubungannya dengan HLB yang dibutuhkan dari
minyak jika dipakai dalam pengemulsian.
Adsorpsi Pada AM Cairan

• EBP adalah kerja yang harus dilakukan agar terjadi peningkatan


permukaan per satuan luas.
• Akibat luas permukaan sehingga lebih banyak molekul dibawa
dr bulk ke AM. Molekul/ion tertentu jk terdispersi dlm cairan,
akan bergerak sesuai keinginannya sendiri ke AM, shg
konsentrasinya pd AM melebihi konsentrasinya dlm bulk cairan
tsb. Akibatnya EBP & TP dr sistem tsb scr otomatis dikurangi.
Gejala seperti ini dimana
molekul membagi diri ke
arah AM disebut:
adsorpsi positif. W dan 

Zat-zat lain (co: elektrolit
anorganik) yg berada di
bulk disebut adsorpsi
negatif. W dan  ↑
Zat Aktif Permukaan

Zat aktif permukaan = surfaktan = amfifil


• Yaitu molekul atau ion yang terjerap pada AM.
• Dinamakan amfifil karena molekul/ion tsb mempunyai afinitas tertentu terhadap
pelarut polar dan nonpolar.
• Amfifil  hidrofilik atau lipofilik
Sistem Klasifikasi
Hidrofil-Lipofil
• Griffin merancang suatu skala nilai
sebagai ukuran kesetimbangan
hidrofilik-lipofilik (HLB) surfaktan.

Perhitungan HLB Campuran


HLBcampuran .W total = (HLB1 . W1 ) + (HLB2 . W2 )
• Utk menentukan nilai HLB dr surfaktan gol. ester as. lemak alkohol
polihidrat :

ket : S = bilangan saponifikasi ester


A = bilangan asam dr as lemak
• Jk tdk diketahui bil saponifikasi maka perhit nilai HLB :

ket : E = %berat rantai oksietilien dr surfaktan


P = %berat gugus alkohol polihidrat
• Jika bagian hidrofilik surfaktan hanya gugus oksietilen:
HLB = E/5
Contoh Soal

Suatu formula emulsi M/A terdiri dari:

Komponen Jumlah HLBB (M/A)


1. Malam 15 9
2. Lemak bulu domba 10 12
3. Parafin 20 10
4. Setilalkohol 5 15
5. Emulgator 2
6. Pengawet 0.2
7. Air, sampai 100

Jika emulgator yang akan digunakan adalah kombinasi Tween 80


(HLB=15,0) dengan Span 80 (HLB=4,3). Maka hitunglah berapa masing-
masing surfaktan yang diperlukan!
Jenis Lapisan Tunggal pd Permukaan Cair

• Lapisan tunggal “larut” • Parameter:


(persamaan adsorpsi 1. Tegangan permukaan (γ)
Gibbs) 2. Permukaan berlebih (Γ)
• Lapisan tunggal “tidak  jumlah amfifil
larut” (neraca film) berlebih setiap satuan
luas permukaan di dlm
bulk cairan
3. Konsentrasi amfifil di
dlm bulk cairan (c). Utk
film tak larut  c = nol.
• Lapisan tunggal “larut” (persamaan adsorpsi Gibbs)

1. Heksilresorsinol
pada pengobatan
Ascaris
2. Teofilin dalam
bentuk larutan
(kelarutan dalam
air 1:120)
• Lapisan tunggal “tidak larut” (neraca film)
Adsorpsi pada AM Padat-Gas

• AM padat/gas
– Derajat adsorpsi dari gas oleh zat padat tergantung pada
sifat kimia adsorben (bahan yang mengadsorbsi gas) dan
adsorbat (zat yang diadsorpsi), luas permukaan adsorben,
suhu dan tekanan parsial dr gas yg diadsorbsi
– Jenisnya :
• adsorpsi fisika (van der Walls) • adsorpsi kimia (kemisorpsi)
 Reversibel,berlangsung dgn  Irreversibel, ikatan kovalen dan
cepat, membutuhkan suhu ionik, bahan yg teradsorpsi tdk
rendah menghslkan adsorpsi bergerak bebas pd permukaan,
berlangsung lambat,
multilayer
membutuhkan suhu tinggi (rx kimia
 penghilangan adsorbat dr akan  dgn  suhu) menghslkan
adsorben disebut desorpsi adsorpsi monolayer
Berbagai Jenis Adsorpsi Isoterm

TYPE I :
TYPE II : zat padat tidak
porous

TYPE IV: Zat padat


porous
TYPE III dan TYPE V :
Panas adsorpsi dari gas
dalam lapisan pertama
kurang dari pada panas
laten kondensasi dari
lapisan berikutnya
Adsorpsi pada AM Padat-Cair

Jika suatu konsentrasi


kesetimbangan 400 mg
strichin/ 100 mL larutan
(X/m) untuk tiga adsorben
masing-maasing kira-kira
40,20 dan 6,7 mg/gram
untuk attapulgite,
halloysite dan kaolin.

Adsorpsi strichnin pada berbagai tanah liat


Zat pembasah :
surfaktan yang bila
dilarutkan dalam air,
menurunkan sudut
kontak yang baru dan
membantu
memindahkan fase
udara pada
permukaan dan
menggantikannya
dengan suatu fase
cair

MENURUNKAN SUDUT
KONTAK antara
permukaan dan cairan
pembasah
a) Ekor hidrokarbon
dari anion deterjen
larut dalam
minyak;
b) Titik lemak secara
berangsurangsur
pecah dan menjadi
pincushion oleh
anion deterjen,
dan
c) Butiran kecil lemak
dipegang dalam
suspensi koloid
oleh deterjen.
Lapisan Listrik Ganda

Partikel yg terdispersi dlm


media cair dpt bermuatan jika:
1. Adsorpsi selektif dari
spesifik ionic tertentu yang
ada dalam larutan
(ex:H20  H+ + OH- )
2. Ionisasi dari gugus-gugus
(ex: COOH) yang mungkin
terletak pada permukaan
partikel
3. Adanya perbedaan
konstantaa dielektrik antara
partikel dan medium
pendispersinya
ADSORBSI adalah peristiwa pengikatan
molekul ( atom )
pada permukaan

ABSORPSI adalah peristiwa penyeraapan


molekul atau
atom masuk kebagian dalam material

DESORPSI adalah peristiwa pelepasan


molekul-molekul
atau atom-atom oleh permukaan
PowerPoint
Thanks!
Template

Anda mungkin juga menyukai