Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

ASUHAN KEFARMASIAN

Pelayanan Residensial (Home Care)

Disusun Oleh:

Cut Tiara Mutia (214840110)

Muhamad Azrul (214840123)

Sabari Ramadhan (214840132)

Dosen Pengampu:

1. Dela Lanaya, M.Farm.,Apt

2. Lana Sari, M.Sc.,Apt

3. Mirnawati Zalili Sailan, M.Sc.,Apt

PROGRAM STUDI FARMASI

POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG BANGKA BELITUNG

TAHUN 2023
Pendahuluan
Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap manusia untuk dapat hidup layak,
produktif, serta mampu bersaing untuk meningkatkan taraf hidupnya. Pelayanan kesehatan
merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh
pemerintah sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun
2009 tentang kesehatan berbunyi, “Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satuunsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan citacita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang.”

Thoha dalam Anggara (2012:568) mengatakan pelayanan masyarakat adalah suatu usaha
yang dilakukan oleh seseorang/sekelompok, orang/institusi tertentu untuk memberikan
kemudahan pada masyarakat dalam mencapai tujuan tertentu. Sama halnya dengan pelayanan
kesehatan pada dasarnya bertujuan untuk melaksanakan pencegahan dan pengobatan penyakit,
termasuk di dalamnya pelayanan medis yang dilakukan atas dasar hubungan pasien dengan
tenaga medis atau kesehatan. Hubungan pelayanan kesehatan tersebut, pasien dan tenaga medis
masing-masing memiliki hak dan kewajiban.

Program Home Care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan


kompherensif yang diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal mereka yang
bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.

Hipertensi merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia karena tingginya tingkat


prevalensi dan berhubungan dengan peningkatan penyakit kardiovaskular. Hipertensi hampir
mempengaruhi 26% dari populasi orang dewasa di seluruh dunia bahkan pada tahun 2025
diproyeksikan 29% dari populasi dunia (1,56 miliar orang dewasa) akan mengalami hipertensi.
Data dari WHO pada tahun 2013 menunjukan bahwa terdapat 9,4 juta warga dunia setiap
tahunnya. Presentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara berkembang.
Data Global Status Report on Noncommunicable Disesases dari WHO (2013) menyebutkan,
jumlah penderita hipertensi di negara ekonomi berkembang yaitu sebanyak 40%, sedangkan
negara maju hanya 35%. Kawasan Afrika memegang posisi puncak penderita hipertensi
sebanyak 46%. Sementara kawasan Amerika menempati posisi 35%. Di kawasan Asia Tenggara,
36% orang dewasa menderita hipertensi.
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pelayanan residensial (Home Care) yang dilakukan
pada hari Sabtu, 4 Maret 2023 pukul 09.03 WIB. Pasien yang diwawancarai ialah seorang ibu
berusia 44 tahun bernama Dian. Kami mendatangi rumah ibu Dian yang beralamatkan di jalan
Dahlia II Nomor 418. Ibu Dian mengidap penyakit hipertensi sejak tahun 2004. Ibu tersebut
mulai meminum obat pada tahun 2007 dengan merek obat amlodipine yang dikonsumsi pada
pagi hari. Tensi ibu dian pada saat itu berkisar di 120 hingga 150 mmHg. Sejak ia tahu bahwa ia
mengidap penyakit hipertensi, ibu Dian rutin melakukan kontrol setiap bulannya. Kontrol
terakahir tensi yang dilakukan pada tanggal 9 Februari 2023 didapatkan hasil sebesar 180/110
mmHg.

Sejak tahun 2016 ibu Dian mendapatkan resep dengan 2 obat yaitu obat candotens dan
tensivask. Kandungan dari candotens ialah candesartan cilexetil 16 mg dan kandungan tensivask
ialah amlodipine besilate 10 mg. Untuk tensivask diminum 1x sehari 1 butir pada pagi hari,
sedangkan candesartan cilexetil diminum 1x sehari 1 butir pada malam hari. Ibu Dian rutin
meminum obat setiap harinya. Tidak ada efek samping yang dirasakan oleh ibu tersebut. Setelah
minum obat ibu Dian tidak merasakan pusing dan juga Pundak terasa ringan. Tetapi dalam 1
minggu terakhir, ibu Dian tidak lagi meminum obat dan menerapkan pola hidup sehat dengan
mengurangi konsumsi garam, makan makanan yang sehat dan juga melakukan diet. Ibu Dian
beranggapan bahwa ia ingin lepas dari minum obatnya tersebut dengan menerapkan pola hidup
sehat.

Setelah mengetahui hal tersebut, kami langsung meminta izin untuk melakukan
pengecekan tensi ibu Dian yang kemudian didapatkan hasil 181/84 mmHg. Kami bertanya
terkait tensi ibu Dian setelah meminum obat. Ibu tersebut memberitahukan bahwa ketika
meminum obat tensinya turun hingga 140 mmHg. Setelah itu kami melakukan penjelasan
mengenai hal yang harus dilakukan oleh ibu Dian sendiri seperti, tetap melakukan pola hidup
sehat setiap harinya yaitu olahraga dan juga mengkonsumsi makanan yang sehat dan teratur.
Selain itu juga kami menyarankan agar ibu Dian tetap mengkonsumsi obat secara teratur agar
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kami juga menyarankan agar ibu Dian konsultasi
dengan dokternya terkait masalah ibu Dian yang ingin melakukan selang seling meminum obat
yang diiringi dengan pola hidup sehat.
KESIMPULAN
Pelayanan kefarmasian di rumah (Home Pharmacy Care) yang dilakukan terhadap salah satu
pasien dengan penyakit hipertensi dapat disimpulkan bahawa pasien tersebut sanagt patuh
terhadap konsumsi obat dan pola hidup sehat yang diterapkan oleh si pasien. Walaupun tekanan
darah pasien yang hingga saat ini belum turun maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Hamria, H., Mien, M., & Saranani, M. (2020). Hubungan Pola Hidup Penderita
Hipertensi Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Batalaiworu
Kabupaten Muna. Jurnal Keperawatan, 4(01), 17-21.
Suprapto, S. (2018). Efektivitas penggunaan layanan homecare dalam pelayanan
kesehatan pada puskesmas Barombong kota Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Sandi Husada, 6(2), 1-5.
LAMPIRAN

Kartu Kunjungan
Nama Pasien : Dian
Alamat : Jl. Dahlia II No. 418
Nama Apoteker : Muhamad Azrul
No. Telp/HP : Dian (081278054524)
M. Azrul (087848494568)
Tanggal Dan Jam
Catatan Apoteker Keterangan
Kunjungan
Sabtu, 4 Maret 2023 - Terkena hipertensi tahun 2004 Ibu Dian mengidap
09.03 WIB - Tahun 2007 minim obat hingga hipertensi dan patuh dalam
sekarang meminum obat.
- Tensi berkisar di 120-150 mmHg Melakukan pola hidup
- Rutin minum Amlodipin pada pagi hari sehat dan rutin melakukan
(setiap hari) pemeriksaan ke dokter.
- Melakukan kontrol setiap bulan
- Tahun 2016 obat bertambah menjadi
Candotens dan Tensivask
- Candotens diminum 1x sehari pada
malam hari dan Tensivask diminum 1x
Sehari pada pagi hari
- Tidak mengalami efek samping dari
obat
- Merasa tidak pusing dan pundak terasa
ringan setelah meminum obat
- Tensi tanggal 9 Februari 2023 : 180/110
mmHg
- Setelah minum obat tensi mengalami
penurunan sekitar 140 mmHg
- Dilakukan pemeriksaan home care tensi
pada tanggal 4 Maret 2023 dan hasil yang
didapat yaitu : 181/84
- 1 minggu terakhir stop minum obat
karena ingin melihat apakah bisa stop
minum obat dengan melakukan pola
hidup sehat seperti, olahraga, makan
makanan yang sehat, mengurangi garam,
dan diet.

Anda mungkin juga menyukai