Anda di halaman 1dari 11

10/8/2019

Ikatan Apoteker Indonesia


Kalimantan Selatan

Materi presentasi
Yudi Hardi Susilo
Disampaikan dalam acara

Seminar dan Workshop


Diabetes Mellitus :
Manajemen dan Kompleksitas
Tanggal 3 November 2019
Di Hotel Novotel Banjarbaru

BIODATA

NAMA : YUDI HARDI SUSILO, S.Si., Apt., M.Clin.Pharm., CT


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : KEBUMEN, 26 MARET 1976
NIP : 19760326 201101 1 001
ALAMAT : JL. DAHLIA KEBUN SAYUR RT 12 NO 11 BANJARMASIN
AGAMA : ISLAM
PENDIDIKAN TERAKHIR : S2 MAGISTER FARMASI KLINIS UGM
STATUS : MENIKAH
UNIT KERJA : BAGIAN FARMASI KLINIS
EMAIL : YUDIHARDIS@GMAIL.COM
NOMOR HANDPHONE : 085817620827

1
10/8/2019

FIP.org Global pharmacy workforce and migration report : a call for action. 2016.
Available from https://www.fip.org/files/fip/publications/PharmacyWorkforceMigration.pdf

Sekitar 37,1 % (260


APOTEK apoteker) hisfarma

RUMAH SAKIT 23% (161 apoteker) hisfarsi

PUSKESMAS 7,1 % (50 apoteker)


hisfarkesmas (50+180 pkm)

5,7 % (40 apoteker)


DISTRIBUSI hisfardis (49 pbf)

Birokrasi, dosen, peneliti,


LAIN-LAIN politisi, sales sekitar 16 %
(112 apoteker)

BELUM /TIDAK Lulusan baru sekitar 11%


BEKERJA (80 apoteker) per tahun

2
10/8/2019

APOTEKER MENURUT PERATURAN


PERUNDANGAN DI INDONESIA
• Apoteker adalah Tenaga Kesehatan, dalam
kelompok Tenaga Kefarmasian ( UU 36/2014
tentang Tenaga Kesehatan)
• UU 36/2009 Kesehatan
• PP 51/2009 Pekerjaan Kefarmasian
• UU 44/2009 Rumah Sakit
• Permenkes RI tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di RS/Apotek/Puskesmas

Panduan Pelayanan Kefarmasian

3
10/8/2019

Update Jurnal

PERAN APOTEKER
• Mengidentifikasi dan Menilai Kesehatan pasien
• Merujuk pasien
• Memantau Penatalaksanaan diabetes
• Menjaga dan meningkatkan kepatuhan pasien
terhadap jadwal terapi
• Membantu penderita mencegah dan mengatasi
komplikasi ringan
• Menjawab pertanyaan penderita dan keluarga
mengenai DM
• Memberikan Pendidikan dan Konseling

4
10/8/2019

Mengidentifikasi dan Menilai Kesehatan Pasien

• Target pasien :
- Pasien yang tidak menyadari menderita DM
- Pasien obese
- Pasien > 40
- Pasien hipertensi atau dislipidemia
- Pasien dengan sejarah keluarga DM
- Pasien dengan sejarah gestasional DM atau melahirkan
anak dengan BB > 4,5
• Identifikasi saat mengambil obat di apotek/rs
• Sarankan untuk cek kadar gula darah
• Apoteker buat rencana jangka pendek dan panjang utk
pasien

Merujuk Pasien

• Merujuk pasien pada tim perawatan diabetes


lainnya seperti bagian gizi, poliklinik mata,
pediatrik, gigi dan lainnya bila diperlukan
• Depresi juga sering dijumpai pada pasien
diabetes, sehingga dapat dirujuk ke ke bagian
penyakit jiwa bila diperlukan

5
10/8/2019

Memantau Penatalaksanaan Diabetes

• Dilakukan saat pertemuan konsultasi rutin atau


saat penderita menebus obat
• Diperlukan untuk menyesuaikan jenis dan dosis
terapi
• Mendorong penderita untuk melaporkan keluhan
ataupun gangguan kesehatan yang dirasakannya
sesegera mungkin
• Bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya dalam
penyesuain dosis terapi
• Dijelaskan kepada penderita tentang pentingnya
pemantauan dalam terapi pencegahan

Menjaga dan meningkatkan kepatuhan pasien


terhadap jadwal terapi
• Salah satu faktor utama kegagalan sebuah terapi
adalah ketidakpatuhan terhadap terapi
• Target dalam kepatuhan :
- Pemberian regimen yang kompleks
- Kurangnya pengetahuan pasien terhadap penyakit
- Kurang keyakinan pasien terhadap terapi/obat
- Kebingungan tentang petunjuk cara minum obat
- Biaya pengobatan yang cukup tinggi bagi pasien
- Ada gangguan psikologi terutama depresi
- Ada gangguan kognitif
- Kurangnya dukungan sosial dari keluarga atau kerabat

6
10/8/2019

TOOL : QUESTIONS
No Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan Apoteker ketika pasien datang menebus obat
atau berkonsultasi
1 Kapan Anda terakhir kali melakukan pemeriksaan kadar gula darah Anda, dan bagaimana
hasilnya ?
2 Obat diabetes apa yang Anda gunakan secara rutin ? Bagaimana dosisnya ? Apakah Anda
mengalami kesulitan memenuhi dosis tersebut ? Bagaimana Anda menyimpan obat-obat
diabetes Anda di rumah ?
3 Apakah Anda menggunakan insulin ? Apa merek insulin yang Anda gunakan ? Apakah Anda
mengalami kesulitan dalam menggunakan insulin sesuai dosis yang disarankan dokter ?
Bagaimana Anda menyimpan insulin di rumah ?
4 Apakah Anda mengkonsumsi obat-obat lain atau suplemen makanan tertentu selain obat
diabetes yang diresepkan dokter ? Misalnya obat hipertensi, obat sakit kepala, sakit gigi, obat
batuk, obat penenang, obat tidur, obat antiinfeksi, dan lain sebagainya? Apakah Anda
mendapatkan obat tersebut dengan resep dokter atau membeli bebas ? Apakah Anda
menggunakannya secara rutin, sering atau sesekali saja?
5 Apakah Anda melakukan diet sesuai dengan saran dokter atau ahli gizi Anda ?
6 Apakah Anda berolahraga secara teratur ? Apa olah raga rutin yang Anda lakukan ?
7 Apakah Anda memiliki keluhan-keluhan pada kulit, kaki, mulut dan gigi, mata, telinga, atau
keluhan lainnya?

Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang sesuai.

BAGAIMANA APOTEKER DAPAT MEMBANTU ? Ada 6 langkah yang dapat dilakukan :


1. Libatkan pasien; ciptakan suasana dimana pasien menyadari kalau anda tertarik dan peduli dan bersedia untuk
membantu menangani masalah yang berhubungan dengan obat.
2. Spesifik; dapatkan rincian spesifik bila pasien mendiskusikan masalah obatnya. Misalnya, bila pasien meloncati
jadwal minum obatnya, tanyakan apakah ini terjadi pada waktu tertentu setiap harinya atau untuk obat-obat
tertentu saja.
3. Identifikasi hambatan utama yang mempengaruhi kepatuhan pasien dalam minum obatnya seperti disebutkan
diatas:
a. Apakah pasien mengerti cara meminum obatnya?
b. Apakah regimen obat terlalu kompleks?
c. Apakah pasien mengerti keuntungan utama dari obatnya?
d. Apakah pasien mengerti kalau obat dapat membantu walaupun pasien tidak merasakan keuntungannya?
e. Apakah biaya menjadi masalah?
f. Apakah pasien depresi?
4. Simpulkan; dengan menyimpulkan masalah pasien, Apoteker dapat membantu apakah pasien memerlukan
perubahan sikap dan bagaimana melaksanakannya.
5. Memecahkan masalah; saran-saran berikut dapat dicoba:
a. Meminum obat anda sesuai dengan yang diresepkan adalah sangat penting supaya diabetes anda terkontrol.
b. Untuk mendapatkan hasil optimal, jadwal meminum obat harus dipatuhi
c. Bila anda memikirkan untuk berhenti meminum salah satu obat, atau khawatir mengenai efek sampingnya,
bicarakan dulu dengan dokter.
d. Bila anda khawatir dengan biaya obat anda, mungkin ada alternatif yang lebih murah yang sama
keefektifannya. Beritahu dokter, jangan malu.
e. Bila regimen obat anda terlalu susah, menjadi beban, atau membingungkan; tanyakan ke dokter atau
Apoteker apakah ada alternatif lain yang lebih sederhana
f. Jumlah obat yang anda minum bukanlah pertanda betapa sehat atau tidak sehatnya anda. Lebih baik anda
diskusi dengan dokter atau Apoteker tentang target pengobatan seharusnya ( misalnya target kadar gula,
tekanan darah, kadar kolesetrol dsb)
g. Bila anda merasa depresi atau tertekan dengan ruwetnya penanganan diabetes anda, bicarakan dengan
dokter atau apoteker.
6. Akhiri pertemuan, tanyakan langkah apa yang akan dilakukan pasien setelah diskusi dengan apoteker.

7
10/8/2019

Membantu penderita mencegah dan mengatasi


komplikasi ringan
• Informasi mengenai komplikasi yang mungkin
muncul menyertai diabetes sangat penting
disampaikan kepada penderita dan
keluarganya agar dapat melakukan antisipasi
seperlunya
• apoteker juga dapat terlibat langsung dalam
tindakan-tindakan pencegahan dan
pengendalian komplikasi yang muncul

Menjawab pertanyaan penderita dan keluarga


mengenai DM
• Terkait penyebab penyakit
• Gejala yang harus diwaspadai
• Pemeriksaan diagnostik yang harus dilakukan
• Hal-hal yang harus dihindari
• Tentang efektivitas terapi dan efek samping
obat
• Komplikasi dan pencegahannya
• Dan lain sebagainya

8
10/8/2019

Memberikan Pendidikan dan Konseling

A. Pendidikan kepada pasien dapat diberikan dalam 3 tahap:


● Tahap I : Segera dilaksanakan setelah pasien di diagnosa dengan DM sehingga
dapat membantu mengatasi kebingungan, syok, terkejut dan lain sebagainya.
Apoteker berusaha membantu pasien memahami dan menerima diagnosis.
● Tahap II : Memberikan informasi yang lebih dalam, dengan berfokus pada
masalah yang telah teridentifikasi sewaktu menilai pasien (misalnya peripheral
neuropathy) dan hal-hal lain yang mungkin dapat diantisipasi (misalnya mengatasi
reaksi hipoglikemi). Kegunaan dan cara minum obat yang benar (misalnya obat
hipoglikemik oral, obat antidislipidemia, obat antihipertensi, aspirin) harus
dijelaskan
● Tahap III : Memberikan pendidikan berkelanjutan untuk menekankan konsep,
meningkatkan dan menjaga motivasi , dan berupaya agar pasien dapat mengurus
dirinya dan peduli terhadap kesehatannya

B. Konseling dalam penatalaksanaan diabetes sangat penting sebab diabetes


merupakan penyakit yang sangat erat hubungannya dengan gaya hidup. Konseling
diberikan kepada penderita untuk mendapatkan hasil penatalaksanaan diabetes
yang maksimal

Sulfonilurea
1. Tanda-tanda hipoglikemia dan penanganannya
2. Minumlah glipizide kira-kira 30 menit sebelum makan untuk meningkatkan efektivitas
3. Hindari alkohol, alkohol mungkin dapat menyebabkan hipoglikemia dan menginduksi
reaksi flushing

Biguanida
1. Minumlah bersama makanan untuk menghindari gangguan pada perut
(gastrointestinal upset)
2. Mungkin mengalami diare ringan dan kembung (bloatedness)
3. Apabila diminum bersamaan dengan sulfonilurea atau insulin, penderita perlu
diingatkan kemungkinan terjadinya hipoglikemia
4. Jelaskan bahwa gangguan ginjal dapat mengarah pada asidosis laktat dan mintalah
untuk memantau fungsi ginjal dan hati secara teratur.
5. Laporkan gejala asidosis laktat misalnya kejang atau nyeri otot, hiperventilasi,
kelelahan yang tidak wajar dan kelemahan, dsb.
6. Hindari alkohol
7. Laporkan masalah medis yang bersamaan dan prosedur diagnostik mendatang

9
10/8/2019

Contoh kasus
Perawat dan Nutrisionis
Kepala Ruangan

Apoteker Perawat
Farmasi Klinis

Dokter Spesialis Perawat

Pasien
Foto Ilustrasi
Kolaborasi

Kasus 1 Diambil dari buku Praktik Farmasi Klinik yang disusun oleh Dr. Widyati, M.Clin.Pharm, Apt , Juli 2019

• Tn HD, 49 th, 59 kg TB 160 cm


• MRS dengan keluhan mual muntah selama 3 hari.
Mengaku memiliki riwayat DM 10 tahun dengan
obat terakhir yang diminum Glimepiride 4 mg 1
tab/24 jam. Pemeriksaan Tanda Vital
menunjukkan TD 160/90 mmHg. Hasil lab
menunjukkan kadar gula sewaktu 312 mg/dl.
• Selanjutnya pasien didiagnosis dengan DM
hiperglikemia mendapat terapi Novorapid 3x6 u
sc, Bioneuron 2x1 tab, Lisinopril 1x5mg
• Apa rencana Apoteker?

10
10/8/2019

Kasus 2 Diambil dari buku Praktik Farmasi Klinik yang disusun oleh Dr. Widyati, M.Clin.Pharm, Apt , Juli 2019

• Tn H, 59 th, 50 kg TB 163 cm
• MRS dengan DM Hiperglikemi, luka di kaki
yang kotor. Obat DM yang terakhir diminum
Glucodex 1-1-0, metformin 3x850mg disertai
riwayat hipertensi yang terkontrol dengan
Diltiazem 3x30 mg; Captopril 3x25mg, Aspirin
1x100m
• BP: 170/110 mmHg, GDA 529 mg/dl
• Apa rencana Apoteker?

11

Anda mungkin juga menyukai