Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PKM-AI

EFEKTIFITAS TEH BUAH MENGKUDU DALAM MENURUNKAN


HIPERTENSI

Diusulkan oleh :
Wahyu Febriansa 2130020063 Angkatan 2020
Tiara Indrawati Sumarno 2130019048 Angkatan 2019
Diva Aliefia Rosyana Putri 2130022040 Angkatan 2022
Farihatul Hamidah 2130022059 Angkatan 2022
Fadlilatul munawaroh 2130022069 Angkatan 2022

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA


SURABAYA
2023
PENGESAHAN PKM-ARTIKEL ILMIAH
1

EFEKTIFITAS TEH BUAH MENGKUDU DALAM MENURUNKAN


HIPERTENSI
Wahyu Febriansa1, Tiara Indrawati Sumarno2, Diva Aliefia Rosyana Putri3, Farihatul Hamidah4,
Fadlilatul Munawaroh5
12345
S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
*wahyufebriansa063.km20@student.unusa.ac.id, tiaraindrawati048.km19@student.unusa.ac.id,
2130022040@student.unusa.ac.id, 2130022059@student.unusa.ac.id,
2130022069@student.unusa.ac.id

ABSTRAK
Hipertensi salah satu penyakit tidak menular yang sangat berbahaya. Hipertensi juga disebut
silent killer karena penyakit ini sering tidak menimbulkan gejala namun dapat meningkatkan
morbiditas dan mortalitas. Di Indonesia sejak dahulu telah memanfaatkan bahan herbal
untuk pengobatan berbagai penyakit, karena tersedianya berbagai tanaman yang dapat
dimanfaatkan dan mengurangi risiko efek samping karena penggunaan obat sintetis.
Mengkudu (Morindacitrifolia L.) dapat menurunkan tekanan darah karena kandungan bahan
aktif diantaranya adalah scopoletin dapat menurunkan resistensi periferdan xeroninbekerja
sebagai diuretik yang dapat meningkatkan volume urin. Mengkudu (Morindacitrifolia L.)
aman dikonsumsi karena digolongkan dalam zat yang tidak toksik. Penderita hipertensi
dapat mengkonsumsi 2 kali sehari yaitu pada 20-30 menit sebelum sarapan dan 20-30 menit
sebelum makan malam
Kata Kunci : Mengkudu, hipertensi.

ABSTRAC
One of the most dangerous non-communicable diseases is hypertension. Hypertension is
also called the silent killer because this disease often does not cause symptoms but can
increase morbidity and mortality. Since ancient times, Indonesia has used herbal ingredients
for the treatment of various diseases, due to the availability of various plants that can be
used and reduce the risk of side effects due to the use of synthetic drugs. Noni (Morinda
citrifolia L.) can lower blood pressure because it contains active ingredients such as
scopoletin which can reduce peripheral resistance and xeronin works as a diuretic which
can increase urine volume. Noni (Morindacitrifolia L.) is safe for consumption because it is
classified as a non-toxic substance. Patients with hypertension can consume 2 times a day,
20-30 minutes before breakfast and 20-30 minutes before dinner.
Keywords : Noni, hypertension
2

Pendahuluan
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan nama penyakit darah tinggi adalah suatu
keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah di atas ambang batas normal yaitu
120/80 mmHg batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari
130/85mmHg. Hipertensi juga dapat disertai dengan gejala yang menyebabkan tidak
nyaman pada penderita nya. Gejala–gejala yang dialami yaitu, sakit kepala,
jantung berdebar, sulit bernafas, mudah lelah dan pandangan kabur. Hipertensi
telah menjadi salah satu faktor penyebab kematian yang terbesar dan
jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya. World Health Organization ( WHO
) tahun 2015 menunjukan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyadari hipertensi,
jumlah terkena hipertensi terus meningkat setiap tahun, diperkirakan pada tahun
2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkenak hipertensi dan diperkirakan setiap
tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.
Berdasarkan penelitian, darah tinggi mulai terjadi sejak usia dua puluhan sampai tiga
puluhan, namun bisa juga darah tinggi mulai menunjukkan gejalanya sebelum usia
dua puluhan Sering sekali yang terjadi memang tidak dapat dengan jelas kita kenali,
namun ada beberapa gejala yang mungkin dapat diamati dengan baik. Gejala yang
semakin terlihat jelas ketika berumur lima puluhan, yaitu saat terjadi komplikasi dan
gejala berat lainya. Namun sering sekali penderita darah tinggi tidak menyadarinya.
Kondisi tubuh yang sehat, penerima dan bukan tipe orang yang pemarah, memang
sering kali membohongi analisis kesehatan yang sebenarnya. Padahal, sejatinya ia
mengidap darah tinggi, inilah mengapa kita mengenalnya sebagai the silent killer.
Pengobatan hipertensi ada dua jenis yaitu dengan farmakologis dan non
farmakologis. Pengobatan farmakologis atau dengan obat-obatan anti hipertensi
dalam jangka panjang bahkan seumur hidup, seperti deuretik, simpatik, betabloker
dan vasodilator. Obat kimia deuretik memiliki kelebihan yaitu mempunyai ketepatan
dalam dosis karena dibuat dalam extraks atau zat aktif saja. Akan tetapi,
kelemahannya adalah memiliki efek samping yang lebih besar dibandingkankan
dengan obat herbal. Selain itu, harganya pun mahal. Hal ini disebabkan karena bahan
bakunya masih didatangkan dari luar negeri. Sedangkan, pengobatan
nonfarmakologis yaitu dapat mengontrol tekanan darah sehingga pengobatan
formakologis menjadi tidak diperlukan atau setidaknya ditunda. Kelebihan dari
tanaman obat atau obat herbal yaitu lebih aman untuk dikonsumsi, efektif
menyembuhkan penyakit tanpa efek samping, harganya terjangkau, lebih murah
karena bisa ditanam sendiri, dicari dikebunkebun dan harganya sangat murah jika
dibandingkan dengan obat kimia, dan telah terbukti aman dikonsumsi.
3

Mengkudu (Morinda citrifolia L.) adalah tanaman tropis yang digunakan sebagai
makanan dan pengobatan herbal. Buah mengkudu dapat menurunkan tekanan darah
karena mengandung sejenis fitonutrien, yaitu scopoletin yang dapat menurunkan
resistensi periferdan xeronin bekerja sebagai deuretik sehingga dapat meningkatkan
volume ekskresi urine. Scopoletin juga berfungsi untuk memperlebar saluran
pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah.
Hal ini menyebabkan jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa
darah, sehingga tekanan darah menjadi normal. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji pengaruh buah mengkudu (M. citrifolia L.) terhadap hipertensi.

Metode
Terdapat banyak cara dalam mengkonsumsi mengkudu sebagai obat herbal
diantaranya dapat dijadikan jus, atau dengan cara sekedar diminum perasan airnya
nya saja. Dalam penelitian ini kami menggunakan mengkudu sebagai bahan utama
untuk dijadikan teh.
Cara pembuatan teh buah mengkudu dalam penelitian ini dilakukan melalui proses
sortasi, pencucian, pemotongan, dan pengeringan dengan sinar matahari selama 2-3
hari dan bahan baku teh yang digunakan adalah buah mengkudu dengan tingkat
kematangan sedang dengan ciri-ciri buah berwarna putih kekuningan, daging buah
keras, dan tidak berbau.
Setelah melalui tahap tersebut intervensi teh buah mengkudu dengan dosis 5 gram
teh buah mengkudu kering diseduh menggunakan air (200cc) selama 5 menit dengan
suhu air 70-90˚C dan ditambahkan 1 potongan kecil kayu manis (2cm) yang telah
disangrai kemudian ditambahkan dengan gula batu sebanyak 1 gram. Kayu manis
dalam penelitian ini hanya sebagai penetralisir atau penghilang aroma khas dari
buah mengkudu tanpa mengurangi manfaat dan kandungan dalam teh buah
mengkudu. Teh buah mengkudu diberikan selama 1 bulan (30 hari) sebanyak 2 kali
dalam satu hari pada pagi sebelum sarapan dan sebelum makan malam.
Uji kelayakan teh buah mengkudu dalam penelitian ini telah dilakukan berdasarkan
uji panelis terbatas. Uji kelayakan teh buah mengkudu dilakukan dengan uji
organoleptik yang meliputi warna, bau, rasa, aroma, dan kekeruhan. Berdasarkan uji
organoleptik didapatkan bahwa teh buah mengkudu dapat diterima dan layak
dikonsumsi. Teh buah mengkudu dalam penelitian ini berdasarkan uji organoleptik
berwarna merah kecoklatan, tidak berbau, rasa enak, aroma khas mengkudu tidak
terlalu dominan dan tidak keruh/ jernih seperti teh.
4

Hasil dan Pembahasan


Mengkudu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, keteraturan fungsi sel dan
regenerasi sel–sel yang rusak. Mengkudu sangat berguna sebagai obat penyembuhan
karena beberapa fungsi sebagai berikut : meningkatkan energi tubuh, anti
peradangan dan antitistamin, mengandung anti zat bekteri yang dapat membantu
mengatur jadwal tidur, mengatur suhu tubuh dan kondisi psikis.
Kandungan Buah Mengkudu :
1. Zat nutrisi : Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, vitamin dan mineral
penting, tersedia dalam jumlah cukup pada buah dan daun mengkudu. Selenium,
salah satu mineral yang terdapat pada mengkudu merupakan antioksidan yang hebat.
2. Terpenoid : zat ini membantu dalam proses sintesis organic dan pemulihan sel-sel
tubuh.
3. Zat anti bakteri : zat – zat aktif yang tekandung dalam sari buah mengkudu itu
dapat memastikan bakteri penyebab infeksi, seperti pseudomonas aeruginosa,
protens morganii, staphylococcus aureus, bacillus sublitis dan Escherichia coli.
4. Scolopetin : Senyawa scolopetin sangat efektif sebagai unsur antihipertensi.
5. Zat anti kanker : zat – zat anti kanker yang terdapat pada mengkudu paling efektif
melawan sel – sel abnormal.
6. Xeronine : salah satu alkaloid penting yang terdapat di dalam buah mengkudu
adalah xeronine. Buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine, tapi banyak
mengandung bahan pembentuk (precursor) xorenine.
Berdasarkan hasil penelitian menujukkan bahwa sebagian besar lansia pada faktor
usia sangat beresiko mengalami hipertensi. Hipertensi pada lanjut usia atau lansia
disebabkan oleh perubahan yang secara alamiah di dalam tubuh yang dapat
mempengaruhi cara kerja jantung, pembuluh darah dan hormon, sehingga terjadi
beberapa perubahan fisiologis yaitu terjadi peningkatan tekanan resistensi perifer
dan aktivitas, simpatik serta dinding arteri akan mengalami perubahan penebalan
karena ada penumpukan zat kolagen pada lapisan otot yang menyebabkan pembuluh
darah mengalami penyempitan dan kekakuan. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar lansia pada kelompok kontrol sebelum dan
sesudah tanpa intervensi pemberian teh buah mengkudu tekanan darah sistole lansia
berada pada kategori hipertensi sedang, sedangkan tekanan darah diastolik lansia
berada pada kategori hipertensi ringan dan hipertensi sedang. Hipertensi pada
kelompok lansia disebut dengan hipertensi sistolik dimana dalam hal ini semakin
bertambahnya usia seseorang akan mengalami kenaikan tekanan darah karena pada
usia lanjut terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri yang disebabkan oleh
arterosklerosis sehingga jantung harus bekerja secara keras untuk memompa darah
dengan keadaan pembuluh darah yang mengalami penyempitan, maka hal ini akan
5

menyebabkan tekanan darah menjadi naik. Tekanan darah sistolik akan mengalami
peningkatan sampai usia 80 tahun sedangkan tekanan darah diastolik akan
mengalami peningkatan samapi berusia 55-60 tahun. Teh buah mengkudu sebanyak
5 gram dalam penelitian ini terbukti dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan
tradisional serta efektif dalam menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 26% dan
diastolik sebesar 20% pada kelompok lansia hipertensi. Scopoletin adalah salah satu
zat yang terkandung di dalam buah mengkudu. Scopoletin merupakan senyawa fenol
yang memliki titih didih 356˚C.17 Pada Penelitian Setyaningsih, cacahan buah
mengkudu yang dikeringkan dan diseduh dengan air panas mampu menurunkan
hipertensi secara signifikan (p<0,05).6, Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan pada buah mengkudu yang dijadikan seduhan teh secara signifikan
(p<0,05) mampu menurunkan hipertensi pada lansia. Faktor lingkungan seperti stres
pada masing-masing individu, dimana stres dapat memicu terjadinya hipertensi
karena adanya peningkatan saraf simpatis sehingga hal ini dapat meningkatkan
tekanan darah secara intermitten atau tidak menentu. Saraf simpatis merupakan saraf
yang bekerja di saat tubuh kita melakukan sebuah aktivitas. Apabila stres yang
dialami seorang induvidu berkepanjangan maka akan mengakibatkan tekanan darah
menetap dan tinggi. Stres atau rasa takut menyebabkan tekanan arteri dalam darah
meningkat sebanyak dua kali dari normal dalam waktu beberapa detik.
Penderita hipertensi diharapkan dapat mengatur pola makan sehat serta teratur
mengkonsumsi teh buah mengkudu secara langsung sesuai standar operasional.
Makanan yang harus dihindari atau setidaknya benar benar dibatasi oleh penderita
hipertensi
1.Garam
Makanan utama yang perlu dijadikan “musuh” oleh pengidap darah tinggi adalah
garam atau natrium. Hal ini karena garam dapat mengikat cairan, sehingga
meningkatkan volume darah. Akibatnya, tekanan darah jadi meningkat. Jika kamu
mengidap darah tinggi, asupan garam perlu dibatasi, yaitu maksimal 1.500 miligram
per hari, atau setara dengan 1 sendok teh
2.Acar
Karena terdiri dari potongan sayuran, seperti timun dan wortel, kamu mungkin
mengira bahwa acar menyehatkan. Namun, acar biasanya diberi tambahan garam
agar awet, sehingga tidak baik bagi pengidap darah tinggi. Tambahan garam dalam
acar dapat mengendap dalam mentimun, bagaikan spons yang menyerap air.
3.Makanan yang Digoreng
Salah satu proses memasak yang banyak digemari adalah menggoreng. Namun,
makanan yang digoreng dapat menjadi pantangan bagi pengidap darah tinggi, karena
dapat mengandung lemak trans.
6

4.Kulit Ayam
Mungkin kamu tak menyangka, tetapi kulit ayam juga merupakan salah satu
makanan yang sebaiknya dihindari pengidap darah tinggi. Alasannya karena kulit
ayam banyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Terlebih jika diolah dengan
cara digoreng.
5.Daging Olahan
Aneka daging olahan seperti sosis, sering kali dikemas dengan natrium, agar awet
dan kaya rasa. Jika dicampurkan dengan makanan tinggi garam lainnya, seperti keju,
berbagai bumbu, dan acar, tentu asupan garam dalam tubuh jadi berlebihan.
6.Sup dan Tomat Kalengan
Makanan kalengan seringkali jadi solusi praktis saat menyiapkan makanan. Namun,
makanan seperti sup dan tomat kalengan nyatanya tinggi natrium, sehingga tidak
baik bagi pengidap darah tinggi.
Sekaleng sup ayam dan sayur mengandung sekitar 2.140 miligram natrium,
sedangkan satu porsi (135 gram) saus marinara mengandung 566 miligram natrium
Untuk menyiasatinya, carilah produk makanan kalengan yang rendah natrium, atau
buat sendiri sup dan saus tomat dari bahan alami. Dengan begitu, bisa mengatur
berapa jumlah garam yang ingin dimasukkan.
7.Makanan dan Minuman Manis
Makanan dengan kalori ekstra dan tinggi gula dapat menyebabkan berat badan
bertambah dengan cepat. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menjadi pemicu
tekanan darah tinggi.
Hal ini karena tumpukan lemak dalam tubuh dapat membuat jantung bekerja ekstra
menyempitkan pembuluh darah sehingga terjadilah darah tinggi. Oleh karena itu,
batasi konsumsi gula harian, dengan cara mengurangi makanan dan minuman manis.
8.Margarin
Margarin mengandung lemak trans yang berbahaya bagi pengidap darah tinggi.
Namun, ada beberapa produk margarin yang tidak mengandung lemak trans. Jadi,
baca label kemasan dengan teliti, karena sangat penting untuk selalu menghindari
lemak trans dari manapun sumbernya.
9.Alkohol
Sering mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan tekanan darah meningkat. Hal ini
juga dapat merusak dinding pembuluh darah, serta meningkatkan risiko komplikasi
lebih lanjut.
7

Kesimpulan
Buah mengkudu (Morinda Citrifolia L.) adalah tumbuhan yang efektif sebagai anti
hipertensi dengan kandungan beberapa senyawa yaitu prexeronin (vasoaktif
endotel), Scopoletin (menyebabkan vasodilatasi) dan xeronine (efek diuretik). Jadi
sangat baik dikonsumsi bagi penderita hipertensi.
Dan dari hasil penelitian sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pemberian teh
buah mengkudu yaitu dengan sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat
disimpulkan ada pengaruh signifikan teh buah mengkudu terhadap penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi.

Ucapan Terimakasih
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan PKM-AI
yang berjudul “Efektifitas Buah Mengkudu Dalam Menurunkan Hipertensi”. kami
juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Satriya Wijaya S.KM., M.Kes selaku
dosen pembimbing kami yang selalu memberikan masukan dan usulan sehingga
proposal artikel ilmiah dapat terselesaikan. terima kasih kepada teman-teman yang
selalu memotivasi penulis dapat menyelesaikan artikel ilmiah ini.

Kontribusi Penulis
Penulis satu atau ketua kelompok, bertugas untuk mengkoordinasi anggotanya dan
memimpin penulisan artikel ilmiah, mencari referensi penulisan. penulis dua dan
penulis tiga, bertugas mencari sumber data untuk penulisan, serta konsultasi ke dosen
pembimbing. penulis empat dan penulis lima, bertugas untuk mengkoreksi tulisan
jika terjadi kesalahan dalam penulisan, serta membantu penulis dua dan penulis tiga
dalam mencari data.
8

Daftar Pustaka
Safitri, A. R., & Ismawati, R. (2018). Efektifitas Teh Buah Mengkudu Dalam
Menurunkan Tekanan Darah Lansia Dengan Hipertensi (Studi di
UPTD. Griya Werdha Kota Surabaya Tahun 2018). Amerta Nutrition,
2(2), 163.
Hariati, H., Ginting, S., Zuliawati, Z., Purba, R., & Barus, D. T. (2021).
PENYULUHAN MANFAAT PERASAN BUAH MENGKUDU
DALAM MENURUNKAN HIPERTENSI. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Putri Hijau, 1(3), 64-67.
Sari, C. Y. (2015). Penggunaan Buah Mengkudu (MorindacitrifoliaL.) UNTUK
Menurunkan Tekanan Darah Tinggi. Jurnal Majority, 4(3).
Sari, I. K., Arisandi, M., Morika, H. D., & Novrika, B. (2018). Pengaruh pemberian
air perasan buah mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi. Scientia Journal, 7(2), 117-
123.
Indriawati, R., & Hartono, I. S. E. (2011). Pengaruh Mengkudu (Morinda citrifolia)
terhadap Hipertensi pada Kelompok Usia Lanjut. Mutiara Medika:
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 11(3), 167-174.
Miskiyah, R., & Realita, F. (2021). LITERATUR REVIEW: EFEKTIVITAS BUAH
MENGKUDU (Morinda Citrifolia L.) TERHADAP PENURUNAN
HIPERTENSI. Jurnal Kebidanan, 128-139.
Sari, C. Y. (2015). Penggunaan Buah Mengkudu (MorindacitrifoliaL.) UNTUK
Menurunkan Tekanan Darah Tinggi. Jurnal Majority, 4(3).
Melati, D. (2021). EFEKTIFITAS OLAHAN BUAH MENGKUDU (Morinda
citrifolia. L) DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH.
Infokes, 11(2), 478-500.
9

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping

Biodata Ketua
10

Biodata Anggota 1
11

Biodata Anggota 2
12

Biodata Anggota 3
13

Biodata Anggota 4
14

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Satriya Wijaya, S.KM., M.Kes.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
4 NIP/NIDN 15041004/0724028204
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 24 Februari 1982
6 Alamat Email swijaya7@unusa.ac.id
7 Nomor Telepon/ HP 081335320959
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
1 Sarjana (S1) Kesehatan Universitas 2006
Masyarakat Airlangga
2 Magister (S2) Administrasi dan Universitas 2014
Kebijakan Airlangga
Kesehatan
3 Doktor (S3) - - -
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT (dalam 5 tahun terakhir)
Pendidikan/ Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Dasar Administrasi dan Wajib 2
Kebijakan Kesehatan
2 Dasar Ilmu Kesehatan Wajib 2
Masyarakat
3 Organisasi Manajemen Wajib 2
4 Manajemen Kesehatan Wajib 2
5 Hukum Kesehatan Wajib 2
6 Manajemen Pemasaran Wajib 2
Kesehatan
7 Ekonomi Kesehatan Wajib 2
8 Manajemen SDM Wajib 2
15

Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Studi Analisis presepsi Brand UNUSA 2015
Awareness dan Persepsi Brand
Image Konsumen dalam
Meningkatkan Pemanfaatan
Klinik Rawat Jalan Rumah Sakit
(Studi di Poli Umum RS X
Sidoarjo)
2 Pengaruh cakupan imunisasi UNUSA 2016
campak terhadap Incidence Rate
Penyakit Campak di Indonesia
Tahun 2016
3 Analisis implementasi Program UNUSA 2017
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Berdasarkan Anggota Kepesertaan
Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) (Studi di Puskesmas
Wiyung, Kota Surabaya Tahun
2017)
4 Analisis Sistem Surveilans DBD UNUSA 2017
di Puskesmas Jagir, Kota
Surabaya.
5 Analisis pelaksanaan manajemen UNUSA 2018
pos Kesehatan Pesantren
(Poskestren) (Studi di Pondok
Pesantren Assalafi Al Fitrah
Kedinding, Kota Surabaya)
6 Efektivitas pelaksanaan Marketing Kemenristekdikti 2019
Mix 9P Terhadap Kepuasan
Pelayanan Klinik Rawat Jalan
Rumah Sakit (Studi Di Poli
Umum Rumah Sakit Islam
Jemursari, Surabaya)
16

Pengabdian kepada Masyarakat


17

Lampiran 2. Kontribusi ketua, anggota, dan dosen pendamping

No Nama Posisi Penulis Bidang Ilmu Kontribusi


1 Wahyu Febriansa Penulis S1 Kesehatan Melakukan
Pertama Masyarakat pengumpulan data
pustaka dan
menyiapkan draft
manuskrip
2 Tiara Indrawati Penulis Kedua S1 Kesehatan Pemberi ide utama
Sumarno Masyarakat penulisan tulisan
3 Diva Aliefia Penulis Ketiga S1 Kesehatan Mencari data artikel
Rosyana Putri Masyarakat
4 Farihatul Hamidah Penulis S1 Kesehatan Merangkum
Keempat Masyarakat referensi penulisan
5 Fadlilatul Penulis kelima S1 Kesehatan Memperbaiki tulisan
Munawaroh Masyarakat data artikel
6 Satriya Wijaya, Penulis S1 Kesehatan Pengarah dan desain
S.KM., M.Kes. Korespondensi Masyarakat kegiatan serta
penyelaras akhir
manuskrip
18

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim Penyusun


19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Sumber Tulisan

Anda mungkin juga menyukai