Anda di halaman 1dari 7

Pohon

Turunan
Dosen Pengampu:
Dr. M. Taufik M.Pd.
Kelompok 7

● Ivhan Syaputra 2204411592


● Yusril 2204411583
● Fadillah Sumanda 2204411598
● Saila 2204411558
 
A. Tata Bahasa Bebas Konteks

Bila pada tata bahasa regular terdapat pembatasan pada


ruas kanan atau hasil produksinya, maka pada tata bahasa
bebas konteks/context free grammar, selanjutnya kita sebut
sebagai CFG, tidak terdapat pembatasan hasil produksinya.
Pada aturan produksi :
●A  b
batasannya hanyalah ruas kiri (A) dalah sebuah simbol
variabel. Contoh aturan produksi yang termasuk CFG :
●B  CdeFg
●D  BcDe
B. Pohon Penurunan
Sebuah pohon (tree) adalah suatu graph terhubung tidak sirkuler,
yang memiliki satu simpul (node) / vertex disebut akar (root) dan
dari situ memiliki lintasan ke setiap simpul. Pohon sintaks / pohon
penurunan (syntax tree/derivaton tree/parse tree) berguna untuk
menggambarkan bagaimana memperoleh suatu string (untai)
dengan cara menurunkan simbol-simbol variabel menjadi simbol-
simbol terminal. Setiap simbol variabel diturunkan menjadi
terminal, sampai tidak ada yang belum tergantikan.

Contoh:
 S → AB (kita baca S menghasilkan AB).
 A → aA | a (kita baca A menghasilkan aA atau a).
 B → bB | b (kita bacaB menghasilkan bB atau b).
C. Parsing
Sebuah pohon (tree) adalah suatu graph terhubung
tidak sirkuler, yang memiliki satu simpul (node)/vertex yang
disebut akar (root) dan dari situ memiliki lintasan ke setiap
simpul.

 Metode Parsing digolongkan menjadi 2 yaitu:

1. Top – Down

2. Bottom – up
D. Ambiguitas
Ambiguitas / kedwiartian terjadi bila terdapat lebih
dari satu pohon penurunan yang berbeda untuk memperoleh
suatu untai.
Misalkan terdapat tata bahasa bebas
konteks :
S  A|B
Aa
Ba
Untuk memperoleh untai ‘a’ bisa terdapat dua
cara penurunan berikut ini.

 S => A => a

 S => B => a
Mohon Maaf Jika
Ada Salah Kata Dari
Kami dan Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai