SOSIOLOGI
SOSIOLOGI
Karl Marx: Sosiologi Marxis
Karl Marx (1818-1883) melalui pendekatan materialisme historis percaya bahwa penggerak sejarah manusia
adalah konflik kelas. Marx memandang bahwa kekayaan dan kekuasaan itu tidak terdistribusi secara merata dalam
masyarakat. Oleh karena itu kaum penguasa yang memiliki alat produksi (kaum borjuis/kapitalis) senantiasa terlibat
konflik dengan kaum buruh yang dieksploitasi (kaum proletar).
Auguste Comte: Sosiologi Positivis
Auguste Comte (1798-1857) sangat prihatin terhadap anarkisme yang merasuki masyarakat saat berlangsungnya
Revolusi Perancis. Oleh karena itu Comte kemudian mengembangkan pandangan ilmiahnya yakni positivisme atau
filsafat sosial untuk menandingi pemikiran yang dianggap filsafat negatif dan destruktif.
TEORI SOSIOLOGI MODERN
Sosiologi menjadi populer di Amerika Serikat (AS) karena proses perubahan sosial yang
sangat pesat. Hal itu disebabkan masyarakat AS yang pragmatis dan kapitalis. Sosiologi
Amerika berbeda dengan Sosiologi Eropa yang memiliki akar ilmiah. Sosiologi di AS
berkonsentrasi pada kajian empiris yang menangkap detail-detail faktual atas apa yang
sebenarnya terjadi.
Teori Fungsionalisme Struktural
Lyotard berpandangan bahwa narasi besar atau cerita tentang sejarah dan
masyarakat yang diungkap oleh Marxisme dan ahli lain, harus diabaikan
dalam dunia postmodern, majemuk, dan polivokal ini. Lyotard lebih
menyukai cerita kecil tentang masalah sosial yang dikatakan oleh manusia itu
sendiri pada tingkat kehidupan dan perjuangan mereka di tingkat lokal.
Michael Foucault: Kekuasaan dan Wacana
mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam lapangan yang lebih luas.
Metode deduktif adalah metode yang menggunakan proses yang berkebalikan dengan
metode induktif, yaitu dimulai dengan kaidah-kaidah yang dianggap berlaku umum
untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang bersifat khusus.
Metode fungsionalisme adalah metode yang bertujuan untuk meneliti fungsi lembaga
Study Cross sectional dan longitudinal yaitu suatu pengamatan yang meliputi daerah
yang luas dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan studi longitudinal adalah studi yang
berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan serangkaian pengamatan sebelum
dan sesudahnya
Eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan. Dalam penelitian
Penelitian Historik
Yaitu penelitian yang berusaha mengkaji peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Mengkaji
peristiwa-peristiwa bersejarah
Penelitian Survei
Yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari berbagai individu/kelompok
dengan cara angket, wawancara, atau mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
kuisioner sebagai alat pengumpul data.
Penelitian eksperimen
Adalah penelitian yang memanipulasi (mengatur, merekayasa) situasi alamiah menjadi situasi
buatan sesuai dengan tjuan penelitian
Hubungan Sosiologi dengan IPS
Hubungan sosiologi dengan IPS sangat erat dan tak
bisa dipisahkan. Karena sosiologi merupakan cabang dari
IPS dan dalam IPS juga mempelajari ilmu tentang
masyarakat atau lebih dikenal sebagai sosiologi. Karena
sifat masyarakat yang selalu berubah-ubah karena hingga
kini belum dapat diselidiki dan dianalisis secara tuntas
hubungan antara unsur-unsur di dalam masyarakat secara
lebih mendalam. IPS di sini banyak mengambil sumber
atau dalil-dalil dari sosiologi.