Kebutuhan Oksigenasi
Kebutuhan Oksigenasi
OKSIGENASI
YUNINA ELASARI, S.KEP., NS
ANATOMI
PERNAPASAN
• Fungsi Hemoglobin
- Penurunan kadar hemoglobin (anemia)
menurunkan kapasitas membawa O2 pada darah, sehingga
meningkatkan frekuensi pernapasan.
- Peningkatan ketinggian akan menurunkan kadar
hemoglobin yang tersaturasi, sehingga meningkatkan
frekuensi dan kedalaman pernapasan.
- Fungsi sel darah yg abnormal menurunkan
kemampuan hemoglobin untuk membawa oksigen
sehingga meningkatkan frekuensi dan kedalaman pernapasan
KISARAN NORMAL FREKUENSI
PERNAFASAN
Usia Frekuensi (x/menit)
Ballita 30 – 60
Anak 30 – 50
Prasekolah 25 – 32
Sekolah 20 – 30
Remaja 16 – 19
Dewasa 12 – 20
SUARA NAPAS NORMAL
Deskripsi Lokasi Sumber
Vesikuler
Terdengar lembut dan bernada Paling jelas terdengar di perifer Akibat pergerakan udara
rendah. Fase inspirasi 3 kali paru (kecuali di atas skapula) melalui jalan napas kecil
lebih panjang dan ekspirasi
Bronkovesikular
Terdengar seperti suara bertiup Paling jelas terdengar di Akibat pergerakan udara
dengan nada dan intensitas posterior antara skapula dan di melalui jalan napas besar
menengah. Fase inspirasi sama anterior pada bronkioli lateral
dengan ekspirasi dari sternum pada ruang
interkostal pertama dan kedua
Bronkilal
Terdengar keras dan bernada Hanya terdengar di trakea Akibat pergerakan udara
tinggi. Ekspirasi lebih lama melalui trakea yang dekat ke
dibandingkan inspirasi dinding dada
POLA DAN SUARA NAPAS ABNORMAL
POLA NAFAS
Frekuensi
•Takipnea pernapasan cepat dan dangkal
•Bradipnea pernapasan lambat abnormal
•Apnea henti napas
Volume
•Hiperventilasi napas dalam dan panjang
•Hipoventilasi pernapasan dangkal
POLA NAFAS
Irama
•Pernapasan cheyne – stokes peningkatan dan penurunan napas
secara berirama, dari napas yang sangat dalam hingga sangat dangkal,
serta apnea sementara
Tujuan :
Keuntungan:
Klien bebas bergerak, harganya tidak mahal dan menyamankan klien dan
dapat digunakan untuk menghisap lendir.
Kerugian :
Tidak dapat memberikan konsentrasi lebih dari 44%, teknik memasukkan
kateter nasal lebih sulit dari kanul nasal, iritasi selaput lendir nasofaring,
dapat menyebabkan nyeri sinus bila terjadi pengeringan mukosa hidung
NASAL KANUL
Keuntungan
Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup muka
sederhana, tidak mengeringkan selaput lendir .
Kerugian
Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jika
aliran lebih rendah dapat menyebabkan penumpukan CO2,
kantong oksigen bisa terlipat.
SUNGKUP MUKA DENGAN KANTONG
NON REBREATHING
Teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi oksigen mencapai
99% dengan aliran 8 – 12 liter/mnt dimana udara inspirasi
tidak bercampur dengan udara ekspirasi .
Keuntungan :
Konsentrasi oksigen yang diperoleh dapat mencapi 100%,
tidak mengeringkan selaput lendir.
Kerugian :
Kantong oksigen bisa terlipat.
REBREATHING NON
REBREATHING
2. SISTEM ALIRAN TINGGI
Keuntungan
Konsentrasi oksigen yang diberikan konstan sesuai dengan
petunjuk pada alat dan tidak dipengaruhi perubahan pola nafas
terhadap FiO2, suhu dan kelembaban gas dapat dikontrol serta
tidak terjadi penumpukan CO2
Kerugian
Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jika
aliran lebih rendah dapat menyebabkan penumpukan CO2,
kantong oksigen bisa terlipat.
TERAPI OKSIGEN
Pengkajian
•Lihat pengkajian toraks dan paru
Observasi :
•Warna kulit dan membran mukosa : Perhatikan apakah terdapat sianosis
•Pola napas : Perhatikan kedalaman pernapasan dan adanya takipnea,
bradipnea, ortopnea
•Pergerakan dada : Perhatikan adanya retraksi
•Konfigurasi dinding dada misal kifosis
•Suara paru yg dapat didengar dengan auskultasi dan telinga
•Adanya tanda klinis hipoksemia : takikardi, takipnea, kegelisahan, dispnea,
sianosis
CON’T
Pengertian:
Suatu cara untuk mengeluarkan sekret dari saluran saluran napas
dengan menggunakan suatu suction cateter yang dimasukkan
melalui hidung atau rongga mulut ke dalam faring atau sampai
ke dalam trakea. Tindakan ini dilakukan bila pasien tidak dapat
mengeluarkan sekret/sputum dengan batuk spontan, maka
hendaknya perawat melakukan penghisapan lendir untuk
pembersihan jalan napas.
TEKNIK SUCTION
Pengkajian :
•Kegelisahan
•Suara mendeguk (gurgle) selama bernapas
•Suara napas tambahan (abnormal) saat dilakukan auskultasi
dada
•Perubahan status mental
•Warna kulit
•Frekuensi dan pola napas
•Frekuensi dan irama nadi
NAFAS DALAM DAN BATUK EFEKTIF
Meningkatkan oksigenasi :
•Mengatur posisi klien untuk memungkinkan ekspansi dada
maksimum
•Menganjurkan atau sering melakukan perubahan posisi pada
klien
•Menganjurkan ambulasi
•Mengimplementasikan tindakan yg meningkatkan kenyamanan
seperti memberikan obat anti nyeri
NAFAS DALAM DAN BATUK EFEKTIF
Pengkajian
•Masalah pernapasan saat ini : Apa perubahan pola napas yg baru saja
dialami klien (misalnya napas pendek, kesulitan bernapas)
•Riwayat penyakit pernapasan : Apakah klien mengalami flu, alergi, asma,
tbc, bronkitis, pneumonia, atau emfisema
•Adanya batuk : apakah batuknya produktif atau tidak produktif. Kaji jumlah,
warna, kekentalan, dan bau
•Gaya hidup : Apakah klien merokok, brp banyak, ada anggota keluarga yg
merokok, ada bahaya akibat kerja
CON’T
• Nyeri : PQRST
• Riwayat pengobatan
Observasi
• Pola nafas
• Pernapasan mudah / perlu usaha
• Suara napas yg terdengar
• Pergerakan dada
• Tanda klinis hipoksia atau anoksia
• Lokasi insisi bedah yg berkaitan dgn otot2 pernapasan
Palpasi
•Ekskursi pernapasan
Perkusi
•Ekskursi diafragmatik
•Suara napas (pekak, redup, sonor, hipersonor, timpani)
Auskultasi
•Suara napas normal / tambahan
NAFAS DALAM DAN BATUK EFEKTIF