Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH

• Alat Musik Jatung Utang sudah digunakan sejak zaman


dahulu kala oleh Suku Dayak Kenyah dalam mengisi
acara-acara adat, namun kabarnya alat musik yang satu
ini merupakan alat musik yang ditemukan secara tidak
sengaja oleh para petani yang sedang menunggu padi di
sawah.[3] Di dalam mengisi waktu tersebut, mereka
mengambil bekas-bekas kayu ketika mereka membuka
ladang. Dari kayu itulah kemudian mereka rangkai pada
seutas tali dan mencoba mencocokkan dengan nada-
nada yang dikeluarkan oleh alat musik Sampe maka
ditemukanlah rangkaian kayu yang mengeluarkan nada
yang sama notasinya dengan nada-nada yang ada pada
alat musik Sampe, bedanya bila alat musik sampe di
petik sedangkan Jatung Utang di pukul.[3]
• This is a ‘must’ to be played during every
traditional occasion in the Orang Ulu longhouses
in Baram,” he said.
• they also play the jatung utang, also the gong
with different tunes, with different dances such
as single and long dance, datun julud, and
especially the Kenyah with their traditional song
‘Leleng’, which sounds very nice and attractive
to those who understand Kenyah.”

• He added that the Orang Ulu community must


also preserve their diverse languages.
• Berfungsi sebagai alat muzik
• dapat dimainkan secara tunggal dan
ensemble
• dimainkan bersama dengan sape, gong
dan gendang
• sebagai muzik pengiring tari seperti kancet
datun, kancet pepatai, kancet selalang,
kancet letto
• mempunyai delapan buah bilah yang
terdiri menghasilkan nada yang berbeza
CARA MAIN
• dipukul menggunakan alat pemukul sepotong kayu yang
panjang dinamakan petit
• cara memainkan sama dengan main marimba
• Postur memainkan :
• -pemain duduk dengan meluruskan kaki
• - sipemain duduk santai dengan menghadap Jatung
Utang yang digantungkan pada tempatnya dan ujung
lainya di ikatkan pada pinggang si pemain.
• memainkan melodi
• lagu yang dimainkan sama dengan muzik
sape seperti dotdiot, datun d-ll
• dimainkan oleh suku kaum Dayak Kenayah
• penyebaran di daerah Kalimatan Timur diikuti
dengan perpindahan suku Dayak Kenayah dari
pedalam ke daerah lain.
• kini alat ini digunakan oleh Dayak Modang,
Dayak Bahau, Dayak Tumbit, Dayak Kayan d-ll
• juga tersebar di daerah luar Kalimantan Timur
seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat,
dan daerah Sabah dan Sarawak.
• perbezaannya yang wujud hanya dari segi suara
dan variasi lagu. cara memainkan adalah sama.
FUNGSI
• Alat ini digunakan untuk tanda atau isyarat pada
penyelenggaraan upacara-upacara adat dan agama.
• Jatung utang ada juga yang berupa seperti gambang,
terbuat dari batangan kayu yang satu sama lainnya
dirangkai dan diikat dengan tali. Tiap lempengan kayu
yang tersusun tersebut memiliki nada tersendiri. Cara
memainkannya adalah dengan cara dipukul
menggunakan 2 buah batang kayu yang terpisah,
sehingga kedua tangan (kanan dan kiri) berfungsi aktif.
Jatung Utang digunakan sebagai alat pendukung
pengiring upacara adat dan tarian daerah.
CARA MENGHASILKAN
• Bahan yang digunakan untuk membuat Jatung Utang adalah :
• -kayu Lempung dan kayu Meranti yang sebelumnya sudah dikeringkan. Biasanya
diambil dari batang kayu yang lurus dan mempunyai garis tengah 7 sampai 8
centimenter.
• -Kemudian batang kayu tersebut dipotong menjadi dua sesuai dengan nada yang
akan timbulkan. Umumnya potongan kayu yang panjang untuk nada rendah dan
sebaliknya kayu yang pendek untuk nada yang tinggi.
• -Selanjutnya belahan kayu tadi diserut dengan maksud untuk menemukan nada yang
diinginkan.
• Dasar menyerut batang kayu untuk menghasilkan nada yang diinginkan dalam
pembuatan Jatung Utang tidak seperti pembuatan alat musik modern seperti piano,
tetapi disesuaikan berdasarkan ketajaman pendengaran si pembuat.
• -Setelah proses penyerutan selesai, batang-batang kayu tadi di serut juga pada
bagian belakang dan dipotong sedikit demi sedikit untuk mendapatkan nada yang
akurat sesuai keinginan pembuat. Tentunya dalam proses pembuatan Jatung Utang
memerlukan kesabaran dan ketelatenan tingkat tinggi, karena proses pembuatanya
yang masih mengguankan alat-alat tradisional.

Anda mungkin juga menyukai