Pneumonia 1
Pneumonia 1
PENDAHULUAN
Pendahuluan
• Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru. Sebagian
besar disebabkan oleh mikroorganisme (virus/bakteri).
• Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO)
menyatakan pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di
dunia. Penyakit ini menyumbang 16% dari seluruh kematian anak
dibawah 5 tahun, yang menyebabkan kematian pada 920.136 balita
atau lebih dari 2.500 per hari, atau diperkirakan 2 anak balita
meninggal setiap menit pada tahun 2015 (Profil Kesehatan Indonesia,
2017).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Gejala klinis :
• Gejala infeksi umum, yaitu demam, sakit kepala, gelisah,
malaise, penurunan nafsu makan, keluhan gastrointestinal
seperti mual, muntah, atau diare.
• Gejala gangguan respiratorik yaitu batuk, sesak napas,
retraksi dada, takipnea, nafas cuping hidung, sianosis.
Klasifikasi
Penegakan Diagnosa
Ditegakkan berdasarkan anamnesis, b. Pemeriksaan Radiologi :
pem. fisik, pemeriksaan penunjang : Gambaran secara umum foto thorax terdiri
dari :
a. Pemeriksaan darah perifer :
- Infiltrat interstisial, ditandai dengan
- Pada pneumonia virus dan peningkatan corakan bronkovaskular.
mikoplasma umumnya leukosit - Infiltrat alveolar merupakan konsolidasi
normal/ sedikit meningkat. paru dengan air bronchogram.
- Pada pneumonia bakteri Konsolidasi dapat mengenai satu lobus
disebut dengan pneumonia lobaris/
didapatkan leukositosis yang terlihat sebagai lesi tunggal yang
berkisar antara 15.000-40.000/ biasanya cukup besar.
mm³. - Bronkopneumonia, ditandai dengan
- kadang terdapat anemia ringan gambaran difus merata pada kedua paru,
dan laju endap darah (LED) yang berupa bercak – bercak infiltrate yang
dapat meluas hingga daerah perifer paru.
meningkat.
Tatalaksana
Tatalaksana pneumonia b) Gentamicin 7,5mg/kg IM atau IV
- Pasien dirawat jalan (pada pneumonia tanpa sekali sehari selama minimal 5 hari
gejala berat)
- Gagal dengan terapi awal berikan
- Berikan cairan yang adekuat, bila terdapat ceftriaxone (80mg/kg IM atau IV satu
demam berikan tambahan cairan atau lebih
banyak ASI. kali sehari.
- Berikan terapi antibiotic : Amoxicillin oral Terapi suportif
dengan dosis 40mg/kg/hari diberikan 2 kali
sehari selama 3 hari. - Bila terdapat secret pada saluran
Tatalaksana pneumonia berat nafas bersihkan dengan suction
- Pasien dirawat inap - Berikan paracetamol bila demam
- Terapi oksigen, bila saturasi oksigen <90% - Jika terdapat wheezing, berikan
- Terapi antibiotic : bronkodilator kerja cepat
a) Ampicillin 50mg/kg atau benzylpenicillin - Pemberian cairan dan nutrisi yang
50.000 U/kg IM atau IV setiap 6 jam minimal
selama 5 hari. adekuat. Hindari hidrasi berlebihan.
BAB III
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
DIAGNOSA KERJA
Pneumonia
TATALAKSANA
- RL 10 gtt/i (micro)
- Cefotaksim 200 mg/8 jam
- Dexamethasone 1 mg/12 jam
- Nebul Ventolin ½ + NaCl 2 ml/ 8jam
- Apialys 2 x 1 ml
Follow Up
A : Pneumonia A : Pneumonia
P: P:
- RL 10 gtt/i (micro) - RL 10 gtt/i (micro)
- Cefotaksim 200 mg/8 jam - Cefotaksim 200 mg/8 jam
- Dexamethasone 1 mg/12 jam - Dexamethasone 1 mg/12 jam
- Nebul Ventolin ½ + NaCl 2 ml/ 8jam - Nebul Ventolin ½ + NaCl 2 ml/ 8jam
- Apialys 2 x 1 ml - Apialys 2 x 1 ml
Follow Up
18 Maret 2023
S : Keluhan sudah membaik
A : Pneumonia
P:
- Erytromisin 3 x 1 ml
- Nebul Ventolin ½ + NaCl 2 ml/ 8jam
- Apialys 2 x 1 ml
- PBJ
THANK YOU