Anda di halaman 1dari 18

Budaya Organisasi

dan Manajemen
Strategis
I Putu Wibawa Putra, SKM,.MPH
Konsep Kebudayaan
 Suatu sistem kognitif (sistem yg terdiri dari
pengetahuan, kepercayaan, dan nilai) yg berada
dalam pikiran anggota individu masyarakat
 Perlengkapan mental yg oleh anggota
masyarakat digunakan dlm proses orientasi,
transaksi, pertemuan, perumusan gagasan,
pengelompokan, dan penafsiran perilaku sosial
nyata dalam masyarakat (Goodenough)
Konsep kebudayaan (lanjutan)
 Terdiridari gagasan-gagasan dan asumsi penting yg
dimiliki suatu masyarakat yg menentukan atau
mempengaruhi komunikasi, pembenaran, dan
perilaku anggotanya (Sathe)
 Suatu sistem makna simbolik yang berfungsi
mengkomunikasikan maknanya dari pikiran
seseorang ke pikiran orang-orang lain (Geertz)
 Obyek, tindakan, atau peristiwa di dunia yg dapat
disaksikan, dirasakan, dan dipahami yang
mengisyaratkan makna-makna antara pikiran
anggota masyarakat (Keesing)
Budaya
 Cara kita bertindak di lingkungan ini
 Cara kita bertahan terhadap lingkungan atau cara
menguasai lingkungan
 Apa yang dilakukan
 Bagaimana cara melakukannya  yang ditentukan
oleh sikap dan kepercayaan kolektif orang-orang
yang ada dalam lingkungan tersebut
Budaya Vs. Individu

 Berhubungan dengan perilaku kolektif


 Berhubungan dengan segala perbuatan atau
tindakan yang secara ideal diatur dan dibentuk
oleh pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan norma,
yang dipahami secara bersama-sama anggota
masyarakat dalam usahanya untuk “survive” atau
justru menguasai lingkungan (fisik dan sosial)
Fungsi Budaya
 Budaya memberikan identitas bagi anggotanya dan
meningkatkan komitmen mereka terhadap organisasi sosial
 Budaya adalah suatu “sense-making device” bagi
anggotanya (alat untuk produksi dan reproduksi)
 Budaya menguatkan nilai-nilai dalam masyarakat
anggotanya
 Budaya bertindak sebagai mekanisme kontrol dalam
pembentukan perilaku
Lingkup Budaya
 Ide/asumsi: pemikiran dan keyakinan yang secara
mendalam memberikan pedoman dan memberi
petunjuk orang untuk memandang sesuatu dan
berpikir tentang sesuatu
 Hubungan sosial dan perilaku:
 Apa yang dikatakan/dipahami orang tentang nilai-nilai dan
yang tercermin dalam bagaimana individu berperilaku
 Artifak/hasil
dari budaya: simbol budaya dalam
lingkungan fisik dan sosial
Pendekatan budaya
 Konsep etic: memandang fenomena sosial atau
budaya menurut pandangan orang luar, atau
peneliti, atau perencana program
 Konsep emic: memandang fenomena sosial atau
budaya menurut pandangan masyarakat atau
kelompok pemangkunya
Budaya Organisasi
 Budaya berfungsi sebagai suatu “adaptive
regulatory mechanism.”
 Memungkinkan untuk mengkoordinasi individu-
individu dalam organisasi
 Merupakan hasil dari atribut-atribut, serta perilaku
konsensus dan harmonis sekelompok individu
 Tidak harus semua individu berpartisipasi dalam
pembentukan budaya karena budaya dapat terjadi
karena paksaan atau penerimaan
 Setiap budaya mempunyai penjelasan logis
internal yang harus dimengerti agar perilaku-
perilaku, kebiasaan; pikiran dan transformasi yang
mereka lakukan menjadi bermakna
 Namun harus ditekankan bahwa penjelasan
internal ini harus juga berhubungan dengan
kebutuhan untuk memahami budaya-budaya lain
 Budaya sebagai product dan sebagai proses
Elemen-elemen yang membentuk budaya
organisasi rumah sakit
 Values: berhubungan dg segala hal yg dipandang
penting oleh organisasi untuk mengisi dan menjaga
image dan tingkat keinginan untuk sukses. Mis:
pentingnya kepuasan pasien
 Beliefs: dapat dilihat dari perilaku anggota
organisasi dan dihubungkan dengan pertanyaan ttg
efisiensi, dan dapat dilihat dari kebiasaan sehari-hari
 Taboo: berhubungan dengan hal-hal yang dilaang
dilakukan dan tidak boleh dipertanyakan
Elemen yg membentuk budaya
organisasi
 Organizational myth: sudah ada sejak dulu dan
mewakili ekspresi kesadaran; dan berhubungan
dengan beliefs dan values
 Regulations: aturan tertulis dan tidak tertulis yang
mengarahkan cara bagaimana organisasi mencapai
tujuan.
Rumah sakit
 Merupakansatu dari struktur organisasi yang paling
kompleks pada masyarakat modern karena tugas fungsional
kemanusiaan yang sangat spesifik
 Sejumlah aktivitas yang sangat spesifik dan berbeda-beda
 Menyediakan perawatan kesehatan
 Menyediakan pelayanan uji lab
 Diagnosis
 Terapi
 Perencanaan dan pemberian layanan
 Prosedur pembedahan
 dll
Struktur rumah sakit
 Directional: kebijakan yang top-down yang
termasuk di dalamnya adalah pembentukan sektor-
sektor yang bertugas untuk aktivitas yang sudah
didisain secara baik
 Relational: bertumpu pada hubungan-hubungan
yang membentuk budaya tersendiri (yang juga
mempunyai ciri adanya fragmentasi kekuasaan dan
perebutan ruangan/daerah kekuasaan)
Rumah sakit
 Merupakan penyedia jasa yang tipikal dan sangat berguna
dan penting untuk masyarakat
 Menjadi tempat kerja untuk beberapa orang– di mana
banyak orang mencari bantuan karena merupakan momen
yang sangat sulit untuk kehidupannya
 Merupakan tempat kerja yang kompleks karena harus
memadukan semua profesi dengan training yang berbeda
tetapi harus diorganisasikan dengan struktur yang hirarkis
 Cerminan suatu budaya yang kompleks
Pembentukan budaya organisasi
 Konsensus; Budaya adalah hasil dari atribut-
atribut yang merupakan konsensus dan tindakan-
tindakan yang harmonis. Tidak semua anggota
harus berpartisipasi dalam pembentukan budaya
tersebut tetapi akan melakukan jika dirasa bisa
ditoleransi atau diterima
 Konflik: semua anggota membentuk budaya yang
merupakan hasil dari konsolidasi dari banyak
konflik dan bermacam-macam sub budaya
Perspektif dalam budaya organisasi
 Corporate culture: culture as adaptive regulatory
mechanism
 Organizational awareness: culture as shared
awareness through limited numbers of rules
 Organizational symbolism: culture as shared
symbols and meanings
 Unconscious processes and organization: culture as
projection of universal and unconscious
infrastructure of the mind

Anda mungkin juga menyukai