Anda di halaman 1dari 48

PENYALAHGUNAAN NAPZA

PADA REMAJA

Dr . Pasniwati

Penyuluhan Bahaya Narkoba bagi remaja Mesjid


se Desa Tarai Bangun,Kec.Tambang.Kab Kampar-
Riau
Sabtu 8 Oktober 2022
MASALAH REMAJA

1. Kesehatan fisik

2. Perilaku

75% kematian remaja


AKIBAT MASALAH PERILAKU
REMAJA
 Luka/ kecelakaan
 Kehamilan remaja

 Penyakit seks yang ditularkan

 Gangguan makan

 Penyalahgunaan obat dan alkohol

 Merokok

 Tindakan emosional lainnya


ISTILAH
 NAPZA
 NAZA
 Narkoba
 Narkotika
 Madat
 Obat terlarang
.......ISTILAH

NAPZA
 NArkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya
bahan/zat yang bila masuk ke
dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh terutama
susunan saraf pusat/otak,
sehingga menyebabkan
gangguan fisik, psikis dan fungsi
sosial.
.......ISTILAH

 NARKOBA: Narkotika dan Obat/


Bahan berbahaya
→ Populer di masyarakat, media
dan aparat hukum

 MADAT: candu (golongan opioid)


JENIS JENIS NAPZA

Dibagi berdasarkan :
- Undang Undang
- Efeknya terhadap SSP
- Yang terdapat di masyarakat dan serta
akibat pemakaiannya
- Penggunaan dalam bidang medik
UU NO 22 TAHUN 1997
TENTANG NARKOTIKA

 Zat yang berasal dari tanaman


atau bukan tanaman
 Sintesis atau semisintesis

 Menyebabkan penurunan atau


perubahan kesadaran, hilang rasa,
mengurang/ menghilangkan nyeri,
dan dapat menimbulkan
ketergantungan
.......UU NO 22 TAHUN 1997 TENTANG NARKOTIKA
PENGGOLONGAN
Golongan I:

 Digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan


 Tidak ditujukan untuk pengobatan
 Potensi sangat tinggi untuk
ketergantungan
 Contoh: Heroin/putauw, Kokain, Ganja
.......UU NO 22 TAHUN 1997 TENTANG NARKOTIKA
PENGGOLONGAN
Golongan II:

- Berkhasiat pengobatan,pilihan terakhir


- Digunakan dalam terapi atau riset
- Potensi tinggi untuk ketergantungan
- Contoh: Morfin, Petidin
.......UU NO 22 TAHUN 1997 TENTANG NARKOTIKA
PENGGOLONGAN
Golongan III:

- Berkhasiat pengobatan
- Digunakan dalam terapi dan riset
- Potensi ringan untuk ketergantungan
- Contoh: Kodein
UU NO 5 TAHUN 1997
TENTANG PSIKOTROPIKA

 Zat atau obat, sintesis atau semisintesis


 Bukan Narkotika

 Berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh


selektif pada SSP yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental
.......UU NO 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA
PENGGOLONGAN
Golongan I:
- Untuk kepentingan pengetahuan
- Tidak digunakan dalam pengobatan
- Potensi amat kuat untuk ketergantungan
- Contoh: Ekstasi, Shabu, LSD
.......UU NO 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA
PENGGOLONGAN
Golongan II:
- Tujuan ilmu pengetahuan
- Berkhasiat dalam pengobatan
- Potensi kuat untuk ketergantungan

- Contoh: Amfetamin
Metilfenidat (Ritalin)
.......UU NO 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA
PENGGOLONGAN
Golongan III:
- Berkhasiat terapi
- Tujuan ilmu pengetahuan
- Potensi sedang untuk ketergantungan

- Contoh: Fenobarbital
Flunitrazepam
.......UU NO 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA
PENGGOLONGAN
Golongan IV:
- Berkhasiat pengobatan
- Tujuan ilmu pengetahuan
- Potensi ringan untuk ketergantungan
- Contoh:
Diazepam, Bromazepam, Klonazepam,
Klordiazepoksid, Nitrazepam
(Seperti: Pil BK, pil Koplo, Rohipnol,
Durmolid, Mogadon)
ZAT ADIKTIF LAIN

 Bahan / zat yang berpengaruh


psikoaktif selain yang disebut Narkotika
dan Psikotropika

 Meliputi:
- Alkohol (Bir, minuman anggur)
- Inhalansia (Lem, tiner, penghapus cat kuku)
- Tembakau (Rokok)
- Kafein (ditambahkan ke minuman berenergi)
PEMAKAIAN ALKOHOL DAN
ROKOK TERUTAMA PADA
REMAJA, MENJADI PINTU
MASUK PENYALAHGUNAAN
NAPZA
CARA MASUK NAPZA KE DALAM
TUBUH
 Saluran napas:
 dihirup (hidung) →shabu
 dihisap sebagai rokok

 Saluran cerna: pil ekstasi


 Aliran darah/ suntik: morfin, petidin
KERUSAKAN AKIBAT NAPZA
BEBERAPA ISTILAH YANG SERING
DIKAITKAN DENGAN PENYALAHGUNAAN
NAPZA
 Intoksikasi obat: perubahan fungsi fisiologis,
psikologis, emosi, kecerdasan, dll akibat dosis
obat yang berlebihan
 Adiksi obat: gangguan kronis yang ditandai
dengan peningkatan penggunaan obat meskipun
terjadi kerusakan fisik , psikologis maupun sosial
pada pengguna
 Ketergantungan psikologis: keinginan untuk
mengkonsumsi obat untuk memperoleh efek
positif atau menghindari efek negatif akibat
tidak mengkonsumsinya
 Ketergantungan fisik: adaptasi fisiologis
terhadap obat yang ditandai dengan timbulnya
toleransi terhadap efek obat dan sindroma putus
obat bila dihentikan
SURVEI BNN 2003
 NAPZA pada pelajar dan
mahasisa ± 5,8%
 Laki laki >> Perempuan
 Paling tinggi pada pendidikan
di atas SMA
ALASAN REMAJA MENGKONSUMSI
NARKOBA (SANTROCK - 2003)

 Karena ingin tahu


 Meningkatkan kepercayaan diri

 Solidaritas

 Adaptasi dengan lingkungan

 Kompensasi
MASALAH KESEHATAN MENTAL
REMAJA

1. Perubahan psikososial
2. Pengaruh teman sebaya
3. Perilaku berisiko tinggi
4. Kegagalan pembentukan identitas diri
5. Gangguan perkembangan moral
6. Stress di masa remaja
.......MASALAH KESEHATAN MENTAL REMAJA

Kesehataan mental remaja

Tekanan

Potensi Masalah Perilaku

NAPZA
PEMICU/ PENYEBAB PENYALAHGUNAAN
NAPZA PADA REMAJA

1. Faktor diri (keinginan dari dalam)


2. Faktor Lingkungan (keluarga broken
home, keluarga pengguna, pergaulan)
3. Ketersediaan NAPZA (mudah didapat,
sindikat narkoba yang semakin
canggih)
DETEKSI DINI
Deteksi dini terhadap penyimpangan
masalah Psikososial remaja

- The Child Behavior Checklist (CBCL) school-


age

- Pediatric Symptom Checklist (PSC)

- The Strengths and Difficulties


Questionnaire (SDQ)
PENCEGAHAN TERHADAP
PENYALAHGUNAAN NAPZA

 Tidak ada metode yang sempurna


 Populasi berbeda memerlukan cara yang
berbeda
.......PENCEGAHAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN
NAPZA

 Metode pencegahan:
UNIVERSAL
→ Populasi umum (anak/ keluarga)
SELEKTIF
→ Keluarga dan anak risiko tinggi
(risiko demografis, lingkungan psiko-
sosial dan biologis) TERINDIKASI
→ Kasus yang mengalami berbagai faktor
risiko dalam satu keluarga yang
disfungsional
.......PENCEGAHAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN
NAPZA

 Upaya pencegahan ditujukan untuk


mengurangi faktor risiko dan
memperkuat faktor protektif dari
individu, keluarga dan lingkungan
 Faktor risiko: mempermudah seseorang
untuk jadi pengguna
 Faktor protektif: membuat seseorang
cenderung tidak menggunakan obat
.......PENCEGAHAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN
NAPZA

 Tugas DOKTER ANAK:


mengawasi terhadap faktor risiko,
mengatasi atau merujuknya kepada ahli
lain

 Skrining penyalahgunaan NAPZA pada


remaja
→ kuesioner CRAFFT
.......PENCEGAHAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN
NAPZA

Kuesioner CRAFFT:
C (Car): pernah berkendaraan dengan atau tanpa seseorang dalam keadaan mabuk
atau setelah memakai obat-obatan?
R (Relax): apakah pernah minum alkohol atau obat untuk relaks, merasa diri lebih
baik?
A (Alone): apakah pernah minum alkohol atau memakai obat saat sendirian?
F (Forget): apakah anda pernah melupakan hal hal yang telah anda lakukan
selama menggunakan alkohol atau obat obatan?
F (Friend): apakah keluarga atau teman anda pernah mengatakan untuk
menghentikan kebiasaan minum alkohol atau obat-obatan?
T (Trouble): apakah terlibat masalah akibat minum alkohol atau obat-obatan?

Bila didapat 2 atau lebih jawaban “ya” → masalah serius


PERAN ORANG TUA DAN
LINGKUNGAN
 Sebagai orangtua:
- Pola asuh sejak pranatal s/d balita
- Dasar moral dan agama
- Komunikasi yang efektif dengan anak
- Kerjasama dengan guru
- Sebagai panutan perilaku dan
lingkungan sehat
- Disiplin yang konsisten
- Hindarkan anak dari NAPZA
.......PERAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN

 Sebagai Pendidik:
- bimbingan ttg perubahan fisik/ psikis saat
remaja
- menanamkan pentingnya pengetahuan dari
sekolah, luar sekolah dan dari dalam keluarga

 Sebagai Pendorong:
- saat remaja mengalami kegagalan
- tanamkan keberanian dan percaya diri
- remaja tidak gampang menyerah dari kesulitan
.......PERAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN

 Sebagai Panutan:
- Model → contoh teladan
- Agama dan norma

 Sebagai Pengawas:
- Melihat dan mengawasi
- Bersahabat dan lemah lembut
- Sikap curiga → jaga jarak
.......PERAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN

 Sebagai Teman:
- Sabar dan mengerti perubahan pada
remaja
- Dialog hangat dan akrab, tidak mencela
- Bila merasa nyaman → anak akan “curhat”

 Sebagai Konselor:
- Mendampingi pada saat-saat sulit
- Tidak menghakimi
- Berjiwa besar meski anak melakukan
kesalahan
.......PERAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN

 Sebagai Komunikator:

- Suasana harmonis → komunikasi baik


- Bicara semua topik secara terbuka
- Menciptakan rasa nyaman agar anak berani
menerima uluran tangan orangtua
PERAN GURU
 Bersahabat dengan siswa
 Fasilitasi ekspresi diri siswa pada
kegiatan ekstrakurikuler
 Sarana bermain dan olahraga

 Peran dan pemberdayaan guru BP

 Disiplin sekolah dan sanksi yang tegas

 Kerjasama dengan orangtua, sesama


guru dan sekolah lain
.......PERAN GURU

 Keamanan sekolah bekerjasama dengan


polsek setempat
 Kompetisi sehat tentang senibudaya dan
olah raga antar sekolah
 Menciptakan kondisi sekolah agar anak
dapat berkembang secara sehat fisik,
mental, spiritual dan sosial
 Meningkatkan deteksi dini
penyalahgunaan NAPZA
PERAN PEMERINTAH DAN
MASYARAKAT
 Menghidupkan kembali kurikulum budi
pekerti
 Menyediakan sarana untuk menyalurkan
agresifitas remaja melalui olahraga dan
bermain
 Memberikan keteladanan

 Menanggulangi NAPZA dengan


menerapkan aturan dan hukum yang
tegas
 Lokasi sekolah jauh dari tempat hiburan
dan pusat perbelanjaan
PERAN MEDIA
 Sajikan tayangan atau berita tanpa
kekerasan
 Jam tayang sesuai usia

 Sampaikan berita dengan kalimat yang


benar, tidak provokatif
 Sediakan rubrik khusus untuk remaja
dalam media massa (cetak, elektronik)
yang bebas biaya
KLINIK KESEHATAN REMAJA
 Masih sangat sedikit
 Bila ada masalah psikososial akhirnya dirujuk ke
dokter ahli jiwa (psikiater)
 Peran Puskesmas bisa dikembangkan untuk
menangani permasalahan remaja
 Menjadi solusi untuk mengatasi penyakit infeksi
seksual menular dan penyakit akibat
penyalahgunaan Napza
SIMPULAN
 Pendampingan dibutuhkan untuk
membangun perkembangan mental
anak yang optimal
 Dukungan orangtua, keluarga dan
lingkungan dapat menghindari remaja
dari penyalahgunaan NAPZA
 Deteksi terpaparnya anak dengan
NAPZA harus dilakukan setiap saat

Anda mungkin juga menyukai