Anda di halaman 1dari 30

ILMU BAHAN BANGUNAN

Material Bangunan Kekinian

Nama : Kemal Septyadi Dosen : - Dian Amalia, S.T.,M.T


Nim : 1923201001 - Repi, S.T., M.T
1. MATERIAL ATAP
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh
ruangan yang ada di bawahnya. Atap juga merupakan sebuah mahkota yang
mempunyai fungsi untuk menambah keindahan dan sebagai pelindung bangunan
dari panas dan hujan. Dimana di dalam pegerjaannya ada beberapa syarat yang dipenuhi
antara lain :
1. Kontruksi atap harus kuat menahan beratnya sendiri dan tahan terhadap tekanan
maupun tiupan angin.
2. Pemilihan bentuk atap yang akan di pakai hendaknya sedemikian rupa, sehingga
menabah keindahan serta kenyamanan bertempat tinggal bagi penghuninya.
3. Agar rangka atap tidak mudah diserang oleh rayap/bubuk, perlu diberi lapisan
pengawet.
4. Bahan penutup atap harus tahan terhadap pengaruh cuaca.
5. Kemiringan atau sudut lereng atap harus disesuaikan dengan jenis bahan penutup
maka kemiringannya dibuat lebih landai.
6. Harus erat dengan bentuk bangunan, di buat dengan kemiringan yang tepat.
A. TIPE DAN JENIS ATAP
Di zaman sekarang tipe atap banyak mengalami perubahan-perubahan yang di lakukan
demi mendapatkan kepuasan konsumen dan suatu bentuk desain yang baru serta
memperindah bangunan, diantaranya ialah:
1. Atap datar (plandak)
Meskipun bentuk atap ini dikatakan atap datar, akan tetapi pada permukaan atap selalu
dibuat sedikit miring untuk menyalurkan air hujan ke lubang talang. Bahan yang sesuai
untuk atap ini biasanya digunakan
campuran beton bertulang. Agar dibawah
atap ini tidak terlalu panas atau dingin
maka perlu dibuat ruang isolasi diatas
langit-langit (plafon). Atap datar digunakan
untuk rumah mewah seperti rumah
bertingkat
2. Atap Sandar
Atap sandar biasanya disebut juga atap sengkuap atau atap temple. Pada
umumya atap ini terdiri dari sebuah bidang atap miring yang bagian tepi
atasnya bersandar atau menempel pada tembok bangunan induk (tembok yang
menjulang tinggi). Pada bentuk atap sandar menggunakan konstruksi setengah
kuda-kuda untuk mendukung balok gording. Kemiringan atapnya dapatdiambil
30 derajat atau 40 derajat bila memakai bahan penutup dari genteng.
Untuk bahan penutup dari semen
asbes gelombang dan seng
gelombang kemiringan atapnya dapat
diambil 20 derajat atau 25 derajat,
yang pada pemasangannya tidak
memerlukan reng.
3. Atap Pelana
Atap pelana sebagai penutup ruangan terdiri dari dua bidang atap miring
yang tepi atasnya bertemu pada satu garis lurus, dinamakan bubungan. Tepi
bawah bidang atap, dimana air itu meninggalkan atap dinamakan tepi teritis.
Pada tepi teritis ini dapat dipasang talang air. Bahan penutupnya banyak yang
menggunakan genteng biasa ( genteng kampung ) maupun seng gelombang.
Bentuk atap pelana digunakan untuk rumah – rumah sederhana. Rumah
dengan atap ini banyak dijumpai
dipedesaan seperti Bali, Jawa
Timur, Jawa Tengah dan Jawa
Barat.
4. Atap Limasan
Atap limasan mempunyai nilai lebih sebagai berikut. Penaungan dan
perlindungan dari matahari dan hujan merata di tiap sisi bangunan.
Terkesan megah apabila dengan bentukan yang tinggi seperti asap
jogjo. Selian nilai lebih, juga mempunyai kekurangan sebagai berikut
konstruksi rumit dan mahal dengan penggunaan kuda-kuda yang banyak.
B. BAHAN-BAHAN PENUTUP ATAP
Setiap sesuatu bahan penutup atap, punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kitapun
harus tau kelebihan dan kekurangan dari penutup atap yang kita inginkan atau yang kita rencanakan untuk
rumah kita.
Bahan penutup atap di bagi menjadi beberapa bagian :
1. Bahan logam
Contoh dari bahan logam adalah seng. Seng adalah salah satu sekian banyak bangunan yang sering
digunakan sebagai penutup atap. Ukuran seng datar yang digalvanisir berkisar 915 mm x 1830 mm dengan
beberapa macam tebal yang kurang dari 1 mm.
Ukuran tebal yang kurang dari 1 mm dinyatakan dengan
BWG. Ukuran seng gelombang biasa yang digalvanisir
berkisar 760 mm x 1830 mm dengan beberapa macam-
macam tebal yang dinyatakan dengan BWG. Seng
mempunyai lebar propil 76 mm, tinggi propil 16 mm dan
banyaknya gelombang ada 10. Jika seng terkena air hujan
yang banyak mengandung garam akan mudah berkarat,
lagipula oleh jatuhnya air hujan akan menimbulkan suara
yang gaduh, serta tidak bersifat isolasi panas maupun dingin
artinya bila udara di luar panas/dingin maka dalam ruangan
akan terasa lebih panas/dingin. Kelebihannya bobotnya
rendah, harganya murah, pemasangannya mudah sekaligus
dapat menghemat biaya.
2. Bahan alam (langsung)
Contoh bahan dari alam (langsung) adalah Sirap. Bahan penutup atap sirap dibuat
dengan cara membelah-belah kayu yang keras seperti kayu jati, belian, dan onglen
menjadi lembaran-lembaran yang mempunyai ukuran tertentu. Ukuran-ukuran sirap ada
beberapa macam seperti :
1. Ukuran besar : panjang 60 cm, lebar 8-9 cm dan tebalnya 4-5 mm
2. Ukuran kecil : panjang 40 cm, lebar 5 cm dan tebalnya 3-4 mm
Warna biasa sirap adalah coklat tua namun akan berubah
berubah menjadi cokelat tua kehitam-hitaman.
 Kelebihan pengunaan bahan sirap adalah bahannya
cukup ringan dan bersifat isolisasi terhadap panas.
 Kelemahan penggunaan bahan ini pemasangannya
cukup sulit sehingga biaya yang akan digunakan
akan bertambah dan bila lembaran sirap belum cukup
kering sudah di pasang akan membilut dan berubah
bentuk menjadi cekung.
3. Bahan alam (pengolahan)
Contoh bahan dari alam (pengolahan) adalah Genteng biasa. Jenis bahan penutup
atap genteng yang terbuat dari bahan dasar tanah liat melalui proses percetakan dan
pembakaran sampai sempurna. Hal ini disebabkan karena bahan ini mempunyai daya
tolak panas, dingin , tahan lama, tidak memerlukan banyak perawatan serta harganya
relatif murah. Genteng ini banyak digunakan pada bangunan-bangunan yang ada di
daerah tropis maupun daerah yang berhawa lembab. Genteng biasa sering disebut genteng
S karena mempunyai penampang pelintang seperti huruf S.
Genteng S mempunyai ukuran :
1. Panjang : 28 – 36 cm
2. Lebar : 20 – 25 cm
3. Tebal : 0,8 – 1 cm
4. Dalam lengkungan : 4 – 5 cm
2. MATERIAL DINDING
Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan dan membentuk
ruangan. Teknologi menghadirkan fungsi baru dari dinding dan menyajikan berbagai macam jenis
finishingnya. Fungsi lain dari dinding yaitu sebagai pendefinisi ruangan, peredam suara,
melindungi bagian dalam bangunan dari paparan sinar matahari, hujan, maupun binatang dan
sebagainya. Berdasarkan fungsinya, dinding terbagi menjadi beberapa bagian yaitu dinding partisi,
dinding pembatas , dinding penahan dan masih banyak lagi.
Dinding memiliki beberapa fungsi yaitu:
1. Pembatas antar ruang bagian dalam, luar, samping,depan dan belakang.
2. Pembentuk daerah fungsi (zoning) dalam bangunan. Ruang tidur dengan ruang dapur dan ruang-
ruang lainnya dipisahkan oleh dinding dan masing-masing ruangan memiliki funsi yang berbeda.
3. Pelindung dari pengaruh di lingkungan luar tempat kita tinggal dan beraktifitas.
4. Menambah keindahan pada bangunan, pada rumah dan bangunan modern seringkali menampilkan
dinding luar di ekspose sedemikian rupa untuk menambah daya tarik suatu bangunan tersebut
5. Pada struktur bangunan tertentu dinding berfungsi sebagai pemikul beban (shear wall), Umumnya
terdapat pada bangunan dengan denah yang tidak teratur dan bertingkat, hal ini untuk mengurangi
gaya geser berlebihan yang akan diterima struktur bangunan sehingga bangunan tersebut aman
terhadap bahaya roboh.
A. JENIS-JENIS DINDING
1. Dinding Batu Bata
Dinding batu bata adalah dinding yang paling sering digunakan dalam pembangunan
baik perumahan sederhana maupun pembangunan gedung-gedung yang berukuran
besar. Karena itu pasangan batu bata memiliki nilai seni tersendiri dalam sistem
pemasangannya dalam konstruksi bangunan atau dinding. Pembuatan batu bata harus
memenuhi peraturan umum untuk bahan bangunan di Indonesia NI-3 dan peraturan batu
bata merah sebagai bahan bangunan NI-10.
Adapun kelebihan dari dinding batu bata yaitu
kuat dan tahan lama, kedap air, sehingga
jarang terjadi rembesan pada tembol akibat
air hujan, Keretakan relatif jarang terjadi.
Namun, batu bata memiliki kekurangan
tersendiri yaitu biaya yang cukup tinggi,
waktu pemasangan lebih lama dibandingkan
batako dan bahan dinding lainnya.
2. Dinding Batako
Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu. Jenis dinding
ini ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan
mesin. Pembuatannya menggunakan cetakan yang dipres secara maksimal, dan dibakar
dengan tungku khusus, dengan panas yang tinggi. Ukuran harus tepat sehingga
pemasangannya tidak perlu diadakan plesteran.
Kelebihan dari dinding batako pres yaitu:Pemasangan batako lebih cepat, Kedap air
sehingga sangat kecil terjadinya rembesan air, Penggunaan rangka beton pengakunya
lebih luas, antara 9 – 12 m2.
Namun dinding batako pres memiliki
kekurangan. Kekurangan dinding batako
pres : harga relatif lebih mahal dibanding
batako tras, mudah terjadi retak rambut
pada dinding, mudah dilubangi karena
terdapat lubang pada bagian sisi
dalamnya.
3. Dinding Bata Kapur
Ukuran dinding bata kapur 8 cm x 17 cm x 30 cm. Dinding ini banyak
digunakan pada rumah-rumah di pedesaan, perumahan rakyat,pagar pembatas
tanah, atau rumah sederhana. Dinding bata kapur terbuat dari campuran tanah
liat dengan kapur gunung. Waktu pemasangan pun cepat dan sedikit
memakaian adukan semen-pasir. Bila telah terpasang dan diplester dinding ini
tidak akan terlihat dari tanah dan kapur. Dinding ini memerlukan kolom
pengaku (kolom praktis) setiap 2,5 m.
4. Dinding Bata Hebel Atau Celcon
Bata hebel dibuat dengan mesin pabrik. Dinding bata hebel atau celcon adalah bahan bangunan
pembentuk dinding dengan mutu yang relatif tinggi. Dinding jenis ini bisa  tidak di plester,
cukup di aci saja karena permukaannya yang sudah rata dan permukaan batu yang lebar. Hanya
saja ketebalan kusennya harus disesuaikan. Selain itu, dalam praktik pemasangan sedikit bahan yang
terbuang percuma. Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik. Bisa
langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen khusus. Bahan
dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk
menggunakannya, semen ini hanya di campur dengan air. Tetapi bisa juga menggunakan bahan
seperti pemasangan batako.
Kelebihan dari dinding bata hebel atau celcon: Kedap air
sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan
air,Pemasangan lebih cepat dengan pemotongan yang lebih
mudah dengan menggunakan gergaji,Penggunaan rangka
beton pengakunya lebih luas, antara 9-12,Ringan, tahan
api, dan mempunyai kekedapan suara yang
baik.Kekurangan yang di miliki dinding bata hebel atau
celcon yaitu:Harga relatif lebih mahal,Tidak semua tukang
pernah memasang bata jenis ini,Hanya toko material besar
yang menjual dan penjualannya dalam jumlah m3.
5. Dinding Partisi
Sesuai dengan namanya dinding partisi memang dikhususkan untuk sekat antar
ruang. Karena di desain sebagai sekat antara ruang satu dan yang lain, dinding ini
memiliki desain konstruksi yang lebih praktis dan ringan dibanding dengan konstruksi
dinding yang lain. Bahan partisi untuk dinding jenis ini termasuk bagus dan murah.
Sayangnya dinding ini tidak bisa digunakan untuk dinding luar (eksterior). Ini
disebabkan sifat bahannya yang kurang menjamin faktor keamanan dari gangguan luar.
Disamping tidak cocok untuk konstruksi terbuka, dinding jenis ini juga tidak dirancang
untuk memikul beban yang berat.
Dinding macam ini banyak digunakan
sebagai bahanpenyekat ruangan, terutama
di perkantoran. Bahan yang dipakai
umumnya terdiri dari lembaran multiplek
atau papan gipsum dengan ketebalan 9-12
mm. Dari segi beban terhadap bangunan,
dinding partisi dapat diabaikan.
3. MATERIAL FINISHING
Material Finishing merupakan hal yang wajib di ketahui terutama para Desainer
Interior ataupun orang awam yang akan membuat rumah. Material finishing adalah
suatu bahan mentah yang di gunakan untuk menyelesaikan atau menjadi lapisan
penutup dari suatu permukaan bangunan. Material Finishing tak hanya berfungsi
sebatas finishing, namun juga sebagai elemen dekoratif yang mempercantik interior
rumah kita.
Berikut jenis-jenis meterial finishing bangunan :
a. Material Finishing Dinding
Material finishing dinding, jenis material yang digunakan sangat bervariasi
tergantung dari tema/gaya di setiap proyek desain interior.
Berikut contoh material finishing dinding rumah :
 Cat Tembok
Tentu saja,cat tembok menjadi pilihan yang sangat populer di pakai di dalam
pemilihan finishing dinding, karena di nilai dari segi harga yang murah dan
pilihan warna yang banyak.
 Wallpaper
Wallpaper banyak diminati dalam tahun-tahun terakhir ini, memang dari segi trend, wallpaper
sedang mengalami kenaikan. Sehingga banyak toko material bangunan yang menyediakannya.
Bahkan banyak muncul toko khusus wallpaper banyak bermunculan.
Berikut kekurangan dan kelebihan pemakaian wallpaper :
Kelebihan :
⁃ Praktis menutup retakan dan lubang atau celah
di dinding.
⁃ Warna, motif atau gambar wallpaper dapat di
sesuaikan sesuai selera.
⁃ Wallpaper dapat bertahan lama, tergantung
dengan material yang di pakai wallpaper.
Kekurangan :
⁃ Menimbulkan bekas di dinding jika salah
mengelupasnya.
⁃ Mudah mengelupas di tempat lembab.
⁃ Pemasangan yang ribet dan membutuhkan
kesabaran agar rapih.
 Fiber
Fiber juga bisa menjadi finishing interior yang mewah, fiber sendiri banyak di
pakai pada interior dengan tema Futuristik. Pemakaian fiber lebih banyak di
pakai untuk bentuk bentuk-bentuk non geometris, karena fiber sendiri bisa di
bentuk sesuai keinginan kita, itulah yang menjadi alasan fiber di pakai sebagai
material interior futuristik.
 HPL (High Preassure Laminate)
HPL atau High Preassure Laminate adalah sebuah bahan material dalam
pembuatan furniture interior atau finishing interior yang terbuat dari laminasi
dengan tekanan tinggi yang berasal dari kayu. Penggunaan HPL pada interior
sering di peruntukan untuk furniture, tetapi tak sedikit orang yang
menggunakannya untuk finishing dinding karena motifnya yang terlihat
alami/nature.
 Multiplex
Multipleks biasa dinamakan kayu lapis, sebab memiliki format triplek yang berlapis-
lapis. Kayu ini tidak sedikit digunakan sebagai bahan finishing furniture dan interior
ruangan, permukaannya yang lebar bakal mempermudah dalam proses pembuatan.
Kayu ini cukup dapat bertahan hingga puluhan tahun andai pemakaianya dilingkup
interior ruangan sebagai partisi ruangan. Jika sebagai exterior, bahan ini tidak lumayan
kuat terhadap cuaca alam. Namun demikian, kayu ini akan menjadi pengganti kayu
solid yang terbaik.
b. Material Finishing Lantai
 Parket
Parket adalah suatu penutup finishing lantai berupa potongan kayu yang di susun
sedemikian rupa. Parket sangat diminati untuk rumah rumah modern saat ini
seperti rumah minimalis karena terlihat mewah dan elegan.
 Vinyl
Vinyl adalah pelapis lantai yang hampir sama dengan parket hanya saja lebih
tipis dan merupakan bahan sintetis. Tak seperti parket pelapis lantai yang
terbuat dari vinyl tersedia dalam dua jenis yaitu jenis ubin (papan) atau
lembaran. Vinyl menjadi jenis pelapis lantai yang relatif murah ketimbang
pelapis lantai lainnya.
 Keramik
Keramik kini motifnya beragam. Finishing keramik dengan warna natural
bagus untuk desain interior bertema Vintage dan Klasik Modern. Keramik bisa
juga di pasang sebagai finishing dinding. Lebih lagi sebagai dinding di kamar
mandi untuk menahan resapan air di kamar mandi.
 Batu Alam Ekspos
Material finishing interior bangunan seperti batu ekspose yang biasa di
gunakan untuk lantai, terutama rumah dengan tema interior natural. Material
ekspos sangat beragam, material unfinishing pun termasuk dalam ekspos,
misalnya semen ekspos dll.
 Marmer
Batuan marmer adalah salah satu jenis bebatuan metamorf, dimana proses
terbentuknya batu marmer ini karena proses metamorfosis batu. Oleh karena
itu, marmer mempunyai motif yang unik dan sangat cocok di pakai di interior
klasik ataupun naturalis.
b. Material Finishing Plafond/Ceiling
 Gypsum
Pada material finishing interior pada dasarnya lokasi tinggal minimalis adalah sebuah
bangunan yang dijadikan lokasi tinggal oleh pemiliknya. Seiring berjalannya waktu,
tidak sedikit masyarakat yang mempermanis lokasi tinggal dengan berbagai cara. Ada
yang merealisasikan konsep minimalis ataupun mewah, terdapat pula yang
menonjolkan interior dengan ragam hiasan yang semakin membuat kerasan
penghuninya.
 Cat
Sama seperti dinding, finishing untuk plafond juga bisa memakai cat.
 Lumber Ceiling
Lumber Ceilling adalah finishing plafon yang berasal dari kayu ekspos. Mirip
seperti parket untuk lantai.
 Drop Ceiling
Drop ceiling atau dapat juga di sebut plafon gantung yang kegunaannya selain guna
memperindah ceiling, drop ceiling pun sering di jadikan aksen utama dalam urusan
pencahayaan, dalam interior, penyinaran yang hadir dari dalam drop ceiling disebut
pun indirec light (hidden light), lampu yang biasa di pakai merupakan lampu TL
atau lampu neon yang di paralelkan dan di sembunyikan di balik drop ceiling,
sampai-sampai cahaya yang di pancarkan lampu, tidak langsung menuju floor
namun ke unsur atas ceiling.

Anda mungkin juga menyukai