Anda di halaman 1dari 56

KOMUNIKASI INFORMASI &

EDUKASI

Insert the Sub Title of Your Presentation


Lina Febrianti, S.Kp, M.Kep, WOC (ET)N
Outline
.
SILAHKAN JAWAB SENDIRI
Pernahkah kita bertanya apakah
kita telah bekerja dengan penuh Pernahkah kita
tanggung jawab ? menyadari bahwa apa
Pernahkah kita yang kita kerjakan
bertanya apakah EVALUASI DIRI berpengaruh pada diri
kita telah bekerja sendiri, orang lain, &
dengan baik.? lingkungan ?
.

Bisakah saya Bisakah saya


berkomunkasi dengan menerima orang lain
jelas dan tidak ambigu dengan berbagai
karakter
PENDAHULUAN 1. Strategi komunikasi efektif perawat
interpersonal/professional
mengurangi stress dan
meningkatkan kualitas hidup
( Vertino,K, 2014)
2. Akar Masalah ke 3 kejadian
Sentinel 2004- 2015 (JCI ,2016)

Penelitian
1.Meningkatkan citra pelyanan RS
(Riauan I, dkk ,2017)
2.Meningkatkan kepuasan pasien
( Kusumo MP, 2016 , Kusumawardani
OB, 2019)
URGENSI KOMUNIKASI EFEKTIF
PERAWAT
Profesional Pemberi Asuhan PPA
Dalam SNARS Ed 1.1 Clinical Team PA
Leader TIE
DPJP NT
DPJP C
CA ENTE
RE RE
D

PPJA
PPJA
APOTEKE
RApoteker
Profesional Pemberi Asuhan : Pasien,
•Mereka yg secara langsung Keluarga
memberikan asuhan kpd pasien,
a.l. DPJP, PPJA, Dietisien,
Apoteker, dan Lainnya.
•Kompetensi Profesi & Kolaborasi
Interprofesional Lainnya Dietisien
DIETISEN
LAINNYA
•Tugas Mandiri, Tugas Kolaboratif,
Tugas Delegatif/Mandat (KARS, 2018)
ASUHAN KEPERAWATAN 3-24-7
BUTUH
KOMUNIKASI
EFEKTIF

INTERAKSI
PERAWAT
URGENSI KOMUNIKASI EFEKTIF
PERAWAT
CUSTOMER
ADALAH RAJA
KELUHAN PELAYANAN YANG DIRASAKAN
TERUTAMA DALAM KOMUNIKASI
KARAKTERISTIK PELANGGAN

o TIPE KONSUMEN PENDIAM


o TIPE KONSUMEN CEREWET
o TIPE KONSUMEN AROGAN
o TIPE KONSUMEN SOMBONG
o TIPE KONSUMEN KIKIR
o TIPE KONSUMEN PEMBANDING
Dalam hubungan perawat – Patient-centered communication
pasien, komunikasi bukan
hanya melibatkan sekedar
KOMUNIKASI didefenisikan sebagai
komunikasi yang mengajak dan
transmisi, informasi, tetapi juga mendorong pasien untuk
tramisi mengenal perasaan berpartisipasi dan bernegosiasi
dan memberitahu pasien dalam pengambilan keputusan
bahwa perasaan mereka tentang perawatan mereka
sudah dikenali Sheppard sendiri . Langewitz et al. (1998)
(1993)

Person 1 Person 2

PESAN
TUJUAN KOMUNIKASI
1. Mempengaruhi Orang Lain

2.Mengekpresikan Perasaan

3. Memberikan EDUKASI
4. Memberikan INFORMASI
DASAR KOMUNIKASI
Mendengarkan Aktif Bertanya Ekpresi Membuka diri
KOMPONEN KOMUNIKASI

DAMPAK YANG
DITIMBULKAN
.

KOMUNIKATOR
KETERAMPILAN VERBAL

1. Nada suara
2. Volume suara
3. Kecepatan suara
4. Kejelasan pengucapan
kata-kata
5. Pemilihan kata
6. Bahasa dan logat
Kata kata yang
kita ucapkan

Suara dan
Nada, Intonasi

Penampilan dan
Body Language
CONTOH KOMUNIKASI VERBAL

1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan hak dan kewajiban pasien baru datang ke
ruangan
3. Menanyakan yang dirasakan pasien
4. Menginformasikan asuhan yang diberikan
5. Menginformasikan rencna asuhan yang diberikan
6. Menginformasikan sudah pergantian shif
7. Mendengarkan aktif
KOMUNIKASI NON VERBAL
2. POSTUR DAN
PERGERAKAN
TUBUH
1.PENAMPILAN FISIK
DAN PAKAIAN
LANJUTAN……..
3. SENTUHAN
FUNGSI
PROFESIONAL

SOSIAL POLITIK

KEHANGATAN
BERTEMAN

LOVE/ SEXUAL
Lanjut ……. Suatu Komentar terhadap isi
4. METAKOMUNIKASI dan sifat hubungan antara
yang berbicara yaitu pesan
didalam pesan yang
menyampaikan sikap dan
perasaan pengirim terhadap
pendengar. Pesan Verbal dan
Non Verbal : contoh tetap
tersenyum walaupun sedang
5. INTONASI SUARA marah
1. BERHADAPAN

4. MEMPERTAHANKAN
SIKAP TERBUKA

2. MEMPERTAHANKAN
KONTAK MATA
5. TETAP RILEX

3.MEMBUNGKUK
KEARAH PASIEN
6 . MENYENTUH

7. MENGANGGUK

8. MENGGERAKKAN TANGAN
Hubungan
Terapeutik (
perawat-klien)
 Interaksi antara perawat dan klien
yang dimana keduanya berkontribusi
dalam proses penyembuhan,
promosi kesehatan dan atau
pencegahan pencegahan penyakit
 Berorientasi pada tujuan dalam
memecahkan masalah
KOMPONEN UTAMA DALAM HUBUNGAN
TERAPEUTIK

Terbuka,
Jujur, Nyata
Kepercayaan Respek

Hubungan
Empati

Perawat- Klien
PRINSIP KOMUNIKASI
PRINSIP KOMUNIKASI
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Tahap Prainteraksi Tahap Orientasi Tahap Kerja Tahap Terminasi


Memperkenalkan, Melaksanakan sesuai Evaluasi keseluruhan
Punya Pengetahuan, Paham
Menyapa, menanyakan kontrak, sesua proses, kontrak untuk
kasus, Punya Perencanaan,
kondisi, prosedur, melibatkan keberlanjutan asuhan,
Siap Penampilan, Siap
MenyampaikanTujuan, peran serta pasien, penguatan dan motivasi
Materi, Siap Peralatan
Menyampaikan kontrak evaluasi proses
Teknik Komunikasi Terapeutik
1. MENDENGAR dengan penuh perhatian
2. Menunjukkan PENERIMAAN
3. Menanyakan PERTANYAAN berkaitan
4. MENGULANG ucapan pasien dengan
menggunakan kata sendiri
5. MengKLARIFIKASI
6. MenFOKUSkan
7. Menyatakan Hasil OBSERVASI
8. Menawarkan INFORMASI
9. DIAM
10.Meringkas
11.Memberikan Penghargaan
12. Mengekplorasikan
13.Memberikan kesempatan untuk BICARA
Every good conversation
starts with
good listening
Waktu yang digunakan untuk
mendengarkan

Penelitian Rankin (1928) Penelitian Barker (1980)


45 % mendengarkan 53 % mendengarkan
30 % berbicara 17 % membaca
16 % membaca 16 % berbicara
9 % menulis 14 % menulis

Mendengarkan
proses aktif menerima rangsangan (stimulus) telinga.
Mendengarkan
ketrampilan yang sangat penting, tetapi umumnya kita
memiliki ketrampilan yang buruk.
ESENSI KOMUNIKASI EFEKTIF
Teknik Komunikasi NonTerapeutik
1.Memberikan KEPASTIAN
2.MENOLAK
3.Setuju atau tidak setuju
4.Memberi SARAN
5.Menyelidiki
6. Menafsirkan
7.Membela
8.Denial
World Union of Wound Healing Societies (WUWHS), (2020)
APLIKASI KOMUNIKASI
IKHLASKAN NIAT
PENAMPILAN YANG MENGESANKAN
KOMUNIKASI NON VERBAL YANG SESUAI
MENDENGAR AKTIF
SABAR
SEPENUH HATI
GUNAKAN BAHASA INDONESIA
KATA AJAIB: “MAAF” DAN “TERIMA KASIH”
 DAN YANG TERUTAMA....SENYUM
.

PESAN………..
PESAN
PHYLOSOPHY KISS
(Keep It Short and Simple)
Phylosophy Kiss yang
digunakan educator
perinatal selama 2,5 jam
kepada pasangan/orang
tua mendapat informasi
TIP KISS
yang baik, kehadiran
1.Jumlah kata tidak lebih dari 15-20 kata
meningkat, mampu
2.Pilih kata yang mudah dimengerti
melakukan breastfeeding
3.Berikan TIPS, KISI
lebih lama
4.Bicara natural, berikan contoh2
5.Sampai kan Hal2 yang penting
Splangler, 1998
EDUKASI Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan
perilaku yang dinamis, di mana perubahan tersebut
bukan sekedar proses transfer materi atau teori dari
EDUKASI adalah segala seseorang ke orang lain dan bukan pula
seperangkat prosedur, akan tetapi perubahan
upaya yang direncanakan tersebut karena adanya kesadaran dari dalam
untuk mempengaruhi individu, kelompok, atau masyarakat itu sendiri .
(Mubarak dan Chayatin, (2009).
orang lain baik individu,
kelompok maupun
masyarakat sehingga
Pendidikan kesehatan adalah proses
mereka melakukan apa perubahan perilaku hidup sehat yang
yang diharapkan oleh didasari atas kesadaran diri baik itu di dalam
individu, kelompok maupun masyarakat
pelaku pendidikan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan.
INFORMASI
FUNGSI UTAMA informasi
Data yang telah diproses menjadi adalah menambah pengetahuan
suatu bentuk yang berarti bagi atau mengurangi ketidakpastian
penerimanya dan bermanfaat bagi pemakai informasi di mana
PENGAMBILAN KEPUTUSAN berbekal informasi seseorang
saat ini atau mendatang. Gordon B. dapat mengambil keputusan
Davis (1998) dengan baik. (Sutabri, 2005).

Burch dan Grudnitski (1989: 6) menyatakan


ada tiga pilar utama yang menentukan
kualitas informasi, yaitu AKURAT, TEPAT
WAKTU, DAN RELEVAN.
Tata Laksana Edukasi

Penerima Pesan
Lakukan Asesmen
Kebutuhan
Edukasi/Informasi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

LINGKUNGAN

- Nilai – nilai Nilai – nilai -


- Perilaku Person 2
Person 1 Perilaku -
- Budaya Budaya -
- Pengetahuan Pengetahuan -
- Agama PESAN Agama -
- Jenis Kelamin Jenis Kelamin -
- Usia Usia -
- Status sosial Status social -

LINGKUNGAN

UMPAN BALIK
Faktor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik di RS

Status Pendidikan Pasien

Perbedaan bahasa

Perbedaan Pendidikan (Perawat- Pasien )

Perbedaan persepsi
Penelitian Fite R, et all, 2019
Perencanaan Edukasi
PROSES KOMUNIKASI DALAM
ASUHAN PASIEN
Contoh Komunikasi Memperkenalkan diri
SENYUM SENYUM SENYUM!!
KALAU GAK BISA TERSENYUM
JANGAN BUKA TOKO : PEPATAH
CHINA
BUDAYA YANG AKAN DIMULAI

S
I
S A
S P
E S
A M
N A E
L M
Y P B
A A
U A
M N
M T
U
BEKERJA DENGAN HATI

Berusaha memberi solusi, bukan


menjadi sumber masalah.

Berusaha mengendalikan
emosi bukan penyulut emosi

Berusaha memperbaiki

D
D D
kesalahan, bukan menutupi diri
dengan berbagai alasan.

D
D
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong


dalam
berbuat dosa dan pelanggaran.” (Qs Al-Maidah [5]: 2)

Anda mungkin juga menyukai