Anda di halaman 1dari 57

PERENCANAAN UMUM

PENYELENGGARAAN PSP

Disampaikan oleh :
Endang Setyaningrum
Pejabat Fungsional TPL Madya

PERMEN PEKERJAAN UMUM


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 03/PRT/M/2013
PENGELOLAAN SAMPAH SAAT INI
Potret TPA di
Indonesia
Masalah Pencemaran TPA
DASAR KEBIJAKAN PEMERINTAH
UU 18/2008
 Mengedepankan pengurangan sampah.
 Penutupan semua TPA open dumping pada Th. 2013.
 Monitoring kualitas lingkungan pasca penutupan TPA sampai 20 tahun.

PP 81/2012
 Setiap orang wajib melakukan pengurangan dan penanganan sampah
 Pemerintah Kabupaten/Kota menyediakan fasilitas pengolahan sampah antara lain berupa TPS 3R
 Pemroresan akhir sampah dilakukan dengan menggunakan :
a. Metode lahan urug terkendali
b. Metode lahan urug saniter
c. Teknologi ramah lingkungan

 Dalam melakukan pemroresan akhir sampah, pemerintah kabupaten/kota wajib menyediakan dan mengoperasikan TPA

Permen PU 21/PRT/2006
Peningkatan peran masyarakat dalam pengurangan sampah sejak dari sumbernya, cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan.

Permen PU 3/2013 (Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga)
 Terkaitdengan perencanaan umum, penanganan sampah, penyediaan fasilitas pengolahan dan pemrosesan akhir sampah, dan
penutupan/rehabilitasi TPA
 Sampah yang ditimbun di TPA hanya residu (2025)
 Gas TPA tidak diperkenankan dialirkan ke udara terbuka (dibakar atau dimanfaatkan sebagai sumber energi)

Perpres No 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Kebijakan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Kebijakan Universal Accsess


Akses 100 % pelayanan pada 2019
- 20 % pengurangan sampah 3R (50 %)
- 80 % pengangkutan sampah ke TPA (50 %)
Sistem Pengelolaan Persampahan
Asperk
Teknis
Operasion
al

Aspek Aspek
Pembia Organis
yaan asi

Aspek Aspek
Hukum & Peran Serta
Peraturan Masyarakat
PERENCANAAN UMUM
RENCANA INDUK (RI) STUDI KELAYAKAN (SK)
 RI di dalam satu wilayah SK disusun pemerintah
administrasi kota disusun & sesuai dgn kewenangannya
ditetapkan oleh Pem. Kota dan/atau swasta
 
 RI lintas kabupaten dan/
atau kota disusun & PERENCANAAN TEKNIS &
ditetapkan oleh Pem. Prov. MANAJEMEN
  PERSAMPAHAN (PTMP)
 RI lintas provinsi disusun & PTMP disusun oleh
ditetapkan oleh Pemerintah pemerintah kabupaten/kota

Hanya kota besar & Hanya kota sedang &


metropolitan kecil
MUATAN & PELAKSANAAN
RENCANA INDUK
1. Rencana umum Evaluasi
 kondisi kota/ kawasan & rencana
2. Rencana penanganan sampah
pengembangannya
3. Program & kegiatan penanganan  eksisting penanganan sampah dari
sampah
sumber ke TPA
4. Kriteria mencakup kriteria teknis atau
hasil survei
5. Standar pelayanan ditentukan sejak
awal
6. Rencana alokasi lahan TPA Identifikasi
7. Rencana keterpaduan dengan Air  sumber air baku air minum
Minum, Air Limbah dan Drainase  potensi pencemar badan air
8. Rencana pembiayaan dan pola investasi sumber air baku air minum;
9. Rencana pengembangan kelembagaan  lokasi IPAL/IPLT
 saluran drainase di sekitar
TPA/TPST
Kriteria Teknis awal : daerah pelayaan saat ini,
berkepadatan tinggi, kawasan strategis.
berikut : daerah pengembang an sesuai
1. Periode perencanaan min. arahan RI kota.
10 tahun
2. Sasaran & prioritas a. Kondisi pelayanan eksisting, kebera-daan
penanganan TPA & masalah pencemaran;
b. Urgensi penutupan & rehab. TPA, pemilihan
3. Strategi penanganan lokasi TPA baru skala kota, lintas kab./kota /
4. Kebutuhan pelayanan lintas prov.(regional);
c. Komposisi & karakteristik sampah;
d. Mengurangi jumlah sampah diang kut &
ditimbun di TPA bertahap;
e. Pemanfaatan 3R melibatkan masy.,
pemilahan sampah di sumber & pola insentif
Proyeksi penduduk & timbulan ”bank sampah”;
sampah, kebu-tuhan lahan TPA, f. Pemanfaatan gas bio di TPA;
sarana & prasarana g. Pengembangan pelayanan penanganan
persampahan sampah;
h. Penegakkan peraturan;
i. Peningkatan manajemen OP.
Tenaga Ahli Penyusunan R I
Tenaga ahli untuk 1. Ahli Tek. Penyehatan/
penyusunan RI Teknik Lingkungan/ Ahli
penyelenggaraan PSP Sanitasi/ Ahli Persampahan
adalah tenaga ahli 2. Ahli Teknik Hidrologi/
bersertifikat bidang Geohidrologi
keahlian, namun tidak 3. Ahli Sosial Ekonomi/
dibatasi pada keahlian Keuangan
sebagai berikut
4. Ahli Kelembagaan/
Manajemen
5. Ahli Perencanaan
Kota/Planologi
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk

1. Rencana Umum
2. Rencana penanganan sampah
3. Program dan kegiatan pengembangan
4. Kriteria dan standar pelayanan
5. Rencana sumber sampah
6. Rencana keterpaduan dengan Prasarana dan Sarana Air Minum, Air
Limbah dan Drainase
7. Rencana pengembangan
8. Rencana pembiayaan dan pola investasi
9. Rencana pengembangan kelembagaan
10. Rencana pengembangan peraturan
11. Rencana pengembangan peran masyarakat
12. Rencana Tahapan Pelaksanaan
Pola Pelayanan
Rencana Pengembangan
Renc. pengembangan, pengembangan
pelayanan:
1)alokasi lahan TPA (lokal/regional)
2)Skenario SPA.
3)pengurangan sampah melalui 3R.
4)Skenario lain sesuai kondisi & kebijakan lokal.

Alternatif 1, Renc.jangka panjang: Alternatif 2, Renc. jangka panjang :


1) Optimalisasi pemanfaatan PSP 1) Optimalisasi pemanfaatan PSP.
2) penyiapan lokasi TPA baru (lokal). 2) Penyiapan lokasi TPA baru
3) Tanpa pengurangan sampah (regional).
3) Pengurangan sampah min. 20%.

Evaluasi yang paling sesuai kondisi wilayah perenc.,


pertimbangkan aturan berlaku, kemampuan daerah,
efisiensi & efektivitas proses penanganan sampah

Pemilihan prioritas, melalui penapisan


1) Urutan sifat urgensi : kasus yang perlu tindakan mendesak.
2) Rencana kegiatan urutkan sesuai tingkat prioritas.
3) Uraikan prioritas tahap mendesak, jangka menengah & panjang
Rencana pembiayaan & pola investasi
Renc. biaya jangka panjang: Perhatikan : Sumber dana,
Kemampuan & kemauan masy.,
a. Biaya Investasi, didasarkan Kemampuan keuang-an daerah,
kebutuhan pengadaan lahan & Potensi kemitraan swasta (KPS)
pengadaan PSP.
b. Biaya pengoperasian &
pemeliharaan, didasarkan
kebutuhan alternatif
pengoperasian penang-anan
sampah dari sumber ke TPA. Indikasi biaya & pola investasi :
dihitung dalam present value,
c. Indikasi retribusi sampah, konversikan menjadi future value
didasarkan indikasi biaya satuan berdasarkan metode analisis finansial,
penanganan sampah (Rp/m3 serta sudah menghitung kebutuhan
biaya jangka pendek, jangka
atau Rp/kapita/th). menengah & jangka panjang
d. Potensi sumber dana dari swasta
Rencana Tahapan Pelaksanaan

a. Rencana Jangka Pendek (1-2 th) : tahap pelaksanaan bersifat


mendesak & dijadikan pondasi pentahapan selanjutnya
b. Rencana Jangka Menengah (5 th) : tahap pelaksanaan 5 th
didasarkan hasil kajian sebelumnya, mempertimbangkan tahap
mendesak yang sudah dilakukan
c. Rencana Jangka Panjang (≤ 10 th) : tahap pelaksanaan
menyeluruh, mempertimbang kan hasil pencapaian tahap
sebelumnya
d. Rencana program peningkatan penyelenggaraan PSP jangka
pendek, menengah dan panjang
e. Rencana Pembiayaan
Tahapan Pengerjaan RENCANA INDUK
Pengumpulan data Studi literatur
 survei (data primer)  Data & as-built drawing
 data sekunder prasarana TPA
 Laporan rencana induk

ANALISIS DATA

KESIMPULAN
• Studi lama
digunakan
• Studi lama rubah
REKOMENDASI KAJIAN & sebagian
KESIMPULAN • Dibuat studi baru

PENETAPAN RENC. INDUK


Tata Cara Konsultasi Publik

wajib disosialisasikan penyelenggara bersama


pemerintah provinsi/kota/ kabupaten untuk menjaring
tanggapan masyarakat sebelum ditetapkan.
1. Konsultasi publik harus dilakukan sekurang-
kurangnya satu kali dalam 12 bulan.
2. Dihadiri masyarakat di wilayah layanan &
masyarakat di wilayah yang diperkirakan terkena
dampak.
3. Mengundang tokoh masyarakat, LSM, perguruan
tinggi.
SURVEY PENYUSUNAN RIPP

 Pengkajian Wilayah Studi & Pelayanan


 Pengkajian sumber timbulan, komposisi &
karakteristik sampah
 Pengkajian demografi & ketatakotaan
 Pengkajian biaya, sumber pendanaan & keuangan
Pengkajian Wilayah Studi & Pelayanan
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
1. Dilaksanakan TA & TL Melakukan pengumpulan data
1. Kondisi wilayah studi &
sesuai aturan;
wilayah pelayanan
2. Pelajari laporan terdahulu 2. Penyelenggaraan PSP
ttg. sistem penanganan 3. Data kependudukan
sampah & tata ruang. 4. Data sosial ekonomi
3. Lakukan bahasan untuk 5. Data kelembagaan
kesepakatan lingkup 6. Data peraturan
wilayah studi & wilayah 7. Data peran serta
masyarakat
pelayanan.
8. Peta ukuran skala sesuai
ketentuan
Pengkajian Wilayah Studi & Pelayanan (lanjutan)
Cara Pengerjaan a. Surat pengantar survei;
1. Persiapan survei b. Peta kota;
2. Prosedur pelaksanaan survei c. Tata cara survei & manual alat;
3. Pengkajian data terkait d. Penyiapan kuesioner survei;
persampahan e. Jadwal pelaksanaan survei;
f. Prosedur pelaksanaan survei.
4. Hasil Pengkajian
a. Serahkan surat izin ke instansi
a. Sumber timbulan, komposisi & b. Pengumpulan data peta, laporan & data
teknis
karakteristik sampah
b. Pola penanganan sampah dari sumber c. Kunjungan lapangan :
ke TPA, rute pengangkutan alternatif 1) Sumber timbulan 2) Komposisi &
karakteristik 3) PSP renc. daerah
c. Batas wilayah pelayanan
d. Batas wilayah studi pelayanan 4) Rute alternatif pengangkutan
5) Peta kota, plot hasil survei
e. Batas wilayah proyek
d. Buat foto lokasi terkait
Pengkajian Sumber Timbulan, Komposisi
dan Karakteristik Sampah
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Survei sumber timbulan, 1. Gambar sketsa lokasi &
komposisi & karakteristik peta
1) Tenaga ahli bersertifikat & 2. Sumber sampah:
pemimpin tim; a. jumlah sumber penghasil
2) Seksama & koordinasi; sampah;
3) Laporan hasil survey b. Karakteristik & komposisi
tertulis : Foto lokasi; Data sampah wilayah pelayanan
timbulan, komposisi dan
karakteristik sampah; Peta
letak PSP. Peralatan survei
4) Mengirimkan data & sesuai SNI No 19-
laporan ke pemberi tugas. 3964-1994
PENENTUAN SAMPEL

Penentuan jumlah sample KK representatif mewakili suatu


wilayah permukiman :
 
Jumlah contoh jiwa / sampel : S = Cd√Ps
 
S = jumlah contoh (jiwa)
Cd = koefisien perumahan, 1 (kota besar/ metropolitan),
0,5 (kota sedang dan kecil)
Ps = Populasi (jiwa)
Jumlah KK yang diamati K = S / N
K = jumlah contoh (KK)
N = Jumlah jiwa per keluarga = (5)
Pengkajian demografi & ketatakotaan
KETENTUAN TEKNIS

KEPENDUDUKAN KETATAKOTAAN
1. Wilayah sasaran survei kelom-pokan 1. Ada sumber daya
dalam kategori wilayah berdasarkan
alam / bukan alam
jumlah penduduk
2. Data jumlah penduduk awal yang mendukung
perencanaan. penghidupan &
3. Tentukan persentase pertam-bahan kehidupan kota yang
pend. /th (r). disurvei;
4. Hitung pertambahan nilai pend.
2. Ada prasarana
sampai akhir th perencanaan, rumus:
perkotaan sebagai
arithmatik, geometrik, least square, Trend
Logistic ; titik tolak arah
5. Menentukan rumus proyeksi : hitung pengembangan
standar deviasi/ koefisien korelasi penataan ruang kota
Pengkajian biaya, sumber pendanaan &
keuangan
Ketentuan Teknis
Survei, pengkajian biaya, sumber pendanaan & keuangan merupakan perolehan data
lapangan untuk analisis keuangan.
Data lapangan adalah perolehan :
a. Data Eksisting Penyelenggaraan PSP & Data Statistik;
b. Data Pelanggan;
c. Data Penagihan Retribusi;
d. Data Timbulan Sampah;
e. Data Personil;
f. Data Laporan Keuangan;
g. Data Kemampuan Sumber Pendanaan Daerah;
h. Data Kemampuan Masyarakat;
i. Data Peluang Adanya KPS;
j. Data Alternatif Sumber Pembiayaan.
STUDI KELAYAKAN
penyelenggaraan PSP
PENGERTIAN
studi untuk mengetahui tingkat kelayakan usulan program
penyelenggaraan PSP di suatu wilayah pelayanan ditinjau dari aspek
kelayakan teknis, ekonomi, keuangan, lingkungan, sosial, hukum dan
kelembagaan.
Wajib disusun berdasarkan:
1. Rencana induk penyelenggaraan PSP yang telah ditetapkan;
2. Kelayakan teknis, ekonomi, dan keuangan;
3. Kajian lingkungan, sosial, hukum dan kelembagaan
MUATAN & PELAKSANAAN
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN PPSP
Muatan studi kelayakan
1. Perencanaan PSP yang ada
2. Perkiraan timbulan sampah
3. Kondisi sosial dan ekonomi (berdasarkan survei kebutuhan
nyata)
4. Kelembagaan
5. Data sumber sampah
6. Program pengembangan dan strategi pelaksanaan
7. Analisis dampak lingkungan atau UKL/UPL
8. Rencana operasi dan pemeliharaan
9. Perkiraan biaya proyek dan pemeliharaan
10. Perkiraan pendapatan;
11. Kajian sumber pembiayaan.
Persyaratan Teknis SK
1. Kriteria Kelayakan Teknis sekurangnya meliputi parameter luas, umur,
lokasi, kelengkapan prasarana - sarana, kemudahan operasi & SDM tersedia
2. Kriteria Standard Kelayakan Ekonomi dan Keuangan meliputi rasio manfaat
biaya (Benefit Cost Ratio/BCR), penentuan tarif/retribusi berdasarkan biaya
investasi dan OP, kemampuan pembiayaan dan subsidi pemerintah sesuai
kewenangan & peraturan perundangan.
3. Kajian Lingkungan didasarkan studi AMDAL atau UKL dan UPL,
dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.
4. Kajian Sosial mempertimbangkan aspirasi masyarakat untuk menerima
rencana penyelenggaraan PSP.
5. Kajian Hukum meliputi ketentuan peraturan perundang-undangan, kebijakan
dan perijinan diperlukan.
6. Kajian Kelembagaan meliputi SDM, Struktur dan tugas pokok institusi
penyelenggara; Alternatif kelembagaan kerjasama pemerintah dan swasta
Kriteria Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis berdasarkan
a. Kajian timbulan dan karakteristik sampah;
b. Kajian teknologi dan sumberdaya setempat;
c. Keterjangkauan pengoperasian dan pemeliharaan;
d. Kajian kondisi fisik setempat.
Muatan Teknis
a. rencana teknik operasional;
b. kebutuhan lahan;
c. kebutuhan air dan energi;
d. kebutuhan prasarana dan sarana;
e. gambaran umum pengoperasian dan pemeliharaan;
f. masa layan sistem; dan
g. kebutuhan sumber daya manusia
Kriteria Standar
Kelayakan Ekonomi & Keuangan

standar perhitungan meliputi


1. Perhitungan kelayakan ekonomi & keuangan TPA
menggunakan metode:
a. Internal Rate of Return (IRR)
b. Net Present Value (NPV)
2. Perubahan nilai uang terhadap waktu dihitung
berdasarkan Discount Factor (DF)
3. Discount Factor (%) dihitung berdasarkan rata-rata
tingkat inflasi selama tahun proyeksi ditambah
perkiraan faktor resiko investasi.
Skematik Biaya dan
Manfaat Proyek
Investasi PSP
1. Investasi sarana dan prasarana persampahan :
a. Investasi pewadahan hingga pengangkutan sampah ke
TPA
b. Investasi pembangunan TPA
c. Investasi pembangunan TPS, TPS 3R, SPA, FPSA, TPST
2. Perhitungan kelayakan ekonomi & keuangan proyek
persampahan memperhitungkan perbedaan karakteristik biaya
yang timbul antara proyek sebagai berikut:
a. Perluasan prasarana yang sudah ada
b. Rehabilitasi prasarana yang sudah ada
c. Pengembangan prasarana pada daerah baru
Tenaga Ahli
Penyusunan Studi Kelayakan

tenaga ahli bersertifikat dengan bidang keahlian, namun


tidak dibatasi pada keahlian
1. Ahli Teknik Penyehatan/Teknik Lingkungan
2. Ahli Teknik Sipil
3. Ahli Hidrologi/Hidrogeologi
4. Ahli Sosial Ekonomi
5. Ahli Keuangan
6. Ahli Manajemen/Kelembagaan
7. Ahli AMDAL
TATACARA PENYUSUNAN STUDI
KELAYAKAN

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


1. Mengacu Rencana 1. Kelayakan teknis
induk PPSP. 2. Kelayakan ekonomi &
keuangan
2. Dilaksanakan TA ber
3. Kajian lingkungan
sertifikat & TL penga- 4. Kajian sosial
laman bidangnya 5. Kajian hukum
minimal 5 th 6. Kelayakan kelembagaan

Cara Pengkajian
1. Siapkan Rencana Induk &
data penunjang
2. Lakukan pengkajian kelayakan
Perencanaan Teknis Dan Manajemen
Persampahan (PTMP)

PENGERTIAN
• Kota sedang dan kecil diharuskan menyusun Perencanaan
Teknis dan Manajemen Persampahan (PTMP).
• Merupakan bentuk sederhana dari rencana induk dan studi
kelayakan.
• Lingkup kegiatan perencanaan dalam PTMP hampir sama
dengan lingkup dokumen RI dan dokumen SK, dibedakan
tingkat kedalaman substansi kajian serta kebutuhan sumber
data
Skenario Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan
Dalam PTMP perlu dilakukan pengembangan terhadap sistem
pengelolaan persampahan yang telah ada.
Program peningkatan pengelolaan persampahan ke depannya akan
mengadopsi paradigma baru, yaitu menerapkan metode pembatasan,
pengurangan, dan pemanfaatan sampah semaksimal mungkin melalui
kegiatan 3R, sehingga diharapkan jumlah sampah yang dibuang akan
berkurang dan tidak membutuhkan lahan TPA yang terlalu luas.
MUATAN & PELAKSAAN PTMP

1. Gambaran umum kondisi kota/kawasan;


2. Wilayah dan tingkat pelayanan;
3. Program dan kegiatan penanganan sampah;
4. Rencana penanganan sampah yang memuat unsur kelayakan teknis,
sosial, ekonomi, keuangan dan lingkungan;
5. Program prioritas;
6. Tahapan pelaksanaan;
7. Aspek pengaturan dan kelembagaan;
8. Pembiayaan;
9. Peran serta masyarakat dan swasta;
Kriteria Umum dan Teknis

KRITERIA UMUM, PERSYARATAN TEKNIS, tersedia


tersedia 1. Konsep perenc. teknis & manajemen
pengelolaan persampahan,
1. Dokumen teknis PPSP: 2. Renc. teknis kebutuhan PSP antisi-
gambar rencana detail, pasi pertumbuhan timbulan sampah,
anggaran biaya, SOP & 3. Integrasi konsep intensifikasi
kebersihan
kebutuhan PSP.
4. Opsi konsep manajemen institusi
2. Perencanaan & meka- pengelolaan kebersihan,
nisme peningkatan 5. Identifikasi kebutuhan materi
kelembagaan PPSP. pengaturan u/ masukan Perda,
6. Konsep rancangan kebutuhan dana
3. Analisa tingkat investasi investasi & operasional 5 tahun &
& manfaat PPSP. konsep perhitungan tarif retribusi,
7. Konsep jenis, bentuk & pola peran
serta masyarakat
Contoh Struktur Kelembagaan
Penyelenggara Pengelolaan Sampah
I. Penyelenggaraan Sistem Air Limbah / Persampahan menjadi dinas tersendiri

KEPALA DINAS KEBERSIHAN

SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

     
SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG

SEKSI SEKSI
SEKSI SEKSI SEKSI
SEKSI SEKSI
SEKSI SEKSI SEKSI
SEKSI
SEKSI

Struktur paling maksimal adalah Dinas yang menjalankan persampahan/ air limbah secara independen/
tidak digabung dengan urusan pemda yang lain. Contoh : Dinas Kebersihan yang menjalankan fungsi
layanan pengelolaan sampah.

Ketentuan : tergantung kebutuhan dan kapasitas Pemda


II. Penyelenggaraan Sistem Persampahan diwadahi pada “bidang“ dari suatu dinas
41

Kepala Dinas Cipta


Karya (*)
(*) Kepala Dinas PU
(*) Kepala Dinas ke-PU-an

Sekretariat

Bidang Air Bidang Bidang Bidang


Limbah Persampahan

Seksi Perencanan Seksi Seksi Seksi


& Pembangunan Pengurangan &
Pemilahan

Seksi Operasi & Seksi Seksi Seksi


Pemeliharaan Pengumplan &
Pengangkutan

Seksi Pembinaan & Seksi Seksi Seksi


Pengawasan Pengolahan &
Pemrosesan

Contoh Struktur Organisasi & Nomenklaturnya


PEMISAHAN OPERATOR & REGULATOR

 Untuk mengoptimalkan pelayanan air limbah atau persampahan


dalam melaksanakan kegiatan teknis operasional, Pemerintah Daerah
dapat membentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) sebagai
penyelenggara layanan (fungsi operator) dibawah SKPD yang
membidangi sub urusan air limbah atau persampahan.

 Tidak hanya UPTD saja yang dapat sebagai pelaksana fungsi operator.
Berikut ini adalah alternatif operator, disesuaikan kondisi dan kesiapan
masing-masing daerah:
o UPTD PPK BLUD (UPTD dengan Penerapan Pola Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah)  Permendagri 61/ 2007
Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah
o BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) - PDPAL/ PDAM/ PD
Kebersihan  UU 23/ 2014
43

“Regulator”
“Operator”
Regulator adalah pihak yang
mengembangkan kebijakan,
norma, dan standar, bagi Operator, merupakan
pelaksanaan pelayanan pelaksana pelayanan
publik. Regulator kemudian
publik (misal: pengelola
juga melakukan fungsi
IPAL/ IPLT/ TPA/TPST)
pengawasan dan
yang melakukan
pengendalian agar
pelaksanaan pelayanan publik perencanaan dan
bisa berjalan sesuai koridor implementasi kegiatan
yang telah ditetapkan sesuai arahan dari
regulator.
Contoh Penyelenggaraan Persampahan
44
yang telah memisahkan Operator dan Reguator

Kepala Dinas PU (*)


(*) Kepala Dinas PU
(*) Kepala Dinas ke-PU-an
Regulator Sekretariat

Bidang Penyehatan Bidang Bidang Bidang


Lingkungan Permukiman

Seksi Air Limbah Seksi Seksi


Seksi

Seksi Drainase Seksi Seksi


Seksi

Seksi Seksi
Seksi Seksi
Persampahan

UPTD Air UPTD


Limbah Persampahan

Sub bag Tata Sub bag Tata


Usaha Usaha
   
Operator
Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional
(misal : Ahli Penyehatan Lingkungan, Ahli Pengujian, Ahli (misal : Teknisi Mesin, Pengelola Sampah, Pengelola TPA,
Mekanik, Ahli Pompa, Ahli Perpipaan) Operator Mesin, dll)
2. UPTD PPK - BLUD
Persyaratan substantif
Kriteria substantif :
Tugas dan fungsi UPTD bersifat
operasional dalam Tugas dan Fungsi UPTD bersifat operasional
menyelenggarakan pelayanan dalam penyediaan jasa layanan umum untuk
umum yang menghasilkan semi meningkatkan kualitas dan
barang/jasa publik (quasi public kuantitas pelayanan masyarakat
goods).

Kriteria teknis :
Persyaratan Persyaratan teknis • Memiliki potensi untuk meningkatkan
pengajuan UPTD penyelenggaraan pelayanan secara efektif,
1) kinerja layanan layak dikelola
untuk efisien, dan produktif;
dan ditingkatkan atas
menerapkan Pola • Memiliki spesifikasi teknis yang terkait
rekomendasi Kepala SKPD,
Penerapan langsung dengan layanan publik
2) Kinerja Keuangan sehat
Keuangan- Badan • Terjadinya peningkatan pendapatan dan
Layanan Umum efisien dalam membiayai pengeluaran

Persyaratan dokumen administratif :


• Surat pernyataan kesanggupan untuk
meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan,
Persyaratan administratif dan manfaat bagi masyarakat;
• Pola tata kelola;
UPTD membuat dan menyampaikan • Rencana strategis bisnis;
dokumen persyaratan administratif • Standar pelayanan minimal;
• Laporan keuangan pokok /proyeksinya
• Laporan audit terakhir atau pernyataan
bersedia diaudit secara independen
Hal – hal Yang Perlu
46
Diperhatikan

Pengelolaan Air Limbah/ Tugas dan fungsi terkait perencanaan,


persampahan harus secara spesifik operasi dan pemeliharaan air limbah/
tercantum pada tugas dan fungsi persampahan sebaiknya ada pada
satu SKPD satu SKPD

Hindari adanya tumpang tindih tugas dan Daerah yang telah membentuk UPTD,
fungsi pengelolaan air limbah/ persampahan tugas dan fungsinya harus mencerminkan
antar SKPD (misal pada: Dinas Kebersihan pemisahan operator dan regulator
dan Pertamanan dengan Dinas Cipta Karya dengan baik. (misal: kegiatan operasi &
sama-sama tercantum dalam tugas fungsi pemeliharaan yang dilaksanakan UPTD,
penyelenggara persampahan) sedangkan pembinaan pada Dinas)
PERATURAN – PERATURAN YANG BERSIFAT
REGIONAL ATAU PERDA
Rancangan Kriteria peraturan hukum :
1. Peraturan hukum yg menetapkan bentuk lembaga dan organisasi
pengelola sampah kota, Pembentukan Institusi, ketentuan penanganan
sampah, dan retribusi.
2. Peraturan hukum yg mengatur tentang tata cara penyelenggaraan
pengelolaan sampah di perkotaan.
3. Peraturan hukum yg mengatur tentang ketertiban umum, kewajiban
melaksanakan pemenuhan sistem pengelolaan sampah dan larangan
memperlakukan sampah yg mengakibatkan gangguan kesehatan,
pencemaran lingkungan dan keselamatan umum ditujukan kepada setiap
pemeran baik perorangan atau badan.
PERATURAN – PERATURAN YANG
BERSIFAT REGIONAL ATAU PERDA
4. Peraturan hukum yg menetapkan status perencanaan
strategis/master plan/rencana induk pengelolaan sampah untuk
menjamin konsistensi kebijakan dan program pengelolaan
sampah secara terintegrasi dengan pengelolaan prasarana kota
lainnya.
5. Peraturan hukum yang mengatur tentang kerjasama antar
daerah dalam penyelenggaraan pengolahan dan pembuangan
akhir
6. Peraturan hukum yang mengatur tentang kerjasama dan
peranserta swasta dalam pengelolaan sampah.
Tenaga Ahli Penyusunan PTMP

Tenaga ahli untuk penyusunan Perencanaan Teknis Dan


Manajemen Persampahan adalah TA bersertifikat dengan
bidang keahlian, namun tidak dibatasi pada keahlian :
1. Ahli Teknik Penyehatan/Teknik Lingkungan
2. Ahli Teknik Sipil
3. Ahli Geodesi
4. Ahli Geographic Information System (GIS)
5. Ahli Hidrologi/Hidrogeologi
TATA CARA PENYUSUNAN
PERENCAAAN TEKNIS & MANAJEMEN
PERSAMPAHAN

KETENTUAN UMUM KETENTUAN TEKNIS,


tersedia 1. Periode perencanaan (min.
1. Dokumen teknis PPSP 10 th)
2. Sasaran & prioritas
2. Perencanaan &
pelayanan tahap awal:
mekanisme daerah pelayaan saat ini,
peningkatan daerah kepadatan tinggi
kelembagaan PPSP. & kawasan strategis.
3. Analisa tingkat daerah pengembangan
investasi & manfaat sesuai arahan PTMP.
PPSP. 3. Strategi penanganan,
perenc. optimum
4. Kebutuhan pelayanan
penanganan sampah
Ketentuan teknis
a. Kondisi pelayanan eksisting;
Strategi penanganan, b. Urgensi penutupan & rehab. TPA
perenc. optimum, eksisting serta pemilihan lokasi TPA
mempertimbangkan : baru;
c. Komposisi & karakteristik sampah;
d. Mengurangi jumlah sampah diangkut
Kebutuhan pelayanan
& ditimbun di TPA bertahap;
penanganan sampah
e. Potensi pemanfaatan sampah dengan
3R melibatkan masyakarat;
f. Pemanfaatan gas bio di TPA;
berdasarkan g. Pengembangan pelayanan penanganan
a. Proyeksi penduduk, interval 5 th sampah;
periode perencanaan.
b. Proyeksi timbulan sampah, h. Penegakkan peraturan ;
interval 5 th i. Peningkatan manajemen OP.
c. Kebutuhan lahan TPA
d. Kebutuhan prasarana & sarana
persampahan
Konstruksi Dasar Landfill & Kolam pengumpul
Leachate
Operasi dan Pemeliharaan tpa
Kolam
Kolam aerasi
anaerobik
PASCA OPERASI TPA

foto
 Pipa
gas jepang
 Sumur monitoring
Diskusi &
Tanya Jawab

Anda mungkin juga menyukai