Anda di halaman 1dari 38

PANCASILA

PERUMUSAN DAN PENGESAHAN


PANCASILA

Latar Belakang Sejarah


1. Belanda masuk ke Indonesia melalui VOC (Verenigde Oost
Indische Companie) awal abad XVII
2. Jepang masuk ke Indonesia pertama kali di Pulau Tarakan
tgl 10-11 Januari 1942 kemudian ke pulau lain seperti
Sulawesi, Maluku, Sumatra, Bali dan Jawa
3. Tgl 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan Jepang
4. Tgl 8 Maret 1942 Perlawanan Belanda terhadap Jepang
berakhir di Bandung
5. 9 Maret 1942 Jenderal Ter Poorter sebagai Panglima
Tertinggi AD Sekutu di Jawa menyerah dengan tanpa
syarat dan ditahan ke luar Jawa beserta Gubernur
Tjarda van Starkenborg Stachouwer
Hak-hak kekuasaan ini memungkinkan Jepang membagi
wilayah Indonesia dalam tiga komando, yaitu tentara
ke-16 di pulau Jawa dan Madura yang berpusat di
Batavia, tentara ke-25 di Sumatera yang berpusat di
Bukit Tinggi dan armada selatan ke-2 di Kalimantan,
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Barat
yang berpusat di Makassar
Adanya propaganda (Sendenbu) Jepang dalam melakukan
aksinya dengan pelbagai macam pendekatan terhadap
rakyat, diantaranya; mendirikan Gerakan Tiga A dengan
slogannya yang terkenal: Jepang Cahaya Asia, Jepang
Pelindung Asia, Jepang Saudara Asia; mengangkat orang-
orang pribumi dalam pelbagai pemerintahan yang prinsip
turun-temurunnya dihapuskan; menetapkan wilayah-
wilayah voorstenlanden sebagai kochi (daerah istimewa).
Maksudnya agar tentara Jepang yang mendirikan
pemerintah militernya dapat diterima oleh penduduk
pribumi
Tujuan utama pendudukan Jepang di Jawa adalah
menyusun dan mengarahkan kembali perekonomian
peninggalan pemerintah Hindia Belanda dalam rangka
menopang upaya perang Jepang dan rencana-rencananya
bagi ekonomi jangka panjang terhadap Asia Timur dan
Tenggara. Tujuan utama ini mengarahkan kebijakan-
kebijakan pemerintah militer untuk menghapuskan
pengaruh-pengaruh Barat di kalangan rakyat Jawa dan
memobilisasi rakyat Jawa demi kemenangan Jepang
dalam perang Asia Timur Raya
Pembesar Bala Tentara Nippon memegang kekuasaan militer dan
segala kekuasaan yang dulu dipegang oleh gubernur Jendral (pada
masa kekuasaan Belanda). Dalam pelaksanaan sistem pemerintahan
ini, kekuasaan atas wilayah Indonesia dipegang oleh dua angkatan
perang yaitu angkatan darat (Rikugun) dan angkatan laut (Kaigun).
Masing-masing angkatan mempunyai wilayah kekuasaan. Dalam hal
ini Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah kekuasaan yaitu:
a. Daerah Jawa dan Madura dengan pusatnya Batavia berada di bawah
kekuasaan Rikugun.
b. Daerah Sumatra dan Semenanjung Tanah Melayu dengan
pusatnya Singapura berada di bawah kekuasaan Rikugun.
c. Daerah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Irian
berada di bawah kekuasaan Kaigun
Dirumuskannya Pancasila sebagai Dasar Negara tidak
terlepas dari adanya janji Pemerintah Jepang di Tokyo
yang diucapkan oleh Perdana Menteri Koiso di hadapan
Parlemen Jepang pada tanggal 7 September 1944 sebagai
hadiah dari Pemerintah Jepang kepada bangsa Indonesia.
Akan tetapi janji itu baru dilakukan setelah tentara Jepang
mengalami kekalahan di semua pertempuran, yang
kemudian Pemerintah Jepang membentuk BPUPKI atau
Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai
Pembentukan BPUPKI baru terwujud pada tanggal 29 April
1945 bertepatan dengan ulang tahun Kaisar Jepang, Tenno
Haika. Pelantikan BPUPKI dilakukan oleh Gunseikan di Jakarta
tanggal 28 Mei 1945 dengan rincian:
 Ketua : dr. KRT. Radjiman Wediodingrat
 Wakil Ketua 1: RP. Soeroso
 Wakil Ketua 2: Yoshio Ichibangase
 Anggota berjumlah 64 orang.

Tugas BPUPKI hanya melakukan penyelidikan bagi usaha


persiapan kemerdekaan Indonesia. Setelah tugas ini selesai,
menurut Yosio Ichibangase akan dibentuk suatu panitia lain
yang bertugas mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
2. Proses Perumusan dan Pengesahan

Sidang BPUPKI dibagi dalam 2 masa


persidangan, yaitu:
a) Masa Persidangan I dari tgl 29 Mei – 1 Juni
1945 membahas tentang Dasar Negara
Indonesia
b) Masa Persidangan II dari tgl 10 s/d 16 Juli
1945 membahas tentang UUD 1945
A. Masa Persidangan I
Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan empat hari berturut-turut, yang
tampil berpidato untuk menyampaikan usulannya antara lain :
1) Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
Dalam pidatonya Muh. Yamin mengusulkan calon rumusan dasar Negara
Indonesia secara lisan sebagai berikut :
1. Peri kebangsaan,
2. Peri kemanusiaan,
3. Peri ketuhanan,
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Selain itu M. Yamin juga menyerahkan usulan tertulis
tentang dasar Negara kebangsaan tersebut yang
berisi sebagai berikut :
 Ketuhanan Yang Maha Esa,
 Kebangsaan persatuan Indonesia,
 Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab,
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2) 31 Mei 1945 Usulan Mr. Soepomo:
Sebelum membahas dasar negara, Soepomo membahas
syarat berdirinya negara

Tiga teori negara, yaitu:


1. Teori perseorangan yg dianut oleh
Negara liberal di Eropa dan AS. Tokoh- tokoh aliran ini:
John Locke, Thomas Hobbes, J.J. Rousseau, H.J. Laski
dll.
Negara adalah wujud kontrak sosial . Masyarakat bebas
berbuat selama tidak melanggar kontrak (hukum).
Negara adalah masyarakat hukum (legal society).
Individu tidak boleh banyak dikekang.
2. Teori kelas / golongan
 Awalnya negara adalah alat kekuasaan kelas atas
yang berkuasa (kelas borjuis) untuk menindas kelas
bawah (kelas proletar).
 Kelas bawah harus bersatu untuk revolusi dan
merebut kekuasaan.
 Bila revolusi berhasil maka kendali ada di tangan
kelas proletar.
 Negara dijalankan dengan kekuasaan
sentral/terpusat dan semua hal diatur negara.
 Cita-citanya: masyarakat tanpa kelas atau
masyarakat komunis (sama rata sama rasa)
3. Teori Integralistik

• Diusulkan oleh Soepomo sebagai dasar negara


karena menurutnya sesuai dengan struktur sosial
masyarakat Indonesia.
• Teori ini mengutamakan persatuan antara pemimpin
dg rakyatnya.
• Negara satu untuk semua golongan, faham. Negara
satu untuk semua orang  negara persatuan
• Teori ini berasal dari Jerman dg tokoh-tokohnya:
• Adam Muller, Spinoza, Hegel dll.
• Soepomo juga mengusulkan agar negara tidak
berdasarkan ajaran agama tertentu (menolak negara
agama) karena kebhinnekaan masyarakat Indonesia.
Usulan Pancasila menurut Soepomo

 Persatuan,
 Kekeluargaan,
 Keimbangan lahir bathin,
 Musyawarah,
 Keadilan rakyat
3) 1 Juni 1945  Pidato Soekarno

• Dasar negara = Philosophische grondslag.


• Mengajukan 3 usulan dasar negara:
• Pancasila, Trisila atau Ekasila.

Pancasila:
• 1. Kebangsaan (nasionalisme)
• 2. Kemanusiaan (internasionalisme)
• 3. Musyawarah mufakat (demokrasi)
• 4. Kesejahteraan rakyat
• 5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Trisila

 1. Sosio-nasionalisme
 2. Sosio-demokrasi

 3. Ketuhanan

 Ekasila:

 - Gotongroyong

(Ide asli orang Indonesia)


Setelah pidato Soekarno sidang I dihentikan dan
dibentuk panitia kecil yang berjumlah 8 orang.
Tugasnya: menggolongkan usul tertulis yang
masuk.
Panitia Kecil/Panitia 8
1) Ir. Soekarno (Ketua)
2) Drs. Mohammad Hatta
3) M. Soetardjo Kartohadikoesoemo
4) K.H. Wachid Hasyim
5) Ki Bagoes Hadikoesoemo
6) Rd. Otto Iskandardinata
7) Mr. Muhammad Yamin
8) Mr. Alfred Andre Maramis
Lanjutan
Setealah Konsepsi-konsepsi dan usul-usul
tersebut ditampung dan diteliti, maka
dihasilkan 9 pokok masalah, yaitu:
1) Permintaan Indonesia merdeka dengan
selekas-lekasnya;
2) Tentang Dasar Negara;
3) Masalah Unifikasi dan Federasi;
4) Tentang Warganegara
Lanjutan
5) Masalah pemerintah di daerah;
6) Bentuk Pemerintahan dan Kepala Negara;
7) Masalah agama dan hubungannya dengan
negara;
8) Masalah pembelaan;
9) Masalah keuangan.
Pada tanggal 22 Juni 1945 sembilan tokoh yang terdiri dari :
Ir. Soekarno, Wachid Hasyim, Mr Muh. Yamin, Mr
Maramis, Drs. Moh. Hatta, Mr. Soebardjo, Kyai Abdul
Kahar Moezakir, Abikoesno Tjokrosoejoso, dan Haji Agus
Salim yang juga tokoh Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai
mengadakan pertemuan untuk membahas pidato serta
usul-usul mengenai dasar Negara yang telah dikemukakan
dalam sidang Badan Penyelidik. Sembilan tokoh tersebut
dikenal dengan “Panitia Sembilan” setelah mengadakan
sidang berhasil menyusun sebuah naskah piagam yang
dikenal dengan “Piagam Jakarta”
Rumusan Pancasila Yang Termuat
dalam Piagam Jakarta antara Lain :
 Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
 Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Persatuan Indonesia
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
B. Masa Persidangan II
Dalam masa sidang ke dua ada 6 tambahan
anggota baru BPUPKI, yaitu:
1) K.H. Abdul Fatah Hasan
2) R. Asikin Natanegara
3) Soerjo Hamidjojo
4) Ir. Pangeran Muhammad Noor
5) Mr. Muhammad Besar
6) Abdul Kaffar
SIDANG II BPUPKI tanggal 10 JULI 1945

Pada sidang II disampaikan hasil musyawarah


antara golongan Islam dan golongan
nasionalis tentang Rancangan Mukadimah
Hukum Dasar, di dalamnya memuat lima
sila Pancasila (versi Piagam Jakarta).
Seluruh anggota sidang dapat menerima
kesepakatan tsb sehingga masalah dasar
negara dianggap telah selesai.
Sebelum membahas UUD 1945, BPUPKI terlebih dahulu
mempersoalkan tentang:
1. Mengenai bentuk negara
2. Mengenai sebutan wilayah negara
Bentuk negara Indonesia yang dipilih adalah Republik
Wilayah negara dibagi 3, yaitu:
a. Hindia Belanda
b. Hindia Belanda + Malaya + Borneo Utara + Irian Timur +
Timor Portugis + Pulau-pulau sekitarnya
c. Hindia Belanda + Malaya – Irian Barat.
Yang dipilih adalah point b
Ketua BPUPKI membentuk 3 Panitia, yaitu:

1) Panitia Perancang UUD diketuai oleh


Soekarno
2) Panitia Pembela Tanah Air diketuai oleh
Abikoesno Tjokrosoejoso
3) Panitia Keuangan dan Perekonomian
diketuai oleh Mohammad Hatta
Tgl 11 Juli 1945 Soekarno mengadakan rapat dengan
menghasilkan putusan-putusan berupa:
a) Pembentukan Panitia Perancang Declaration of
Rights terdiri dari:
1. Mr. Achmad Soebardjo (Ketua)
2. dr. Soekiman
3. Perada Harahap
b. Pembentukan Panitia Kecil
Perancang UUD

1. Prof. Mr. Dr. Soepomo (Ketua)


2. Mr. Wongsonegoro
3. Mr. Achmad Soebardjo
4. Mr. Alfred Andre Maramis
5. Mr. Singgih
6. H. Agoes Salim
7. dr. Soekiman
Lanjutan
Kemudian tanggal 12 Juli 1945 Panitia Kecil
Perancang UUD mengadakan rapat. Setelah
meneliti dan mempelajari pendapat-pendapat
yang diajukan dalam sidang paripurna BPUPKI
sebelumnya, akhirnya Panitia Kecil ini
berhasil menyusun Naskah Rancangan UUD.
Tgl 13 Juli 1945 Panitia Perancang UUD membentuk
Panitia Penghalus Bahasa yang terdiri dari:
a. Hoesein Djajadiningrat
b. H. Agoes Salim
c. Soepomo
Tgl 14 Juli 1945 Soekarno melaporkan hasil kerjanya
ke BPUPKI berupa:
d. Pernyataan Indonesia Merdeka
e. Pembukaan UUD
f. Batang Tubuh UUD
Lanjutan
Hari terakhir sidang BPUPKI tanggal 17 Juli
1945 hanya merupakan Sidang Penutupan
BPUPKI secara resmi dan naskahnya
diserahkan kepada Pemerintah Balatentara
Jepang. Dengan berakhirnya sidang ini, maka
selesailah tugas BPUPKI, yang hasilnya akan
dijadikan dasar bagi negara Indonesia yang
akan dibentuk sesuai janji Jepang.
Setelah BPUPKI melaksanakan tugasnya, maka
badan ini dibubarkan pada tanggal 9 Agustus
1945 dan diganti oleh PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia/ Dokuritsu Zyunbi Iinkai).
PPKI dibentuk tanggal 12 Agustus 1945 oleh
Marsekal Hisaici Terauci (Kepala Pemerintahan
Balatentara Jepang untuk seluruh Asia Tenggara).
PPKI diketuai oleh Ir. Sukarno dan sebagai wakil
merangkap anggota Muhammad Hatta, jumlah
anggota 27 orang.
PPKI mengadakan sidang 4 kali, yaitu:
(1) Sidang Pertama (18 Agustus 1945)
Menghasilkan keputusan:
a. Mengesahkan UUD 1945 meliputi:
1. Setelah melakukan beberapa perubahan pada Piagam Jakarta yg
kemudian berfungsi sebagai Pembukaan UUD 1945
2. Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah diterima dari
Badan Penyelidik pada tanggal 17 Juli 1945, setelah mengalami
beberapa perubahan karena berkaitan dengan perubahan piagam
Jakarta, kemudian menjadi Undang-Undang Dasar 1945
b. Memilih Presiden dan Wakil Presiden
c. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia sebagai Badan
Musyawarah Darurat
(2) Sidang Kedua (19 Agustus 1945)

Sidang PPKI kedua diselenggarakan pada tanggal 19 Agustus


1945 menghasilkan 2 keputusan, yaitu:
1. Pembagian wilayah Republik Indonesia atas 8 propinsi:
 Jawa Barat

 Jawa Tengah

 Jawa Timur

 Sumatera

 Borneo

 Sulawesi

 Maluku

 Sunda Kecil
Pembentukan Provinsi pertama kali

8 Provinsi Gubernur

1. Jawa Barat Sutarjo Kartohadikusumo


2. Jawa Tengah R. Panji Suroso
3. Jawa Timur R. M. Suryo
4. Sumatera Mr. Tengku Muh. Hassan
5. Borneo Ir. Pangeran Muh. Noor
6. Sulawesi dr. GSSJ. Ratulangie
7. Maluku Mr. J. Latuharhary
8. Sunda Kecil Mr. I Gusti Ktut Puja
2. Departemen-departemen atau Kementerian-kementerian Pemerintah dibagi
atas 12 departemen:
 Departemen Dalam Negeri

 Departemen Luar Negeri

 Departemen Kehakiman

 Departemen Keuangan

 Departemen Kemakmuran

 Departemen Kesehatan

 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

 Departemen Sosial

 Departemen Pertahanan

 Departemen Penerangan

 Departemen Perhubungan

 Departemen Pekerjaan Umum


(3) Sidang Ketiga (20 Agustus 1945)
Sidang PPKI yang ketiga ini membahas tentang Badan Penolong Keluarga Korban
Perang, yang memutuskan Sembilan pasal, diantaranya adalah:
 Pasal 1 tentang Nama: Sebagai ibu organisasi yang harus mengerjakan dan

memelihara keselamatan masyarakat, maka didirikan suatu badan yang diberi


nama “Badan Penolong Keluarga Korban Perang”.
 Pasal 2 tentang Maksud dan Tujuan: Memelihara keselamatan masyarakat dan

keamanan itu adalah yaitu, maka itu di “Badan Penolong Keluarga Korban
Perang” diadakan satu bagian yang bernama “Badan Keamanan Rakyat”.
 Pasal 8 tentang Tugas Kewajiban: Badan Keamanan Rakyat harus memelihara

keamanan bersama-sama dengan rakyat dan Jawatan-jawatan Negara yang


bersangkutan.
 Pasal 9: Badan Penolong Keluarga Korban Perang dan Badan Keamanan

Rakyat ada di bawah pengawasan dan pimpinan Komite Nasional.


(4) Sidang Keempat (22 Agustus 1945)

Sidang PPKI keempat


membicarakan tentang
Pembentukan Komite Nasional
dan Partai Nasional Indonesia

Anda mungkin juga menyukai