Presus Obgyn
Presus Obgyn
Penyokong utama viseral panggul terdiri atas kompleks otot levator ani dan jaringan ikat pelekat organ-
organ panggul (fasia endopelvic). Kerusakan atau disfungsi dari satu atau kedua komponen ini dapat
menyebabkan terjadinya POP. Kompleks otot levator ani berkontraksi dengan kuat saat istirahat dan
menutupi hiatus genitalis serta memberikan dasar yang stabil untuk viseral panggul. Penurunan tonus otot
levator ani yang disebabkan oleh denervasi atau kerusakan otot secara langsung menimbulkan
pembukaan hiatus genitalis, kelemahan levator plate dan pembentukan konfigurasi seperti mangkok.
Defek yang nyata pada daerah puboviceral dan iliococcygeal dari kompleks otot levator ani, cedera
neuropati dari otot levator ani juga dapat disebabkan oleh melahirkan pervagina.
TANDA DAN GEJALA
A. DIAGNOSIS MEDIS
Uterovaginal Prolapse
Hasil Lab ;
2. Kreatin : 0.9
4. Urine lengkap : 25 +
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Riwayat penyakit sekarang :
Pada bulan September 2022 pasien merasakan nyeri pada daerah anus
tetapi pasien tidak langsung membawa ke dokter atau memeriksakannya
karena pasien mengira hanya nyeri biasa.
Pada bulan Desember pasien merasakan nyeri semakin hebat pada saat
Keluhan utama : kencing terasa perih dan tidak terasa nyaman pada daerah vagina karena
Pasien mengeluh rasa nyeri pada tidak membaik pasien akhirnya memutuskan untuk memeriksakan ke dokter
daerah anus dan ubur-ubur kandungan, setelah melakukan pemeriksaan dokter mengatakan bahwa rahim
melorot atau tidak sesuai dengan tempatnya.
Pada bulan Januari 2023 pasien melakukan operasi di rumah sakit Islam
Siti Hajar dan hingga saat ini pasien masih merasakan nyeri, kemudian di
rujuk ke RSUD Sidoarjo untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,
Dokter obgyn merujuk ke poli rehab untuk mendapatkan terapi.
Riwayat Penyakit Dahulu :
•-
Riwayat Penyakit Penyerta :
• Hipertensi
PEMERIKSAANA OBYEKTIF:
VITAL SIGN
TD :159/90 mmHg
HR : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
SpO2 : 99%
Suhu : 36 c
BB : 50 kg
TB : 160 cm
INSPEKSI PALPASI
Statis: Dinamis:
• Pasien tampak
menggunakan • Pada saat bergeser
pempers dari tidur ke duduk
pasien tampak
seperti menahan
nyeri
PEMERIKSAAN SPESIFIK
1. Nyeri dengan VAS
Nyeri Nilai
Nyeri diam 4/10
Nyeri tekan -
NO AKTIVITAS NIAI
1. Mandi 1
2. Berpakaian 1
3. Ke toilet 0
4. berpindah 1
5. Kontinen 1
6. Makan 1
INTRA PERSONAL
INTER PERSONAL
tingkat kesembuhanya.
KODE DAN KETERANGAN
PEMERIKSAAN
ICF
Body Structure
Activity And Participation o s620 : struktur of pelvic floor
o s698 Structures related to the genitourinary and
o s610 structure of urinary system
reproductive systems, other specified
o s620 structure of pelvic floor
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Impairment Fungsional Limitation
Disability / Participation
Breathing Exercise
Terapi breathing exc bermanfaat untuk meningkatkan pernapasan, kebugaran tubuh dan rileksasi.
TERAPI LATIHAN
Terapi latihan adalah salah satu modalitas dalam fisioterapi yang pelaksanaannya
menggunakan latihan-latihan gerak tubuh, baik secara aktif maupun pasif. Terapi latihan
merupakan gerakan tubuh, postur, atau aktivitas fisik yang dilakukan secara sistematis dan
terencana yang bertujuan untuk memperbaiki atau mencegah gangguan fungsi tubuh,
memperbaiki kecacatan, mencegah atau mengurangi faktor resiko gangguan kesehatan serta
mengoptimalkan status kesehatan dan kebugaran
INTERVENSI
• ES
Channel : 2
Area : tibialis posterior dan parasacral
Frekuensi : continuouse
Type arus : Faradic-Constant current Rectangular
Time : 10 menit
• Latihan penguatan otot dasar panggul dan core
Kontraksi otot dasar panggul seperti menahan kencing
• Posisi : terlentang kedua tungkai ditekuk sambil mengapit bola
8kali repetisi 2 set, setiap gerakan di tahan 8 detik
• Posisi : terlentang kedua tungkai saling tumpang tindih menyilang
8kali repetisi 2 set, setiap gerakan di tahan 8 detik
• Bridging exercise :
8kali repetisi setiap gerakan tahan 3 detik
EDUKASI
Pasien diminta untuk mengulangi latihan yang telah dicontohkan fisioterapis dirumah
sesuai dengan kemampuan
Hindari kegiatan yang beresiko cidera
HOME PROGRAM
Latihan yang dilakukan pasien berupa core exc dan bringing exc Dilakukan dengan
durasi 8 kali / set (selama 3 set)
EVALUASI
1. Evaluasi Nyeri dengan VAS
Nyeri T1 T2
Nyeri diam 4/10 3/10
Nyeri tekan 0/10 0/10
Nyeri gerak 5/10 4/10
EVALUASI
NO AKTIVITAS p1 p2
1. Mandi 1 1
2. Berpakaian 1 1
3. Ke toilet 0 0
4. berpindah 1 1
5. Kontinen 1 1
6. Makan 1 1
Jumlah Hasil : indeks katz B, kemandirian dalam 4
aktivitas
Tindak Lanjut : Pasien dihimbau untuk tetap melanjutkan/mengikuti
program fisioterapi sesuai jadwal yang telah ditentukan untuk mendapatkan
perkembangan yang lebih baik kedepannya