Anda di halaman 1dari 30

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS

PROLAPS ORGAN PANGGUL

PUTU ARY SARASDIANTHI


ANATOMI
PENGERTIAN PROLAPS

Prolapse Organ Panggul (POP) merupakan salah satu

penyakit yang sering dialami oleh banyak wanita


dewasa sekarang. POP didefinisikan sebagai
penurunan abnormal atau herniasi dari organ- organ
panggul dari tempat melekat atau posisi normalnya di
dalam rongga panggul. Organ- organ panggul yang
dapat terlibat meliputi uterus (uterine prolaps) atau
ujung vagina (apical vaginal prolaps), vagina anterior
(cystocele), atau vagina posterior (rectocele)
ETIOLOGI
 Kelemahan dari jaringan ikat yang menyokong
struktur-struktur panggul.
 Kelemahan jaringan ikat karena peningkatan
usia, menopause, multiparitas, trauma obstetri.
 Peningkatan tekanan di dalam abdomen terus-
menerus yang dihubungkan dengan obesitas,
batuk kronis, atau sering mengangkat barang
berat.
 Variasi orientasi dan bentuk tulang panggul.
PATOFISIOLOGI

Penyokong utama viseral panggul terdiri atas kompleks otot levator ani dan jaringan ikat pelekat organ-

organ panggul (fasia endopelvic). Kerusakan atau disfungsi dari satu atau kedua komponen ini dapat

menyebabkan terjadinya POP. Kompleks otot levator ani berkontraksi dengan kuat saat istirahat dan

menutupi hiatus genitalis serta memberikan dasar yang stabil untuk viseral panggul. Penurunan tonus otot

levator ani yang disebabkan oleh denervasi atau kerusakan otot secara langsung menimbulkan

pembukaan hiatus genitalis, kelemahan levator plate dan pembentukan konfigurasi seperti mangkok.

Defek yang nyata pada daerah puboviceral dan iliococcygeal dari kompleks otot levator ani, cedera

neuropati dari otot levator ani juga dapat disebabkan oleh melahirkan pervagina.
TANDA DAN GEJALA

1. Pada saat terjadi penurunan serviks ke dalam vagina, seorang wanita


tidak dapat menggunakan tampon lebih lama.
2. Nyeri panggul dan nyeri punggung
3. Stress incontinence
Status 01 Identifikasi pasien
Klinis Nama : Ny. D
Umur : 62 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Alamat : Sidoarjo
No. CM : 1349xxx
DATA – DATA MEDIS

A. DIAGNOSIS MEDIS

Uterovaginal Prolapse

B. CATATAN KLINIS DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil Lab ;

1. Blood urea nitrogen : 12.4

2. Kreatin : 0.9

3. Asam Urat : 7.1

4. Urine lengkap : 25 +
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Riwayat penyakit sekarang :

Pada bulan September 2022 pasien merasakan nyeri pada daerah anus
tetapi pasien tidak langsung membawa ke dokter atau memeriksakannya
karena pasien mengira hanya nyeri biasa.
Pada bulan Desember pasien merasakan nyeri semakin hebat pada saat

Keluhan utama : kencing terasa perih dan tidak terasa nyaman pada daerah vagina karena

Pasien mengeluh rasa nyeri pada tidak membaik pasien akhirnya memutuskan untuk memeriksakan ke dokter

daerah anus dan ubur-ubur kandungan, setelah melakukan pemeriksaan dokter mengatakan bahwa rahim
melorot atau tidak sesuai dengan tempatnya.
Pada bulan Januari 2023 pasien melakukan operasi di rumah sakit Islam
Siti Hajar dan hingga saat ini pasien masih merasakan nyeri, kemudian di
rujuk ke RSUD Sidoarjo untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,
Dokter obgyn merujuk ke poli rehab untuk mendapatkan terapi.
Riwayat Penyakit Dahulu :
•-
Riwayat Penyakit Penyerta :
• Hipertensi
PEMERIKSAANA OBYEKTIF:
VITAL SIGN
TD :159/90 mmHg
HR : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
SpO2 : 99%
Suhu : 36 c
BB : 50 kg
TB : 160 cm
INSPEKSI PALPASI

Statis: Dinamis:
• Pasien tampak
menggunakan • Pada saat bergeser
pempers dari tidur ke duduk
pasien tampak
seperti menahan
nyeri
PEMERIKSAAN SPESIFIK
1. Nyeri dengan VAS

Nyeri Nilai
Nyeri diam 4/10

Nyeri tekan -

Nyeri gerak 5/10


A.PEMERIKSAAN GERAK AKTIF
Kemampuan Fungsional (Indeks ketz)

NO AKTIVITAS NIAI

1. Mandi 1

2. Berpakaian 1

3. Ke toilet 0

4. berpindah 1

5. Kontinen 1

6. Makan 1

Hasil : indeks katz B, kemandirian dalam 5 aktivitas


KOGNITIF

Pasien mampu mengingat dan menjelaskan


kronologi keluhan yang di alami

INTRA PERSONAL

Pasien memiliki motivasi untuk sembuh yang tinggi

INTER PERSONAL

Pasien mampu berkomunikasi dua arah dan


menangkap informasi dari terapis
ALGORITMA
PROGNOSIS
 Ny. D usia 62 tahun dengan diagnosa Prolaps
organ panggul memiliki prognosis yang baik

pada hidupnya, pada fungsional, kosmetik, dan

tingkat kesembuhanya.
KODE DAN KETERANGAN
PEMERIKSAAN
ICF

Body Function Environmental Factor


o E355 : Health professional
o b2801 pain in body part
o E310 : Immediet family
o b260 : urination funcition o E315 : Extended family

Body Structure
Activity And Participation o s620 : struktur of pelvic floor
o s698 Structures related to the genitourinary and
o s610 structure of urinary system
reproductive systems, other specified
o s620 structure of pelvic floor
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Impairment Fungsional Limitation

• Nyeri • Pasien tidak mampu duduk lama dikarenkan


• Kelemahan otot abdomen dan pelvic floor muscle adanya rasa nyeri

Disability / Participation

• Pasien tidak lagi nyaman berkegiatan social seperti


berkumpul dengan teman/tetangga karena rishi saat
mengunakan pampers
PLANNING
Jangka Pendek  Jangka Panjang 

• Mengurangi nyeri • Mengembalikan kemampuan fungsional pasien


• Menguatkan otot abdomen dan pelvic floor
muscle
TEKNOLOGI FISIOTERAPI
• ES bertujuan memberikan stimulasi motoris pada otot dasar panggul.
• Latihan penguatan otot dasar panggul dan core bertujuan untuk meningkatkan
kekuatan otot dasar panggul, memperbaiki/meningkatkan inkontinensia urin serta
mengurangi nyeri pada daerah incise perut bawah
• Kagel exercise kegel exercise dapat meningkatkan kekuatan otot pelvic floor
RENCANA EVALUASI
1. Aktifitas fungsional mengunakan Indeks KATZ
2. Nyeri mengunakan VAS
TEKNOLOGI FISIOTERAPI

 Breathing Exercise
Terapi breathing exc bermanfaat untuk meningkatkan pernapasan, kebugaran tubuh dan rileksasi.
 TERAPI LATIHAN
Terapi latihan adalah salah satu modalitas dalam fisioterapi yang pelaksanaannya
menggunakan latihan-latihan gerak tubuh, baik secara aktif maupun pasif. Terapi latihan
merupakan gerakan tubuh, postur, atau aktivitas fisik yang dilakukan secara sistematis dan
terencana yang bertujuan untuk memperbaiki atau mencegah gangguan fungsi tubuh,
memperbaiki kecacatan, mencegah atau mengurangi faktor resiko gangguan kesehatan serta
mengoptimalkan status kesehatan dan kebugaran
INTERVENSI
• ES
Channel : 2
Area : tibialis posterior dan parasacral
Frekuensi : continuouse
Type arus : Faradic-Constant current Rectangular
Time : 10 menit
• Latihan penguatan otot dasar panggul dan core
Kontraksi otot dasar panggul seperti menahan kencing
• Posisi : terlentang kedua tungkai ditekuk sambil mengapit bola
8kali repetisi 2 set, setiap gerakan di tahan 8 detik
• Posisi : terlentang kedua tungkai saling tumpang tindih menyilang
8kali repetisi 2 set, setiap gerakan di tahan 8 detik
• Bridging exercise :
8kali repetisi setiap gerakan tahan 3 detik
EDUKASI
 Pasien diminta untuk mengulangi latihan yang telah dicontohkan fisioterapis dirumah
sesuai dengan kemampuan
 Hindari kegiatan yang beresiko cidera

HOME PROGRAM
 Latihan yang dilakukan pasien berupa core exc dan bringing exc Dilakukan dengan
durasi 8 kali / set (selama 3 set)
EVALUASI
1. Evaluasi Nyeri dengan VAS

Nyeri T1 T2
Nyeri diam 4/10 3/10
Nyeri tekan 0/10 0/10
Nyeri gerak 5/10 4/10
EVALUASI

Evaluasi Kemampuan aktivitas fungsional dengan KATZ

NO AKTIVITAS p1 p2
1. Mandi 1 1
2. Berpakaian 1 1
3. Ke toilet 0 0
4. berpindah 1 1
5. Kontinen 1 1
6. Makan 1 1
Jumlah Hasil : indeks katz B, kemandirian dalam 4
aktivitas
Tindak Lanjut : Pasien dihimbau untuk tetap melanjutkan/mengikuti
program fisioterapi sesuai jadwal yang telah ditentukan untuk mendapatkan
perkembangan yang lebih baik kedepannya

HASIL TERAPI AKHIR


Pasien atas nama Ny. D usia 62 tahun dengan diagnosis prolaps organ panggul mengikuti program
fisioterapi di RSUD Sidoarjo. Didapatkan hasil secara keseluruhan yaitu nyeri berkurang, fungsional
indeks KATZ tetap. Pasien dapat memenuhi seluruh program fisioterapi yang telah diajarkan dan
bersedia melanjutkan exercise-exercise tersebut dirumah.
JURNAL
JURNAL
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai