Anda di halaman 1dari 85

ASAR-DASAR HOMILETIKA

(BAGIAN 1)
APA ITU HOMILETIKA
• Homiletika berasal dari kata Yunani “Homilia” yang
mempunyai arti dasar; perundingan, penguraian atau
khotbah. Homiletika dapat didefinisikan sebagai
berikut; Ilmu Berkhotbah atau pelajaran berbicara di
hadapan orang banyak supaya pokok yang disampaikan
dapat disajikan dengan cara yang terang, nyata dan
berkuasa. Tekanan dalam kata ini adalah bagaimana cara
memberitakan pengajaran Kristen secara teratur,
sistimatis dan sedap didengar agar pendengar dapat
menerima dengan baik serta dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
• Definisi di atas mengandung dua indikasi yaitu;
persiapan bahan khotbah, dan yang utama
persiapan menyampaikan khotbah. Itu berarti
homiletika adalah sebuah ilmu yang praktis
yaitu mempelajari bagaimana cara
memberitakan pengajaran Kristen termasuk
syarat-syarat dalam mendidik seseorang
menjadi seorang pemberita firman yang baik.
APA ITU KHOTBAH
• 1. Khotbah adalah ketrampilan komunikasi dari
suatu konsep atau gagasan Alkitabiah yang dapat
diambil melalui penafsiran yang benar dari ayat-
ayat Alkitab (itu sebabnya pelajaran hermeneutika
adalah syarat mutlak bagi orang yang mau belajar
homiletika) dan diterapkan melalui kuasa Roh
Kudus pada kehidupan pengkhotbah dan
pendengar khotbah (Yakobus berkata bahwa iman
tanpa perbuatan adalah mati).
APA ITU KHOTBAH
• 2. Khotbah adalah Firman Tuhan yang
diterima, dirasakan dan dilakukan oleh diri
sendiri kemudian diutarakan dengan tegas dan
nyata, supaya menjadi kesaksian dan jalan
keselamatan bagi orang lain.
KEDUDUKAN HOMILETIKA DALAM TEOLOGI
Secara umum teologi dibagi dalam 4 bagian besar, yaitu

• 1.    TEOLOGI BIBLIKA  
• Teologi ini bertugas menggali arti dan makna
yang benar serta kebenaran- kebenaran yang
ada di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru sebagai pegangan iman. Ilmu yang
termasuk di dalamnya antara lain; Introduksi
PL dan PB, Eksposisi PL dan PB, Bahasa Ibrani
dan Yunani, Hermeneutika-Eksegese (ilmu
tafsir). Teologi PL dan PB.
• 2.    TEOLOGI SISTEMATIKA
• Teologi ini bertugas menemukan, merumuskan dan
mempertahankan dasar iman sambil menyelidiki
cara dan pengalaman iman, dalam berpikir dan
bertindak terhadap obyek yang bersifat dogmatis.
Bidang-bidang yang termasuk antara lain: Teologi
Proper, Doktrin Trinitas, Kristologi, Pneumatologi,
Bibliologi, Eklesiologi, Eskatologi, Sinologi,
Angelologi, Teologi Paulus, Teologi Calvin, dll.
• 3.    TEOLOGI HISTORIKA
• Teologi ini bertugas mengikuti dan menyelidiki
perkembangan pengajaran dan sejarahnya,
gereja dan sejarahnya, misalnya: Sejarah
Gereja Dunia, Sejarah Gereja Asia, Sejarah
Gereja Indonesia, Sejarah Doktrin, dll.
• 4.    TEOLOGI PRAKTIKA
• Teologi ini bertugas memikirkan dan melancarkan cara
penyampaian iman dalam usaha pemberitaan agar
relevan dan mengena. Pendeknya, teologi ini bertugas
untuk memikirkan bagaimana ketiga teologi di atas
dapat memaknai hidup manusia. Bidang-bidangnya
antara lain; Homiletika, Kateketik, Evangelisasi,
Misiologi, Pendidikan Kristen, Apologetika,
Pertumbuhan Gereja, Manajemen Gereja,
Kepemimpinan Kristen, Metode Pekabaran Injil, dll.
• Jadi jelas letak Homiletika atau ilmu berkhotbah adalah di
bawah disiplin teologi praktika. Sering dalam diskusi yang
terjadi di antara mahasiswa teologi ada anggapan
menganggap rendah teologi praktika. Sesungguhnya teologi
praktika punya peranan yang sama pentingnya dengan ketiga
bidang teologi yang lain. Misalnya seorang yang punya
banyak modal tidak mungkin dapat menghasilkan suatu
barang jika tidak ada yang mengerjakannya. Jika ada yang
mengerjakannya menjadi suatu barang tetapi tidak ada yang
memasarkannya maka barang tersebut tidak berarti karena
tidak akan menghasilkan keuntungan yang besar.
• Tanpa ilmu praktika, mungkin doktrin dan
pengertian Alkitab sulit dimengerti dengan
baik oleh orang lain. Saya berpendapat, ketiga
bidang teologi tersebut sama pentingnya.
Tanpa kehadiran yang satu maka yang lain
akan terasa kurang.
DASAR TEOLOGIS
KHOTBAH 
1.    KEYAKINAN AKAN ALLAH

• Allah pencipta itu ada dan terus ada tetapi karena dosa manusia
tidak dapat mengenal keberadaan Allah secara benar. Keberadaan
Allah yang adalah terang, keberadaan Allah yang adalah kasih,
keadilan dan kedaulatan Allah, pemeliharaan dan hukuman Allah,
semua yang nyata jelas dalam Alkitab, harus diajarkan dan
diberitakan melalui khotbah. Manusia perlu mengenal Allah. Allah
berfirman, “Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban
sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih daripada
korban-korban bakaran” Hosea 6:6. Hanya dengan mengenal Allah
manusia akan mengerti siapa dirinya dan bagaimana harus
menjalankan hidup ini. Dengan kata lain pengenalan akan Allah
akan membuat manusia bahagia.
2.    KEYAKINAN AKAN ALKITAB

• Alkitab adalah Firman Allah dari Allah yang kekal.


Allah masih dan terus akan berbicara melalui
Firman-Nya (Alkitab) yang berkuasa untuk
mengajar, untuk menyatakan dosa dan kesalahan,
untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik
orang dalam kebenaran Allah (2TIM 3:16). Alkitab
adalah terang dan hikmat bagi manusia. Dari Alkitab
manusia dapat menemukan jalan keselamatan, dan
menolong manusia untuk bertumbuh dalam
kebenaran.
3.    KEYAKINAN BAHWA ALLAH BISA MEMAKAI MULUT MANUSIA
UNTUK KEMULIAAN-NYA

• Waktu Yesus akan meninggalkan para muridnya, Ia memberikan


Amanat Agung, yaitu untuk menyaksikan pribadi dan karya-Nya. Itu
berarti manusia dapat menjadi alat pemberitaan Firman Allah.
Manusia harus mengenal Firman Allah dengan benar dan kemudian
belajar untuk melakukannya baru dapat memberitakan Firman Allah
dengan baik dan benar. Memang seorang dapat juga pengkhotbah
memanipulasi ayat-ayat Alkitab dan menggunakannya untuk
keuntungan pribadi, namun dari segi positif, Allah mau
berkomunikasi kepada manusia lewat seorang pengkhotbah.
Robinson berkata, “The pracher seeks to bring the message of
definite units of God’s Word to this people” Namun perlu diingat
bahwa pengkhotbah dapat salah berkhotbah tetapi Firman Allah
tidak pernah salah.
• 4.    KEYAKINAN BAHWA SESUNGGUHNYA
MANUSIA BUTUH FIRMAN TUHAN

• Firman Tuhan menjawab semua kebutuhan


manusia. Adapun kebutuhan manusia itu
adalah:
1.    Kebutuhan akan Injil

• Manusia perlu mendengar Injil yang olehnya


manusia dapat diselamatkan, dilepaskan, dari
segala penderitaan karena dosa. Injil adalah
kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap
orang percaya. (Rom 1:16-17)
2.    Kebutuhan akan Ajaran

• Manusia perlu mendapat ajaran yang sehat


yang mengajarkan segala kebenaran Allah
dalam Alkitab. Ajaran-ajaran tersebut
memberi pengertian kepadanya akan hal
hidupnya yang dapat diberkati Tuhan. (Maz
119:66, 130).
3.    Kebutuhan Etika

• Manusia perlu mengetahui bagaimana ia


dapat menjalankan hidupnya dalam
hubungannya dengan sesamanya, baik dalam
keluarganya, di antara umat Tuhan, maupun di
tengah-tengah masyarakat pada umumnya
agar ada ketentraman. (Maz 119:165)
4.    Kebutuhan untuk Melayani

• Manusia perlu mengetahui bagaimana ia dapat


menyatakan terima kasihnya kepada Tuhan dengan
berpartisipasi dalam pelayanan. Dengan kasih Kristus
dalam hatinya ia tidak dapat menjadi anggota tubuh
Kristus yang pasif saja. Ia harus melayani. Alkitab
berkata, “Karena kita ini buatan Allah diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan baik yang
telah dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita
ini hidup di dalamnya” (Efe 2:10) Sesungguhnya manusia
diciptakan oleh Allah adalah juga untuk melayani Dia.
5.    Kebutuhan untuk Memuji dan Menyembah Tuhan

• Pemazmur berkata, “Tujuh kali dalam sehari


aku memuji-muji Engkau, karena hukum-
hukum-Mu yang adil” (Maz 119:164) Manusia
perlu mencurahkan hatinya kepada Tuhan
pencipta dan juruselamatnya. Ia perlu
menyatakan kasihnya kepada Tuhan dengan
memuji dan menyembah-Nya.
• TUJUAN KHOTBAH
1. AGAR MANUSIA MENGENAL ALLAH
SECARA BENAR
• Manusia perlu mengenal Allah dengan benar agar mengerti jalan
kebenaran (Yoh 14:6); manusia perlu mengenal Allah yang penuh
kasih agar manusia mengenal kasih sejati yang penuh perhatian,
penghargaan, penghiburan, dari Yesus Kristus; manusia perlu
mengenal keadilan dan hukuman Allah agar manusia bertobat dan
berhati-hati hidup dalam dunia ini; dan lain sebagainya. A. W.
Tozer berkata, “Kepastian bahwa Allah (karena pengenalan akan
Allah) itu selalu berada di dekat kita, hadir di segala bagian dunia
ciptaan-Nya, lebih dekat kepada kita daripada pikiran kita sendiri
seharusnya memberikan kebahagiaan batin kepada kita…” Jadi
khotbah bertujuan agar manusia mengenal Allah dan mengenal-
Nya semakin hari semakin baik.
2. MENERANGKAN YESUS KRISTUS DAN KARYA-NYA YANG SUDAH
GENAP DAN SEMPURNA

• Alkitab berkata, “Sesungguhnya barangsiapa


mendengarkan perkataan-Ku dan percaya kepada
Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang
kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah
pindah dari alam maut ke dalam hidup” (Yoh 5:24).
Sebagaimana Yesus menginginkan agar para
pengikut-Nya memberitakan Injil, maka melalui
khotbah hendaknya pribadi dan karya Kristus yang
merupakan inti berita Alkitab diterangkan dan
dengan demikian manusia mengenal Yesus.
3. MENGUBAH KEHIDUPAN (PERTOBATAN)

• Seorang pengkhotbah sebaiknya juga


mengharapkan agar Roh Kudus memakai
khotbahnya, supaya orang berdosa mengalami
peristiwa kelahiran baru di dalam Kristus dan
didamaikan dengan Allah (Yoh 16:18).
4. MENGUBAH ORANG MENJADI SEMAKIN
DEWASA

• Perubahan menuju kepada kedewasaan dalam


iman yang dimaksud yaitu; dalam
pengetahuan yang benar tentang Allah dan
firman-Nya/doktrin (Efe 1:17), meneguhkan
dan menimbulkan iman (Rom 10:17; Ibr 4:12),
pertumbuhan karakter dan sifat, dan
sebagainya (Mat 28:19-20; Gal 5:22-26)
5. MENGHIBUR ORANG YANG
GELISAH/KUATIR/MENDERITA
• Jika seseorang diindoktrinasi secara benar
dalam pengajaran Firman Allah maka ia
menjadi cukup kuat dalam menghadapi
pencobaan dan seperti Tuhan Yesus yang
dicobai di padang gurun, Ia dapat berkata,
“Ada tertulis” (Mat 4:4, 7, 10).
6. SUPAYA ALKITAB DICINTAI SEBAGAI
PEDOMAN HIDUP YANG UTAMA
• Daud berkata, “Firman-Mu pelita bagi kakiku
dan terang bagi jalanku” Maz 119:105. Alkitab
adalah jawaban atas semua pergumulan,
ketakutan dan kerinduan manusia.
Oleh karena tujuan yang demikian mulia
dari suatu khotbah, maka sebaiknya
khotbah disampaikan dengan
memperhatikan tiga prinsip yaitu:
• Pertama, Khotbah harus disampaikan dengan
menarik. Jika khotbah yang bagus
disampaikan tanpa memperhatikan prinsip ini
maka akan ada banyak orang yang tidak dapat
mengikuti khotbah tersebut dengan seksama.
• Kedua, Khotbah harus disampaikan sejelas
mungkin sehingga sebagian besar jemaat
(syukur kalau bisa semua) dapat mengerti.
Khotbah perlu disampaikan dengan suara yang
jelas, kata-kata yang jelas, alur pikiran yang
jelas dan terutama berita/pesan yang jelas.
• Ketiga, Pengkhotbah harus memikirkan
bagaimana berita yang disampaikan mampu
memotivasi pendengar sehingga jemaat mau
melakukan apa yang diperoleh dari khotbah
yang ia dengar. Prinsip ini membuat seorang
pengkhotbah untuk berdoa agar kuasa Roh
Allah bekerja melalui khotbah yang ia
sampaikan.
SYARAT-SYARAT SEBUAH
KHOTBAH YANG BAIK
Menurut J. Gulleson
• Khotbah harus disampaikan dalam kuasa Roh Kudus Yoh
16:8; 2Ko 4:3-4
• Khotbah harus didasarkan pada seluruh Alkitab Kis 20:27
• Khotbah harus disampaikan dengan penyajian yang
kuat Kis 2:38
• Khotbah harus dijadikan semenarik mungkin
• Khotbah harus ditujukan kepada kehendak
pendengar Kis 2:38
• Khotbah harus ditambatkan dengan tugas untuk
pendengar Rom 8:29; Gal 4:19
Menurut Haddon W. Robinson
• Khotbah merupakan suatu komunikasi 2Ti 3:14; Kis
18:4; 19:8; 28:23
• Khotbah harus Alkitabiah 2Tim 4:2
• Khotbah merupakan suatu hasil dari penafsiran yang
baik Kis 17:11
• Khotbah harus dibawakan dengan kuat kuasa Roh
Kudus. 1Ko 2:3-5; 1Te 1:5
• Khotbah harus bersifat pribadi dan relevan sehingga
dapat diterapkan dan menyentuh kehidupan
pendengar.
KHOTBAH YANG EFEKTIF
1. SESUAI DENGAN ALKITAB
• Berita yang disampaikan harus bersumber dari
Alkitab dengan keyakinan bahwa Alkitab
adalah Firman Allah yang berotoritas dan
sebagai jawaban terhadap semua permasa
lahan dan kebingungan manusia di dunia.
2. BERITANYA JELAS
• Satu pokok/tema yang dibahas, kemudian
dikembangkan/dijelaskan. Jangan buat
khotbah yang membingungkan karena terlalu
banyak pokok bahasan sehingga menjadi
susah untuk diingat. Struktur, bahasa, pokok
pikiran, suara harus jelas sehingga jemaat
mengerti jelas apa yang disampaikan.
3. MENARIK
• Gerakan tubuh: ada kerjasama dengan mata,
tangan, dan badan. Suara: tidak monoton dan
membosankan. Ada contoh atau ilustrasi atau
analogi. Pendahuluan yang baik. Penutup yang
sesuai.
4. RELEVAN
• Menyentuh kehidupan pendengar karena itu
perlu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh
pendengar.
5. MENJIWAI
• Ada penjiwaan dalam berkhotbah dan
memperhatikan kaidah-kaidah ilmu
berkhotbah sehingga khotbah terlihat lebih
hidup.
• DASAR SEORANG
PENGKHOTBAH
1. MEMILIKI HUBUNGAN PRIBADI DENGAN
TUHANNYA
• Seorang yang hendak menyampaikan Firman
Allah, seharusnya adalah orang yang sudah
sungguh-sungguh mengenal Tuhannya di
dalam dan melalui Tuhan Yesus Kristus. Jika
pengkhotbah tidak punya hubungan yang
benar dengan Allah maka yang disampaikan
tidak lebih dari retorika umum belaka.
2. MENCINTAI ALKITAB
• Seorang pengkhotbah adalah orang yang
mencintai Alkitab; suka membaca,
menyelidiki, melakukan dan berusaha
melakukan apa yang didapat dari Alkitab.
Hanya dengan cara ini seorang pengkhotbah
dapat mengerti sungguh berita Alkitab
sehingga ia dapat berkhotbah secara benar
dan bersemangat.
3. PRIBADI YANG MENJADI BERKAT
• Pribadi seorang pengkhotbah memainkan peranan yang
penting dalam menentukan efektifitas khotbahnya.
Socrates pernah berkata, “Yang menentukan daripada
pidato adalah selalu si pembicara itu sendiri”.
Kehidupan kerohaniannya, kehidupan bergerejanya,
kehidupan sosial kemasyarakatannya, integritas hidup
dan pelayanannya, semuanya turut mendukung apa
yang hendak dikhotbahkan. Sebaiknya pengkhotbah
memiliki prinsip-prinsip di bawah ini dan melakukannya
dengan pertolongan Tuhan
• Filsafatnya    : Alat Kemuliaan Tuhan
• Kuasanya      : Bergantung pada Firman-Nya
dan Roh Kudus
• Karakternya  : Bertumbuh di dalam Tuhan
4. PENGUASAAN PRINSIP KOMUNIKASI

• Pengkhotbah harus mengetahui apa yang ia


bicarakan
• Pengkhotbah harus mengetahui kepada siapa
ia bicara
• Pengkhotbah harus mengetahui bagaimana ia
bicara
5. MENGERTI PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTIKA
ATAU ILMU TAFSIR ALKITAB
• Seorang yang hendak belajar berkhotbah sebaiknya adalah
orang yang telah belajar ilmu tafsir Alkitab. Pengkhotbah yang
menafsirkan Alkitab dengan tidak memperhatikan kaidah-
kaidah penafsiran Alkitab adalah orang yang berbahaya.
Mengapa? Sebabnya adalah karena orang-orang yang
mendengarkan khotbahnya akan menuruti, jika itu baik maka
akan baik, tetapi jika itu salah dan menyimpang, hal ini dapat
menyesatkan. Kebanyakan ajaran-ajaran sesat berkembang dari
kesenangan menafsirkan Alkitab menurut pengertiannya
sendiri. Pengkhotbah harus bertanggung jawab di hadapan
Tuhan dan sesama, karena itu lebih baik jika ia mengerti
prinsip-prisip dasar penafsiran Alkitab.
• YANG HARUS DIMILIKI
OLEH PENGKHOTBAH
1. KEBERANIAN
• Seorang yang belajar berkhotbah tentu dia
akan merasa gentar walaupun dia sudah siap.
Rasa takutnya tidak bisa hilang, kadang-
kadang lupa akan apa yang harusnya
diucapkan di hadapan umum. Oleh sebab itu
ia harus melatih keberanian.
• Cara mengatasinya; Persiapan! Apa yang
harus dipersiapkan?
• Pengetahuan
• Harus memilih hal-hal yang dikuasai/ketahui
• Harus punya kepercayaan diri
• Bersyukur pada Tuhan memberikan janji pada
Alkitab, supaya jangan takut 2Tim 1:7.
2. PENGETAHUAN
• Iman kristiani tidak pernah mengabaikan dan menganggap
remeh pengetahuan. Alkitab justru mengajar agar setiap orang
Kristen untuk terus mengejar pengetahuan. Paulus, seorang
yang mempunyai pengetahuan yang cukup luas itu berkata,
“Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam
pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian,
sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci
dan tak bercacat menjelang hari Kristus” (Fil 1:9-10); Petrus
menuliskan, “Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-
sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu
kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan (2Pe 1:5).
• Ada beberapa macam pengetahuan
yang hendaknya dimiliki oleh seorang
pengkhotbah yaitu;
Pengetahuan Alkitab yang memadai

Konsekuensi logis dari orang yang rindu
memberitakan firman Allah adalah bahwa ia
mencintai Alkitab dan karena itu ia menyelidiki
dan merenungkannya. Pengetahuan ini penting
dan karena itu seorang yang berani berkhotbah
harus bertanggung jawab kepada Tuhan dan
pendengarnya bahwa ia sungguh memahami
Firman Allah yang hendak disampaikannya.
Pengetahuan Dasar

Pengkhotbah sebaiknya memiliki pengetahuan dasar yang
baik. Pengetahuan dasar yang dimaksud adalah pengetahuan
tentang kebudayaan di mana khotbah akan disampaikan,
calon pendengar dengan latar belakangnya (pendidikan,
pekerjaan, kebudayaan, etnis), dan sebagainya. Tapi jangan
terlalu bersandar pada pengetahuan. Kita harus punya
bahasa yang baik untuk dapat berkhotbah dengan baik yang
disesuaikan dengan pendengarnya. Adalah baik seorang
mencari informasi tentang calon pendengarnya terlebih
dahulu sebelum ia sendiri berkhotbah.
Pengetahuan Ilmiah
Semua benda/makhluk adalah ciptaan Tuhan,
kita boleh mengambilnya contoh sebagai
kebenaran Tuhan. Semua kebenaran yang ada
pada setiap ilmu pengetahuan bisa digunakan
oleh setiap pengkhotbah untuk memberitakan
kebenaran Firman Allah.
Pengetahuan Umum

Ini penting untuk dimiliki pengkhotbah.
Seorang pengkhotbah yang baik memiliki
pengetahuan umum yang memadai. Dengan
pengetahuan tersebut ia dapat menganalisa
apa yang sedang terjadi dan kemudian
memberi jawab berdasarkan kebenaran
Alkitab.
Pengetahuan Khusus
• Pengkhotbah harus punya spesifikasi. Ini
sebuah usulan untuk menghadapi era
globalisasi. Memang seorang pengkhotbah
bisa berkhotbah tentang apa saja, tetapi jika ia
belajar untuk memiliki spesialisasi tertentu
akan jauh lebih baik. Spesialisasi menolong dia
untuk dapat berkhotbah pada bidang tersebut
dengan dalam, luas dan jitu sehingga khotbah
menjadi lebih baik dan efektif.
3. B A K A T

• Fasih lidah adalah satu karunia. Setiap orang


percaya bisa memintanya dari Tuhan. Seorang
Penginjil membutuhkannya agar dapat
berkhotbah dengan lebih leluasa.
Ada hal yang harus diperhatikan:
• Berbahasa dengan lancar, pendengar cepat mengerti
Lancar selain karunia, juga bisa dilatih. Ada seorang mahasiswa
sekolah Alkitab yang bicaranya agak tersendat-sendat seperti
mengucapkan “a a a apa itu”. Ia malu ditertawakan terus oleh
teman sekelas terutama dalam mata kuliah belajar
berkhotbah. Ia memohon kepada Tuhan dalam doa yang
sungguh, ia terus menerus melatih diri, dan ia meminta
teman-teman dekatnya untuk terus mengingatkan dia jika ia
mulai bicara tersendat- sendat. Memang memakan waktu yang
tidak sedikit, perlu ketekunan, namun hasilnya ia kemudian
dapat berkhotbah dan berbicara tanpa tersendat- sendat
(gaguk).
4. INSPIRASI

• Alkitab memuat banyak kebenaran untuk


diberitakan. Perlu inspirasi untuk
menyampaikannya supaya pendengar lebih
jelas, menerima dan percaya.
5. KETRAMPILAN
• Berkhotbah adalah ketrampilan. Ketrampilan
untuk menunjang khotbah sangat penting.
•  Oleh karena itu untuk belajar
berkhotbah harus juga
memperhatikan latihan-latihan
seperti:
A. Ketrampilan Berbicara 
• Ketrampilan ini merupakan hal yang mutlak diperlukan oleh
seorang pengkhotbah. Jika seorang ingin belajar berkhotbah,
maka ia tidak boleh putus asa dalam memiliki ketrampilan
berbicara. Ketrampilan dapat diperoleh dengan memintanya
kepada Tuhan lalu kemudian melatih diri (ora et labora). Musa
pada waktu dipanggil Allah, ia berkata, “Ah, Tuhan, aku ini
tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau
berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat
mulut dan berat lidah. Tetapi Tuhan berfirman kepadanya:
Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang
membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau
buta; bukankah Aku, yakni Tuhan? (Kel 4:10-11).
• Ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang
pengkhotbah meliputi segi- segi teknik yang
harus dikuasai oleh seorang pengkhotbah,
sehingga dapat menghasilkan bunyi atau suara
yang baik. Ingatlah prinsip ini: “Setiap orang
bisa berbicara tetapi seorang pengkhotbah
harus berbicara lebih baik dan lebih indah.
Segi-segi tersebut menyangkut :
• Volume suara 
• Volume suara harus wajar. Volume suara yang
terlalu kecil atau lemah menyatakan rasa malu atau
takut. Volume suara yang terlalu keras menyatakan
rasa tegang, nervous dan gelisah. Karena itu setiap
kali mulai berbicara, adalah penting untuk
mendengar suara sendiri, apakah suaranya cukup,
perlu dipertahankan atau ditingkatkan atau
direndahkan sesuai kebutuhan disertai kontrol
terus-menerus agar tetap stabil.
• Sifat suara Setiap orang mempunyai sifat suara/warna
suara yang khas. Jadi tidak perlu menirukan orang lain.
• Irama suara Irama suara harus bervariasi agar lebih
enak didengar, lebih mudah dipahami dan tidak
membosankan. Irama suara meliputi: kapan harus
bicara keras dan kapan harus bicara pelan, kapan
dengan kalimat panjang dan kapan dengan kalimat
pendek, kapan cepat dan kapan lambat, kapan turun
dan kapan naik, kapan harus pause/diam sejenak dan
kapan dipenggal, dan sebagainya.
• Panjang pendeknya kalimat Panjang pendeknya
kalimat harus melihat kebutuhan. Hal ini berkaitan
dengan tempo bicara. Bagi orang yang cenderung
bicara lambat, lebih baik menggunakan kalimat
yang pendek, singkat dan ekspresif sehingga bicara
terasa lebih cepat. Bagi orang yang cenderung
bicara cepat, sebaiknya menggunakan kalimat yang
panjang sehingga pendengar dapat mengikuti
dengan baik dan memahami maksud kalimat
tersebut.
• Pause dan pemenggalan kalimat Pause
adalah perhentian sejenak (jeda) yang
menjembatani peralihan dari fase yang satu ke
fase yang lain. Pause dan pemenggalan
kalimat yang benar, penting sekali untuk
menekankan gagasan-gagasan yang perlu.
B. Ketrampilan Olah Vokal
• Pengaturan pernafasan dalam berbicara
sangat penting. Karena itu perlu latihan
pernafasan agar mampu bernafas lebih
panjang dan kemudian mampu berbicara
dengan lebih baik.
C. Ketrampilan Olah Tubuh
• Untuk memperoleh sikap tubuh yang baik dalam
penampilan tidaklah mudah. Keseluruhan sikap
tubuh seperti: tatapan mata, ekspresi wajah dan
gerakan-gerakan tubuh yang lain merupakan suatu
bahasa tanpa kata. Oleh sebab itu, apabila setiap
gerakan digabungkan dengan kata-kata secara
keseluruhan akan sangat bermanfaat bagi
pendengar. Namun demikian harus sesuai dengan
berita yang dibawakan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan:
• 1. Pandangan Mata
Pandanglah semua orang secara seimbang,
sehingga interaksi berjalan dengan hangat dan baik.
Hindarilah tatapan liar, tatapan yang hanya terfokus
pada satu arah, tatapan ke atas, atau muka
menunduk. Pandanglah semua orang secara
merata. Apabila ada orang terlihat, atau sedang
berjalan di luar jendela, jangan sekali-sekali kita
meliriknya, karena akan mengganggu konsentrasi
baik bagi pengkhotbah maupun bagi pendengar.
• 2. Ekspresi Wajah Ekspresi wajah (mimik) sangat
dibutuhkan untuk membahasakan maksud dari kata-
kata khotbah yang disampaikan. Jika ingin membawa
suasana sukacita, bersukacitalah. Sebaliknya jika ingin
menunjukkan kesedihan tunjukkanlah muka yang
sedih atau prihatin. Misalnya, percuma jika jemaat
diajak bersukacita padahal muka pengkhotbah sedang
cemberut. Hindarilah mimik yang tegang dan dingin,
tetapi jangan mengobral tawa dan sebagainya yang
bisa menimbulkan kesan murahan. (Band. 2Tim 1:7).
• BEBERAPA HAL BAGI
PENGKHOTBAH UNTUK
MENINGKATKAN
KHOTBAHNYA
• 1. Banyak membaca khotbah-khotbah orang-orang tersohor.
• 2. Memperhatikan cara-cara mereka menyelidiki, menyampaikan,
struktur, bahasa dll. Setelah itu perhatikan kelebihan dan kekurangan
mereka.
• 3. Banyak membaca dan mendengar riwayat orang-orang terkenal,
bagaimana cara mereka meningkatkan kemampuan mereka dan sikap
mereka ketika berkhotbah dan setelah berkhotbah.
• 4. Banyak membaca buku psikologi Kristen dan psikologi pada
umumnya yang dipandang dari sudut iman Kristen. Hal ini akan
menolong untuk mengetahui pergumulan manusia dan karakter serta
kebutuhan manusia. Pengetahuan ini akan menolong pengkhotbah
untuk dapat berkhotbah yang menjawab kebutuhan pendengar.
• 5. Mintalah seorang teman untuk
memberitahukan kelemahan kita. Tidak ada
orang yang sempurna karena itu evaluasi
sangatlah penting peranannya.
• 6. Bersyukurlah karena di dalam Alkitab banyak
sekali ajaran dan contoh kebenaran. Karena itu
mintalah pada Tuhan untuk mempunyai hati yang
tidak cepat puas setelah menyelesaikan satu
penggalian/khotbah yang baik. (Kel 4:10-11)
• 7. Catatlah peristiwa-peristiwa yang menarik dan mengesankan,
apakah itu peristiwa yang lucu atau yang meyedihkan atau yang
mendatangkan semangat. Catatlah kata-kata yang menarik yang
mungkin kita temukan. Semua catatan ini akan sangat membantu
kita dalam mempersiapkan khotbah.
• 8. Dengarkanlah kaset-kaset khotbah dari berbagai pengkhotbah
(jika berbesar hati, juga dari berbagai aliran), kemudian
evaluasilah. Semua ini akan memperkaya metode khotbah kita.
• 9. Harus diingat, berkhotbah adalah pekerjaan yang Tuhan
berikan pada seorang hamba Tuhan (pengkhotbah) sepanjang
umur, sehingga harus memacu diri untuk selalu meningkatkan
mutu khotbah (Inovatif).
BAHAYA-BAHAYA YANG
MENGANCAM PENGKHOTBAH

Pengkhotbah harus memperhatikan


beberapa Pokok berikut ini. (band. 1Ti
4:12-16; 1Ko 9:27)
1. TELADAN

Harus jadi teladan bagi orang lain


Tanpa memiliki keteladanan yang baik, jemaat
akan mengalami kesulitan untuk dapat menerima
berita yang disampaikan oleh pengkhotbah.
Seorang pengkhotbah yang tidak bisa mengontrol
emosinya mungkin dapat berkhotbah dengan baik,
namun sikapnya itu akan menghalangi jemaat
untuk dapat menerimanya dengan baik. Akhirya,
tidak akan sampai pada tujuan khotbah itu sendiri.
2. BERTEKUN DALAM MEMBACA ALKITAB

Tanpa pembacaan Alkitab yang teratur, maka


berita Firman Tuhan tidak menyatu dengan
kehidupan pengkhotbah dan akhirnya
penyampaian Firman Tuhan hanya akan
bersandar pada fasih lidah saja. Penghayatan
yang kuat akan Firman Tuhan akan menolong
dalam menyampaikan khotbah yang baik.
3. MENUNTUT KEMAJUAN
• Dunia yang berkembang dengan cepat
menuntut pengkhotbah juga harus dapat
mengantisipasi perubahan tersebut agar ia
dapat menjawab kebutuhan pada zamannya.
Seorang pengkhotbah dapat terjebak kepada
kemalasan untuk terus mengikuti perubahan
yang sedang terjadi.
4. AWAS SOAL UANG
• Seorang yang memiliki motivasi yang murni dapat berubah jika
ia mulai terkenal. Seorang pengkhotbah yang “laris” dapat
terjebak ke dalam cinta akan uang atau khotbahnya
dikomersilkan. Jika melayani, ia akan mempertimbangkan
apakah dapat menghasilkan keuntungan materi atau tidak. Tidak
heran banyak kasus bahwa pelayanan yang sudah di terima akan
dibatalkan apabila ada permintaan untuk berkhotbah di tempat
yang mendatangkan kehormatan lebih atau uang yang lebih.
Hati-hatilah soal uang. Alkitab berkata, “Karena akar segala
kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah
beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa
dirinya dengan berbagai-bagai duka” (1Tim 6:10).
5. AWAS DALAM PENGAJARAN-
PENGAJARAN DAN PEMBAWAAN DIRI
• Alkitab berkata, “… Awasilah ajaranmu… (1Tim
4:16):
• Harus hati-hati jangan sampai diri sendiri
ditolak.
• Jangan kebal terhadap Firman Tuhan yang
hendak di sampaikan, perhatikan kepekaan.
• 6.    JANGAN SOMBONG BAGI YANG FASIH
LIDAH DAN DAPAT BERKHOTBAH DENGAN
BAIK; Pengkhotbah hanyalah alat Tuhan.
• 7.    MENGKHOTBAHKAN SECARA BERULANG-
ULANG KHOTBAH YANG SAMA, KARENA
KEMALASAN DAN TIDAK PERSIAPAN.

Anda mungkin juga menyukai