Anda di halaman 1dari 29

Pemrograman Terstruktur

Rekayasa Perangkat Lunak

Ramos Somya
Overview

• Bab ini berisi tentang konsep RPL untuk teknik


pemrograman terstruktur.
• Pemodelan perangkat lunak yang digunakan
adalah Data Flow Diagram (DFD).
Pemrograman Terstruktur

• Pemrograman terstruktur merupakan konsep atau


paradigma atau sudut pandang pemrograman yang
membagi-bagi program berdasarkan fungsi-fungsi
atau prosedur-prosedur yang dibutuhkan program
komputer.
• Modul-modul (pembagian program) biasanya dibuat
dengan mengelompokkan fungsi-fungsi dan
prosedur-prosedur yang diperlukan sebuah proses
tertentu.
...
• Fungsi-fungsi dan prosedur-prosedur ditulis secara
sekuensial atau terurut dari atas ke bawah sesuai
dengan kebergantungan antar fungsi atau prosedur.
• Jenis paradigma pemrograman yang digunakan
dapat dideteksi dari bahasa pemrograman apa yang
akan digunakan untuk membuat program.
Ilustrasi Pemrograman Terstruktur
Data Flow Diagram (DFD)
• DFD awalnya dikembangkan oleh Chris Gane dan
Trish Sarson pada tahun 1979 yang termasuk dalam
Structured Systems Analysis and Design
Methodology (SSADM).
• Sistem yang dikembangkan ini berbasis pada
dekomposisi fungsional dari sebuah sistem.
DFD Versi Chris Gane & Trish Sarson
...
• Edward Yourdon dan Tom DeMarco
memperkenalkan metode yang lain pada tahun
1980an, di mana mengubah persegi dengan sudut
lengkung (pada DFD Chris Gane dan Trish Sarson)
dengan lingkaran untuk menotasikan.
• DFD Edward Yourdon dan Tom DeMarco populer
digunakan sebagai model analisis sistem perangkat
lunak yang akan diimplementasikan dengan
pemrograman terstruktur.
...
• Informasi yang ada dalam perangkat lunak
dimodifikasi dengan beberapa transformasi yang
dibutuhkan.
• DFD adalah representasi grafik yang menggambarkan
aliran informasi dan transformasi informasi yang
diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari
masukan (input) dan keluaran (output).
...
• DFD dapat dibagi menjadi beberapa level yang lebih
detail untuk merepresentasikan aliran informasi atau
fungsi yang lebih detail.
• DFD lebih sesuai untuk memodelkan fungsi-fungsi
perangkat lunak yang akan diimplementasikan
menggunakan pemrograman terstruktur karena
pemrograman terstruktur membagi-bagi bagiannya
dengan fungsi-fungsi atau prosedur-prosedur.
Notasi DFD (Edward Yourdon & Tom DeMarco)

Notasi Keterangan
Proses atau fungsi atau prosedur.
Pada pemodelan perangkat lunak yang
akan diimplementasikan dengan
pemrograman terstruktur, maka
pemodelan notasi inilah yang seharusnya
menjadi fungsi atau prosedur di dalam
kode progam.
Catatan: nama yang diberikan pada
sebuah proses biasanya berupa kata
kerja.
File atau basis data atau media
penyimpanan data (storage).
Pada implementasi dengan pemrograman
terstruktur akan menjadi tabel dalam
basis data dan harus sesuai dengan ERD.
Catatan: biasanya berupa kata benda.
...
Notasi Keterangan
Entitas luar atau masukan (input) atau
keluaran (output) atau orang yang
memakai / berinteraksi dengan perangkat
lunak yang dimodelkan atau sistem lain
yang terkait dengan aliran data dari
sistem yang dimodelkan.
Catatan: berupa kata benda
Aliran data; merupakan data yang dikirim
antar proses, dari penyimpanan ke
proses, atau dari proses ke masukan
(input) atau keluaran (output).
Catatan: berupa kata benda, dapat
diawali dengan kata data, misalnya “data
siswa” atau tanpa kata data, misalnya
“siswa”.
Tahapan Perancangan dengan DFD

1. Membuat DFD Level 0 atau Context Diagram.


menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu
entitas tunggal yang berinteraksi dengan orang ataupun
sistem lain. DFD level 0 digunakan untuk
menggambarkan interaksi antara sistem yang akan
dikembabgkan dengan entitas luar.
2. Membuat DFD Level 1
digunakan untuk menggambarkan modul-modul yang
ada dalam sistem yang akan dibuat. DFD Level 1
merupakan hasil breakdown DFD Level 0 yang
sebelumnya dibuat.
...
3. Membuat DFD Level 2
Modul-modul pada DFD Level 1 dapat di-breakdown
menjadi level 2. Modul yang harus di-breakdown lebih
detail akan tergantung pada tingkat kedetailan modul
tersebut. Jumlah DFD Level 2 adalah sama dengan jumlah
modul pada DFD Level 1 yang di-breakdown.
4. Membuat DFD Level 3 dan seterusnya
DFD Level 3, 4 dan seterusnya merupakan breakdown
dari level sebelumnya. Aturan breakdown-nya sama
seperti pada DFD Level 1 atau Level 2.
...
• Pada satu diagram DFD sebaiknya jumlah
modul tidak boleh lebih dari 20 buah.
• Jika lebih dari 20 buah maka diagram akan
terlihat rumit dan susah untuk dibaca
sehingga menyebabkan sistem yang akan
dikembangkan juga menjadi rumit.
Kamus Data
• Kamus Data (Data Dictionary) digunakan untuk
memperjelas aliran data yang digambarkan pada
DFD.
• Kamus Data adalah kumpulan daftar elemen data
yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga
masukan (input) dan keluaran (output) dapat
dipahami secara umum (memiliki standar penulisan).
• Dalam implementasinya dapat menjadi daftar
parameter masukan atau keluaran dari suatu fungsi
atau prosedur.
...
• Kamus Data biasanya terdiri dari:
– nama – nama dari data
– digunakan pada – merupakan proses-proses yang terkait
data
– deskripsi – merupakan deskripsi data
– informasi tambahan – seperti tipe data, nilai data, batas
nilai data, dan komponen yang membentuk data
...
• Kamus Data memiliki beberapa simbol untuk menjelaskan
informasi tambahan sebagai berikut:
Simbol Keterangan
= disusun atau terdiri dari
+ dan
[|] baik...atau...
{ }n n kali diulang / bernilai banyak
() data opsional
*...* batas komentar

• Kamus Data pada DFD nanti harus dapat dipetakan dengan


hasil perancangan basis data yang dilakukan sebelumnya.
Studi Kasus DFD

• Studi kasus yang digunakan sama dengan studi kasus


pada materi ERD, yaitu sistem informasi manajemen
perpustakaan.
DFD Level 0 – Context Diagram
...
• DFD Level 0 biasa disebut dengan diagram sistem inti
(fundamental system model) atau model sistem inti
atau biasa disebut juga dengan diagram konteks
(context diagram) atau model konteks (context
model).
• Arah panah dari aliran data menunjukkan aliran data
berupa data masukan (input) dan keluaran (output)
ke dalam proses perangkat lunak yang dirancang.
Gambar 1 (DFD Level 1)
DFD Level 2
DFD Level 2 – Mengelola Pustaka
DFD Level 2 – Mengelola Anggota
DFD Level 2 – Mengelola Peminjaman
DFD Level 2 – Mengelola Petugas
Kamus Data
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai