Anda di halaman 1dari 9

Pengembangan Startup Sunar Farm Dengan Metode

Design Sprint
I Putu Teja Artadi1, I Gede Juliana Eka Putra2, Tiawan3
1,2,3
Prodi Sistem Informasi STMIK Primakara, Denpasar, Bali, Indonesia
1,2,3
Jalan Tukad Badung No.135, Renon, Denpasar, Bali, Indonesia
E-mail: tejaartadi2000@gmail.com1, gedejep@primakara.ac.id2, tiawan@primakara.ac.id3

Abstrak
Sunar Farm merupakan startup yang menyediakan alat untuk menjebak hama dan pengusir tikus pada tanaman
padi, yang saat ini berada di bawah binaan inkubator bisnis STMIK Primakara. Startup Sunar Farm mengalami
kendala dalam penjualan, masih belum adanya minat dari petani untuk membeli peralatan Sunar Farm. Solusi yang
coba diterapkan dari permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan dan memetakan model bisnis startup
Sunar Farm menggunakan metode Design Sprint. Metode Design Sprint digunakan untuk mencari solusi dan
memvalidasi permasalahan Startup Sunar Farm, dan menggunakan BMC untuk memetakan perubahan model
bisnis dari solusi yang diperoleh. Metode Design Sprint memiliki 5 tahapan yang terdiri dari tahap memahami
untuk memahami permasalahan pengguna, tahap divergensi untuk membuat solusi dari permasalahan yang ada,
tahap penentuan voting untuk solusi, tahap prototype yaitu membuat bentuk fisik dari solusi yang dipilih, dan
tahap tahap validasi memvalidasi prototipe yang dibuat. Hasil penelitian ini dengan menggunakan metode Design
Sprint diperoleh beberapa penambahan pada BMC yaitu penambahan segmen pelanggan, proposisi nilai, saluran,
hubungan pelanggan, dan kemitraan.

Kata Kunci: Sunar Farm, STMIK Primakara, Design Sprint, Bisnis Model, BMC

Abstract
Sunar Farm is a startup that provides tools for trapping pests and rat repellent on rice plants, which is currently
under the guidance of the STMIK Primakara business incubator. Startup Sunar Farm is experiencing problems in
sales, there is still no interest from farmers in buying Sunar Farm equipment. The solution that is trying to be
applied from these problems is by developing and mapping the business model of the Sunar Farm startup using
the Design Sprint method. The Design Sprint method is used to find solutions and validate the problems of Startup
Sunar Farm, and use BMC to map changes in the business model of the solutions obtained. The Design Sprint
method has 5 stages consisting of understand to understand the user's problems, the divergence stage to make
solutions to existing problems, the decide voting stage for the solution, the prototype stage, namely making the
physical form of the selected solution, and the validate stage validating the prototype made. The results of this
study using the Design Sprint method obtained several additions to the BMC, namely additions to the customer
segment, value propositions, channels, customer relationships, and key partnerships.

Keyword: Sunar Farm, STMIK Primakara, Design Sprint, Bisnis Model, BMC

I. PENDAHULUAN tujuan untuk efesiensi waktu. Berbagai upaya dan


Industri 4.0 ditandai dengan adanya digitalisasi dan inovasi telah dilakukan untuk menghadapi industri 4.0,
kecerdasan buatan. Dengan perkembangan teknologi salah satunya penerapan teknologi pada bidang
ini banyak adanya apikasi-aplikasi yang pertanian.
mempermudah dalam pengenalan lingkungan Jika teknologi tepat guna telah digunakan secara
menggunakna teknologi berbasis Augmented Reality bijak serta tepat sasaran, maka mampu meningkatkan
dan Global Positioning System untuk pengenalan daya produktivitas tenaga kerja di Indonesia, dan seiring
Tarik wisata[1]. berjalannya waktu akan membawa Indonesia menjadi
Pada era ini juga banyak pekerjaan telah digantikan negara maju dengan menopang perekonomian[2].
dengan teknologi robot yang menerapkan teknologi AI Teknologi dapat digunakan untuk menggantikan buruh
dan IoT, sehingga mengurangi tenaga manusia dengan dalam proses penanganan padi. Namun, Indonesia

148
masih terpuruk di masa-masa penggunaan sistem Metode Design Sprint merupakan metodologi yang
tradisional dengan memanfaatkan tenaga buruh dikembangkan oleh Google untuk memecahkan
sehingga menghabiskan biaya besar dan berimbas pada masalah pengguna dengan merancang, membuat
harga barang hasil produksi. Salah satu proses prototype, dan menguji ide secara tepat. Design Sprint
penanganan padi yang paling berpengaruh adalah juga dapat diartikan sebagai metode untuk
serangan penyakit dan hama. Penangan padi yang tepat menciptakan produk baru [3]. Dalam Design Sprint
akan membuat kerugian pada hasil panen berkurang terdapat 5 tahapan yang komunikatif dan interaktif.
dan lebih maksimal. Design Sprint dibandingkan metodelogi lain lebih
Seperti yang dialami oleh petani Desa Petang, efektif karena dalam proses Design Sprint melibatkan
serangan hama yang masih sering terjadi membuat para pengguna, dapat menghasilkan hasil yang lebih cepat
petani tidak sedikit mengalami kerugian dan membuat dengan anggaran yang perlukan rendah dan hasil akan
resiko tinggi menjadikan hasil panen tidak maksimal. sesuai harapan [4].
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, dalam Hasil penelitian yang akan dilakukan dengan
perawatan padi banyak sekali mengalami kendala dan menggunakan metode Design Sprint adalah berupa
permasalahan salah satunya adalah serangan dari hama model bisnis dari Startup yang akan diterapkan dalam
seperti belalang, serangga dan tikus. Berdasarkan mengembangan Startup sunar farm kedepannya.
permasalahan tersebut Startup Sunar Farm menjadi
solusi bagi para petani untuk menangani hama padi. II. LANDASAN TEORI
Sunar farm merupakan Startup yang dibangun A. Startup
untuk menghadapi revolusi 4.0 khususnya pada bidang Menurut Kurnianti Startup merupakan institusi
pertanian. Sunar farm adalah Startup penyedia alat yang dibangun dengan tujuan membuat produk baru
perangkap hama serangga dan pengusir tikus pada atau layanan inovatif di bawah kondisi ketidakpastian
tanaman padi berbasis green energy. Alat perangkap yang tinggi. Seseorang dalam kondisi tersebut
hama serangga pertanian di sokong daya dari panel merupakan seorang pengusaha, terlepas dari apakah
surya dan menyimpan daya pada baterai sehingga dia bekerja sendiri, bekerja untuk perusahaan for profit
mendapat tenaga untuk beroprasi pada malam hari. maupun organisasi non-profit[5]
Penggunaan solar cell bertujuan untuk mendapat Sebuah perusahaan harus mempunyai beberapa
energi atau sumber daya bersih yang membuat alat ini karakteristik sehingga dapat dikatakan sebagai
menjadi ramah lingkungan. Alat ini berisikan lampu Startup[6]. Karakteristik tersebut antara lain:
pijar dan dibawahnya akan ada tempat berisikan air 1) Memiliki usia kurang dari tiga tahun
sebagai trap untuk serangga yang tertarik pada cahaya, 2) Inovasi dan keunikan ide
selain itu akan ada alat berbasis gelombang suara yang 3) Sedikit SDM
tidak disukai tikus agar hama tikus pergi menjauh dari 4) Struktur organisasi multitasking
lingkup pertanian, alat ini dapat berfungsi secara 5) Semangat idealisme
otomatis jika hari menjelang malam dengan setting 6) Kondisi ketidakpastian
controler pada solar panel. 7) Didominasi Teknologi
Berdasarkan validasi ide sebelum terbentuknya 8) Menggunakan media internet
Sunar Farm, telah dilakukan wawancara kepada 5 9) Struktur organisasi multitasking
orang petani di Desa Petang pada bulan Maret 2021 10) Semangat idealisme
kemudian mendapat kesimpulan bahwa para petani 11) Kondisi ketidakpastian
membutuhkan solusi yang ditawarkan oleh Sunar 12) Didominasi Teknologi
Farm. Namun peminatan para petani untuk membeli 13) Menggunakan media internet
produk Sunar Farm masih belum ada. Petani belum 14) Mudah beradaptasi
sepenuhnya melek terhadap teknologi dan masih B. Green Energy
menggunakan metode yang biasa digunakan karena Green energy atau energi hijau adalah energi
dari segi harga jauh lebih murah, sehingga efesien, dihasilkan dari sumber-sumber yang ramah
menyebabkan Startup Sunar Farm tidak dapat lingkungan atau hampir tidak berdampak negatif pada
berkembang. Berdasarkan permasalahan tersebut maka ekosistem lingkungan. Energi hijau menggunakan
Startup Startup sunar farm harus dapat merumuskan sumber energi alternatif atau terbarukan seperti sinar
suatu rancangan strategi model pengembangan bisnis matahari, angin, aliran air, panas bumi dan
yang sesuai agar tetap dapat mempertahankan bioenergy[7]. Sunar farm merupakan alat yang
eksistensi usahanya. berbasis green energy, karena memanfaatkan energi
Merancang dan mengembangkan Startup Sunar matahari sebagai sumber daya utama dengan
Farm diperlukan validasi dan memetakan model bisnis. menggunakan teknologi solar cell. Solar cell
Hal ini sangat perlu diterapkan pada tahap perencanaan merupakan alat menangkap sinar matahari kemudian
bisnis untuk memberikan gambaran kepada wirausaha diubah menjadi energi litrik.
dalam pelaksanaan, kontrol dan evaluasi Startup sunar
farm kedepannya, dan sehingga nantinya Startup Sunar C. Business Model Canvas
farm dapat diterima oleh masyarakat khususnya petani. Business Model Canvas (BMC) merupakan alat
Dalam pengembangan Startup sunar farm ini penulis pembuat model bisnis yang kini sangat popular dalam
menggunakan metode Design Sprint. dunia kewirausahaan karena kemampuannya dalam
menggambarkan elemen inti dalam sebuah bisnis yang
149
dituangkan dalam satu lembar kanvas. Selain itu 1. Wawncara
keunggulan BMC adalah kemudahannya untuk Wawancara pada penelitian ini dilakukan pada 2
diubah-ubah model bisnis dengan cepat dan melihat tahap yaitu pada tahan understand dan tahap validate.
implikasi perubahan suatu elemen pada elemen bisnis Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara
yang lain. BMC juga menyajikan model bisnis yang terbuka. Pada tahap understand wawancara dilakukan
mengakomodasi ide-ide kreatif dan inovatif yang dengan tujuan untuk menganalisis permasalahan yang
berasal dari banyak individu (bekerja sama) dan dialami oleh user yang nantinya akan dipecahkan.
kemudahan untuk memadupadankannya. Business Kemudian pada tahap validate yang merupakan
Model Canvas adalah model bisnis yang terdiri dari 9 langkah terakhir dalam tahapan Design Sprint,
blok area aktivitas bisnis yang dituangkan dalam 1 dilakukan wawancara tidak tersetruktur bertujuan
lembar kanvas. 9 blok itu antara lain adalah: Customer untuk memvalidasi produk atau solusi yang didapat
Segments, ValuePropositions, Channels, Customer dari penelitian yang telah dilakukan. Jika hasil masih
Relationship, Revenue Streams, Key Resources, Key belum valid atau belum sesuai dengan keiinginan user
activities, Key Patnerships, dan Cost Structure [8]. maka akan diulang lagi ke tahap understand sampai
akhinya menemukan hasil yang valid sesuai dengan
keinginan user.
2. Studi Literatur
Studi literatur dengan mempelajari referensi dari
buku-buku dan jurnal- jurnal penelitian yang memiliki
topik relevan dengan penelitian ini.
3. Observasi
Pada Penelitian ini penulis akan melakukan
pengamatan langsung pada pertanian padi guna
mengetahui kondisi dan permasalahan user.

B. Alur Penelitian
Berikut merupakan alur dari penelitian ini, dapat
dilihat pada gambar 3 yang menggunakan metode
Gambar 1. Business Model Canvas (BMC) Design Sprint.
Sumber: id.kipedia.org

III. METODE PENELITIAN


Penelitian ini menggunakan Metode Design Sprint,
metodologi yang dikembangkan oleh Google untuk
memecahkan masalah pengguna dengan merancang,
membuat prototype, dan menguji ide secara tepat.
Design Sprint diartikan juga sebagai metode untuk
menciptakan produk baru [3]. Design Sprint suatu
kerangka kerja desain produk yang fleksibel yang
berguna dalam memaksimalkan peluang untuk
melakukan sesuatu yang diinginkan orang. Ini adalah
upaya besar oleh tim kecil di mana hasilnya akan
menentukan arah produk atau layanan. Dalam Design
Sprint terdapat lima tahapan diantaranya, understand,
diverge, decide, dan prototype.

Gambar 2. Design Sprint


Sumber: www.dictio.id

A. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian pada penelitian ini adalah
aspek pengumpulan data, dimana data yang didapat
akan dikembangkan dan di analisis dengan metode
yang diambil. Pada penelitian ini, instrumen penelitian
yaitu : Gambar 3. Alur Penelitian

150
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN pemerintah mendistribusikan ke petani
A. Hasil dan Pembahasan Metode Design Sprint padi secara gratis.
Adapun hasil dan pembahasan yang didapatkan
menggunakan metode design sprint dengan tahap 3 Kerjasama Mengusulkan ide untuk melakukan
understand, diverge, decide, prototype, dan validate. dengan PPL kerjasama dengan Penyuluh Pertanian
1. Tahap Understand Lapangan (PPL) dalam hal pengenalan
Berdasarkan dari hasil wawancara pada tahap teknologi pertanian khususnya alat
Understand dengan 7 orang petani di Desa Petang, pengusir hama padi dengan harapan
ditemukan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh lewat PPL akan lebih dimudahkan akses
ke petani langsung untuk sosialisasi
petani selaku pengguna alat. Design Sprint difokuskan
pada pengembangan bisnis Startup Sunar Farm dengan 4 Memberikan Dalam penjualan alat supaya
permasalahan yang dihadapi antara lain sebagai potongan memberikan diskon harga dan free
berikut: harga maintenance dalam jangka tertentu dari
a) Biaya dan pembuktian fungsi menjadi awal pembelian, tujuannya supaya alat
kellihatan murah tanpa menurunkan
pertimbangan dalam pembelian alat
harga yang telah ditentukan sehingga
b) Ukuran alat tidak terlalu masalah tetapi fungsi alat petani akan tertarik untuk membeli.
mampu maksimal dengan harga diharapkan
5 Desa digital Membuat ide supaya membantu
terjangkau mewujudkan desa digital melalui
c) Semua petani memerlukan alat hanya saja karena beberapa hal salah satunya sosialiasi dan
petani cenderung sudah tua tua harus diberikan peningkatan akses internet di desa
sehingga nantinya alat apapun akan
pemahaman bagaimana cara alat bekerja dan mudah diterima oleh petani.
berfungsi supaya petani mau menggunakan alat
6 Menyediakan Menyediakan barang yang lengkap di
d) Petani lebih suka Keperluan pertanian disediakan barang yang koperasi atau toko pertanian terdekat
secara offline karena barangnya bisa dilihat lengkap supaya petani dapat dengan mudah
langsung mendapatkan barang dalam jumlah
banyak tanpa harus menunggu atau order
e) Petani terbiasa membeli keperluan pertanian di terlebih dahulu.
koperasi dan toko pertanian
7 Penyebaran Membuat browsur untuk
f) Petani berharap supaya pemerintah lebih
brosur mempromosikan alat ke petani yang ada
membantu semua kendala petani seperti lewat ppl di desa – desa.
g) Alat diharapkan dapat mengatasi masalah hama
8 Kerjasama Kerjasama dengan desa, dengan harapan
dan dapat berfungsi dengan baik. desa supaya pihak desa bisa mensupport alat
h) Alat pertanian otomatis dapat mengefisienkan kepada petani, dengan adanya kerjasama
waktu dan tenaga desa akan membuat petani semakin yakin
dengan alat tersebut
i) Pemerintah sudah berperan dalam menghadapi
kendala dari petani lewat ppl 9 Pameran Mengadakan pameran teknologi
teknologi pertanian khususnya alat pengusir hama,
j) Selain hama petani mengalami masalah pada cuaca pertanian agar petani dapat melihat secara
dan penjualan hasil langsung bagaimana alat bekerja, tidak
hanya petani yang dapat melihat pameran
2. Tahap Diverge ini tetapi seluruh desa terkait dari
pemuda pemudi maupun yang lanjut usia
Pada tahap diverge dilakukan Brainstroming
dengan 7 orang tim termasuk anggota tim Startup 10 Desa Desa memberikan sarana secara gratis,
memberikan ini maksudnya supaya desa membeli alat
Sunar Farm dengan menggunakan teknik crazy 8. Hasil
sarana gratis dari Sunar Farm kemudian diberikan
dari brainstroming yang didapat ditunjukkan pada secara gratis kepada petani.
Tabel 1 crazy 8 sebagai berikut:
11 Membuat Membuat kelompok tani, petani yang
Tabel 1. Crazy 8 kelompok tidak bisa membeli alat perorang dapat
No Kegiatan Keterangan tani membeli secara kelompok dengan cara
patungan dan alat digunakan secara
1 Buku petani yang kebanyakan orang sudah tua
bergantian.
Panduan perlu mengetahui cara kerja alat, maka
peneliti mengeluarkan ide supaya alat 12 Menjual Tim mengeluarkan ide supaya menjual
nantinya dibuatkan buku panduan produk di alat Sunar Farm di koperasi. Hal ini
tentang cara kerja dan fungsi alat koperasi berdasarkan dari wawancara, dimana
sehingga akan memudahkan petani petani lebih suka membeli perlengkapan
dalam menggunakan alat. pertanian secara offline dan biasanya
dibeli melalui koperasi.
2 Proposal ke Mengajukan proposal kerjasama ke
pemerintah pemerintah terkait, dengan tujuan alat 13 PPL Meminta pemerintah melakukan
dibeli oleh pemerintah, kemudian Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL)
secara rutin, untuk membantu petani
mengetahui solusi yang harus dilakukan

151
petani dalam menangani masalah di 26 Produksi alat Produksi alat dalam jumlah banyak.
sawah, seperti dalam mengukur ph tanah. Karena alat akan didistribusikan ke
koperasi sehingga perlu dilakukan
14 Membuat Tim peneliti mengusulkan membuat produksi dalam jumlah besar untuk
harga alat harga alat menjadi reasoneble, dengan mempermudah dalam pemasaran.
menjadi menekan harga menjadi lebih reasoneble
reasoneble alangkah baiknya alat bisa menjadi alat 27 Video tutorial Ide selanjutnya membuat video tutorial
dengan harga yang bersahabat dan terkait penggunaan, fungsi dan cara kerja
berfungsi dengan baik. alat pengusir hama.

15 Penjualan Melakukan penjualan alat di media social 28 Kunjungan Ide berikutnya melakukan kunjungan
Online dan ecommerce online untuk rutin ke secara rutin ke petani. Kunjungan
menjangkau customer di luar daerah, petani dimaksud mengecek keadaan sawah
tidak menutup kemungkinan alat akan untuk mengetahui apakah ada
dipasarkan keluar daerah oleh karena itu peningkatan dan mengecek alat apakah
harus dilakukakan penjualan yang dapat berfungsi dengan baik atau petani
intensif. masih kurang paham dengan penggunaan
alat.
16 Hibah Kerjasama dengan pemerintah dengan
tujuan pemerintah memberikan alat ke 29 Komunikasi Melakukan komunikasi melalui
petani secara gratis, dengan alat yang melalui whatsapp untuk mengetahui
dibeli melalui Sunar Farm. whatsapp perkembangan petani tentang
penggunaan alat dan membantu petani
17 Training Memberikan training alat untuk petani, jika memiliki kendala terhadap alat.
ini sama dengan uji coba, dengan
memberikan petani uji coba alat 30 Bekerjasama Ide berikutnya bekerjasama dengan
beberapa waktu supaya petani dengan berbagai stakeholder. Melakukan
mengetahui fungsi dari alat. stakeholder. kerjasama dengan pihak terkait untuk
mempermudah dalam pemasaran dan
18 Sales Tim mengusulkan menjadi sales – sales penjualan alat, misal kerjasama dengan
ke rumah warga, artinya nanti Sunar koperasi dan toko-toko.
Farm melakukan promosi atau
mengenalkan produk dengan memasuki 31 Bekerjasama Bekerjasama dengan perangkat desa
rumah – rumah petani di desa. dengan untuk mengajak petani. Disini mengajak
Perangkat perangkat desa untuk mempermudah
19 Memaksimalk Memaksimalkan bahan alat dengan Desa dalam memberikan pemahaman ke
an bahan tujuan dapat menekan harga alat supaya petani tentang penggunaan alat.
untuk harga lebih terjangkau untuk petani.

20 Mengajukan Mengajukan ke pemerintah di pertanian,


ke pemerintah disini dimaksudkan mengajukan
penawaran ke pemerintah tentang alat 3. Tahap Decide
Sunar Farm yang tentunya dapat Pada tahap Decide didapatkan berupa hasil dari
membantu petani, sehingga harapan voting ide yang didapatkan dari crazy 8 tahap
nantinya pemerintah mendistribusikan
sebelumnya. Dari hasil vote dipilih satu solusi
secara gratis pada petani.
terbanyak yaitu, dengan solusi menjual alat di koperasi
21 Pengemasan melakukan pengemasan alat yang dan toko pertanian. Kemudian ide tersebut
alat ringkas agar menarik pembelian atau digabungkan ke dalam sebuah storyboard yang
meningkatkan tampilan alat. sebelumnya telah didiskusikan dengan ahli. Adapun
22 Pawang hujan Mencari pawang hujan untuk
storyboard yang telah dibuat dapat dilihat pada gambar
mengantisipasi cuaca, karena cuaca juga berikut.
menjadi penghambat petani.

23 Mempermuda Menggunakan barang bekas dalam bahan


h penggunaan pembuatan alat untuk mengurangi
barang sampah sisa pakai dengan tujuan lebih
ramah lingkungkan dan dapat menekan
biaya alat.

24 Uji coba Mengusulkan supaya perlu adanya uji


coba alat sampai menemukan hasil
terbaik dengan tujuan alat mampu
memberikan feedback sesuai dengan
harapan petani saat alat sudah
dipasarkan.

25 Membuat Membuat program tambahan Gambar 4. Storyboard Bisnis


program pemerintah. Program yang dimaksud
tambahan misalkan membuat program untuk Alur storyboard bisnis, pemasaran alat Sunar Farm.
pemerintah penyuluhan tentang alat teknologi yang Pertama dilakukan pencarian modal untuk biaya
tepat guna untuk permasalahan petani. produksi dan biaya lainnya, modal didapat melalui

152
permohonan hibah ke pemerintah, lewat investor atau dari informan. Hasil dari wawancara tidak struktur
dapat juga dengan melakukan peminjaman ke bank. pada tahap ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
Selanjutnya melakukan produksi alat dalam jumlah 1 Mengenai alur bisnis yang telah dibuat dan
banyak untuk mempermudah pendistribusian alat. pelayanan yang ditawarkan, petani menyatakan
Kemudian langkah berikutnya melakukan pendekatan sudah sesuai dengan keinginan petani yang mana
dengan perangkat desa atau PPL supaya mendapatkan petani mengharapkan penjualan alat dilakukan
akses dengan mudah langsung ke petani dalam secara langsung supaya petani dapat melihat barang
penyuluhan alat. langsung, yaitu lewat koperasi
Setelah itu baru dilakukan penyuluhan tentang 2 Petani mengharapkan supaya alat hama tersebut
teknologi pertanian khususnya mengenalkan fungsi dapat segera dipasang di wilayah sawah desa
dan rupa alat Sunar Farm kepada petani di desa – desa, Petang sehingga petani dapat melihat hasil dari alat.
penyuluhan dapat dilakukan melalui forum desa adat 3 Petani menyatakan supaya alat diperlihatkan atau
atau forum subak atau dapat juga lewat pemerintah mensosialisasikan dapat melalui forum rapat subak
melalui Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL). Lalu atau desa adat supaya nantinya petani dapat
langkah berikutnya, setelah penyuluhan dan dirasa merespon alat. Hal ini sudah sesuai dengan rencana
respon atau tanggapan petani antusias, maka dari rangkaian pemasaran ke depannya yaitu melalui
Startup akan mengajukan proposal bisnis ke koperasi penyuluhan teknologi pertanian.
dan toko pertanian di daerah desa tersebut untuk Setelah dilakukan validasi maka diperoleh
melakukan penjualan lewat koperasi dan toko beberapa perubahan atau tambahan model bisnis Sunar
pertanian. Kemudian, jika proposal sudah disetujui Farm yang dimasukan ke dalam business model canvas
maka alat akan didistribusikan ke koperasi dan toko sebagai berikut.
pertanian, sehingga petani dapat membeli alat secara
langsung dan dapat melihat kondisi alat secara
langsung tanpa harus mencari jauh.

4. Tahap Prototype
Pada tahap ini dilakukan pembuatan prototype dari
satu solusi yang didapat dari proses vote pada tahap
sebelumnya untuk selanjutnya dilakukan validasi ke
petani. Hasil dari vote tersebut dengan solusi yang
didapat yaitu, menjual alat di koperasi dan toko
pertanian. Adapun beberapa hal yang akan petani
Gambar 5. BMC Baru
dapatkan dalam pembeliat alat pengusir hama Sunar
B. Analisis pengembangan
Farm, antara lain sebagai berikut:
a. Menjual alat secara offline di koperasi dan toko Berdasarkan hasil sprint yang telah dilakukan
pertanian sehingga petani dapat dengan mudah terdapat beberapa perubahan model bisnis yang akan
diterapkan oleh Startup Sunar Farm. Adapun beberapa
mendapatkan unit alat serta petani dapat melihat
perubahan model bisnis dari sebelum sprint dilakukan
kondisi alat secara langsung.
dan setelah sprint dilakukan akan dipetakan kedalam
b. Alat pengusir hama dari Startup Sunar Farm
BMC, kemudian dibandingkan antara BMC yang lama
memiliki bentuk yang estetik dan pada malam hari
dapat sebagai penerang sawah seperti lampu taman dengan BMC yang baru.
serta bahan alat yang digunakan merupakan bahan
yang kuat sehingga alat akan mampu bertahan
dalam wakru cukup lama.
c. Setiap pembelian 1 unit alat customer akan
mendapatkan beberapa pelayanan maintenance alat
secara gratis diawal pemakaian.
d. Dari Startup juga akan memberikan pengetahuan
tentang perawatan padi khususnya penanganan
hama melalui penyuluhan langsung ataupun berupa
video. Gambar 6. BMC Sebelum Design Sprint
e. Kemudian petani juga mendapatkan pelayanan
online support selama jam kerja untuk membantu
petani jika memiliki kendala mengenai alat
pengusir hama tersebut.

5. Tahap Validate
Pada tahap validasi dilakukan wawancara tidak
struktur dengan 5 orang informan yaitu petani yang
sama dari tahap understand, yang mana peneliti
melakukan presentasi kemudian menanyakan respon
Gambar 7. BMC Setelah Design Sprint
153
Penjelasan dari perbedaan kedua business customer, yaitu pemberian garansi alat dan potongan
model canvas diatas akan dijelaskan sebagai harga.
berikut. b. Sesudah Design Sprint
Setelah dilakukan Design Sprint terhadap Startup
1) Customer Segment Sunar Farm maka dibuat beberapa penambahan
a. Sebelum Design Sprint pelayanan kepada customer pada bagian customer
Customer segment dari Startup Sunar Farm relationship untuk lebih meningkatkan kepercayaan
merupakan petani yang bergelut pada persawahan petani selaku customer. Penambahan tersebut antara
karena produk alat yang dibuat khusus untuk lain
menangani hama pada tanaman padi. i. Maintenance secara gratis selama 2 tahun awal
pembelian, diberikan perawatan atau perbaikan alat
b. Sesudah Design Sprint secara gratis jika alat mengalami kerusakan.
Setelah dilakukan sprint terdapat penambahan pada ii. Pengetahuan tentang perawatan padi khususnya
customer yang disasar yaitu pemerintahan terkait, hama.
karena hasil dari wawancara beberapa petani kendala iii. Petani akan diberikan pengetahuan tentang
terhadap biaya oleh karena itu dari Sunar Farm perawatan padi khususnya penanganan hama baik
menargetkan penjualan ke pemerintah dengan tujuan berupa video maupun penyuluhan dengan tujuan
alat di distribusikan secara gratis ke petani, sehingga meningkatkan hasil panen padi.
terdapat 2 customer segment pada BMC terbaru yaitu iv. Online support selama jam kerja untuk menjawab
petani dan pemerintah. semua kendala petani
v. Diberikan layanan berupa konsultasi secara online
2) Value Propositions untuk menjawab kendala dari petani.
a. Sebelum Design Sprint
Sebuah alat pengusir hama tikus berbasis solar cell, 5) Revenue Streams
dengan menggunakan solar cell dimana memanfaatkan a. Sebelum Design Sprint
energi matahari sebagai sumber daya utama dari alat Pendapatan dari Startup Sunar Farm diperolah dari
pengusir hama sehingga membuatnya ramah hasil penjualan alat.
lingkungan. b. Sesudah Design Sprint
b. Sesudah Design Sprint Setelah dilakukan Design Sprint tidak terdapat
Dari hasil wawancara yang dilakukan pada saat penambahan pada revenue streams, untuk pendapatan
proses sprint, beberapa petani mengalami kendala pada tetap berasal dari hasil penjualan alat saja.
biaya sehingga dari Startup Sunar farm membuat
penambahan pada value propositions dengan membuat 6) Key Resources
alat yang harganya terjangkau. a. Sebelum Design Sprint
Sumber daya yang diperlukan Startup Sunar Farm
3) Channels dalam pembuatan alat dan menjalankan bisnis tersebut
a. Sebelum Design Sprint adalalah besi/baja, stainless, lampu uv, solar panel,
i. E-commerse : Alat dijual secara online melalui modul suara ultrasonic, sensor cahaya, pitting lampu,
tokopedia dan E-commerse lainnya lapotop, kabel dan SDM.
ii. Sosial media : Alat dipromosikan secara online b. Sesudah Design Sprint
melalui Instagram dan sosial media lainnya. Tidak terdapat perubahan terhadap key resources
iii. Pameran pertanian: Mengikuti pameran pertanian karena dalam Design Sprint yang telah dilakukan
atau pameran teknologi dengan tujuan lebih difokuskan pada pemasaran alat dan dari segi
memperkenalkan alat ke masyarakat. fungsional alat tidak dapat perubahan.
Pada model bisnis sebelumnya pemasaran alat
Sunar Farm lebih difokuskan pada pemasaran secara 7) Key Activities
online dengan menggunakan beberapa platform. a. Sebelum Design Sprint
Aktivitas yang dilakukan untuk menjalankan
b. Sesudah Design Sprint Startup Sunar Farm yaitu perancangan dan instalasi
Dari proses Design Sprint yang telah dilakukan alat pengusir hama, merancang dan mendesain alat,
didapatkan bahwa petani lebih cenderung suka melakukan perakitan alat yang siap dipasarkan, serta
membeli alat pertanian secara offline sehingga memasarkan alat
pemasaran kedepannya difokuskan secara offline b. Sesudah Design Sprint
dengan melakukan penambahan dari beberapa channel Pada bagian key activities ini tidak terdapat
yaitu koperasi desa, toko pertanian dan promosi. perubahan yang dilakukan setelah proses Design
Sprint.
4) Customer Relationship
a. Sebelum Design Sprint 8) Key Partnership
Pada business model canvas sebelumnya terdapat Pada bagian ini merupakan stakeholder yang
dua pelayanan customer relationship yang diberikan terkait dalam menjalankan Startup Sunar farm.
Startup sunar farm untuk menjaga kepercayaan dari a. Sebelum Design Sprint
i. Supplier besi
154
Tempat untuk membeli besi sebagai kerangka [27] Custom [28] - Pemberian [30] - Pemberian garansi alat
er garansi alat
utama dari alat. Relant [31] - Potongan harga dalam
ionshi [29] - Potongan pembelian dengan
ii. Tukang las harga dalam jumlah banyak
p
Jasa yang diperlukan dalam proses perakitan alat. pembelian
dengan jumlah [32] - Maintenance secara
iii. Supplier elektronik banyak gratis selama 2 tahun
Penyedia alat elektronik yang digunakan untuk awal pembelian
menjalankan fungsi dari alat, seperti solar cell dan [33] - Pengetahuan tentang
perawatan padi
modul ultrasonik. khususnya hama.
[34] - Online support selama
b. Sesudah Design Sprint jam kerja untuk
Setelah proses Design Sprint dilakukan maka menjawab semua
kendala petani
terdapat penambahan pada key partnership yaitu kerja
sama dengan Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL), [35] Revenu [36] - Penjualan alat [37] - Penjualan alat
e
hal ini dilakukan berdasarkan dari hasil wawancara Strea
dengan petani pada proses Design Sprint. ms

[38] Key [39] - besi/baja [49] - besi/baja


Resou
9) Cost Structure rces [40] - stainles [50] - stainles
Cost structure merupakan biaya yang dikeluarkan [41] - lampu vu [51] - lampu vu
dalam proses menjalan bisnis Sunar Farm.
[42] - solar panel [52] - solar panel
a. Sebelum Design Sprint
i. Gaji pegawai [43] - modul suara [53] - modul suara ultrasonik
ultrasonik
ii. biaya bahan [54] - sensor cahaya
[44] - sensor cahaya
iii. biaya produksi [55] - pitting lampu
iv. marketing [45] - pitting lampu
[56] - Laptop
v. transportasi [46] - Laptop
[57] - kabel
[47] - kabel
[58] - SDM
b. Sesudah Design Sprint [48] - SDM
Dari proses Design Sprint yang telah dilakukan
[59] Key [60] - Perancangan [62] - Perancangan dan
terhadap pengembangan Startup Sunar Farm tidak Activit dan instalasi instalasi alat pengusir
terdapat penambahan maupun pengurangan di bagian ies alat pengusir hama
cost structure. hama
[63] - Memasarkan alat
Berikut tabel perbandingan antara BMC sebelum [61] - Memasarkan
alat
Design Sprint dengan BMC sesudah Design Sprint.
Tabel 1 Tabel Perbandingan BMC [64] Key [65] - Suplaiyer besi [68] - Suplaiyer besi
[1] Kompo [2] BMC Sebelum [3] BMC Sesudah Design Partne
nen Design Sprint Sprint rship [66] - tukang las [69] - tukang las
BMC [67] - Suplaiyer [70] - Suplaiyer elektronik
elektronik
[4] Custom [5] - Petani padi [6] - Petani padi [71] - PPL
er
Segme [7] - Pemerintah terkait [72] Cost [73] - Gaji pegawai [78] - Gaji pegawai
nt Struct
ure [74] - biaya bahan [79] - biaya bahan
[8] Value [9] - Sebuah alat [12] - Sebuah alat pengusir
Propos pengusir hama hama tikus berbasis [75] - biaya produksi [80] - biaya produksi
itions tikus berbasis solar cell, membuatnya
solar cell, ramah lingkungan [76] - marketing [81] - marketing
membuatnya [77] - transportasi [82] - transportasi
ramah [13] - Modul Ultrasonic
lingkungan
[14] - Bentuk yang estetik,
[10] - Modul pada malam hari dapat
berfungsi sebagai
Dari tabel perbandingan BMC lama dengan BMC
Ultrasonic
penerang sawah seperti baru diatas, terdapat beberapa perubahan terjadi yaitu
[11] - Bentuk yang lampu taman pada bagian blok costumer segment, value proposition,
estetik, pada
malam hari [15] - Harga terjangkau channels, customer relantionship dan key partnership
dapat
berfungsi
sebagai V. KESIMPULAN
penerang Berdasarkan dari pembahasan yang telah
sawah seperti
lampu taman diuraikan mengenai Pengembangan Startup Sunar
Farm dengan Metode Design Sprint, maka diperoleh
[16] Channe [17] - E-commerse [20] - Koperasi desa
ls kesimpulan sebagai berikut. Pengembangan produk
[18] - Sosial media [21] - Toko Pertanian
pada Startup Sunar Farm, dilakukan berdasarkan
[19] - Pameran [22] - Pameran pertanian/ asumsi yang telah tervalidasi terhadap pelanggan.
pertanian teknologi
Pengembangan produk berupa penambaan terhadap
[23] - Promosi beberapa komponen pada blok BMC yang berdasarkan
[24] - E-commerce atas hasil metode Design Sprint. Metode Design Sprint
[25] - Sosial media pada penelitian ini digunakan untuk memvalidasi
[26] - Website permasalahan terhadap permasalahan petani yang

155
cenderung lebih suka membeli keperluan pertanian
secara offline sehingga didapatkan solusi untuk
menjual alat di koperasi dan toko pertanian. Hasil dari
Design Sprint didapatkan beberapa penambahan pada
BMC yaitu penambahan pada bagian customer
segment, value propositions, channels, customer
relationship, dan key partnership.

REFERENSI
[1] I. W. W. N. Kusuma, I. G. J. E. Putra, and B.
P. W. Nirmala, “GuideAR: Aplikasi Berbasis
Augmented Reality dan Global Positioning
System untuk Pengenalan Daya Tarik Wisata,”
Kumpul. Artik. Mhs. Pendidik. Tek. Inform.,
vol. 10, no. 1, p. 78, 2021, doi:
10.23887/karmapati.v10i1.31988.
[2] R. W. Lestari, Pengaruh Upah, Tingkat
Pendidikan dan Teknologi Terhadap
Produktifitas Tenaga Kerja Pada Industri
Kecap di Kecamatan Pati Kabupaten Pati.
2011.
[3] R. Ramadan, H. Muslimah Az-Zahra, and R. I.
Rokhmawati, “Perancangan User Interface
Aplikasi EzyPay menggunakan Metode
Design Sprint (Studi Kasus PT. Arta
Elektronik Indonesia),” 2019.
[4] K. A. Subagya, D. Pratami, and M. A.
Hasibuan, “PENGEMBANGANKONTEN E-
LEARNING MENGGUNAKAN DESIGN
SPRINTPADA MATA KULIAH
MANAJEMEN PROYEK (TOPIK:
PROJECT INTRODUCTION),” JISI J. Integr.
Sist. Ind., vol. 6, no. 2, 2019, doi:
10.24853/jisi.6.2.107-116.
[5] Apsari Wahyu Kurnianti, “Komunikasi
Pemasaran Transportasi Online NGuberJEK,”
J. Komun. Dan Kaji. Media, vol. 1, no. 1, p. 70,
2017.
[6] D. D. A. Anggri Puspita Sari, Kewirausahaan
dan Bisnis Online. 2020.
[7] R. Noer, M. Fuady, and N. Ridwan, “Evaluasi
Implementasi Konsep Kota Hijau di Kota
Banda Aceh,” vol. 5, no. 4, pp. 49–53, 2021.
[8] I. Athia, E. Saraswati, and A. Normaladewi,
“Penerapan Business Model Canvas (Bmc)
Untuk Mendorong Mindset Kewirausahaan Di
Kalangan Mahasiswa Universitas Islam
Malang,” J. Ketahanan Pangan, vol. 2, no. 1,
pp. 66–75, 2018.

156

Anda mungkin juga menyukai