Anda di halaman 1dari 137

PENGAWASAN NORMA K3

LISTRIK
4
7
LATAR BELAKANG
► Tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan dasar
bagi masyarakat luas.
► Listrik mengandung potensi bahaya yang dapat
mengancam keselamatan jiwa dan harta benda.
► Penyelenggaraan sistem ketenagalistrikan perlu
adanya kebijakan pemerintah sehingga dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat terjamin
keselamatannya.

09/05/2023
13
PENGERTIAN

 Instalasi listrik adalah bangunan mulai dari


pembangkit tenaga sampai titik penggunaan
akhir
 Peralatan listrik adalah setiap alat pemakai
listrik
 Perlengkapan listrik adalah komponen-
komponen yang diperlukan pada jaringan
instalasi
Data Statistik Kecelakaan Listrik
Hasil statistik dan symposium kecelakaan karena listrik
diketahui bahwa :
 Hampir 95% kecelakaan listrik berakhir dengan
kematian;
 Lebih dari 60% kecelakaan listrik dari hasil kerja
tegangan rendah, yang pada hakekatnya adalah
tegangan terpakai;
 Sekitar 50% dari kecelakaan tersebut disebabkan oleh
pemakaian alat-alat listrik;
 Faktor ketidaksengajaan dan ketidaktahuan sebagai
sumber terbesar dari kecelakaan listrik.
G

UU.K3 LISTRIK

TT/
UU.KETENAGALISTRIKAN
Kebijakan nasional Kebijakan nasional

TET
dalam hal upaya dalam hal penyediaan
menjamin tenaga listrik
tempat kerja TM/ (pengusahaan)
yang Aman dan yang Andal, Aman dan
lingkungan yang Sehat Akrap lingkungan
TR
M

Tempat kerja Bukan tempat kerja


16
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja

Pasal 2 ayat (2) huruf q


(Ruang lingkup)
Setiap tempat dimana listrik
dibangkitkan, ditransmisikan,
dibagi-bagikan, disalurkan dan
digunakan

17
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970

Pasal 3 ayat (1) huruf q


Keselamatan Kerja

(Objective)

Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja untuk:
q. mencegah terkena aliran listrik
berbahaya

18
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja

Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan
RI

No. 12 Tahun 2015

Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan
RI

No. 33 Tahuncreated
2015 by PNK3
19
Peraturan Terbaru di bidang listrik
Tujuan Pelaksanaan K3 Listrik
a. melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja dan orang lain yang berada di dalam
lingkungan tempat kerja dari potensi bahaya
listrik;
b. menciptakan instalasi listrik yang aman, handal
dan memberikan keselamatan bangunan beserta
isinya; dan
c. menciptakan tempat kerja yang selamat dan sehat
untuk mendorong produktivitas.
Acuan Standar K3 Listrik
a. Standar Nasional Indonesia;
b. Standar Internasional; dan/atau
c. Standar Nasional Negara lain yang
ditentukan oleh Pengawas
Ketenagakerjaan Spesialis K3 Listrik.
Ruang Lingkup Persyaratan K3

 Perencanaan,
 Pemasangan,
 Penggunaan,
 Perubahan,
 Pemeliharaan;
 Pemeriksaan dan pengujian.
Pelaksanaan Persyaratan K3
 pembangkitan listrik;
 transmisi listrik;
 distribusi listrik; dan
 pemanfaatan  listrik;

yang beroperasi dengan tegangan


lebih dari 50 (lima puluh) volt arus
bolak balik atau 120 (seratus dua
puluh) volt arus searah.
Lanjutan

 Perencanaan, pemasangan, penggunaan,


perubahan, dan pemeliharaan
• wajib mengacu kepada standar bidang kelistrikan
dan ketentuan peraturan perundang-undangan
• dilakukan oleh Ahli K3 bidang Listrik
 Kewajiban keberadaan Ahli K3 bidang
Listrik
• tempat kerja yang mempunyai pembangkit lebih dari
200 kVA
Pemeriksaan Dan Pengujian
• wajib dilakukan pada perencanaan, pemasangan,
penggunaan, perubahan, dan pemeliharaan
• mengacu kepada standar bidang kelistrikan dan
peraturan perundang-undangan
• dilakukan oleh Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis
K3 Listrik dan/atau Ahli K3 bidang Listrik
• pelaksanannnya :
 sebelum penyerahan kepada pemilik/pengguna;
 setelah ada perubahan/perbaikan; dan
 secara berkala
Lanjutan

 Pemeriksaan berkala
• 1 (satu) tahun sekali
 Pengujian berkala
• 5 (lima) tahun sekali
 hasil pemeriksaan dan pengujian
• dilaporkan ke dinas yang membidangi pengawasan
setempat
• sebagai bahan pembinaan dan penegakan hukum
Lanjutan

 Perlengkapan dan Peralatan tersertifikasi dari


lembaga atau instansi yang berwenang
 Pengawasan norma listrik dilakukan oleh
Pengawas Ketenagakerjaan
 Sanksi : UU no 1 tahun 1970 dan UU no 13
tahun 2003
Jenis Bahaya Listrik (Electrical Hazard) :
1. Shock = tersengat listrik = kesetrum
2. Arc = Percikan api (Arc flash)  Kebakaran (Fire)
3. Blast = Ledakan, kadang-kadang disebut “Arc blast”
4. Bahaya lainnya :
a) Bahaya Induksi Electromagnetic ketika sedang melakukan
pekerjaan pemeliharaan listrik
b) Bahaya radiasi ketika sedang melakukan pekerjaan
pemeliharaan listrik
c) Bahaya terpeleset ketika sedang melakukan pekerjaan
pemeliharaan listrik
d) Bahaya jatuh dari ketinggian ketika sedang melakukan
pekerjaan pemeliharaan listrik
e) Bahaya tersentuh panas pada peralatan listrik ketika sedang
melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik
f) Dan lain-lain

29
Shock (electric)
= Tersengat listrik
= Kesetrum
= Stimulasi fisik atau trauma
yang terjadi sebagai akibat
dari mengalirnya arus listrik
lewat melalui tubuh.

30
EFEK SENGATAN LISTRIK
Besar arus yang Akibat yang timbul
melewati tubuh
1 mA, atau kurang Tidak ada akibat, tidak terasa
AMAN

1 – 8 mA Sengatan terasa tetapi tidak sakit dan


tidak mengganggu kesadaran
8 – 15 mA Sengatan terasa sakit, tetapi masih bisa
melepaskan diri, kesadaran tidak hilang
15 – 20 mA Sengatan sakit kesadaran bisa hilang dan
BERBAHAYA

tidak bisa melepaskan diri


20 – 50 mA Kesakitan, susah bernafas, terjadi
konstraksi pada otot & kesadaran hilang
100 – 200 mA Kondisi mematikan langsung dan susah
ditolong
200 mA atau lebih Terbakar dan jantung berhenti berdetak

31
TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)
Tegangan Sentuh Waktu MaksimumYang Diijinkan
(Volt) (Detik)

Kurang dari 50 ~
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
280 0.03

09/05/2023
32
Arus / Tegangan listrik

Tidak tampak
DANGER Tidak berbau
Tidak berbunyi

Dapat dirasakan
Dapat menyebabkan

Kematian
Dalam PUIL 2011 halaman 6 dibahas
proteksi dari kejut listrik

131.2(2.1.2) Proteksi dari kejut listrik

131.2.1(2.1.2.1) Proteksi dari sentuh langsung


Manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari
bahaya yang bisa timbul karena sentuhan dengan bagian
aktif instalasi (sentuh langsung).

131.2.2(2.1.2.2) Proteksi dari sentuh tak langsung


Manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari
bahaya yang bisa timbul karena sentuhan dengan bagian
konduktif terbuka dalam keadaan gangguan (sentuh tak
langsung).

35
PROSES/CARA TERJADI
Tersengat listrik

36
Sentuh Langsung
Sentuh langsung pada bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik
Ex : kabel terkelupas, bagian terbuka pada mesin

Indikator proteksi :
 Pencegahan mengalirnya arus melalui badan manusia
 Membatasi arus yang dapat mengalir sampai nilai lbh kecil
dari arus kejut

37
Metoda Proteksi Sentuh Langsung
 Proteksi dengan isolasi bagian aktif
 Proteksi dengan penghalang/selungkup
(metoda IP)
 Metoda Rintangan
 Penempatan diluar jangkauan (terkait efek
medan listrik)
 Penggunaan Gawai Proteksi Arus Sisa (sudah
terpasang di instalasi  konduktor tambahan)
 Isolasi lantai kerja
38
Proteksi isolasi bagian aktif
 Ditutup dengan isolasi yang hanya dapat
dilepas dengan merusaknya.
 Mampu menahan pengaruh :
• Mekanik, kimia, listrik, dan termal

39
Proteksi Penghalang / Selungkup
Kode IP (International Protection)
Kode IP adalah sistem kode untuk menunjukan tingkat
proteksi yang diberikan oleh selungkup dari sentuh langsung
ke bagian yang berbahaya, dari benda asing padat, air dan
untuk memberikan informasi tambahan dalam hubungannya
dengan proteksi tersebut.

05/09/2023
40
Tabel Elemen Kode IP
1 2 3 4
Elemen Angka/huruf Artinya proteksi untuk Artinya proteksi manusia
perlengkapan
Kode huruf IP
Dari masuknya benda asing Dari sentuh langsung ke
padat bagian berbahaya
dengan :
Angka 0 (tanpa proteksi) (tanpa Proteksi)
Karakteristik 1 diameter ≥ 50 mm belakang telapak tangan
pertama 2 diameter ≥ 12,5 mm jari
3 diameter ≥ 2,5 mm perkakas
4 diameter ≥ 1,0 mm kawat
5 debu kawat
6 kedap debu kawat

05/09/2023
41
1 2 3 4

Elemen Angka/ Artinya proteksi untuk Artinya proteksi manusia


huruf perlengkapan
Kode huruf IP
Dari masuknya benda asing cair Dari sentuh langsung ke
bagian berbahaya
dengan :
Angka 0 (tanpa proteksi)
karakteristrik 1 tetesan air secara vertical
kedua 2 tetesan air miring (150)
3 semprotan air/ butiran halus
4 semprotan air/butiran besar
5 pancaran air
6 pancaran air kuat
7 perendaman sementara
8 perendaman kontinu

05/09/2023
42
Tabel Elemen Kode IP

1 2 3 4
Elemen Angka/ Artinya proteksi untuk Artinya proteksi manusia
huruf perlengkapan
Kode huruf IP
Dari masuknya benda asing padat Dari sentuh langsung ke
bagian berbahaya dengan :

Huruf tambahan A Belakang telapak tangan


(Opsi) B Jari
C Perkakas
D kawat

Informasi suplemen khusus


untuk :
Huruf suplemen H Aparat tegangan tinggi
(Opsi) M Gerakan selama uji air
S Stasioner selama uji air
W Kondisi cuaca
05/09/2023
43
Proteksi dengan Rintangan
 Rintangan : mencegah sentuh tidak sengaja ke bagian
aktif tetapi tidak mencegah sentuh disengaja
 Rintangan mencegah :
• Mendekatnya badan dengan tidak sengaja ke bagian
aktif
• Sentuh tidak sengaja dg ke bagian aktif selama operasi
 Rintangan dapat dilepas tanpa menggunakan kunci
atau perkakas, tetapi harus aman sehingga tercegah
lepasnya rintangan secara tidak sengaja

05/09/2023
44
05/09/2023
45
Penempatan di Luar Jangkauan
 Hanya dimaksud untuk mencegah sentuh
yang tidak sengaja dengan bagian aktif
 Bagian berbeda potensial yg dapat
terjangkau secara simultan harus berada di
luar jangkauan.

05/09/2023
48
PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN”

Jarak aman atau diluar jangkauan


TEGANGAN (Kv) JARAK (cm )
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300

05/09/2023
49
TABEL JARAK BEBAS MINIMUM
ANTARA PENGHANTAR SUTT / SUTET DENGAN TANAH/BENDA LAIN

66 150 500 kV (m)


NO LOKASI kV kV
SALURAN SALURAN
(m) (m) GANDA TUNGGAL

1. Area terbuka 6,5 7,5 10 11


2. Area dengan kondisi khusus
2.1 Bangunan tidak tahan api 12,5 13,5 14 15

2.2 Bangunan tahan Api 3,5 4,5 8,5 8,5


2.3 Jalan Raya 8 9 15 15
2.4 Pohon, Hutan, or Kebun 3,5 4,5 8,5 8,5
2.5 Lapangan Olah Raga 12,5 13,5 14 15
2.6 Radio, Televisi, Antena Telekomunikasi,
JTR, dan Penghantar kereta api 3 4 8,6 8,5

2.7 Kereta Api 8 9 15 15

2.8 Jembatan 3 4 8,5 8,5

2.9 Titik tertinggi kapal saat air pasang 3 4 8,5 8,5


Isolasi Lantai Kerja

51
Sentuhan Tidak Langsung

adalah bahaya sentuhan pada bagian


konduktif yang secara normal tidak
bertegangan, menjadi bertegangan
karena terjadi kegagalan isolasi.
Kebocoran menyebar ke seluruh alat

52
Pengendalian bahaya sentuh tidak langsung

Grounding
 Grounding memperkecil
resistansi alat dan bumi
 Saat ada arus kejut atau
tegangan petir, arus mengalir
ke tanah, grounding
melindungi arus kejut melalui
tubuh

53
Pasang Grounding pada Instalasi listrik

54
Jenis-Jenis Elektroda Pentanahan
Pada prinsipnya jenis elektroda dipilih yang mempunyai kontak sangat
baik terhadap tanah.
Elektroda Pentanahan terdiri sari Elektroda Batang, Elektroda Pita, da
Elektroda Plat.

1. Elektroda Batang (Rod)

Elektroda batang ialah elektroda dari pipa atau besi baja profil yang
dipancangkan ke dalam tanah.
Elektroda ini merupakan elektroda yang pertama kali digunakan.

55
2. Elektroda Pita

Elektroda pita ialah elektroda yang terbuat dari


hantaran berbentuk pita atau berpenampang
bulat atau hantaran pilin yang pada umumnya
ditanam secara dangkal.

56
3. Elektroda Plat

Elektroda dari bahan pelat logam (utuh atau


berlubang) atau dari kawat kasa.
Pada umumnya elektroda ini ditanam dalam.
Elektroda ini digunakan bila diinginkan tahanan
pentanahan yang kecil dan sulit diperoleh dengan
menggunakan jenis-jenis elektroda yang lain.

57
 Tahanan pentanahan (Earth Resistance)
diukur dengan menggunakan Alat “Earth
Resistance Tester”.
 Besarnya tahanan pentanahan (earth
resistance) menurut IEC dan PUIL 2011 adalah
maksimum 5 Ohm.

58
Menggunakan GFCI (ground-fault circuit interrupter)

 Melindungi dari arus kejut


 Mendeteksi perbedaan arus pada kawat
positif dan negatif.
 Jika grounding gagal, GFCI akan
memutuskan arus.
 Terapkan program menjamin
penggunaan grounding pada peralatan
listrik

59
Daerah Reaksi tubuh

1 Tidak terasa

2 Terasa, tetapi belum


menyebabkan
gangguan kesehatan
3 Kejang otot, dan
gangguan pernafasan
4 Kegagalan detak jantung,
kematian

0,01 Amper=10 mA Setara dengan :


Lampu pijar 2,5 Watt, 220 Volt
0,1 Amper=100mA Setara dengan :
Lampu pijar 20 Watt, 220 Volt
 Pada 30 mA : Manusia Tidak bisa melepaskan diri sendiri
(Can not let go)=Mulai lengket  Sensitivitas ELCB dipilih = 30 mA.

 Lihat Kurva : ELCB trip pada 30 mA dalam waktu 20 mS.


60
Menggunakan perlengkapan dgn Isolasi
Ganda

• Proteksi dg penggunaan perlengkapan


klas II atau dengan isolasi ekivalen
– Perlengkapan yg proteksinya dari
kejut listrik tidak hanya
mengandalkan isolasi dasarnya,
tetapi juga diberikan tindakan
pencegahan dengan isolasi ganda
atau isolasi diperkuat

05/09/2023
61
Penggunaan Alat Pelindung Diri
 Safety shoes yang sesuai
standar
 Sarung tangan
 Topi / Hard hat (insulated
- nonconductive)

05/09/2023
62
05/09/2023
63
05/09/2023
64
05/09/2023
65
Pasang peralatan INTERLOCKING (bila perlu)

Peralatan ini biasa di pasang pada pintu-pintu


pada Ruangan yang di dalamnya terdapat
peralatan yang berbahaya.

Jika pintu dibuka, semua aliran listrik ke


peralatan terputus (door switch).

66
Melaksanakan LOTO (Lock Out Tag Out) sewaktu
melakukan pekerjaan Pemeliharaan listrik.

67
 Pekerja listrik tidak
dianjurkan bekerja sendirian,
harus selalu bekerja 2 orang
(Electrician + Helper).

Dengan maksud agar bisa saling


menyelamatkan apabila terjadi
kecelakaan tersengat listrik
(shock).

68
 Lepaskan korban dari sengatan listrik menggunakan Isolator
 Lakukan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) listrik

69
Arc (electric)
= Percikan api
 Kebakaran (Fire)
= Terlepasnya energi panas dan cahaya
yang disebabkan oleh kerusakan listrik
dan setelah itu peluahan listrik melalui
insulator listrik, seperti udara.

70
Jenis-jenis Arc :
 Arc Flash = Arc yang timbul karena
Short Circuit [terhubungnya kawat fasa
AC atau kawat positif + DC dengan
kawat lain atau bagian konduktor lain
sebelum pemakaian (load)].

 Arc Fire = Arc yang menyebabkan


KEBAKARAN (Fire)

71
1. Arc Flash = Arc yang timbul karena Short
Circuit [terhubungnya kawat fasa AC atau kawat
positif + DC dengan kawat lain atau bagian
konduktor lain sebelum pemakaian (load)].

72
CARA MENCEGAH TERJADINYA Arc Flash [Arc yang
timbul karena Short Circuit [terhubungnya kawat fasa
AC atau kawat positif + DC dengan kawat lain atau
bagian konduktor lain sebelum pemakaian (load)].

1. Pada saat melakukan pekerjaan Pemeliharaan, harus


selalu listriknya dimatikan dulu (off & LOTO), kecuali
terpaksa.

2. Hindarkan kemungkinan terjadinya short circuit, dan


pastikan harus ada alat proteksi (CB atau Fuse)

3. Hindari Kondisi tidak aman (Unsafe condition) dan


Perilaku yang tidak aman (Unsafe Act)

4. Gunakan Alat Pelaindung Diri (APD) yang baik dan benar

73
Penggunaan APD yang benar untuk mencegah efek
dari Arc Flash = Arc yang timbul karena Short Circuit

74
2. Arc yang menyebabkan
KEBAKARAN (Fire)

75
“HEAT” BISA TIMBUL KARENA:
1. Terjadi short circuit, tetapi alat proteksi tidak
mentripkan cicuit
2. Kualitas kabel (kawat dan isolasi) tidak baik
3. Penggunaan jenis kabel yang salah (misalnya NYM
hanya untuk indoor).
4. Ukuran kawat terlalu kecil (luas penampang kecil)
5. Terjadi “loss connection” (dari sambungan kawat, tusuk
kontak yang bertumpuk-tumpuk yang cenderung tidak
rapat, dan lain-lain)

CARA MENCEGAH TERJADINYA ARC yang


menyebabkan Kebakaran:
6. Hindarkan kemungkinan terjadinya short circuit, dan
harus ada alat proteksi (CB atau Fuse)
7. Gunakan kualitas kabel (kawat dan isolasi) yang baik
8. Gunakan jenis kabel yang benar
9. Gunakan ukuran kawat yang sesuai dengan KHA
(Ampacity)nya.
10.Hindari terjadinya “Loss connection”
76
Gunakan kualitas kabel penghantar yang baik

77
Penghantar
Pewarnaan Kabel Penghantar
Konstruksi Penghantar
Contoh, NYA dan NYY

Penghantar tembaga
Penghantar
tembaga
Isolasi PVC
Lapisan
pembungkus inti
Isolasi PVC
Selubung PVC

80
Gunakan jenis kabel yang benar (1)

81
Gunakan jenis kabel yang benar (2)

82
Gunakan jenis kabel yang benar (3)

83
Gunakan jenis kabel yang benar (4)

84
Gunakan jenis kabel yang benar (5)

85
Gunakan jenis kabel yang benar (6)

86
Gunakan jenis kabel yang benar (7)

87
Gunakan jenis kabel yang benar (8)

88
Gunakan jenis kabel yang benar (9)

89
Gunakan jenis kabel yang benar (10)

90
Kemampuan Hantar Arus (KHA)

Menentuan arus nominal


In Untuk arus searah

In Untuk arus Bolak Balik 1 fasa

In Untuk arus Bolak Balik 3 fasa

91
Perhitungan Luas Penampang Penghantar
 Contoh Perhitungan :

Pada Panel LP-H2.A grup 1 yang melayani beban 14 buah armature lampu TL
2x36, maka perhitungannya sebagai berikut :
Maka kemampuan hantar arusnya adalah :
In
KHA = 1,25 x In
In KHA = 1,25 x 4,58 A

In = 4,58 A KHA = 5,72 A

92
93
Pengaman
Melindungi komponen listrik dari kerusakan yang diakibatkan oleh
gangguan seperti arus beban lebih ataupun arus hubung singkat.
Pengamanan hubung singkat dapat di tentukan dengan kombinasi
elemen-elemen: sekering, Circuit breaker dan kontaktor motor.
Peralatan pengaman yang dipasang pada satu instalasi biasanya
bertujuan untuk:
• Mengamankan hantaran, perlengkapan listrik dan motor listrik terhadap
beban lebih.
• Pengamanan terhadap hubung singkat antar fasa atau fasa dan netral dan
terhadap hubung singkat dalam perlengkapan /komponen atau motor
listrik.
• Pengaman terhadap hubung singkat dengan badan mesin atau
perlengkapan/komponen.

94
Mini Circuit Breaker
Mini Circuit Breaker (MCB) merupakan alat
pengamanan terhadap gangguan arus beban
lebih dan arus hubung singkat. Keuntungan
menggunakan MCB, yaitu :
 Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa
walaupun terjadi hubung singkat pada salah
satu fasanya.
 Dapat digunakan kembali setelah rangkaian
diperbaiki akibat hubung singkat atau beban
lebih.
 Mempunyai tanggapan yang baik apabila
terjadi hubung singkat atau beban lebih.

95
Rating Arus Pengaman
 Penentuan nilai arus pengaman harus dipilih disesuaikan
dengan arus nominal bebannya
 untuk instalasi penerangan adalah lebih besar atau sama
dengan arus nominal dan
 untuk motor disesuaikan dengan arus start serta karakteristik
motor tersebut .
 Rating arus pengaman, terlebih dahulu menghitung arus
nominal yang mengalir pada rangkaian.

Menentukan Rating Arus Pengaman

Rating CB = 115% X In

96
Hindari terjadinya “Loss Connection”
Jika ada “loss connection” maka tahanan kontaknya
menjadi besar, misalnya sama dengan 20 Ω.
Maka arus yang timbul = 220 V/20 Ω = 11 A.
Panas yang ditimbulkan cukup besar, yaitu sama dengan :
I2R = 112 x 20 = 2420 W
Panas ini bisa menimbulkan kebakaran.

Alat untuk mengetahui loss connection pada sambungan


lempeng rel adalah MicroOhm meter.

99
Blast (electric)
= Ledakan :

Efek ekplosif yang disebabkan


oleh ekspansi cepat dari udara
dan material yang superpanas
secara mendadak dari percikan
api

10
Blast (ledakan) :
 Blast yang berasal dari equipment
yang pemeliharaannya kurang baik ,
misalnya :
- Tranformator meledak
- Battery meledak
- Dan lain-lain

 Blast yang terjadi karena Interrupting


Rating (Breaking Capacity) yang tidak
benar pada CB & Fuse
10
Efek “Blast”

Molten Metal
35,000 ƒF

Pressure Waves

Sound Waves

Copper Vapor: Shrapnel


Solid to Vapor
Expands by
67,000 times Hot Air-Rapid Expansion

Intense Light

10
1. Blast yang berasal dari
equipment yang pemeliharaannya
kurang baik, misalnya :

Transformator meledak Battery meledak


10
Cara mencegah Blast yang berasal
dari equipment yang
pemeliharaannya kurang baik

1.Laksanakan pekerjaan Pemeliharaan (PM, PdM,


dan CM) sesuai dengan prosedur-prosedur
pemeliharaan (Maintenance Prosedures).

2. Lakukan JSA (Job Safety Analysis) untuk setiap


pekerjaan Pemeliharaan (PM, PdM, CM)

10
2. Blast yang terjadi karena
Interrupting Rating (Breaking
Capacity) yang tidak benar pada
CB & Fuse

Interior after Blast Exterior after


Blast 10
BLAST yang terjadi karena Interrupting
Rating yang tidak benar pada CB & Fuse
Bila terjadi short circuit dan alat proteksinya trip tetapi pecah (break) maka terjadi
blast.
Oleh karena itu pada alat proteksi baik Fuse maupun Circuit Breaker :
- Contact Rating [Amper]: untuk proteksi over current (over load) , dan Short circuit
- Breaking Capacity (Interrupting Current) [kA] : untuk bertahan tidak pecah jika
terjadi short circuit.

CARA MENCEGAH BLAST TERSEBUT :


1. Hindari kemungkinan terjadinya short circuit
2. Pastikan Breaking Capacity dari Fuse dan Circuit
Breaker adalah lebih besar daripada Maximum Short
Circuit pada titik terjadinya short circuit tersebut.
Maximum Short Circuit pada setiap titik Bus dihitung
menggunakan software misalnya ETAP (Electrical
Transient Analizer Program), atau dengan
menggunakan Tabel seperti contoh dari PLN.
10
Bahaya-bahya Lain
Yang dimaksud bahaya-bahaya lain dari listrik adalah bahaya-
bahaya yang selain Shock, Arc & Blast :

1. Bahaya Induksi Electromagnetic ketika sedang melakukan


pekerjaan pemeliharaan listrik
2. Bahaya radiasi ketika sedang melakukan pekerjaan
pemeliharaan listrik
3. Bahaya terpeleset ketika sedang melakukan pekerjaan
pemeliharaan listrik
4. Bahaya jatuh dari ketinggian ketika sedang melakukan
pekerjaan pemeliharaan listrik
5. Bahaya tersentuh panas pada peralatan listrik ketika sedang
melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik

Cara mencegahnya :
Hati-hati, Hindari Unsafe Condition & Unsafe Acts, Gunakan
APD yang tepat dan baik, Patuhi rambu-rambu yang dipasang,
Patuhi prinsip-prinsip K3 Umum, dan K3 Spesialis.

10
Persyaratan K3
Instalasi Penyalur Petir
Pengertian
 Instalasi penyalur petir ialah seluruh susunan sarana penyalur petir
terdiri atas penerima (Air Terminal/Rod), Penghantar penurunan
(Down Conductor), Elektroda Bumi (Earth Electrode) termasuk
perlengkapan lainnya yang merupakan satu kesatuan berfungsi
untuk menangkap muatan petir dan menyalurkannya ke bumi;
 Penerima ialah peralatan dan atau penghantar dari logam yang
menonjol lurus ke atas dan atau mendatar guna menerima petir;
 Penghantar penurunan ialah penghantar yang menghubungkan
penerima dengan elektroda bumi;
 Elektroda bumi ialah bagian dari instalasi penyalur petir yang
ditanam dan kontak langsung dengan bumi;
Tegangan lebih Petir
 Petir merupakan mekanisme listrik di udara, yang
terjadi :
• Diantara awan-awan
• Antara pusat-pusat muatan di dalam awan tersebut.
• Antara awan dan tanah.
 petir awan-tanah ini sudah cukup besar untuk dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan pada benda-benda
di permukaan tanah.
KONSEPSI PROTEKSI BAHAYA
SAMBARAN PETIR
 PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada
bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik

 PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG


Dengan melengkapi peralatan penyama tegangan
pada jaringan instalasi listrik (Arrester)

111
Bahaya Sambaran Petir
Sambaran Langsung pada bangunan tanpa
Proteksi Petir
Sambaran Langsung pada bangunan
Dengan Proteksi Petir
 Sistem Proteksi Petir
menyediakan jalur dengan
resistansi rendah
 Sambaran petir memilki
energi yang tinggi
 Bangunan aman, Peralatan
mengalami potensi kerusakan

• Pasang proteksi Transien pada


semua saluran masuk ke bangunan
dan peralatan kritis pada bangunan
Sambaran Tak Langsung pada Bangunan
 Sambaran tak langsung menyebabkan tegangan transien
pada bangunan baik yang dipasang maupun tak dipasang
sistem proteksi petir
Terjadinya Petir

Petir terjadi karena


lompatan elektron-
elektron dari awan
bermuatan negatif ke
Bumi yang bermuatan
positif
Mekanisme Terjadinya
Petir
• Muatan negatif terbentuk
pada awan
• Terjadi peningkatan
Medan Listrik
• Muatan listrik terbentuk
pada tanah
• Breakdown pada udara
mengawali pelepasan
Mekanisme Terjadinya
Petir

• Streamer dan stepleader


bertemu
• Terbentuk kanal
• Potential sama
• Tampak Sambaran petir
Sambaran
Petir

Main Discharge

Step Leaders

Streamers

National Geographic July 1993


AWAN KE AWAN

Arus : 5.000 ~ 200.000 A


Panas : 30.000 oC

AWAN KE BUMI
KERUSAKAN
Sasaran
• THERMIS, OBYEK YANG TERTINGGI
• ELEKTRIS,
• MEKANIS,
Terpa Petir
 t1 antara 1 s/d 10 det.
 t2 antara 10 s/d 100 det.
kV  Statistik petir :
0,9 • 24% dibawah 10 kA
• 86% dibawah 40 kA
0,5
• 11% antara 40 s/d 100 kA
0,3
t1 t • 2% antara 100 s/d 140 kA
t2 • 0,4% lebih besar 140 kA
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat
mengundang bahaya
INSTALASI PENYALUR PETIR
PERMENAKER PER-02 MEN/1989

BAGIAN-BAGIAN PENTING
SISTEM FRANKLIN

 PENERIMA (AIR TERMINAL)


HANTARAN PENURUNAN
 (DOWN CONDUCTOR)
Sudut perlindungan 112 o
HANTARAN PEMBUMIAN
 (GROUNDING)

Resistan pembumian
mak 5 ohm
PERMENAKER No. : PER-02 MEN/1989
INSTALASI PENYALUR PETIR

 PENERIMA (AIR TERMINAL)

HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)

 HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)


MIN 2 TITIK GROUNDING
PERMENAKER
PER-02 MEN/1989
INSTALASI PENYALUR PETIR

• Nilai resistansi sebaran Elektroda


pembumian Mak. 5 ohm
• Wajib dilakukan pemeriksaan dan
pengujian berkala selambat-
lambatnya setiap 2 tahun sekali
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi
syarat dapat mengundang bahaya

Grounding tidak sempurna, berbahaya !!

BAHAYA STEP VOLTAGE


Sistem sangkar faraday
Sistem sangkar (Faraday Cage) adalah :
Metoda sistem proteksi bahaya petir dimana
sistem instalasinya memanfaatkan kolom-kolom
gedung bertingkat tinggi. Sedangkan
pembumiannya menggunakan tiang pancang pada
kolom-kolom tersebut. Tentu saja sambungan-
sambungan antar kolom besi betonnya harus
berhubungan secara elektrik. Ini sudah digunakan
di Negeri Belanda. (lihat gambar)
Sistem sangkar faraday
Sistem Electrostatik dengan cara meggunakan penerima
tunggal sebagai penangkap/penerima
++++++++++++++++++++
++++++++++++++++++
--------------------------------
-------------------------------

MENYAMBAR JARINGAN LISTRIK


PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL

RSTN RSTN

ARRESTER

GROUNDING

Semua bagian konduktif dibonding


Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua kawat RSTN tegangannya
sama tidak ada beda potensial
Harus dipasang instalasi PROTEKSI PETIR
(System internal protection)
SNI 225 - 1987
PUIL-1987 (820 - B.16 dan - C.4)

Ruangan berpotensi bahaya


ledakan gas/uap/debu/serat
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
(PER 02/MEN/1989)
A : Peruntukan bangunan (-10 0 1 2 3 5 15 )
B : Struktur konstruksi (0 1 2 3)
C : Tinggi bangunan ( 0 2 3 4 5 - 10 )
D : Lokasi bangunan( 0 1 2)
E : Hari guruh (0 1 2 3 4 - 7)

R =A+B+C+D+E
< 11 ABAIKAN
= 11 KECIL
= 12 SEDANG
= 13 AGAK BESAR
= 14 BESAR
> 14 SANGAT BESAR
 Pembebanan lebih
 Sambungan tidak sempurna
 Perlengkapan tidak standar
 Pembatas arus tidak sesuai
 Kebocoran isolasi
 Listrik statik
 Sambaran petir
Terima kasih …..

Anda mungkin juga menyukai