DR - Yusmahenry Galindra, Sp. S. Dementia
DR - Yusmahenry Galindra, Sp. S. Dementia
BAGIAN NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIBA
BATAM KEPRI 2020
Pendahuluan
Usia harapan hidup makin meningkat jumlah
lansia meningkat
Prose penuaan :
Faktor endogen
Anatomi, fungsional, genetik
Proses Penuaan
Gangguan bahasa / komunikasi emosi labil, agitasi,depresi # melakukan ambil keputasan tepat
Gangguan berfikir abstrak
Gangguan orientasi apatis , menarik diri Aktifas harian
Gangguan praksi perlu pertolongan rawat diri
Definisi demensia:
Onset gradual dan terjadi penurunan fungsi kognitif
berkelanjutan.
Gangguan kognitif:
Gangguan memori:
– Terutama memori jangka pendek
Lupa nama,
Lupa meletakan barang,
Bertanya berulang-ulang.
Memori jangka panjang masih baik,pada terganggu pada
stadium lanjut
Gambaran klinis yang
mengarah ke demensia
Gangguan fungsi eksekutif:
Tidak dapat melakukan pekerjaan kompleks yang sudah biasa
dilakukan: memasak,mengemudi,menggunakan peralatan
elektronik,komputer.
Tidak dapat membuat perencanaan dan mengambil
keputusan yang baik.
Tidak dapat melakukan pekerjaan dalam urutan yang benar.
• Kesulitan dalam komunikasi (berbahasa):
• Bicara tak lancar, percakapan sulit dimengerti,
kesulitan menemukan kata
• Disorientasi :
• Waktu :Tidak dapat mengingat hari ,tanggal,bulan.
• Tempat :Tersesat dilingkungan yang sudah dikenal.
• Personal:Lupa wajah teman /keluarga dekat.
Akumulasi
– Senile plaques (amiloid plaques)
– Neurofibrillary tangles
Penurunan neurotransmiter:
– terutama Asetil kolin
Defisit cholinergik mendasari
gejala klinik
N. basalis Meynert
Ketersediaan asetilkolin yang
menurun
Bartus et al., 1982; Cummings and Back, 1998, Perry et al., 1978
Kriteria diagnosa DA
Probable DA :
Kesadaran baik
Onset usia 40 – 90 th
Possible DA :
Sindrom demensia tanpa gangguan neurologis, psikiatris
dan sistemis
Onset, presentasi atau perjalanan penyakit bervariasi
dibanding Alzheimer klasik
Gangguan sistemik atau gangguan otak sekunder yang
dapat menyebabkan demensia, tetapi dipertimbangkan
bukan sebagi penyebab demensia
Untuk keperluan penelitian bila defisit kognitif berat,
progresif tanpa teridentifikasi penyebab lain .
Kriteria diagnosa DA
Diagnosa pasti :
Faktor HOST
Infark
otak
Usia,
pendidikan,
genetik
Etiologi vaskuler
Gangguan
serebrovaskuler Lesi
Faktor risiko Substansia Gangguan kognisi
alba demensia
vaskuler
Patologi Alzheimer
Atrofi otak
Erkinjuntti, 1999
Klasifikasi patofisiologi VaD
AD VaD
Mixed
Mixed
Autopsy :
78 % elderly patient CVD
80% demented patient CVD
AD with vascular
risk factor
AD with vascular
lesions
VaD and AD
pathology
Kriteria Diagnosa VaD
PROBABLE VaD
Harus ditemukan:
Tanda dan gejala demensia
Bukti penyakit serebrovaskuler (CVD):
– defisit neurologik fokal yang konsisten dengan stroke
– Konfirmasi dengan CT sken atau MRI
Awitan demensia 3 bulan pasca stroke
Perburukan fungsi kognisi mendadak atau berfluktuasi,
defisit kognisi yang progresif dan bersifat stepwise.
Kriteria Diagnosa VaD
Gambaran klinis yang konsisten dengan probable VaD:
Gangguan berjalan marche a petits-pas, magnetic,
apraxic-ataxic atau parkinsonian gait
Sering jatuh tanpa sebab
Gangguan berkemih “urgensi”
Perubahan kepribadian dan suasana hati
Kriteria Diagnosa VaD
POSSIBLE VaD
Demensia disertai defisit neurologi fokal, tetapi tanpa
konfirmasi pencitraan otak
Atau tidak adanya hubungan waktu yang jelas antara
demensia dan stroke
Atau awitan penyakit tidak jelas dengan perjalanan klinis
yang bervariasi seperti plateau atau perbaikan dari defisit
kognitif
Kriteria Diagnosa VaD
DEFINITE VaD
Am Geraitr Soc.1992;40:579-584
J Am Geraitr Soc. 1992;40:1095-1099.
CLINICALLY-RELEVANT
SYMPTOMS OF DEMENTIA
Visuo- Attentional
constructional deficits
Memory
disabilities
impairments Executive
dysfunction
Language
problems Constructional
problems
Behavioural Fluctuating
problems consciousness
Tatalaksana pasien demensia
memperlambat progresifitas
gangguan neuropsikiatri
Terapi kausal :
Sampai saat ini belum ada
Ansietas : ansiolitik
Ansietas / agitasi :
lingkungan rumah yang tenang dan aman
tanggapi pasien dengan sabar dan penuh kasih sayang
aktivitas konstruktif untuk penyaluran agitasi
hindari minuman berkafein (kopi, teh) pada sore dan malam
hari
Gangguan tidur :
perbanyak aktifitas disiang hari
hindari tidur siang
pencahayaan yang tinggi disiang hari
jadwal tidur harus tetap
Sun dawning
malam hari gelisah karena kesulitan orientasi
Wondering / keluyuran :
lindungi dan sediakan pilihan untuk penyaluran energi
keamanan : tanda pengenal
KESIMPULAN
gangguan memori
gangguan wicara
Perubahan perilaku
Alzheimer)
Down’s Syndrome
Pemeriksaan neuropsikologi & aktivitas
fungsional
Kekurangan MMSE
Dipengaruhi oleh: umur, pendidikan dan budaya
Tidak dapat menilai gangguan emosi,kepribadian maupun
psikiatrik
Instruksi
Letakan sehelai kertas dan sebuah pensil
(tanpa penghapus) di hadapan pasien .
Katakan, “ Gambarkan sebuah jam dinding
bulat berikut angka-angkanya dalam posisi
yang benar”
Setelah selesai digambar, katakan
“Gambarlah jarum jam yang menunjukkan
pukul sebelas lewat sepuluh menit”
Penilaian Metode 4-Poin
(Nolan KA, Mohs RC, 1994)
An integrated approach to the management of AD. Eur J Neurol.5 (suppl 4). S9-17
Clock Drawing Test dan MMSE
Activity of daily living
(ADL)
Wawancara terhadap keluarga pasien
Menilai kemampuan pasien melakukan aktivitas
keseharian
Yang dinilai adalah kemampuan kognisi dalam
melakukan aktivitas bukan karena kecacatan fisik
terutama pada pasien paska stroke
Activity of Daily Living (ADL)
No Aktivitas Ketergantungan
0 1 2
1 Makan 0 1 2
2 Mengenakan dan melepaskan pakaian 0 1 2
3 Menyisir rambut dan bercukur 0 1 2
4 Berjalan 0 1 2
5 Turun dan naik ke tempat tidur 0 1 2
6 Mandi 0 1 2
7 Ke kamar mandi (toileting) 0 1 2
8 Membutuhkan bantuan untuk belanja, mandi, pekerjaan rumah 0 1 2
dan/atau pergi keluar
9 Inkontinensia skor 0: bila tidak pernah, skor 1 bila: 1-2x/minggu, 0 1 2
skor 2 bila > 3 minggu
Total skor ADL
Nilai ketergantungan pada bantuan:
0: tidak perlu/ mandiri
1: sedikit membutuhkan bantuan
2: banyak membutuhkan bantuan / ketergantungan penuh
Sumber: Katz S, Akpom CA. Index of Independence in ADL. MedCare 1976;14:116-18
Skala Depresi Geriatrik 15
Untuk menilai adanya depresi pada
pasien,baik depresi berdiri sendiri atau
sebagai bagain dari demensia
Adanya depresi dapat mempengaruhi
performa tes kognisi
SKALA DEPRESI GERIATRIK 15 (Yesavage)
Pilihlah jawaban yang paling tepat, yang sesuai dengan perasaaan anda dalam satu minggu terakhir.
• Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan Ya TIDAK
• Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda
saat ini? YA Tidak
3. Apakah anda merasa anda penuh semangat? Ya TIDAK
4. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan YA Tidak
5. Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari
pada anda? YA Tidak
Skor: Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan huruf besar
Setiap jawaban bercetak tebal dan berhuruf besar mempunyai nilai 1
Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi
Skor 10 atau lebih menunjukkan depres
Penatalaksanaan demensia
AD: Effects of rivastigmine on cognitive
at 5 years
Small J, 2005
VaD: Effects of rivastigmine on executive
function at 22 months
Improvement
-10 Rivastigmine 6 mg/day *
-8 Controls
Change in RSS score
vs baseline over time
-6
-4
-2
0
2
4
1 3 8 12 16 22
Months Deterioration