Sosialisasi K3 Untuk Kontraktor
Sosialisasi K3 Untuk Kontraktor
UNTUK KONTRAKTOR
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini dibuat untuk memuat hak dan kewajiban
dari masing-masing pemberi kerja dan tenaga kerja yang bekerja. Selain itu,
semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan juga diatur
dalam kontrak ini : masa kerja, pengupahan, larangan-larangan, dll.
1. BANGUNAN
a. Diminimalkan dari bahaya kebakaran.
b. Diminimalkan dari bahaya banjir.
c. Diminimalkan dari kemungkinan penyakit (lingkungan bersih, bebas tikus, bebas
serangga).
d. Bisa melindungi dari serangan binatang buas
e. Cukup cahaya matahari dan sirkulasi udara
f. Dilakukan pengaturan dan tata graha yang baik antara tempat kerja, tempat
istirahat, tempat masak dan gudang – gudang.
g. Dilakukan pengaturan lokasi dan jarak antara bangunan tempat kerja, tempat
istirahat, tempat penyimpanan alat kerja, bengkel, gudang BBM dan tempat genset.
h. Dilakukan pengaturan penempatan Drum BBM dengan menggunakan pallet.
i. Dilakukan penempatan Tabung – Tabung Gas untuk Las dengan menggunakan
pengikat dan penyangga untuk menegakkan tabung.
j. Diletakkan di tempat – tempat yang mudah terlihat rambu – rambu peringatan,
rambu – rambu larangan dan rambu – rambu keselamatan.
k. Disediakan Tempat Mandi, Cuci dan Kakus yang sesuai dengan standar kesehatan
dan kebersihan.
l. Disediakan suplai air bersih dan air minum yang memadai dan sesuai standar
kesehatan.
m. Disediakan tempat pembuangan sampah yang dipisahkan antara sampah organik
dan sampah anorganik.
PERLENGKAPAN KESELAMATAN
1. APAR / Alat Pemadam Api Ringan
a. Tiap Bangunan dengan panjang minimal 15 meter harus dilengkapi dengan 1
(satu) APAR jenis Dry Chemical (DC) dengan kapasitas minimal 3,5 Kg.
b. Tiap bangunan yang digunakan untuk rumah genset harus dilengkapi dengan
APAR jenis Karbondioksida (CO2) atau DC dengan kapasitas minimal 5 Kg.
c. Tiap Bangunan yang digunakan untuk penyimpanan BBM harus dilengkapi
dengan APAR jenis FOAM atau DC dengan kapasitas minimal 9 Liter.
2. OBAT dan ALAT P3K
Tiap Bangunan dan atau Tempat Kerja dengan pekerja kurang dari 26 orang, harus dilengkapi
dengan Kotak P3K Type A yang terdiri dari :
a. 20 Pcs Kassa Steril
b. 2 roll perban 5 cm
c. 2 roll perban 10 cm
d. 2 roll plaster 1,25 cm
e. 10 Pcs plaster cepat
f. 25 gr kapas bersih
g. 2 Pcs Mitella/Pembalut Siku
h. 1 buah gunting
i. 12 buah peniti
j. 2 pasang sarung tangan sekali pakai
k. 1 Pc masker
l. 1 pinset
m. 1 lampu senter
n. 1 gelas mata
o. 1 kantong plastik
p. Aquades (100 ml larutan Saline)
q. 60 ml Povidon Iodine
r. Alkohol 70%
s. Buku Panduan P3K
t. Buku Catatan
u. Daftar Isi Kotak
Tiap Bangunan dan atau tempat kerja dengan jumlah pekerja antara 26 – 50 orang harus
disediakan 2 kotak P3K Type A atau 1 kotak P3K Type B. Demikian seterusnya.
3. ALAT PELINDUNG DIRI
Disediakan secara Cuma – Cuma Alat Pelindung Diri bagi pekerja sesuai dengan
pekerjaan dan lokasi kerjanya.
Rumah Genset :
a.Ear Muff / Ear Plug
b.Helm
c.Goggle
d.Masker
Gudang BBM
a.Masker
b.Goggle
Bengkel/Work shop
a.Helm
b. Kacamata las
c.Apron Las
d.Sarung tangan kulit
F. KEWAJIBAN KONTRAKTOR
DALAM PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN BAGI
TENAGA KERJA
Contoh :
Pasal 3 ayat (2) : “Semua perusahaan sebagaimana tersebut dalam pasal 2 ayat (2)
tersebut di atas harus melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga kerja
sekurang-kurangnya 1 tahun sekali kecuali ditentukan lain oleh Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja.”
Pasal 5 ayat (1) : “Pemeriksaan Kesehatan khusus dimaksudkan untuk menilai adanya
pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan-
golongan tenaga kerja tertentu.”
Pasal 5 ayat (2) : “ Pemeriksaan Kesehatan Khusus dilakukan pula terhadap :
a.Tenaga kerja yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang memerlukan
perawatan yang lebih dari 2 (dua minggu).
b.Tenaga kerja yang berusia di atas 40 (empat puluh) tahun atau tenaga kerja wanita dan
tenaga kerja cacat, serta tenaga kerja muda yang melakukan pekerjaan tertentu.
c.Tenaga kerja yang terdapat dugaan-dugaan tertentu mengenai gangguan-gangguan
kesehatannya perlu dilakukan pemeriksaan khusus sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 5 ayat (3) : “ Pemeriksaan Kesehatan Khusus diadakan pula apabila terdapat
keluhan-keluhan di antara tenaga kerja, atau atas pengamatan pegawai pengawas
keselamatan dan kesehatan kerja, atau atas penilaian Pusat Bina Hyperkes dan
Keselamatan dan Balai-balainya atau atas opendapat umum di masyarakat. “