Anda di halaman 1dari 20

SOSIALISASI K3

UNTUK KONTRAKTOR

by : SH-HRD PT WIRAKARYA SAKTI


A. PENDAHULUAN

Keselamatan dan Kesehatan Kerja mutlak dilaksanakan untuk menjamin


bahwa setiap tenaga kerja/orang lain di tempat kerja selamat dan sehat serta
segala sumber daya yang ada di perusahaan dapat dipergunakan dengan
maksimal. K3 juga menjamin bahwa tidak ada gangguan terhadap kegiatan
operasional yang telah direncanakan.

PT Wirakarya Sakti sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang


kehutanan berkomitmen untuk dapat melaksanakan K3 di segala aktifitas
usahanya, dengan melibatkan semua elemen di perusahaan : karyawan,
kontraktor, masyarakat sekitar. Dalam kesempatan ini akan disampaikan
beberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan K3 kontraktor :
1.Bentuk perjanjian kerja kontraktor
2.Penggunaan APD
3.Kewajiban kepesertaan Jamsostek/BPJS
4.Penerbitan slip gaji

by : SH-HRD PT WIRAKARYA SAKTI


B. SELEKSI KONTRAKTOR

Dalam melaksanakan aktifitas pekerjaan di wilayah perusahaan, PT


Wirakarya Sakti melibatkan kontraktor yang mengerjakan beberapa tugas
pokok : penanaman, penebangan, penyemprotan, dll. Ketika perusahaan akan
mempekerjakan kontraktor tersebut, terlebih dahulu akan dilaksanakan proses
penyeleksian yang bertujuan untuk memastikan bahwa kontraktor yang akan
bekerja di wilayah PT Wirakarya Sakti telah memenuhi standar yang ditentukan
oleh perusahaan termasuk dalam pemenuhan standar K3 perusahaan.
Standar-standar yang ditentukan oleh perusahaan bagi calon kontraktor yang
akan bekerja di PT Wirakarya Sakti termuat dalam form khusus yang telah
disediakan oleh perusahaan (FOD/F/01 tentang Selection of New Contractor /
Sipplier Checklist).

by : SH-HRD PT WIRAKARYA SAKTI


FORM SELEKSI VENDOR KONTRAKTOR
HALAMAN 1
HALAMAN 2
HALAMAN 3
C. PERJANJIAN KERJA KONTRAKTOR DENGAN
TENAGA KERJA

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini dibuat untuk memuat hak dan kewajiban
dari masing-masing pemberi kerja dan tenaga kerja yang bekerja. Selain itu,
semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan juga diatur
dalam kontrak ini : masa kerja, pengupahan, larangan-larangan, dll.

Contoh draft perjanjian kontraktor dan tenaga kerja.

by : SH-HRD PT WIRAKARYA SAKTI


D. KELENGKAPAN PERSYARATAN K3 UNTUK
KONTRAKTOR/MITRA KERJA
KONTRAKTOR HARVESTING
1. Tenaga Kerja :
1.Usia di atas 18 tahun (Foto Kopi KTP)
2.Memiliki jaminan kesehatan / BPJS Kesehatan
3.Memiliki jaminan / asuransi keselamatan / BPJS Ketenagakerjaan
4.Tenaga kerja Khusus : Memiliki SIM atau SIO
2. Alat Kerja / Alat Berat :
•Alat Berat : memiliki Surat Izin Layak Operasi /SILO
•Genset : memiliki Surat Izin Pemakaian Pesawat
Tenaga/Produksi/Izin Genset
3. Pemenuhan Persyaratan :
1. Operator Alat Berat / SIO
1. Foto Kopi KTP
2. Pas Foto 3 x 3 : 3 lembar
3. Pas Foto 3 x 4 : 3 lembar
4. Mengikuti Pelatihan Sertifikasi oleh Kemenaker, biaya Rp 800.000,- per orang
b. Izin Alat Berat
1. Mendaftarkan Alat yang akan di daftarkan
2. Mengajukan spesifikasi Alat yang akan didaftarkan
3. Menyetujui Pemeriksaan Alat oleh Pegawai Pengawas Disnaker Propinsi, biaya Rp
500.000,- per alat.

by : SH-HRD PT WIRAKARYA SAKTI


c. Izin Genset
i. Mendaftarkan Alat yang akan didaftarkan
ii. Mengajukan spesifikasi Genset yang akan didaftarkan
iii. Menyetujui Pemeriksaan Genset oleh Pegawai Pengawas Disnaker Propinsi,
biaya Rp 500.000,- per genset

4. Alat Pelindung Diri


a. Operator Alat Berat
i. Helm
ii. Ear Muff/Ear Plug
iii. Korset
iv. Sepatu Safety
b. Operator Chain Saw
i. Helm
ii. Goggle
iii. Ear Muff/Ear Plug
iv. Sarung Tangan Kain/Kulit
v. Sepatu Safety.
KONTRAKTOR PLANTATION
1. Tenaga Kerja
a. Usia di atas 18 tahun (Foto Kopi KTP)
b. Memiliki jaminan kesehatan / BPJS Kesehatan
c. Memiliki jaminan / asuransi keselamatan / BPJS Ketenagakerjaan
d. Pemeriksaan kesehatan/check up untuk petugas semprot / bahan kimia 2 (dua) kali
setahun.

2. Alat Pelindung Diri


a. Topi / Tutup Kepala
b. Masker Kimia
c. Goggle
d. Face Shield
e. Apron/Celemek
f. Sarung Tangan Karet
g. Sepatu Karet
E. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
CAMP KONTRAKTOR

1. BANGUNAN
a. Diminimalkan dari bahaya kebakaran.
b. Diminimalkan dari bahaya banjir.
c. Diminimalkan dari kemungkinan penyakit (lingkungan bersih, bebas tikus, bebas
serangga).
d. Bisa melindungi dari serangan binatang buas
e. Cukup cahaya matahari dan sirkulasi udara
f. Dilakukan pengaturan dan tata graha yang baik antara tempat kerja, tempat
istirahat, tempat masak dan gudang – gudang.
g. Dilakukan pengaturan lokasi dan jarak antara bangunan tempat kerja, tempat
istirahat, tempat penyimpanan alat kerja, bengkel, gudang BBM dan tempat genset.
h. Dilakukan pengaturan penempatan Drum BBM dengan menggunakan pallet.
i. Dilakukan penempatan Tabung – Tabung Gas untuk Las dengan menggunakan
pengikat dan penyangga untuk menegakkan tabung.
j. Diletakkan di tempat – tempat yang mudah terlihat rambu – rambu peringatan,
rambu – rambu larangan dan rambu – rambu keselamatan.
k. Disediakan Tempat Mandi, Cuci dan Kakus yang sesuai dengan standar kesehatan
dan kebersihan.
l. Disediakan suplai air bersih dan air minum yang memadai dan sesuai standar
kesehatan.
m. Disediakan tempat pembuangan sampah yang dipisahkan antara sampah organik
dan sampah anorganik.
PERLENGKAPAN KESELAMATAN
1. APAR / Alat Pemadam Api Ringan
a. Tiap Bangunan dengan panjang minimal 15 meter harus dilengkapi dengan 1
(satu) APAR jenis Dry Chemical (DC) dengan kapasitas minimal 3,5 Kg.
b. Tiap bangunan yang digunakan untuk rumah genset harus dilengkapi dengan
APAR jenis Karbondioksida (CO2) atau DC dengan kapasitas minimal 5 Kg.
c. Tiap Bangunan yang digunakan untuk penyimpanan BBM harus dilengkapi
dengan APAR jenis FOAM atau DC dengan kapasitas minimal 9 Liter.
2. OBAT dan ALAT P3K
Tiap Bangunan dan atau Tempat Kerja dengan pekerja kurang dari 26 orang, harus dilengkapi
dengan Kotak P3K Type A yang terdiri dari :
a. 20 Pcs Kassa Steril
b. 2 roll perban 5 cm
c. 2 roll perban 10 cm
d. 2 roll plaster 1,25 cm
e. 10 Pcs plaster cepat
f. 25 gr kapas bersih
g. 2 Pcs Mitella/Pembalut Siku
h. 1 buah gunting
i. 12 buah peniti
j. 2 pasang sarung tangan sekali pakai
k. 1 Pc masker
l. 1 pinset
m. 1 lampu senter
n. 1 gelas mata
o. 1 kantong plastik
p. Aquades (100 ml larutan Saline)
q. 60 ml Povidon Iodine
r. Alkohol 70%
s. Buku Panduan P3K
t. Buku Catatan
u. Daftar Isi Kotak

Tiap Bangunan dan atau tempat kerja dengan jumlah pekerja antara 26 – 50 orang harus
disediakan 2 kotak P3K Type A atau 1 kotak P3K Type B. Demikian seterusnya.
3. ALAT PELINDUNG DIRI
Disediakan secara Cuma – Cuma Alat Pelindung Diri bagi pekerja sesuai dengan
pekerjaan dan lokasi kerjanya.
Rumah Genset :
a.Ear Muff / Ear Plug
b.Helm
c.Goggle
d.Masker
Gudang BBM
a.Masker
b.Goggle
Bengkel/Work shop
a.Helm
b. Kacamata las
c.Apron Las
d.Sarung tangan kulit
F. KEWAJIBAN KONTRAKTOR
DALAM PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN BAGI
TENAGA KERJA

Dasar : UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

“Setiap tenaga kerja/buruh dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan


sosial tenaga kerja.”

Contoh :

by : SH-HRD PT WIRAKARYA SAKTI


Contoh kartu kepesertaan Jamsostek Kontraktor :

by : SH-HRD PT WIRAKARYA SAKTI


G. PENYEDIAAN SLIP GAJI BAGI
TENAGA KERJA

Perusahaan pemberi kerja menyediakan slip gaji untuk karyawannya

by : SH-HRD PT WIRAKARYA SAKTI


H. KEWAJIBAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
KESEHATAN NERKALA / KHUSUS

Dasar : Permenakertrans No. Per. 02/Men/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan


Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.

Pasal 3 ayat (2) : “Semua perusahaan sebagaimana tersebut dalam pasal 2 ayat (2)
tersebut di atas harus melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga kerja
sekurang-kurangnya 1 tahun sekali kecuali ditentukan lain oleh Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja.”

Pasal 5 ayat (1) : “Pemeriksaan Kesehatan khusus dimaksudkan untuk menilai adanya
pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan-
golongan tenaga kerja tertentu.”
Pasal 5 ayat (2) : “ Pemeriksaan Kesehatan Khusus dilakukan pula terhadap :
a.Tenaga kerja yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang memerlukan
perawatan yang lebih dari 2 (dua minggu).
b.Tenaga kerja yang berusia di atas 40 (empat puluh) tahun atau tenaga kerja wanita dan
tenaga kerja cacat, serta tenaga kerja muda yang melakukan pekerjaan tertentu.
c.Tenaga kerja yang terdapat dugaan-dugaan tertentu mengenai gangguan-gangguan
kesehatannya perlu dilakukan pemeriksaan khusus sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 5 ayat (3) : “ Pemeriksaan Kesehatan Khusus diadakan pula apabila terdapat
keluhan-keluhan di antara tenaga kerja, atau atas pengamatan pegawai pengawas
keselamatan dan kesehatan kerja, atau atas penilaian Pusat Bina Hyperkes dan
Keselamatan dan Balai-balainya atau atas opendapat umum di masyarakat. “

Pasal 5 ayat (4) : “ Terdapat kelainan-kelainan dan gangguan-gangguan kesehatan yang


disebabkan akibat pekerjaan khusus ini berlaku ketentuan-ketentuan Asuransi Sosial
Tenaga Kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai