Anda di halaman 1dari 23

PARADIGMA POSTMODERNISME

SARI ROCHMAWATI (2360203001110101) | JUMRIYAH 236020300111010 | RACHMAWATI PUTRI K (236020300111011)


PERTEMUAN KE 5 | MAGISTER AKUNTANSI | REGULER 2 | KELAS HA
Paradigma
Postmodernisme
Pengertian Paradigma
Postmodernisme 01
Sejarah Paradigma Postmodernisme
02
Ciri-ciri Paradigma Postmodernisme
03
Postmodernisme 04
Teori-teori Sosial Paradigma

Paradigma Postmodernisme 05
Kelebihan dan Kekurangan

Kritik Terhadap Paradigma Postmodernisme


06
Terhadap Ilmu Pengetahuan 07
Pandangan Postmodernisme
Pengertian
Paradigma
Postmodernisme
BAGIAN 1
Definisi

Postmodernisme berasal dari kata post dan modern.


“post” atau “pasca” secara literal mengandung arti
sesudah. Jadi istilah postmodernisme berarti era pasca
modern berupa gugatan kepada modernisme. Berkaitan
dengan definisi postmodernisme itu sendiri, belum ada
rumusan yang baku sampai saat ini, karena
postmodernisme sebagai wacana pemikiran masih terus
berkembang sebagai reaksi melawan modernisme yang
ode rnisme muncul sejak akhir abad 19 (Muzairi, 2009: 147).
Post m

(Muzairi, 2009: 147)


Definisi Menurut Beberapa Ahli
Timotheus Vermeulen Lucaites dan Condit (1999)
Telah digunakan selama bertahun-tahun untuk merujuk Postmodern dipandang sebagai bagian
pada berbagai macam hal yaitu periodesasi sejarah, dari kondisi historis yang lebih luas
pandangan hidup, teori filsafat, kondisi sosiologis, yang berfungsi sebagai respon terhadap
berakhirnya sejarah, program emansipasi yang terkait konsep modern, dan memiliki hubungan
berbagai teori feminisme menurut para ahli dan dalam filsafat, seni, arsitektur,
komunikasi gender, kritik budaya, relativisme moral, dan komunikasi, dan bidang lainnya.
lain sebagainya

Melford Spiro (1996)


Stevent Best dan Douglas Kellner Kritik kaum postmodern tentang sains yang
Menggambarkan berbagai gerakan dan artifak dalam terdiri dari argumen yang saling terakit satu

ext
bidang budaya yang dapat dibedakan dari berbagai sama lain, yaitu epistemologis dan ideologis
gerakan, teks, dan praktek kaum modernis. yang didasarkan pada subyektivitas
Sejarah
Paradigma
Postmodernisme
BAGIAN 2
Sejarah Postmodernisme
Dalam Buku Rudolf
Pannwitz, menggambarkan Bernard Smith memberi
nihilisme dan jatuhnya kesan adanya gerakan
nilai nilai budaya Eropa realisme sosial dalam
Kontemporer melukis

1870 1934-1939 1950-1970


1917 1945

John Watkins Chapman, Federico de Onis Charles Olson


istilah ini gaya melukis menggunakan kata-kata menggunakan istilah
yang jauh lebih megah postmodernisme sebagai tersebut dalam puisi
dari lukisan impresionis reaksi melawan puisi
Perancis. kaum modernis
Ciri-ciri
Paradigma
Postmodernisme
BAGIAN 3
Ciri-Ciri Postmeodernisme
Tidak ada kebenaran absolut

Tidak ada standar etis absolut

Tidak ada agama absolut START

Globalisasi dalam artian tidak ada


bangsa yang absolut

Pro - Lingkungan
Teori-teori Sosial
Paradigma
Postmodernisme
BAGIAN 4
Teori-teori sosial paradigma postmodernisme

Teori Teori Sosial


Sosial Postmodern Postmodern Ekstrem Posisi teoritis
Moderat

Teori ini yang menyatakan


Teori ini menyatakan Teori ini bepandangan
bahwa ada keterputusan
bahwa masyarakat moden bahwa perbedaan
antara modernisme dengan
telah digantikan oleh pandangan antara
postmodernsme. Namun
masyarakat modernisme dan
ada yang mengatakan bahwa
postmodern. Menurutnya postmodernisme bukan
kendati postmodernisme
objek konsumsi merupakan lagi dijadikan sebuah
memiliki
“sesuatu yang perdebatan, akan
perbedaan penting dengan
diorganisir oleh tatanan tetapai bagaimana
modernisme, namun ada
produksi” atau “perluasan keduanya bisa
semacam
kekuatan produktif saling bergandengan
persambungan antara
yang diorganisir. dan saling melengkapi.
keduanya.
Kelebihan dan
Kekurangan
Paradigma
Postmodernisme
BAGIAN 5
Kelebihan paradigma posmodernisme

Perspektif postmodernisme dapat membuat kita peka


terhadap kemungkinan bahwa wacana besar positif, prinsip-
prinsip etika positif, dapat diputar dan dipakai untuk
menindas manusia

Menciptakan kesadaran bahwa semua cerita besar perlu


diwaspadai agak tidak menjelma rezim totalitarianisme
yang hanya mau mendengarkan suara sendiri.

Keterbukaan untuk kebhinekaan masyarakat, untuk


toleransi, perlawanan terhadap monopoli, dominan agama,
aliran dan ideologi tertentu, hingga menguntungkan
demokrasi
Kelemahan Postmodernisme

1. 2. 3.
Posmodernisme, buta Posmodernisme Posmodernisme menuntut
terhadap kenyataan bahwa tidak membedakan untuk menyingkirkan
narasi kecil mengandung antara idiologi di narasi-narasi besar demi
banyak kebutuhan. satu pihak narasi-narasi kecil
Kritik Terhadap
Paradigma
Postmodernisme
BAGIAN 6
Kritik Terhadap Paradigma Postmodernisme
Kritik yang diberikan berdasarkan sudut
01 pandang orang yang menolak konsep
modernism.

Kritik yang diberikan oleh mereka yang

4
02 menjunjung tinggi modernism yang juga
percaya postmodernisme kurang memiliki
karakteristik penting dari proyek modern.

Kritik Paradigma
Kritik dalam masyarakat postmodern yang
Postmodernisme
mencari perbaikan atau perubahan
03 berdasarkan pemahaman mereka tentang
postmodernisme.
Kritik yang diberikan oleh mereka yang
04 percaya bahwa postmodernisme hanyalah
sebuah proses yang lewat dan bukan
merupakan pertumbuhan dalam organisasi
sosial.
Pandangan
Postmodernisme
Terhadap Ilmu
Pengetahuan
BAGIAN 7
Kontribusi Filsafat
Postmodernisme

Alvin Toffler
TERHADAP ILMU
PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI
Berkembangnya industri-industri baru yang
didasarkan pada komputer, elektronik,
informasi, dan bioteknologi sehingga
memungkinkan publikasi yang fleksibel,
pasar lokal, meluasnya pekerjaan paruh-
waktu, dan de-masivisasi media, dan
menggambarkan fusi baru antara produser
dan konsumer dan terbentuknya apa yang
disebut sebagai prosumer.
Muzairi, 2009: 151
Pandangan Postmodernisme Terhadap Ilmu Pengetahuan

Objektif dan Positivis


Ilmu-ilmu positif empiris atau ilmu MODERNISME
pengetahuan harus menjadi standar Anti Objektivitas dan Dekonstruksi
kebenaran tertinggi
Ilmu pengetahuan bersifat subjektif dan
dilakukan perombakan/pembongkaran yang
Bebas Nilai bertujuan untuk menciptakan konstruksi baru
(bukan merusak)
Hanya berdasarkan ilmu pengetahuan
itu saja dan tidak boleh dikembangkan
berdasarkan pertimbangan lain diluar Tidak Bebas Nilai
ilmu pengetahuan Ilmu pengetahuan selalu terikat dengan nilai
dan harus dikembangkan dengan
mempertimbangkan aspek nilai
Tidak Membawa pada
Kehidupan yang Lebih Layak
Tidak Mengakui Rasionalitas
Tidak dapat mengangkat harkat
martabat manusia seperti apa yang Universal
telah dijanjikannya Hanya mengakui relativitas dari eksistensi
POSMODERNISME plural, serta lebih menekankan pluralitas,
perbedaan, heterogenitas, budaya
lokal/etnis, dan pengalaman hidup sehari-
hari
Pandangan Postmodernisme
Terhadap Ilmu Pengetahuan

he
Postmodernisme

sc
tz
ieN
ich
memandang bahwa ilmu

dr
ie
Fr
ult
pengetahuan adalah bersifat

u ca
Fo
subjektif dan dekonstruksi.

el

a
ch

r id
Mi

r
De
esu
d

cq
ar

Ja
ot
Ly
is
co
Subjektif memberikan makna bahwa ilmu

an
Fr
pengetahuan dalam sudut pandang
paradigma postmodernisme bersifat
tidak bebas nilai
Tujuan penelitian:
Mencari dan menganalisis makna praktik manajemen laba
menu- rut persepsi pengguna laporan keuangan
berdasarkan weton

Metode penelitian: Kualitatif

Hasil penelitian:
Pemeriksa pajak (Senin wage) memaknai praktik
manajemen laba sebagai lipstik dan manipulasi laba,
semetara analis kredit (Senin Pon) memaknainya sebagai
kosmetik. Investor (Selasa Paing) memaknai manajemen
laba sebagai rekayasa laba. Perilaku pemeriksa pajak tidak
mencerminkan karakternya, sedangkan perilaku analis
kredit dan investor mencerminkan karakternya. Kondisi
lingkungan keluarga, lingkungan kerja, pengalaman, dan
selalu berpikir positif adalah faktor yang memengaruhi
pembentukan karakternya.
Makalah ini membahas bagaimana akuntansi, termasuk
pengendalian internal didalamnya, dipahami sebagai
sebuah narasi dalam bingkai postmodernisme.

Akuntansi haruslah berkompetisi dengan narasi lainnya


untuk menjadi habits dan memberikan disposisi
bertindak kepada agen yang menganutnya.

Manusia, sebagai pelaku akuntansi, juga harus


diposisikan sebagai makhluk yang kompleks dan tidak
bergerak atas dasar rasionalitas semata. Pemahaman ini
diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih
holistik tentang latar belakang kegagalan maupun
keberhasilan akuntansi dalam menanggulangi fraud
berikut saran tindak perbaikannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai