KATARINA K. KLEDEN MARIANUS J. PORA SISKA TLONAEN KELAS/SEMESTER: B/VI MATA KULIAH : MANAJEMEN ASET DEFINISI DAN PRINSIP PENGADAAN BARANG MILIK DAERAH
PENGERTIAN PRINSIP PENGADAAN BMD
• Menurut Basuki (2000:151) 1. Efisien, pengelolaan barang milik 2. Efektif, daerah merupakan bagian dari 3. Terbuka dan bersaing, pengelolaan keuangan daerah, barang milik daerah disini 4. Transparan, adalah barang berwujud, yakni 5. Adil atau tidak semua barang yang dibeli atau diskriminatif, diperoleh atas bebang 6. Akuntabel. anggaran pendapatan belanja daerah dan berasal dari perolehan lainnya yang sah. ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH • Pelaksanaan dari kegiatan pengadaan barang/atau jasa adalah kelompok kerga unit layanan pengadaan (kelompok kerja ULP) yang merupakan unit organisasi pada kementrian/lembaga/pemerintah daerah/instansi. Kelompok kerja ULP ini bersifat permanen dan dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada. TUGAS POKOK DAN KEWENANGAN KELOMPOK ULP : - MENYUSUN RENCANA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA - MENETAPKAN DOKUMEN PENGADAAN - MENETAPKAN BESARNYA NOMINAL JAMINAN PENAWARAN - MENILAI KUALIFIKASI PENYEDIA BARANG/JASA MELALUI PRAKUALIFIKASI ATAU PASCAKUALIFIKASI - MELAKUKAN EVALUASI ADMINISTRASI, DLL. PELAKSANAAN BMD Sesuai dengan peraturan presiden nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah beserta perubahannya yaitu perpres 70 tahun 2012, pelaksanaan pengadaan barang/jasa dilakukan memalui 2 cara yaitu: 1. Melalui swakelola, 2. Melalui penyedia barang/jasa . METODE PENGADAAN PENGERTIAN JENIS-JENIS METODE Metode Pemilihan 1. Pelelangan Umum Pelelangan Umum adalah metode pemilihan (pengadaan) adalah tata cara untuk Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa melakukan pemilihan penyedia Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat barang atau jasa yang dilakukan diikuti oleh semua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi syarat. oleh pemerintah Indonesia. 2. Pelelangan terbatas Berdasarkan Peraturan dari Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan Lembaga Kebijakan Pengadaan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang Nomor 2 Tahun 2010 Metode kompleks. Pemilihan dapat dilaksanakan 3. Pelelangan Sederhana melalui Layanan Pengadaan Secara Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya untuk Elektonik (LPSE) Instansi terkait. pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). dll TATA CARA PENGADAAN BMD • Dalam Perpres No. 54/2010 maupun perpres No. 70/2012 1. PA menyusun Rencana Umum Pengadaan Barang/jasa sesuai dengan tidak menyebutkan tentang tata kebutuhan pada K/L/D/I Masing- cara pengadaan barang/jasa masing, bersama dengan kerangka acuan secara khusus. Namun kerja (KAK) pasal 22. 2. PA pada pemerintah daerah demikian tata cara tersebut mengumumkan recana umum pengadaan secara tidak langsung sudah barang /jasa secara terbuka kepada ada dalam tugas dan masyarakat luas, setelah APBD yang merupakan rencana keuangan tahunan kewenangan masing-masing pemerintah daerah dibahas dan disetuju yang termasuk dalam bersama oleh pemerintah Derah/instansi organisasi pengadaan barang masing-masing. (pasal 25 ayat 1 dan 3) 3. PA mengumumkan kembali rencana dan jasa. Secara umum tata umum pengadaan, apabila terdapat cara dapat dicermati pada perubahan/penambahan DIPA/DPA. perpres No. 54/2010 maupun (Pasal 25 ayat 1b).
perpres No. 70/2012 yaitu :
PENGADAAN TANAH Pengadaan tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak. Asal usul tanah terdiri dari : - Tanah negara (tanah yang langsung dikuasai oleh negara) - Tanah hak masyarakat (tanah masyarakat hukum adat) - Tanah hak (tanah kepunyaan perorangan atau badan hukum). PERTIMBANGAN DALAM PENGADAAN BMD - KESELURUHAN DOKUMN KONTRAK YANG BERSANGKUTAN HARUS DISUSUN SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG BERLAKU DAN/ATAU KETENTUAN YANG TERCANTUM DALAM PERJANJIAN YANG BERSANGKUTAN. - PENYEDIA BARANG/JASA YANG DITUNJUK BENAR-BENAR MAMPU DAN MEMILIKI REPUTASI BAIK, ANTARA LAIN DIBUKTIKAN DARI PELAKSANAAN PEKERJAANNYA PADA KONTRAK YANG LAIN PADA WAKTU LALU DI DINAS/LEMBAGA/SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH LAINNYA YANG BERSANGKUTAN DAN DITEMPATKAN PEMBERI KERJA YANG LAIN. - HARGA YANG DISEPAKATI BENAR-BENAR TELAH MEMENUHI PERSYARATAN, MENGUNTUNGKAN DAERAH DAN TELAH DIBANDINGKAN DENGAN STANDAR HARGA YANG DITETAPKAN OLEH KEPALA DAERAH SERTA DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN. DAFTAR HASIL PENGADAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH PROSEDUR PEMBUATAN DAFTAR HASIL PENGADAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH PENGERTIAN YAITU : 1. PEMBANTU PENGELOLA DAFTAR HASIL MENYEDIAKAN FORMULIR YANG PENGADAAN BARANG DIPERLUKAN 2. FORMULIR TERSEBUT MILIK DIKIRIM/DISAMPAIKAN KEPADA SEMUA SKPD UNTUK DI ISI SESUAI DENGAN NEGARA/DAERAH BARANG-BARANG YANG DIADAKAN MEMUAT CATATAN OLEH UNIT YANG BERSANGKUTAN 3. DAFTAR TERSEBUT DIBUAT SETIAP 6 SELURUH BARANG BULAN YANG DIADAKAN OLEH 4. DAFTAR HASIL PENGADAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DARI SEMUA SEMUA SKPD DALAM SKPD DIKIRIM KE PEMBANTU PENGELOLA PALING LAMBAT 2 BULAN MASA SATU TAHUN SETELAH BERAKHIRNYA TAHUN ANGGARAN. ANGGARAN YANG BERSANGKUTAN UNTUK DISUSUN/DIHIMPUN MENJADI BUKU DAFTAR HASIL PENGADAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH.