Anda di halaman 1dari 20

KIMIA PEMISAHAN

PEMBELAJARAN 7:

E. Ekstraksi Logam
F. Aplikasi Ekstraksi Logam
G. Ekstraksi berulang kali dengan
metode Craig

1
E. Ekstraksi logam

• Memisahkan ion logam dengan metode ekstraksi


• Ion logam dalam fasa air dicelat dengan ligan
organik, kemudian diekstraksi ke dalam fasa
organik
• Ligan yang sering digunakan: Dithizon
(diphenylthiocarbazone), Oxine (8-
hydroxyquinoline) dan Cufferon
• Ligan organik merupakan asam lemah
monovalen (HL) yang kehilangan proton bila
berikatan dengan ion logam:
• HL(aq)  H+(aq) + L-(aq)
2
𝐾 𝑎=¿ ¿ ……………..(23)

n L-(aq) + Mn+(aq)  MLn(aq)

𝛽=¿ ¿ …………………..(24)

Substitusi pers. (23) ke (24):

¿ ….…………..(25)

3
Koefisien distribusi ligan pada kedua fasa
adalah:
HL(aq)  HL(org)

𝐾 𝐷,𝐻𝐿=¿¿ ……….……..…..(26)

Substitusi pers. (26) ke (25):

¿ …….…..…..(27)

4
Koefisien distribusi kompleks pada kedua
fasa adalah:
MLn(aq)  MLn(org)

𝐾 𝐷,𝑀𝐿𝑛=¿ ¿ ……………....(28)

Substitusi pers. (28) ke (27):

¿ ….…..(29)

5
Rasio distribusi logam (DM) dalam fasa
organik dan air

𝐶 𝐿𝑂𝐺𝐴𝑀 ,𝑜𝑟𝑔
𝐷𝑀= =¿ ¿ ………..(30)
𝐶 𝐿𝑂𝐺𝐴𝑀 ,𝑎𝑞
Clogam, = konsentrasi analitik logam pada
org
fasa organik
Clogam, aq = konsentrasi analitik logam pada
fasa air
Substitusi, pers. (29) ke (30):
𝑛
𝐷 𝑀 =𝐾 𝐷,𝑀 𝐿 .𝛽.𝐾 𝑎 .¿¿
𝑛
………..(31)

6
𝐷 𝑀 =𝐾 𝐸𝑋 .¿¿ …….…………...(32)

……..(33)
𝐿𝑜𝑔 𝐷 𝑀 =𝐿𝑜𝑔 𝐾 𝐸𝑋 + 𝑛 . 𝐿𝑜𝑔 ¿
• Plot pH (sb.x) terhadap log DM (sb.y) akan
menghasilkan persamaan garis lurus, dengan Slop
(kemiringan) adalah n dan Intersep = log Kex + n
log [HL]org.
• Selektivitas ligan dapat ditingkatkan dengan variasi pH
• Logam kompleks yang akan diekstraksi harus netral
(tidak bermuatan)
• Logam kompleks bermuatan tidak mudah larut dalam
pelarut organik

7
F. Aplikasi ekstraksi logam
• Anion dari ligan mengganti ikatan kordinasi
logam dengan air dan terbentuk celat
kovalen netral
• Variasi pH dapat meningkatkan selektivitas
pemisahan
• Pelarut organik harus mampu
mengekstraksi ion logam tanpa gangguan
dan tidak membentuk emulsi

8
• Beberapa jenis celat:

Jenis celat Ekstraksi


Oxine Al, Bi, Cu, Ni, Sn, Zn
TTA (Theonyl Untuk ekstraksi logam
Trifluoro pada pH 3 atau lebih
Acetone)
PBHA Mo, Sn, Ti, V, W, Zr
PAN Bi, Cd, Cu, Pd, Sn, Hg,
Co, Pb, Fe, Ni, Zn
Acetylacetone Al, Be, Cr, Co, Cu, Fe,
Mo, Zn

9
G. Ekstraksi berulang kali dengan
metode Craig
• Berguna untuk memisahkan senyawa-
senyawa yang sifat kimianya hampir
sama (selisih KD kurang dari 0,1)
• Pada umumnya digunakan untuk
memisahkan senyawa-senyawa
biokimia (campuran asam amino, asam
lemak, polipeptida, nukleotida, amina
aromatik dan antibiotik)
• Peralatan Craig ditunjukkan pada
Gambar 1.
10
Gambar 1. Bejana ekstraksi dari alat Craig

11
• Peralatan Craig terdiri dari satu seri
bejana pemisah, dimana lubang keluar
bejana satu berhubungan dengan lubang
masuk bejana berikutnya

• Cara pemakaian:
1. Dimasukkan sejumlah pelarut yang
lebih berat melalui lubang masuk A
hingga mengisi tabung B setengah
isi.
2. Setiap bejana diisi dengan cara
demikian
12
3. Sampel yang akan dipisahkan dilarutkan ke
dalam pelarut yang lebih ringan dan
dimasukkan ke dalam tabung B dari bejana
pertama
4. Bejana-bejana digoyang ke muka dan ke
belakang dengan sudut sekitar 35O terhadap
sumbu.
5. Setelah setimbang dan kedua pelarut
terpisah (membentuk dua lapisan), alat
diputar 90O searah jarum jam. Pelarut yang
ringan melalui tabung penghubung C
mengalir ke tabung D. Sedang pelarut yang
lebih berat tinggal di bagian bawah tabung
B.
13
6. Ketika alat diputar kembali ke posisi
semula, pelarut yang ringan di D
mengalir melalui jalan keluar E menuju
tabung B bejana berikutnya.
• Peralatan Craig terdiri dari beratus-ratus
tabung dan semuanya dapat digoyang
dan diputar bersama-sama oleh motor
penggerak
• Untuk mempermudah penjelasan, dibuat
skematik seperti gambar 2 dan 3.

14
0 1 2 3

Gambar 2. Skematik alat Craig

1. Satu seri tabung berukuran sama


dihubungkan dengan katup dan diberi
nomor dimulai dari O

15
2. Setiap tabung diisi separuh pelarut berat (S)
dan pelarut bagian atas dapat dipindahkan ke
tabung berikutnya dengan membuka katup.
3. Misalkan analit yang akan dipisahkan memiliki
koefisien distribusi (KD) = 1 dan volume pelarut
berat dan pelarut ringan adalah sama.
4. Setelah tercapai kesetimbangan, setengah dari
analit berada pada fasa atas (pelarut ringan)
dan setengah lagi berada pada fasa bawah
(pelarut berat)
5. Setelah dilakukan pemindahan pertama,
seperempat analit terdapat dalam setiap fasa
dalam tabung 0 dan 1.
16
6. Lapisan atas dipindahkan ke tabung satu dan
satu bagian pelarut ringan yang baru
ditambahkan ke tabung 0.
7. Oleh karena penambahan pelarut ringan
berjalan terus dari tabung 0, maka analit dari
tabung 0 pindah ke tabung satu, sementara
analit dari tabung satu pindah ke tabung dua
dan seterusnya.
8. Setelah kesetimbangan dan dilakukan
pemindahan, fraksi analit yang terdapat dalam
setiap tabung dapat dicari dengan rumus
binomial atau segitiga Pascal

17
9. Rumus binomial:
n n n 1 n(n  1) n  2 2 n
( p  q )  p  np q  p q  ...  q
2..(34)
!
dimana p adalah fraksi analit dalam fasa
berat dan q adalah fraksi analit dalam
fasa ringan pada tabung yang sama dan
n adalah nomor pemindahan

18
10. Jika pemindahan kurang dari lima puluh
(n<50) untuk memudahkan perhitungan,
jumlah p dan q dalam tabung nomor r dapat
dihitung dengan rumus:
n! 1 n r
f n, r  .( ) .K D …..(35)
r!(n  r )! K D  1

11. Distribusi analit pada proses Craig, jika KD


= 1 dan Vs = VM ditunjukkan pada Gambar
3

19
20

Anda mungkin juga menyukai