Belajar Mandiri DK 2
Belajar Mandiri DK 2
Pemicu 2
1.Bagaimana anatomi sistem respirasi?
2.Apa yang terjadi pada tubuh ketika mendaki gunung?
3.Apa yang menyebabkan munculnya rasa tersengal-sengal dan mual di
ketinggian? Dan berapa lama biasanya sistem respirasi pada manusia
beradaptasi dengan lingkungan sekitar?
4.Bagaimana perbedaan tekanan parsial oksigen antara dataran tinggi dengan
dataran rendah?
5.Bagaimana mekanisme pernapasan/ventilasi?
6.Bagaimana proses difusi pada sistem pernapasan manusia?
7.Apa saja faktor yang mempengaruhi sistem respirasi?
8.Mengapa penduduk di daerah dataran tinggi atau pegunungan dapat bernafas
secara normal?
9.Apakah ada hubungan antara kegiatan fisik seperti olahraga yang dilakukan
subjek dari pemicu dengan rentang pernafasan seseorang?
Bagaimana anatomi sistem respirasi?
Hidung
Hidung merupakan organ berbentuk piramid yang bagian luarnya terdiri atas pangkal hidung, batang hidung,
puncak hidung, ala nasi, kolumela, dan lubang hidung. Rangka hidung sendiri tersusun atas bagian tulang dan
tulang rawan.
Bagaimana anatomi sistem respirasi?
Hidung
Masing-masing kavum nasi dibatasi oleh empat dinding, yaitu dinding medial, lateral, inferior, dan anterior.
• Dinding medial kavum nasi adalah septum nasi
• Dinding lateral kavum nasi dibatasi oleh konka nasalis inferior, konka nasalis media, dan konka nasalis
superior (1. meatus nasi inferior = duktus nasolakrimalis, 2. meatus nasi media = sinus maksilaris, sinus
frontalis dan sinus etmoid)
• Dinding superior kavum nasi dibatasi oleh lamina kribiformis
• Dinding inferior kavum nasidibatasi oleh os maksila dan os palatum
Bagaimana anatomi sistem respirasi?
Faring
Faring adalah tabung berotot
yang memanjang ke inferior
dengan esofagus. Faring dibagi
menjadi nasifaring, orofaring,
dan laringofaring. Otot-otot
faring terdiri dari lapisan sirkular
dan lapisan longitudinal.
Bagaimana anatomi sistem respirasi?
Laring
Laring membentang mulai setinggi
vertebrae cervicalis 4 hingga 6.
bagian superior laring membuka ke
laringofaring dan bagian inferior
laring terhubung dengan trakea.
Struktur ini terdiri dari kerangka
tulang cartilago dan tulang keras,
yang mendukung plika vokal dan
plika vestibular.
Bagaimana anatomi sistem respirasi?
Trakea
Trakea merupakan saluran
pernafasan utama yang mempunyai
6-2o cincin cartilagi hyalin yang
berbentuk C, dengan bagian
terbuka menghadap posterior.
Panjang 11 cm, diameter 2,5 cm.
kartilago dihubungkan dengan lig.
Intercartilagenosa dan M.
trachealis.
Bagaimana anatomi sistem respirasi?
Bronkus
Trakea bercabang menjadi dua
buah bronkus primer (prinsipalis).
Selanjtnya akan bercabangmenjadi
bronkus lobaris sekunder, dua di kiri
dan tiga di kanan. Setiap bronkus
lobaris terbagi menjadi beberapa
bronkus segmental yang mensuplai
segmen bronkopulmonalis
berjumlah 18-20 (10 di paru kanan,
8-10 di paru kiri)
Bagaimana anatomi sistem respirasi?
Alveolus
Trake
Bagaimana anatomi sistem respirasi?
Pulmo
Pulmo adalah organ vital
pernapasan. Berbentuk piramidal.
1. apeks, sejajar dengan os costae
pertama ke radiks servikalis,
ditutupi oleh pleura servikalis
2. Basis, terletak pada kubah
ipsilateral diafragma
3. Dua- tiga lobus
Bagaimana anatomi sistem respirasi?
Pulmo
Setiap pulmo ditutupi oleh pleura
yang merupakan suatu membran
serosa. Pleura viseral melekat erat
pada pulmo dan mengikuti fisura
interlobaris. Pleura parietalis
melapisi permukaan internal
dinding toraks dan corpus
vertebrae.
Bagaimana anatomi sistem respirasi?
Pulmo
Setiap pulmo ditutupi oleh pleura
yang merupakan suatu membran
serosa. Pleura viseral melekat erat
pada pulmo dan mengikuti fisura
interlobaris. Pleura parietalis
melapisi permukaan internal
dinding toraks dan corpus
vertebrae.
Netter.2016
Apa yang terjadi pada tubuh ketika mendaki gunung?
Ketika menyelam : tekanan cepat meningkat seiring dengan keadaan laut akibat
berat air. Tekanan hampir menjadi dua kali lipat pada kedalaman sekitar 30 kaki
dibawah permukaan laut. Alat scuba mengandung banyak N2, semakin dalam
dan semakin banyaknya N2 yang larut dalam jaringan ketika seseorang berada di
kedalaman akan timbul gejala narkosis nitrogen ata rapture of the deep
Apa yang terjadi pada tubuh ketika mendaki gunung?
Inspirasi dalam :
mengaktifkan otot inspirasi
tambahan untuk semakin
memperbesar rongga toraks,
terjadi peningkatan aliran masuk
udara sebelum tercapai
keseimbangan dengan tekanan
atmosfer; yaitu, tercapai
pernapasan yang lebih dalam.
Ekspirasi :
Dalam keadaan normal, ekspirasi adalah suatu proses pasif karena terjadi
penciutan elastik paru saat otot-otot ekspirasi melemas tanpa
memerlukankontraksi otot atau pengeluaran energi.
Yang terjadi saat ekspirasi: Otot inspirasi akan melemas (otot diafragma dan
otot intercostalis berelaksasi) sehingga ukuran rongga thoraks akan mengecil.
Saat ekspirasi, ukuran paru-paru akan mengecil kembali seperti ukuran semula.
Bagaimana mekanisme pernapasan/ventilasi?
Selama pemisahannya dari usus depan, tunas paru membentuk trakea dan dua
kantong luar lateral, tunas bronkus. Di awal minggu kelima, setiap tunas ini
membesar membentuk
bronkus utama kanan dan kiri. Tunas sebelah kanan
kemudian membentuk tiga bronkus sekunder, dan
sebelah kiri membentuk dua bronkus sekunder. Ruang untuk paru,
kanalis perikardioperitonealis, berukuran sempit.
Embriologi sistem respirasi
tortora
Volume dan kapasitas paru
• Volume tidal (VT): Volume udara yang masuk atau keluar paru
selama satu kali bernapas. Nilai rerata pada kondisi istirahat = 500
mL.
• Volume cadangan inspirasi (VCI): Volume udara tambahan
yang dapat secara maksimal dihirup di atas volume tidal istirahat.
VCI dicapai oleh kontraksi maksimal diafragma, otot interkostalis
eksternal, dan otot inspirasi tambahan. Nilai rerata = 3000 mL.
• Kapasitas inspirasi (KI): Volume udara maksimal yang dapat
dihirup pada akhir ekspirasi tenang normal (KI = VCI + VT). Nilai
rerata = 3500 mL.
• Volume cadangan ekspirasi (VCE): Volume udara tambahan
yang dapat secara aktif dikeluarkan dengan mengontraksikan
secara maksimal otot-otot ekspirasi melebihi udara yang secara
normal dihembuskan secara pasif pada akhir volume tidal istirahat.
Nilai rerata = 1000 mL.
Volume dan Kapasitas paru
• Volume residu (VR): Volume udara minimal yang ter-tinggal di paru bahkan setelah
ekspirasi maksimal. Nilai rerata = 1200 mL.
• Kapasitas vital (KV): Volume udara maksimal yang dapat dikeluarkan dalam satu kali
bernapas setelah inspirasi maksimal. Subjek pertama-tama melakukan inspirasi
maksimal lalu ekspirasi maksimal (KV = VCI + VT + VCE). Nilai rerata = 4500 mL
• Kapasitas paru total (KPT): Volume udara maksimal yang dapat ditampung oleh paru
(KPT = KV + VR). Nilai rerata = 5700 mL
(Sherwood LZ. 2014)
Bagaimana mekanisme pernapasan/ventilasi?
(DRG), sebelumnya disebut area inspirasi, dan (VRG), sebelumnya disebut area
ekspirasi. Selama pernapasan normal yang tenang, neuron DRG menghasilkan
impuls ke diafragma melalui saraf frenikus dan otot interkostal eksternal melalui
saraf interkostal. Ketika DRG menjadi tidak aktif setelah dua detik, diafragma
dan interkostal eksternal rileks selama sekitar tiga detik, memungkinkan rekoil
pasif paru-paru dan dinding toraks. Kemudian, siklus itu berulang.
Ventilasi
Selama inhalasi kuat, impuls saraf dari DRG tidak hanya merangsang diafragma dan otot
interkostal eksternal untuk berkontraksi, mereka juga mengaktifkan neuron VRG yang
terlibat dalam inhalasi kuat untuk mengirim impuls ke otot aksesori inhalasi
(sternocleidomastoid, scalenes , dan pectoralis minor). Kontraksi otot-otot ini
menghasilkan inhalasi yang kuat.
Selama ekshalasi kuat ,DRG tidak aktif bersama dengan neuron VRG yang menghasilkan
inhalasi kuat. Namun, neuron-neuron VRG yang terlibat dalam ekshalasi kuat
mengirimkan impuls saraf ke otot-otot aksesori ekshalasi (interkostal internal, oblik
eksternal, oblik internal, transversus abdominis, dan rektus abdominis). Kontraksi otot-
otot ini menghasilkan pernafasan yang kuat.
Difusi dengan tekanan parsial
tortora
Transpor gas
Kesimpulan
Tubuh Tn. A dan Tn. D belum terbiasa beradaptasi pada
lingkungan di pegunungan, sehingga mereka merasa tersengal-
sengal dan mual. Ketika mendaki suatu dataran yang sangat
tinggi hal tersebut menyebabkan perbedaan tekanan udara yang
diterima oleh Tn. A dan Tn. D sehingga memaksa sistem respirasi
untuk menyesuaikan erubahan tekanan udara tersebut.
Daftar Pustaka
1. Netter, Frank H. 2016. Atlas Anatomi Manusia
Bahasa Latin/ Indonesia Edisi 6. Indonesia: Elsevier.
2. Sherwood, LZ., 2014. Fisiologi Manusia dari Sel ke
Sistem. Edisi 8. Jakarta:EGC
3. Guyton, A.C., Hall, J.E.,2014. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Edisi 12, Jakarta : EGC, 1022
4. Silverthorn DU, John BR, Ober WC, et al. 2016.
Human Physiology: An Integrated Approach. 7 th ed.
England: Pearson