Anda di halaman 1dari 19

PRESENTATION

BY SGD 10
MODUL SARAF & RESEPTOR SENSORIK
SKENARIO 5
KEJANG DEMAM

Nyonya S membawa anaknya berumur 2


tahun ke UGD RSU Pringadi Medan, karena
anaknya mengalami kejang - kejang dan bibirnya
sianosis. Tujuh hari yang lalu anak ini pernah
mengalami kejang dan pada pemeriksaan
electroencephalography tidak dijumpai tanda-tanda
konvulsi.Dari hasil alloanamnese diketahui
anaknya telah demam 7 hari, batuk, dan pilek.
CONT..
 Hasil
pemeriksaan :
Temp : 39°c
Nadi: 124x/menit
RR : 24x/menit
BB : 11 kg
MASALAH

 Anak mengalami keluhan :


- Kejang-kejang
- Bibir sianosis
- Demam 7 hari
- Batuk
- Pilek
- Temp: 39ºC
- Nadi: 124 x / menit
DIAGNOSA
Kejang Demam
PEMBAHASAN

Definisi:
 Kejang Demam adalah kejang yang disebabkan
kenaikan suhu tubuh atau suhu rektal lebih besar
dari 38,4ºC tanpa adanya infeksi susunan saraf
pusat atau gangguan elektrolit akut yang pada
umumnya terjadi pada anak berusia 6 bulan- 4
tahun yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium.
ETIOLOGI
Tiga faktor utama yang berperan pada KD:
1. Demam
Panas yang berperan pada kejang demam di sebabkan oleh:
 Infeksi saluran pernafasan

 Infeksi saluran pencernaan

 Infeksi saluran air seni

 Roseola infantum

 Pasca imunisasi

Derajat Demam:
 75% dari anak dengan demam ≥ 39ºC

 25% dari anak dengan demam > 40ºC


CONT...
2. Faktor umur
 Umumnya KD terjadi umur 6 bulan-6 tahun
 Puncak tertingginya umur 17-23 bulan

 85% KD pertama terjadi pada umur 4 tahun

 KD sebelum 5-6 bulan kemungkinan infeksi ssp

 KD menetap di atas umur 6 tahun.


3. Fakto Gen
 Gen berperan penting pada KD

 Anamnesa KD pada family 7,5%


KLASIFIKASI
Perbedaan kejang demam sederhana dan kompleks
No Klinis KD sederhana KD kompleks

1. durasi < 15 menit > 15 menit


2. Tipe kejang umum Umum/fokal
3. Berulang dalam satu episode 1 kali >1 kali
4. Defisit neurologis - ±
5. Riwayat keluarga kejang ± ±
demam
6. Riwayat keluarga kejang ± ±
tanpa demam
7. Abnormalitas neurologis ± ±
seelumnya
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
 Suhu tubuh mencapai 38ºC
 Anoreksia

 Gelisah

 Mukosa bibir kering

 Kejang berlangsung beberapa detik sampai 10


menit,diikuti dengan periode mengantuk
 Kejang khas, tonik-klonik

 Tidak ada mioklonik,spasme dan absence


PEMERIKSAAN
 Punksi Lumbal dianjurkan :
-Pada bayi < 12 bln
-Pada anak 12-18 bln

 Elektroensefalografi ( EEG )
Abnormalitas EEG berhubungan dengan
seringnya serangan kejang
- 18% pada anak dengan sekali serangan kejang
- 63 % dgn 4x atau lebih serangan kejang
CONT..
 CT-scan atau MRI
Indikasi :
- Kelainan nerologik fokal atau hemiparesis
- Paresis nervus VI
- Papiledema
 Uji Lab :

- Darah lengkap
- Elektrolit
- Skrining toksik dari serum dan urin
- kadar kalsium,Na,dan Mg darah
PENATALAKSANAAN
CONT,.
 Demam

Diberi antipiretik :
- Paracetamol : 10-15x/mg/kali diberikan dlm
4x pemberian
- Ibuprofen : 5-10 mg/kg/kali , diberikan
3-4x/hari
KOMPLIKASI
 Pneumonia Aspirasi

 Asfiksia

 Retardasimental
 Kejang berulang

 Epilepsi
PROGNOSIS
 KD berulang 30-37% dari kasus
 50% anak yg mengalami KD pertama akan berulang

 Kebanyakan KD terbatas 2-3x berulang

 Hanya 9-12% pasien mengalami > 3x berulang

 Kejadian epilepsi 2-7 %

 Saat terjadinya epilepsi :

- 2% sebelum umur 5-7 thn


- 4,5% pd umur 10 thn
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai