Anda di halaman 1dari 9

Adi Gunawan

Ulasan tentang
Elektroretinogram (ERG)
Abstrak
Istilah elektroretinogram (ERG) menunjukkan kaitannya dengan sifat
elektrik dan mata (khususnya retina). Sampai sekarang, ERG masih dalam
penelaahan. ERG lebih sulit dipahami daripada ECG (Electrocardiogram),
metode penelaahan jantung dengan meninjau aktivitas elektriknya. Pada
makalah ini, fisiologi dasar pada mata dijelaskan sehingga dapat menjadi
dasar pengertian pada komponen-komponen gelombang ERG. Pada
akhirnya, model untuk menjelaskan aktivitas elektrik akibat rangsangan
cahaya pada mata yang direkam ERG diungkapkan. Sebagai
kesimpulannya, ERG berperan penting dalam memantau perilaku retina
secara fungsional.

Abstract
The term Electroretinogram (ERG) indicates that it deals with the electrical
nature of the eye (especially the retina). Nowadays, ERG is still in
development. ERG is more difficult to understand than ECG
(Electrocardiogram), a clinical method used to monitor the heart through its
electrical activities. In this review, the basic physiology of the eye is
explained to understand the components of ERG waveform. A model to
explain electrical activities, which is recorded by ERG , due to light stimulus
into the eye is described. As the conclusion, ERG plays a significant role in
monitoring the functional retinal behavior.

Diterima : 16 Agustus 2002


Disetujui untuk dipublikasikan : 18 Agustus 2002

Pada ulasan ini, sebagai penjelasan awal, kesimpulan tentang kegunaan ERG
pembaca akan diajak untuk mengenali tersebut.
mata secara umum beserta
penampangnya. Selanjutnya, penjelasan 1. Anatomi Mata Secara Umum
tersebut akan lebih ditekankan pada Sebuah mata normal [1] merupakan
anatomi retina yang menjadi basis atau organ sferik berdiameter sekitar 24 mm
sumber bioelektrik ERG. Dengan dua (gambar 1; bagan penampang mid-sagital
penjelasan tentang deskripsi mata dan pada mata yang menunjukkan lapisan-
retina, penjelasan akan mengarah pada lapisan mata dan pembuluh-pembuluh
elektrofisiologi mata yang dikaitkan erat darahnya). Retina yang terletak di bagian
dengan ERG. Setelah itu, model yang belakang mata merupakan bagian
dapat menjelaskan bentuk ERG yang sensoris mata atau bagian yang
timbul akan dijelaskan pula, diikuti mendeteksi adanya rangsangan.
dengan sifat-sifat spasial ERG. Itu semua
dilakukan sebelum sampai pada

78 INTEGRAL, Vol. 7, No. 2, Oktober 2002


Bagian-bagian (secara berurutan) pada saraf optik. Sel-sel ganglion sangat
pentransmisi cahaya yang masuk dalam sedikit dibandingkan dengan jumlah
mata ialah kornea, ruang anterior, lensa, fotoreseptor. Terdapat sebuah
dan ruang vitreous. Cairan transparan konvergensi dalam jalur-jalur neural
yang disebut aqueous humor berada retina sebagai sebuah keseluruhan.
dalam ruang anterior. Sementara itu, Maksudnya, banyak fotoreseptor berakhir
ruang vitreous terisi oleh gel transparan di tiap sel bipolar (n:1 atau sejumlah n
bernama badan vitreous. Aqueous humor fotoreseptor berakhir di sebuah sel
berlaku sebagai medium penghantar zat bipolar) dan banyak sel bipolar juga
nutrisi (zat makanan) tetapi juga berperan berakhir di tiap sel ganglion. Derajat
penting secara optik. Aqueous humor konvergensinya (atau perbandingan n
secara normal memiliki tekanan yang terhadap 1) beragam. Derajatnya lebih
berkisar antara 20 – 25 mmHg yang besar pada bagian perifer (ujung) retina
cukup untuk menggembungkan mata dan minimal pada fovea (gambar 3;
demi menahan selubung luar mata yang lapisan-lapisan pada retina mata). Maka
bersifat menekan / menciutkan mata dari itu, rantai neural dari fotoreseptor
yakni sklera dan koroid (choroid). Hal di menuju sel ganglion ialah 1:1 pada
atas menyediakan ketepatan konfigurasi daerah sekitar fovea. Persambungan
geometris retina dan jalur optik yang sinaptik antara fotoreseptor dan sel
diperlukan untuk memastikan formasi bipolar serta antara sel bipolar dan sel
penghasil gambar (imaji) visual jelas. ganglion terjadi dalam dua region yang
Lebih lagi, aqueous humor merupakan dapat dengan jelas dipisahkan. Lapisan
hubungan penting antara sistem sirkulasi pleksiform eksternal merupakan daerah
dan dua bagian mata yang kekurangan persambungan antara fotoreseptor dan sel
pembuluh darah, yakni lensa dan kornea. bipolar. Lapisan pleksiform internal
Demi menyuplai nutrisi dan oksigen pada merupakan daerah persambungan antara
kedua struktur itu, terdapatlah gerakan sel bipolar dan sel ganglion.
kontinu pada cairan dan zat-zat terlarut
antara aqueous humor dan pembuluh- Koneksi-koneksi lateral juga ditemukan
pembuluh darah yang berbatasan dengan di kedua lapisan. Contohnya, sel-sel
aqueous humor. Adanya gangguan pada horizontal menyambungkan sel batang
aliran tersebut, dalam kondisi patologis, (rods) dan sel kerucut (cones) pada level
tak hanya menyebabkan kerusakan lensa lapisan pleksiform eksternal, dan sel-sel
dan kornea namun juga peningkatan amakrin menyediakan persambungan
tekanan internal mata sedemikian tinggi horizontal kedua pada level lapisan
sehingga mampu melukai retina. pleksiform lebih dalam. Maka dari itu,
Glaukoma merupakan istilah bagi kondisi retina dapat dianggap tersusun secara
bertekanan tinggi tersebut. fungsional dari dua bagian: lapisan
sensori luar yang mengandung sensor-
2. Anatomi Retina sensor fotoelektrik (fotoreseptor) dan
Dalam penelaahan pengaturan saraf pada lapisan lebih dalam yang mengatur dan
retina, lima tipe sel saraf harus diketahui, meneruskan impuls-impuls listrik hasil
yakni fotoreseptor, sel bipolar, sel lapisan fotoreseptor menuju otak.
horizontal, sel amakrin, dan sel ganglion.
Sel-sel ganglion merupakan akson-akson Dua tipe fotoreseptor berada dalam retina
pembentuk serabut-serabut saraf yang mata manusia yaitu sel batang (peka
tersebar di permukaan internal retina terhadap cahaya lemah) dan sel kerucut
(terkumpul pada piringan optik / optic (mediator penglihatan ‘full-color’ untuk
disc (gambar 2)). Sel-sel ganglion juga cahaya kuat). Jika seluruh bagan sistem
membentuk sejumlah besar serabut saraf saraf dibagi dua (segmen luar dan

INTEGRAL, Vol. 7, No. 2, Oktober 2002 79


segmen dalam) maka kedua tipe sel itu temporal dan khusus dapat direkam
berada dalam segmen luar. Segmen antara dua elektrode. Elektrode pertama
dalam merupakan situs-situs penting ialah elektrode ‘penjelajah’ yang terletak
metabolisme dan mengandung semua pada permukaan dalam retina atau pada
persambungan ujung-ujung sinaptik. kornea. Elektrode kedua ialah elektrode
Segmen luar merupakan situs -situs ‘indifferent’ yang terletak pada bagian
eksitasi visual. Segmen luar tersebut tubuh lainnya, biasanya pelipis, dahi,
tersusun atas sel-sel batang (silindris dan atau earlobe. Perubahan-perubahan
tipis) dan sel-sel kerucut (gemuk dan potensial tersebut diukur dengan
berbentuk kerucut). Tahap awal Elektroretinogram (ERG) dan secara
transduksi cahaya menjadi pesan-pesan klinis direkam dengan bantuan elektrode
neural ialah absorbsi foton-foton oleh Ag-AgCl yang dilekatkan pada lensa
fotopigmen-fotopigmen yang ada di kontak khusus sebagai elektrode
segmen luar fotoreseptor retina atau ‘penjelajah’ [6]. Lensa kontak berlapis
tepatnya pada kedua jenis sel tadi [2]. cairan bersalinitas (berkadar garam) itu
Fotopigmen yang berada dalam terhubung dengan baik pada kornea yang
bungkusan membran padat / rapat pada tipis dan terhubung dekat dengan
segmen luar sel batang ialah rodopsin. aqueous humor. Dengan menganggap
Rodopsin mudah diambil dan telah mata sebagai bola berisikan cairan dan
dipelajari secara ekstensif. Sel-sel retina sebagai sumber bioelektrik yang
kerucut manusia mengandung satu dari mirip lembaran tipis terhubung dengan
tiga fotopigmen yang memiliki sumbu posterior bola (gambar 4; bagan
karakteristik absorbsi fotospektral. konfigurasi elektrode), maka didapatlah
Karakter ketiganya itu saling berbeda dan visualisasi mudah untuk masalah
juga berbeda dengan rodopsin, pigmen konduktor-volumik dalam ERG.
sel batang. Pigmen-pigmen sel kerucut
manusia dan vertebrata lainnya sulit ERG, seperti halnya ECG
diambil / diisolasi, dan karakter (Elektrocardiogram; digunakan untuk
spektralnya telah diukur oleh peralatan merekam perubahan potensial akibat
tak langsung, seperti densitometri refleksi aktivitas jantung), merupakan gelombang
[3]. Semua pigmen bersifat fotolabil. Hal potensial listrik eksternal dari sumber
ini berarti bahwa kejadian-kejadian yang bioelektrik terdistribusi yang agak
dipicu oleh absorbsi cahaya akhirnya kompleks atau hasil aktivitas elektrik
mengakibatkan ‘breakdown’ atau dalam retina. Gambar 5 menunjukkan
‘bleaching’ pada fotopigmen. Proses bentuk gelombang ERG vertebrata secara
eksak transduksi itu belum diketahui umum yang merupakan respons terhadap
secara menyeluruh namun terjadinya kilasan cahaya selama dua detik. Empat
‘bleaching’ pada rodopsin mungkin gelombang komponen selalu muncul dan
menyebabkan pelepasan ion-ion dijumpai dalam gelombang ERG
penghantar. Ion-ion penghant ar tersebut vertebrata, termasuk manusia. Empat
menyebabkan perubahan potensial komponen itu ialah gelombang a, b, c,
membran. Hal ini akan mengakibatkan dan d.
potensial aksi sel ganglion yang akan
ditransmisikan di sepanjang saraf optik. Seperti dalam kasus ECG, riset yang
Ulasan tentang proses fototransduksi dilakukan terhadap ERG telah
vertebrata dapat dilihat di [4] dan [5]. menentukan bahwa lokasi-lokasi retinal
berperan penting dalam pemunculan
3. Elektrofisiologi Mata beragam komponen ERG. Hal ini telah
Ketika retina dirangsang oleh kilasan dilakukan dengan memeriksa beberapa
cahaya, deretan perubahan potensial yang lapisan retina dengan mikroelektrode dan

80 INTEGRAL, Vol. 7, No. 2, Oktober 2002


mengaitkan posisi anatomik ujung beragam (aproksimasi) secara logaritmik
elektrode tadi dengan aktivitas elektrik dengan intensitas. Pada ERG manusia,
yang terekam [7]. Gelombang a dan c gelombang a dan b memiliki bagian-
muncul paling besar jika elektrode ada di bagian yang terhubung dengan sel batang
bagian terdalam retina (mengarah ke dan sel kerucut. Gelombang d yang
posterior). Gelombang c mungkin terekam pada offset rangsang cahaya itu
muncul dari lapisan epitelium pigmen besar kaitannya dengan mer edanya
(gambar 3) yang ada di atas formasi komponen a dan b.
fotoreseptor. Sehingga, asal gelombang c
bersifat ekstraretinal. Hal ini diungkap Maka dari itu, ERP muncul hampir sesaat
karena responnya menghilang jika dengan adanya rangsang cahaya, dan
lapisan epitelium segmen secara selektif LRP yang menuntun pada kemunculan
diracuni sampai tak dapat berfungsi. Efek gelombang a itu menunjukkan aktivitas
yang sama juga muncul jika retina pada ujung-ujung sinaptik fotoreseptor
diambil dari mangkuk mata. Riset juga beserta sel-sel lain di tingkat lapisan
telah menunjukkan bahwa gelombang a pleksiform luar. Gelombang b yang
hanya dapat berasal dari lapisan mencolok itu disebabkan oleh aktivitas
fotoreseptif. Gelombang b juga telah sel bipolar, namun sel ganglion juga aktif
diketahui mayoritas berasal dari daerah saat gelombang b berlangsung. Sel-sel
sel-sel bipolar. Contohnya, gelombang b ganglion tak terlalu beragam daripada
dapat secara selektif dieliminasi dengan sel-sel bipolar karena adanya
menjepit arteri retinal (untuk mengurangi konvergensi retinal umum. Semua sel-s el
pasokan oksigen dan nutrisi) yang pada retina, kecuali sel ganglion,
menyuplai lapisan internal retina. menghasilkan respon masing-masing
Gelombang a tetap muncul karena akibat rangsangan yang cukup. Respon
lapisan reseptor bertahan dengan itu berupa potensial-potensial bertingkat
serangkaian pembuluh darah dalam yang bersifat tak tersalurkan (non-
lapisan koroid. Hal ini memungkinkan propagating nature) atau singkatnya,
studi mendalam terhadap gelombang a potensial-potensial generator. Sementara
yang terisolasi [8]. itu, depolarisasi badan sel ganglion
menghasilkan potensial aksi yang
Bagian pertama dari respon akibat terhantar dan melalui proses-proses saraf
kilasan cahaya ialah potensial reseptor menuju otak. Informasi lebih lanjut pada
awal (early-receptor potential / ERP). pemrosesan informasi visual dalam retina
Potensial tersebut dihasilkan oleh dapat dilihat pada [9], [10], dan [11].
perubahan-perubahan awal hasil induksi
cahaya pada molekul-molekul 4. Masalah Konduktor-Volumik
fotopigmen. Komponen kedua, yang dalam ERG
muncul dalam rentang 1-5 ms, ialah Dari penjelasan sebelumnya, sebenarnya
potensial reseptor akhir (late-receptor retina (gambar 1) terdiri dari penampang-
potential / LRP). LRP telah ditemukan penampang kecil seperti yang tertera di
maksimal dekat ujung-ujung sinaptik gambar 3. Jika tiap penampang yang
fotoreseptor sehingga menunjukkan diterakan di gambar 3 itu merupakan
keluaran / output reseptor. Secara daerah-daerah eksitasi yang timbul pada
normal, ERP dan LRP membentuk ujung saat cahaya diberikan pada mata, maka
awal gelombang a. Walau demikian, mata dapat disebut sebagai medium
dengan tidak adanya gelombang b, jalur konduktor sferik dengan sumber
waktu totalnya dapat diperhitungkan. bioelektrik berbentuk layer / lapisan pada
ERP bersifat linear dengan intensitas salah satu kutub sumbu optik. Pada kutub
cahaya. LRP justru tidak linear dan korneal mata, daerah batas langsung

INTEGRAL, Vol. 7, No. 2, Oktober 2002 81


berhubungan dengan udara, sedangkan sekitar 15 –20o dari fovea. Lagipula,
bagian sisanya memiliki batas luar fovea tidak memiliki lapisan sel ganglion
berupa medium pembatas dekat sklera maupun sel bipolar. Ini bukan
yaitu medium tulang-lemak (fat-bone) mengartikan adanya kekurangan
yang melingkupi sebagian mata. Dalam fungsional pada fovea, hanya saja sel-sel
semua kasus, mata dibatasi oleh medium itu berada di sisi-sisi cekungan kecil
beresistansi elektrik tinggi dengan fovea (foveal pit). Masalah konvergensi
sejumlah kecil (hampir nol) arus yang neural juga memberi kontribusi pada sifat
mengalir keluar menembus dinding non-uniform lapisan neural retina,
sklera. Lensa kontak, yang berlapis terlebih pada ujung-ujung retina yang
medium bersalinitas, terhubung dengan memiliki konvergensi lebih besar (karena
medium cair yang merendam permukaan sel bipolar dan sel ganglion lebih sedikit
luar kornea dan dapat dianggap sebagai relatif pada reseptor). Pada
makroelektrode yang sekiranya melapisi kenyataannya, jumlah relatif tipe-tipe sel
kutub korneal mata sferik. Elektrode dan ramifikasi (jaringan / serabut rumit)
indifferent secara efektif berada di lateralnya membuat kejelasan akan
belakang mata dan dianggap tidak adanya jalur-jalur yang saling overlap
dipengaruhi oleh medan-medan yang dalam retina. Dalam retina manusia, ada
bersumber dari retina. Potensial listrik secara bersama-sama sekitar 6,5 juta sel
Φo(r,θ,φ), yang diungkapkan dalam kerucut, 120 juta sel batang, dan hanya 1
koordinat bola, pada titik medan juta sel ganglion.
manapun dalam medium internal mata
sferik dihasilkan dari solusi persamaan Dengan derajat kerumitan seperti itu,
[1]: muncullah saran atas model retina yang
sederhana dan mampu menyerupai
potensial-potensial ERG sebenarnya
(yang masih melibatkan inhomogenitas
spasial sumber retinal). Model tersebut
σ 0 merupakan konduktivitas spesifik ialah model mosaik retinal dwi-lapis.
(S/cm) untuk medium internal mata, dan Dalam model ini, lapisan retina dibagi
ir e t merupakan densitas flux yang muncul atas volume-volume segmental dan
(A/cm3) dari retina akibat adanya eksitasi sebuah sumber dipol per unit volume
/ cahaya. yang terletak pada pusat tiap segmen
(gambar 6). Untuk sebuah input cahaya
Dalam elektroretinografi, identifikasi yang tetap, kekuatan-kekuatan dipol
sumber retinal lebih diminati dan diukur secara spasial dan sumber dipol
diperlukan untuk menemukan sifat dasar bervariasi seiring dengan waktu dengan
ir e t dalam persamaan tadi. Bagaimanapun perilaku yang telah terduga (kekuatan
juga, sumber retinal sebenarnya cukup dipol harus meningkat seiring dengan
rumit. Sumber retinal diketahui memiliki intensitas cahaya). Dengan memilih-
lapisan dan meskipun telah menganggap milih parameter model berdasarkan
bahwa bentuk lapisannya paling informasi elektrofisiologis dan histologis,
mendasar (contohnya, lapisan penentuan medan potensial listrik dapat
fotoreseptor luar dan lapisan pemroses dilakukan. Hal ini sesuai dengan
neural dalam), masalah masih timbul. superposisi sumber-sumber dipol dalam
Salah satu masalah yang besar ialah sifat suatu konduktor volumik sferik yang
non-uniform pada retina akibat distribusi melambangkan badan mata. Penelaahan
fotoreseptornya. Pada retina primata, yang menarik dan rinci pada aspek-aspek
reseptor pada fovea hampir semuanya teoritik dan eksperimental ERG mata
didominasi sel kerucut, sementara sel-sel
batang mendominasi pada bagian di

82 INTEGRAL, Vol. 7, No. 2, Oktober 2002


kelinci dapat dilihat di [12], [13], serta resultan akan menggambarkan respon
[14]. retinal keseluruhan akibat rangsangan
cahaya. Sifat dasar aktual input cahaya
5. Sifat-sifat Spasial pada ERG menuju posisi retinal tertentu dalam
Perekaman ERG dari daerah-daerah lapisan fotoreseptor memang masih
terlokalisasi pada retina dapat dilakukan sedikit diketahui.
di samping respon klasik yang telah
diungkap pada bagian sebelumnya 6. Kesimpulan
(respon konvensional tersebut biasanya Meskipun terdapat kerumitan anatomik
diperoleh dari mata yang telah pada retina, masalah-masalah untuk
beradaptasi dalam kegelapan dan tiba- mendapatkan rekaman ERG yang bagus
tiba dikenai kilasan cahaya kuat (ERG dari subjek tak terlatih, dan kebutuhan
kilat)). Brindley pada tahun 1956 [15] pengerjaan teknik rata-rata dalam
telah mampu menunjukkan bahwa pada mendapatkan ERG terlokalisasi spasial,
katak, jumlah total ERG yang dihasilkan ERG memiliki peran penting yang
beberapa daerah retinal sama dengan satu berpotensi dalam menaksir perilaku
ERG tunggal jika semua daerah retinal retina secara fungsional. Aplikasi teori
dirangsang bersama-sama. sistem dan teknik analisis komputer juga
telah dilakukan pada ERG klinik
Sifat spasial pada ERG manusia telah (Troelstra dan Garcia di tahun 1975).
diungkap dalam riset yang melibatkan
Brindley dan Westheimer di tahun 1965 7. Kesimpulan
[16] serta Aiba di tahun 1967 [17]. Meskipun terdapat kerumitan anatomik
Superposisi linear pada respon-respon pada retina, masalah-masalah untuk
ERG juga telah dikonfirmasi untuk retina mendapatkan rekaman ERG yang bagus
manusia. Saat memberikan rangsang dari subjek tak terlatih, dan kebutuhan
cahaya terlokalisasi pada sebagian retina pengerjaan teknik rata-rata dalam
manusia, tindak hati-hati harus dilakukan mendapatkan ERG terlokalisasi spasial,
untuk mencegah terhamburnya cahaya ERG memiliki peran penting yang
dalam mata yang akhirnya dapat berpotensi dalam menaksir perilaku
merangsang daerah retina lain. Untuk itu, retina secara fungsional. Aplikasi teori
penyinaran yang relatif kuat dan stabil sistem dan teknik analisis komputer juga
diperlukan agar menyinari sebagian besar telah dilakukan pada ERG klinik
retina sementara rangsang terlokalisasi (Troelstra dan Garcia di tahun 1975).
dilakukan pada daerah yang diingini.
Penyinaran yang sedemikian rupa disebut 8. Daftar Pustaka
penyinaran latar (background 1. Webster, John G., “Medical
illumination). Penyinaran tersebut Instrumentation, Application and
menyebabkan retina beradaptasi dan Design”, 2nd edition, John Wiley &
menjadikan dirinya kurang peka terhadap Sons, Inc., 1995.
cahaya yang terhambur dari daerah yang 2. Dartnall, H. J. A., “The
disinari. Umumnya, penyinaran latar photobiology of visual processes” in
yang relatif tinggi dan intensitas H. Dawson (ed.), The Eye, 1st ed.
rangsang yang rendah lebih dipilih New York: Academic Press, Vol. 2,
karena menghasilkan potensial-potensial pp. 321-533, 1962.
ERG lokal yang beramplitudo rendah dan 3. Rushton, W. A. H., “A cone pigment
mudah dideteksi dengan perhitungan in the protanope”, J. Physiol, 168,
respon sedang yang melibatkan sejumlah 345-359, 1963.
besar respon. Tanpa adanya tindakan 4. Lamb, T. D., “Transduction in
pencegahan khusus tersebut, ERG vertebrate photoreceptors: The roles

INTEGRAL, Vol. 7, No. 2, Oktober 2002 83


of cyclic amp and calcium”, in 12. Krakow, C. E. T., “On the potential
Trends in the Neural Sciences field of the rabbit
(TINS). Amsterdam: Elsevier, 224- electroretinogram” , Acta
228, 1986. Ophthalmol, 36, 183-207, 1958.
5. Yau, K. W., and D. A. Baylor, 13. Doslak, M. J., R. Plonsey, and C. W.
“Cyclic GMP - activated Thomas, “The effects of variations
conductance of retinal of the conducting media
photoreceptor cells” Ann. Rev. inhomogeneities on the
Neurosci., 12, 289-327, 1989. electroretinogram” , IEEE Trans.
6. Strong, P., “Biophysical Biomed. Eng., 27, 88-94, 1980.
Measurements”, Beaverton, OR: 14. Doslak, M. J., and P-C. Hsu,
Tektronix, Inc., pp. 168-170, 1973. “Application of a bioelectric field
7. Brown, K. T., and T. N. Wiesel, model of the ERG to the effect of
“Localization of the origins of the vitreous haemorrhage”, Med. Biol.
electroretinogram components by Eng. Comput., 22, 552-557, 1984.
intraretinal recording in the intact 15. Brindley, G. S., “The effects on the
cat eye”, J. Physiol. , 158, 257-280, frog’s electroretinogram of varying
1961. the amount of retina illuminated”, J.
8. Brown, K. T., K. Watanabe, and M. Physiol, 134, 353-359, 1956.
Murakami, “The early and late 16. Brindley, G. S., and G. Westheimer,
receptor potentials of monkey cones “The spatial properties of the
and rods” Cold Spring Harbor human electroretinogram” , J.
Symp. Quant. Biol., 30, 457-482, Physiol, 179, 518-537, 1965.
1965. 17. Aiba, T. S., et al., “The
9. Ratliff, F. (ed.), “Studies in electroretinogram evoked by the
Excitation and Inhibition in the excitation of human foveal cones” ,
Retina” London: Chapman and J. Physiol, 189, 43-62, 1967.
Hall, 1974. 18. Jacob, M.D., F.A.C.S., Stanley W.
10. Granit, R., “The visual pathway”, in & Francone, Clarice Ashworth,
H. Dawson (ed.), The Eye, 1st ed. “Structure and Function in Man”
New York: Academic, Vol. 2, pp. === sumber gambar 1, 2, 3
537-763, 1962.
11. Brown, K. T., “The 9. Penulis
electroretinogram: Its components Adi Gunawan adalah alumnus Program
and their origins”, Vision Res ., 8, Studi Fisika, FMIPA Universitas Katolik
633-677, 1968. Parahyangan, Bandung.

84 INTEGRAL, Vol. 7, No. 2, Oktober 2002


Gambar 1
Penampang mata mid-sagital
Gambar 1
Penampang mata mid-sagital

Gambar 2
Retina mata normal dilihat melalui optalmoskop (alat untuk melihat permukaan retina
hanya dengan menyinari mata dengan cahaya)

INTEGRAL, Vol. 7, No. 2, Oktober 2002 85


Gambar 3
Lapisan-lapisan pada retina mata yang menunjukkan adanya formasi sel-sel

Gambar 4
Bagan konfigurasi elektrode

Gambar 5
ERG pada vertebrata Gambar 6
Model mosaik retinal dwilapis [kotak -kotak kecil
ialah volume-volume segmental retina dan panah -
panah ialah arah-arah dipol]

86 INTEGRAL, Vol. 7, No. 2, Oktober 2002

Anda mungkin juga menyukai