Permen 9 TH 2016 K3 Ketinggian
Permen 9 TH 2016 K3 Ketinggian
KERJA DALAM
PEKERJAAN PADA KETINGGIAN
(PERMENAKER NO. 9 TAHUN 2016)
TIDAK WAJIB
V. POKOK PENGATURAN
A. PERENCANAAN
1. Perencanaan Pekerjaan dan Pengawasan (Ps. 4)
2. Penilaian Risiko dan Hirarki Pengendalian (Pasal 5)
B. PROSEDUR KERJA
1. Prosedur Tertulis (Ps. 6 Ayat 1)
2. Prosedur meliputi (Ps. 6 Ayat 2)
• teknik dan cara perlindungan jatuh;
• cara pengelolaan peralatan;
• teknik dan cara melakukan pengawasan pekerjaan;
• pengamanan Tempat Kerja; dan
• kesiapsiagaan dan tanggap darurat.
3. Daerah Berbahaya (Ps. 7)
4. Benda Jatuh (Ps. 8)
5. Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat (Ps. 9)
V. POKOK PENGATURAN
C. TEKNIK BEKERJA AMAN (Ps. 10)
Lantai Kerja Tetap Lantai Kerja Pada Struktur Pada Posisi Akses Tali
(Ps. 11) Sementara (Ps. 17 - 18) Miring (Ps.
(Ps. 12) 19) (Ps. 20)
• Dinding, Permukaa Alam Penahan Jatuh Alat Pemosisi • Tali Kerja
Tembok, Pagar n Rapuh, (Ps. Perorangan Kerja •Tali
• Tersedia akses Perancah 16 Vertikal Keselamatan
yang aman dan , Tangga ) Penahan Jatuh • Angkur
ergonomis (Ps. 13,14 Perorangan • Sabuk
• Tali Pembatas dan 15) Horizontal Tubuh
Gerak
• Jaring atau Alat Penahan Jatuh
Bantalan Perorangan tali
Ganda dengan
Peredam Kejut
Penahan Jatuh
Terpandu
V. POKOK PENGATURAN
D. ALAT PELINDUNG DIRI, PERANGKAT PELINDUNG JATUH DAN ANGKUR
Mampu menahan beban Tali pembatas gerak Mampu menahan Mampu menahan Mampu
min 0,9 kN (work restrain) beban min 15 kN beban min 15 kN menahan
beban min 15
kN
Celah pagar vertikal mak Jarak jatuh maks Pemeriksaan
470 mm 1,2 m dan
Pengujian
(Ps. 29)
Lantai pengaman Panjang maks 1,8
m
Pengunci otomatis
V. POKOK PENGATURAN
E. TENAGA KERJA
Wajib memiliki tugas dan kewenangan (Ps. 31 – Ps. 35)
TENAGA KERJA TENAGA KERJA TENAGA KERJA TENAGA KERJA TENAGA KERJA PADA
BANGUNAN BANGUNAN PADA PADA KETINGGIAN KETINGGIAN DGN
TINGGI DGN TINGGI DGN KETINGGIAN DGN DGN METODA AKSES METODA AKSES TALI
METODA METODA METODA AKSES TALI TINGKAT 2 TINGKAT 3
PENCEGAHAN PENCEGAHAN TALI TINGKAT 1
JATUH TK 1 JATUH TK 2
(Ps. 36) (Ps. 37)
bekerja pada Lantai bekerja pada Lantai bekerja dan berwenang bekerja pada Lantai Kerja Tetap, Lantai Kerja Sementara,
Kerja Tetap dan/atau Kerja Tetap dan/atau bergerak menuju dan meninggalkan Lantai Kerja Tetap atau Lantai Kerja Sementara
pada Lantai Kerja Lantai Kerja secara horizontal atau vertikal pada struktur bangunan, bekerja pada posisi atau
Sementara Sementara dengan tempat kerja miring, akses tali dan/atau menaikkan dan menurunkan barang dengan
alat pelindung jatuh sistim katrol atau dengan bantuan tenaga mesin
bergerak menuju dan *bergerak menuju •membuat Angkur di •membuat Angkur secara •menyusun perencanaan sistim
meninggalkan Lantai dan meninggalkan bawah pengawasan mandiri; keselamatan Bekerja Pada
Kerja Tetap atau lantai kerja tetap Tenaga Kerja pada •mengawasi Tenaga Ketinggian;
Lantai Kerja dengan menggunakan ketinggian tingkat 2 Kerja pada ketinggian •melakukan pemeriksaan
Sementara dengan tangga (dua) dan/atau tingkat 1 (satu) dalam Angkur untuk keperluan
menggunakan tangga *bergerak menuju Tenaga Kerja pada pembuatan Angkur; internal;
dan meninggalkan ketinggian tingkat 3 •mengawasi Tenaga •mengawasi Tenaga Kerja pada
lantai kerja tetap (tiga); dan Kerja pada ketinggian ketinggian tingkat 2 (dua)
dengan menggunakan •melakukan upaya tingkat 1 (satu); dan dan/atau Tenaga Kerja pada
tangga pertolongan diri •melakukan upaya ketinggian tingkat 1 (satu); dan
atau sementara secara sendiri pertolongan dalam •melakukan upaya pertolongan
horizontal atau keadaan darurat pada dalam keadaan darurat pada
vertikal pada struktur ketinggian untuk tim ketinggian.
bangunan kerja.
V. POKOK PENGATURAN
PENGAWASAN
Ps. 39
Pengawasan terhadap ditaatinya Peraturan Menteri
ini dilakukan oleh Pengawas Ketenagakerjaan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Ps. 40
Pengawas Ketenagakerjaan dapat menghentikan
sementara kegiatan sampai dipenuhinya syarat-
syarat K3 oleh Pengusaha dan/atau Pengurus.
V. POKOK PENGATURAN
SANKSI
Ps. 41
Pengusaha dan/atau Pengurus yang tidak
memenuhi ketentuan dalam Peraturan Menteri ini
dikenakan sanksi sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan.
LAMPIRAN –
PEDOMAN PEMBINAAN
Tenaga Kerja pada ketinggian terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu
Tenaga Kerja bangunan tinggi;
Tenaga Kerja bangunan tinggi tingkat 1 (satu); dan
Tenaga Kerja bangunan tinggi tingkat 2 (dua)
yang memiliki kualifikasi untuk Bekerja Pada Ketinggian dengan menggunakan
metode pencegahan jatuh/fall protection.
Tenaga Kerja pada ketinggian;
Tenaga Kerja pada ketinggian tingkat 1 (satu),
Tenaga Kerja pada ketinggian tingkat 2 (dua), dan
Tenaga Kerja pada ketinggian tingkat 3 (tiga)
yang memiliki kualifikasi untuk Bekerja Pada Ketinggian dengan menggunakan
metode pencegahan jatuh/fall protection dan akses tali/rope access.
LAMPIRAN –
PEDOMAN PEMBINAAN
Persyaratan Tenaga Kerja Bangunan Tinggi Dengan Metode Pencegahan
Jatuh
1. Tenaga Kerja bangunan tinggi tingkat 1 (satu):
mampu membaca, tulis, dan matematika sederhana;
sehat jasmani dan rohani, tidak memiliki kekurangan fungsi tubuh yang dapat
menyebabkan bahaya saat bekerja di ketinggian; dan
lulus evaluasi pembinaan K3 Tenaga Kerja bangunan tinggi tingkat 1 (satu).
2. Tenaga Kerja bangunan tinggi tingkat 2 (dua):
minimum pendidikan SD atau sederajat;
sehat jasmani dan rohani, tidak memiliki kekurangan fungsi tubuh yang dapat
menyebabkan bahaya saat bekerja di ketinggian; dan
lulus evaluasi pembinaan K3 Tenaga Kerja bangunan tinggi tingkat 2 (dua).
LAMPIRAN –
PEDOMAN PEMBINAAN
Persyaratan Tenaga Kerja Pada Ketinggian Dengan Metode Akses Tali
1. Tenaga Kerja pada ketinggian tingkat 1 (satu):
minimum pendidikan SD atau sederajat;
sehat jasmani dan rohani, tidak memiliki kekurangan fungsi tubuh yang dapat
menyebabkan bahaya saat bekerja di ketinggian; dan
lulus evaluasi pembinaan K3 Bekerja Pada Ketinggian tingkat 1 (satu).
2. Tenaga Kerja pada ketinggian tingkat 2 (dua):
minimum pendidikan SLTP atau sederajat;
sehat jasmani dan rohani, tidak memiliki kekurangan fungsi tubuh yang dapat
menyebabkan bahaya saat bekerja di ketinggian;
memiliki sertifikat pelatihan K3 Bekerja Pada Ketinggian tingkat 1 (satu) dan lisensi
kerja yang masih berlaku;
telah mempunyai pengalaman 500 jam kerja pada ketinggian tingkat 1 (satu) yang
dibuktikan dalam buku kerja; dan
lulus evaluasi pembinaan K3 Bekerja Pada Ketinggian tingkat 2 (dua).
LAMPIRAN –
PEDOMAN PEMBINAAN
Persyaratan Tenaga Kerja Pada Ketinggian Dengan Metode Akses Tali
3. Tenaga Kerja pada ketinggian tingkat 3 (tiga):
minimum pendidikan SLTA atau sederajat;
sehat jasmani dan rohani, tidak memiliki kekurangan fungsi tubuh yang dapat
menyebabkan bahaya saat bekerja di ketinggian;
memiliki sertifikat pelatihan K3 Bekerja Pada Ketinggian tingkat 2 (dua) dan lisensi
kerja yang masih berlaku;
telah mempunyai pengalaman 1000 jam kerja pada ketinggian tingkat 2 (dua) yang
dibuktikan dengan buku kerja;
memiliki sertifikat pelatihan pertolongan pertama dengan lisensi keterampilannya
yang masih berlaku; dan
lulus evaluasi pembinaan K3 Bekerja Pada Ketinggian tingkat 3 (tiga).
LAMPIRAN –
PEDOMAN PEMBINAAN
Kurikulum pembinaan K3 Bekerja Pada Ketinggian, meliputi:
Kelompok materi dasar, yang disampaikan oleh tenaga pembina dari
menit.
Direktur Jenderal menerbitkan Sertifikat Pembinaan K3
dan Lisensi K3 yang berlaku selama 5 (lima) tahun.
Jumlah
No. Materi Pembinaan
(JP)
Jumlah
No. Materi Pembinaan I. KELOMPOK DASAR 2
(JP)
1. Peraturan Perundang-Undangan K3 dalam pekerjaan 1
II. pada ketinggian 1
I. KELOMPOK DASAR 1. KELOMPOK INTI 1
Jumlah
No. Materi Pembinaan
(JP)
I. KELOMPOK DASAR 2
1. Perundang-undangan K3 dalam pekerjaan pada ketinggian 1
II. KELOMPOK INTI 1
1. Identifikasi bahaya dalam kegiatan akses tali 1
2. Pengetahuan kondisi ketidaktahanan tergantung (suspension 1
3. intolerance) dan penanganannya 2
4. Penerapan prinsip-prinsip faktor jatuh (fall factor) dalam akses tali. 10
5. Pemilihan, pemeriksaan, dan pemakaian peralatan akses tali yang 3
6. sesuai 2
7. Simpul dan Angkur dasar 2
III. Teknik manuver pergerakan pada tali 5
1. Teknik pemanjatan pada struktur
IV. KELOMPOK PENUNJANG
1. Teknik penyelamatan diri sendiri dan korban menuju arah turun
2. dengan alat turun
EVALUASI
Evaluasi teori
Evaluasi praktek
Jumlah 30
Tenaga Kerja Pada
Ketinggian Tingkat 2 (dua)
Jumlah
No. Materi Pembinaan
(JP)
I. KELOMPOK DASAR 3
1. Dasar-dasar K3 dan peraturan perundangan yang terkait dengan 12
II. bekerja di ketinggian. 10
1. KELOMPOK INTI 2
2. Teknik penyelamatan korban pada tali 1
3. Sistem jalur penambat (anchor line) tingkat lanjutan 2
III. Teknik pemanjatan pada struktur tingkat lanjutan 5
1 KELOMPOK PENUNJANG
IV. Penentuan “zona khusus terbatas” (exclusion zone) dan perlindungan
1. untuk pihak ketiga
2. EVALUASI
Evaluasi teori
Evaluasi praktek
Jumlah 35
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Tingkat 3 (tiga)
KELOMPOK DASAR
I.
Kebijakan K3 dan peraturan perundangan yang terkait dengan bekerja 3
1.
di ketinggian 1
2.
Pengenalan SMK3
Jumlah 35
TERIMA KASIH